STEP 7
Protein:
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul besar yang terdiri dari
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
(Sumber: Kusmiyati, M.Si, Dra. Mimin.2017. SEL DAN SENYAWA-SENYAWA KIMIA
SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN.Kementrian Kesehatan:Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan.hlm.72)
Asam Nukleat:
Asam nukleat adalah makromolekul berberat molekul tinggi yang berfungsi
menyimpan dan menggunakan informasi genetik dalam sel hidup dan mewariskannya
ke generasi berikutnya.
(Sherwoood.2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem 6th edition.Jakarta:EGC)
Asam Nukleat:
Pengetahuan tentang struktur dan fungsi asam nukleat sangat penting untuk
memahami genetika dan berbagai aspek patofisiologi serta dasar genetik penyakit.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal.321)
Asam nukleat adalah makromolekul berberat molekul tinggi yang berfungsi
menyimpan dan menggunakan informasi genetik dalam sel hidup dan mewariskannya
ke generasi berikutnya.
(Sherwoood.2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem 6th edition.Jakarta:EGC)
5. Apa saja macam-macam lipid, karbohidrat, protein, asam nukleat dan letaknya dalam
tubuh (sertakan gambar)?
MACAM-MACAM:
Karbohidrat:
(1) Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat vang tidak dapat dihidrolisis menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai
triosa,tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom
karbon; dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton
yang dimiliki senyawa tersebut. Selain aldehida dan keton, alkohol polihidrat
(alkohol gula atau poliol), dengan gugus aldehida atau keton yang telah direduksi
menjadi suatu gugus alkohol, juga terdapat secara alami dalam makanan. Alkohol
ini dibentuk melalui reduksi monosakarida dan digunakan dalam pembuaran
makanan untuk menurunkan berat badan dan untuk pasien diabetes. .Alkohol
polihidrat kurang diserap dengan baik, dan menghasilkan separuh energi yang
dihasilkan oleh gula.
(2) Disakarida
Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida, contohnya maltosa,
laktosa dan sukrosa.
(3) Oligosakarida
Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida.
Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia.
(4) Polisakarida adalah produk kondensasi lebih dari sepuluh unit monosakarida,
contohnya pati dan dekstrin yang mungkin merupakan polimer linier atau
bercabang. Polisakarida kadang-kadang diklasifikasikan sebagai heksosan atau
pentosan, bergantung pada identitas monosakarida pembentuknya. Selain pati dan
dekstrin, makanan mengandung beragam polisakarida lain yang secara kolektif
dinamai polisakarida nonpati; zat ini tidak dicerna oleh enzim manusia, dan
merupakan komponen utama serat dalam makanan, contohnya selulosa dari
dinding sel tumbuhan (suatu polimer glukosa) dan inulin, yaitu simpanan
karbohidrat pada beberapa tumbuhan (suatu polimer fruktosa).
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 119-126)
Lipid:
1. Lipid sederhana: Ester asam lemak dengan berbagai alkohol.
a) Lemak (fat): Ester asam lemak dengan gliserol.
Minyak (oil) adalah lemak dalam keadaan cair.
b) Wax (malarn): Ester asam lernak dengan alkohol monohidrat berberat
molekul tinggi.
2. Lipid kompleks: Ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain
alkohol dan asam lemak.
a) Fosfolipid: Lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor, selain asam
lemak dan alkohol. Lipid ini sering memiliki basa yang mengandung
nitrogen dan substituen lain, misalnya alkohol pada gliserofosfolipid
adalah gliserol dan alkohol pada sfingofosfolipid adalah sfingosin.
b) Glikolipid (glikosfingolipid): Lipid yang mengandung asam lemak,
sfingosin, dan karbohidrat.
c) Lipid kompleks lain: Lipid seperti sulfolipid dan aminolipid. Lipoprotein
juga dapat dimasukkan ke dalam kelompok ini.
3. Prekursor dan lipid turunan: Kelompok ini mencakup asam lemak, gliserol,
steroid, alkohol lain, aldehida lemak, dan badan keton, hidrokarbon, vitamin
larut lemak, dan hormon. Karena tidak bermuatan, asilgliserol (gliserida),
kolesterol, dan ester kolesteril disebut lipid netral.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 128)
1. Lipid sederhana
Lemak sederhana hanya mengandung dua komponen, asam lemak dan
alkohol. Molekul asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon dengan gugus
fungsional karboksil (-COOH) di ujungnya. asam lemak alami selalu
mengandung atom karbon dalam jumlah genap. Asam lemak tanpa ikatan
rangkap disebut asam lemak jenuh, sedangkan yang memiliki ikatan
rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Semakin banyak ikatan rangkap
yang ada semakin tinggi derajat ketidakjenuhan.
