Anda di halaman 1dari 19

(Kusmiyati, M.Si, Dra. Mimin.2017.

SEL DAN SENYAWA-SENYAWA KIMIA SEBAGAI DASAR


KEHIDUPAN.Kementrian Kesehatan:Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan)

STEP 7

1. Apa saja perbedaan senyawa organic dan anorganik?


O Definisi Senyawa Organik
 senyawa yang berasal dari makhluk hidup
 senyawa yang mengandung rantai karbon

Ciri – Ciri Senyawa Organik:

 Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah,


 Bersifat non – polar sehingga kelarutannya rendah di dalam air dan tinggi di pelarut
non – polar,
 Mudah terbakar,
 Tidak menghantarkan listrik karena tidak mengion,
 Reaksi kimianya berlangsung relatif lambat,
 Memiliki isomer (senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi strukturnya
berbeda),
 Jenis ikatan kimianya sebagian besar ikatan kovalen

Definisi Senyawa Anorganik


 senyawa yang tidak berasal dari makhluk hidup
 senyawa yang tidak mengandung rantai karbon

Ciri – ciri Senyawa Anorganik:

 Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi,


 Bersifat polar sehingga kelarutannya tinggi di dalam air dan rendah di pelarut non –
polar,
 Tidak mudah terbakar,
 Menghantarkan listrik karena mengion,
 Reaksi kimianya berlangsung relatif cepat,
 Isomer terbatas karena beberapa pengecualian,
 Jenis ikatan kimianya sebagian besar ikatan ionik walaupun ada juga yang
membentuk ikatan kovalen.

(Campbell. 2008. Biologi Edisi 5 halaman 224)

2. Apa yang dimaksud karbohidrat, lipid, protein, asam nukleat?


Karbohidat:
Karbohidrat biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau zat
yang dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehida dan keton. Karbohidrat biasa
disebut juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida) atau gula.
(Sumber: Kusmiyati, M.Si, Dra. Mimin.2017. SEL DAN SENYAWA-SENYAWA KIMIA
SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN.Kementrian Kesehatan:Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan.hlm.35)
Lipid :
Lemak adalah sekelompok molekul organik beragam yang terbentuk dari bahan-
bahan dengan komposisi dan struktur molekul yang sangar bervariasi. Tidak seperti
karbohidrat, yang diklasifi kasikan berdasark an struktur mo Ie hulnya,bahan-bahan
diklasifikasikan sebagai lemak berdasarkan kelarutannya. Lemak tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut nonpolar misalnya alkohol. Karena itu, lemak adalah
senyawa seperti lilin atau berminyak yang terdapat pada tanaman dan hewan. Lemak
menolak air, suatu sifat bermanfaat yang dijumpai pada lapisan lilin protektif yang
ditemukan pada sebagian tanaman.
(Sherwoood.2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem 6th edition.Jakarta:EGC)

Protein:
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul besar yang terdiri dari
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
(Sumber: Kusmiyati, M.Si, Dra. Mimin.2017. SEL DAN SENYAWA-SENYAWA KIMIA
SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN.Kementrian Kesehatan:Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan.hlm.72)

Asam Nukleat:
Asam nukleat adalah makromolekul berberat molekul tinggi yang berfungsi
menyimpan dan menggunakan informasi genetik dalam sel hidup dan mewariskannya
ke generasi berikutnya.
(Sherwoood.2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem 6th edition.Jakarta:EGC)