Alkohol yang paling sering ditemukan dalam lemak sederhana adalah
gliserol (gliserin), suatu alkohol tiga karbon yang memiliki tiga gugus
fungsional alkohol (-OH).
Lemak sederhana yang disebut lemak dan minyak dibentuk oleh reaksi
antara gugus karboksil tiga asam lemak. dan tiga gugus alkohol gliserol.
Lemak yang terbentuk adalah suatu molekul berbentuk E yang dinamai
tigliserida.
2. Lipid kompleks
Lemak kompleks memiliki lebih dari dua jenis komponen. Berbagai
lemak kompleks biasanya mengandung tiga atau lebih komponen berikut:
gliserol, asam lemak, gugus fosfat, alkohol selain gliserol, dan karbohidrat.
Lemak yang mengandung fosfat dinamai fosfolipid.
Steroid adalah lemak yang memiliki fitur struktural unik berupa suatu
sistem cincin karbon yang bergabung, mengandung tiga cincin
beranggotakan 6 atom karbon dan satu cincin beranggotakan 5 atom
karbon. Berbagai steroid memiliki struktur cincin khas ini tetapi dengan
gugus fungsional dan rantai karbon cabang yang berbeda.
Kolesterol, suatu alkohol steroid, adalah steroid yang paling banyak
ditemukan di tubuh manusia. Kolesterol adalah komponen membran sel
dan digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan steroid penting lain yang
mencakup garam empedu, hormon seks pria dan wanita, dan hormon
adrenokorteks. Struktur kolesterol dan kortisol, suatu hormon
adrenokorteks yang penting,
(Sherwoood.2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem 6th edition.Jakarta:EGC)
Protein :
.
Asam Nukleat :
DNA
RNA
o mRNA (RNA messenger)
Berfungsi sebagai perantara yang menyampaikan informasi dalam
suaru gen ke mesin pembentuk protein, dan masing-masing mRNA ini
berfungsi sebagai cetakan untuk membentuk polimer asam amino
dengan sekuens spesifik sehingga membentuk molekul protein
spesifik, yaitu produk akhir suatu gen.
o tRNA (RNA transfer)
Berfungsi sebagai adaptor untuk translasi informasi dalam sekuens
nukleotida mRNA menjadi asam-asam amino spesifik.
o rRNA (RNA ribosom)
Fungsi molekul RNA ribosom di partikel ribosom belum diketahui
sepenuhnya, tetapi molekul-molekul ini diperlukan untuk perakitan
ribosomal dan tampaknya berperan kunci dalam pengikatan mRNA
pada ribosom dan translasinya'
o smRNA (RNA kecil)
Baik miRNA maupun siRNA merupakan target potensial
pengembangan obat untuk manusia. Selain itu, siRNA sering
digunakan untuk menurunkan atau "melumpuhkan' kadar protein
spesifik (melalui degradasi mRNA yang diarahkan oleh homoiogi
siRNA) dalam konteks eksperimental di laboratorium' suatu alternatif
yang sangat bermanfaat bagi teknologi gene-knockout.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 321-330)
LETAK :
Karbohidrat:
Glikosaminoglikan (mukopolisakarida) adalah karbohidrat kompleks yang
mengandung gula emino dan asam uronat. Karbohidrat ini dapat melekat pada
suatu molekul protein membentuk proteoglikan. Proteoglikan merupakan bahan
dasar atau bahan pembungkus jaringan ikat. Senyawa ini menahan banyak air dan
menempati ruang sehingga bertindak sebagai peredam atau melumasi sruktur
lain'.
Glikoprotein (juga dikenal sebagai mukoprotein) adalah protein yang
mengandung rantai oligosakarida bercabang atau tidak-bercabang.
Sekitar 5% berat membran sel adalah karbohidrat dalam glikoprotein dan
glikolipid. Glikoforin adalah suatu glikoprotein integral membran utama pada
eritrosit manusia.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 124-127)
Lipid:
Fosfolipid adalah konstituen lipid utama pada membran.
Kordiolipin adalah lipid utama membran mitokondria.
Plosmolagen terdapat di otak dan otot.
Glikolipid (Glikosfingolipid) penting di jaringan saraf & di membran sel.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 131-133)
Protein :
Asam Nukleat : Inti sel dan nukleus sel.
(hal.323) (hal.327)
(4) Karena molekul RNA berbentuk untai tunggal yang komplementer dengan salah
satu dari kedua untai gen, kandungan guaninnya tidak selalu sama dengan
kandungan sitosin, demikian juga kandungan adenin tidak selalu sama dengan
kandungan urasilnya.
(5) RNA dapat dihidrolisis oleh alkali menjadi 2',3'' diester siklik (mononukleotida),
senyawa yang tidak dapat dibentuk dari DNA yang diberi basa karena tidak
adanya gugus 2'-hidroksil. Labilitas RNA terhadap alkali bermanfaat untuk
kepentingan diagnosis maupun analisis.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal.324-325)
7. Jelaskan macam-macam reaksi kimia! (hidrolisis transfer gugus fungsional,
kondensasi, transfer electron, penyusunan ulang)
Transpor Elektron :
NADH dan FADH, masuk ke rantai transpor elektron, yang terdiri dari molekul-
molekul pembawa elektron yang terletak di membran dalam mitokondria (krista).
Elektron energi tinggi diekstraksi dari hidrogen yang terdapat di NADH dan FADH,
dan dipindahkan melalui serangkaian langkah dari satu molekul pengangkut elektron
ke molekul lainnya, di dalam membran krista.
(Sumber : Fisiologi Sherwood Edisi 6 hal.38-40)
8. Apa yang mempengaruhi laju reaksi enzim?
Suhu
Peningkatan suhu akan meningkatkan laju baik reaksi yang tidak dikatalisis maupun
yang dikatalisis enzim dengan meningkatkan energi kinetik dan frekuensi tumbukan
molekul-molekul yang bereaksi. Enzim dari manusia umumnya memperlihatkan
stabilitas pada suhu hingga 45-55 "C.
Konsentrasi lon Hidrogen
Laju hampir semua reaksi yang dikatalisis oleh enzim memperlihatkan
ketergantungan signifikan pada konsentrasi ion hidrogen. Sebagian besar enzim
intrasel memperlihatkan aktivitas optimal pada nilai pH antara 5 dan 9.
Cara kerja :
Pada akhir abad ke-19, Emil Fischer mengibaratkan ikatan yang sangat spesifik antara
enzim dan substratnya sebagai kunci dan anak kuncinya. Meskipun perumpamaan
"kunci dan anak kuncinya' dapat menjelaskan spesifisitas yang sangat tinggi pada
interaksi enzim-substrat' namun kesan bahwa bagian aktif enzim bersifat kaku tidak
sesuai dengan perubahan-perubahan dinamik yang menyertai katalisis. Kekurangan
ini diatasi oleh Daniel Koshland yang mengajukan model induced fit yang
menyatakan bahwa ketika mendekati dan berikatan dengan enzim, substrat
menginduksi perubahan konformasi pada enzim' yaitu perubahan yang analog dengan
memasukkan tangan (substrat) ke dalam sarung tangan (enzim) (Gambar 7-5)' Akibat
wajarnya adalah bahwa enzim memicu perubahan timbal-balik pada substrat dengan
memanfaatkan energi ikatan untuk memfasilitasi transformasi substrat menjadi
produk. Model induced fit ini rclah banyak dibuktikan oleh studi-studi biofisik
pergerakan enzim sewaktu mengikat substrat.
(Sumber : Biokimia Harper edisi 27)
10. Apa susunan struktur paling banyak dalam sel dan alasannya?
Air.
Air merupakan mediurn cair yang utama bagi se1. yang terdapat pada sebagian
besar sel. kecuali untuk sel lemak, dengan konsentrasi antara 70 sampai 85 persen.
Protein.
Selain air, zat yang sangat berlimpah pada sebagian besar sel adalah protein,
yang dalam keadaan normal jumlahnya 10 sampai 20 persen massa sel.
Lipid.
Lipid terdiri dari beberapa jenis zat yang dikelompokkan secara bersama-sama karena
sifat umum zat tersebut yang larut dalam pelarut lemak. Lipid yang penting terutama
adalah fosfolipid dan kolesterol, yang bersama-sama berjumlah hairya sekitar 2
persen dari total massa sel.
Karbohidrat.
Kebanyakan sel manusia tidak mempunyai cadangan karbohidrat dalamjumlah besar;
jumlah rata-rata biasanya sekitar 1 persen dari total massa sel tetapi dapat meningkat
sampai 3 persen dalam sel otot dan, kadang-kadang meningkat sampai 6 persen dalam
sel hati. Namun, karbohidrat dalam bentuk glukosa terlarut selalu ditemukan dalam
cairan ekstrasel di sekitar sel sehingga siap tersedia bagi sel. Sejumlah kecil
karbohidrat juga selalu disimpan di dalam sel dalam bentuk glikogen, yaitu suatu
polimer tak larut dari glukosa, yang dapat dipecah-pecah dan dapat segera digunakan
untuk menyuplai kebutuhan energi sel.
(Sumber: Fisiologi Guyton hal.11-12)