3. Apa struktur dari karbohidrat, lipid, protein, asam nukleat?


Karbohidrat:
Molekul karbohidrat terdiri atas atom – atom karbon, hydrogen, dan oksigen. Jumlah
atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul air.
Rumus umumnya adalah Cx(H2O)y.
(Sumber: Kusmiyati, M.Si, Dra. Mimin.2017. SEL DAN SENYAWA-SENYAWA KIMIA
SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN.Kementrian Kesehatan:Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan.hlm.35)
Lipid:
1. Lipid sederhana
Lemak sederhana hanya mengandung dua komponen, asam lemak dan alkohol.
Molekul asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon dengan gugus fungsional
karboksil (-COOH) di ujungnya. asam lemak alami selalu mengandung atom karbon
dalam jumlah genap. Asam lemak tanpa ikatan rangkap disebut asam lemak jenuh,
sedangkan yang memiliki ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Semakin
banyak ikatan rangkap yang ada semakin tinggi derajat ketidakjenuhan.
Alkohol yang paling sering ditemukan dalam lemak sederhana adalah gliserol
(gliserin), suatu alkohol tiga karbon yang memiliki tiga gugus fungsional alkohol (-
OH).
2. Lipid kompleks
Lemak kompleks memiliki lebih dari dua jenis komponen. Berbagai lemak kompleks
biasanya mengandung tiga atau lebih komponen berikut: gliserol, asam lemak, gugus
fosfat, alkohol selain gliserol, dan karbohidrat. Lemak yang mengandung fosfat
dinamai fosfolipid.

(Sherwoood.2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem 6th edition.Jakarta:EGC)


Protein :
Keistimewaan lain dari protein ini adalah strukturnya yang mengandung N
(15,3018%), C (52,40%), H (6,90-7,30%), O (21- 23,50%), S (0,8-2%), disamping C,
H, O (seperti juga karbohidrat dan lemak), dan S kadang-kadang P, Fe dan Cu
(sebagai senyawa kompleks dengan protein).
(Sumber: Kusmiyati, M.Si, Dra. Mimin.2017. SEL DAN SENYAWA-SENYAWA KIMIA
SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN.Kementrian Kesehatan:Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan.hlm.73)
Pembentukan rantai utama polipeptida protein menggunakan sekumpulan kecil
building blocks atau modul, asam-asam amino yang disatukan melalui suatu ikatan
umum, ikatan peptida.
Sifat "modular pada sintesis dan pelipatan protein terdapat dalam konsep ordo struktur
protein:
- struktur primer, sekuens asam amino dalam suatu rantai polipeptida;
- struktur sekunder, pelipatan segmen-segmen pendek (3 sampai 30 residu)
polipeptida yang berdekatan menjadi unit-unit yangteratur secara geometris;
- struktur tersier, penyusunan unit struktural sekunder menjadi unit fungsional yang
lebih besar misalnya polipeptida matang dan domain-domain komponennya; dan
- struktur kuaterner, jumlah dan tipe unit polipeptida pada protein oligomerik dan
susunan spasialnya. (Biokimia Harper Edisi 27 Hal. 33)
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 Hal. 15-16)
Asam Nukleat :
DNA:
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hlm.322)
RNA:

(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27hlm. 326)


4. Apa saja fungsi karbohidrat, lipid, protein, asam nukleat?
Karbohidrat:
Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan; senyawa ini memiiiki peran
struktural dan metabolik yang penting.
 Glukosa adalah karbohidrat terpenting; kebanyakan karbohidrat dalam makanan
diserap ke daiam aliran darah sebagai glukosa, dan gula lain diubah menjadi
glukosa di hati. Glukosa adalah bahan bakar metabolik utama pada mamalia
(kecuali pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin. Glukosa adalah
prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di tubuh, termasuk glikogen
untuk penyimpanan; ribosa dan deoksiribosadalam asam nukleat; galaktosa dalam
laktosa susu, dalam glikolipid, dan sebagai kombinasi dengan protein dalam
glikoprotein dan proteoglikan. Penyakit terkait merabolisme karbohidrat antara
lain diabetes mellitus, galafttosemia, penyakit penimbunan glikogen (glycogen
storage diseases), dan intoleransi laktosa.

(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal.122-125)


Fungsi utama karbohidrat sebagai sumber energi ( 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori ) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari
karbohidrat diubah langsung menjadi energi untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi
disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti
sistem syaraf dan eritrosit hanya dapat menggunakan energi yang berasal dari
karbohidrat saja.
1. Menjaga dan mempertahankan kerja sel-sel otak, dan lensa mata.
2. Mengatur proses metabolisme tubuh.
3. Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4. Membentuk struktur sel, jaringan dan organ tubuh.
5. Membantu penyerapan kalsium khusus karbohidrat dari jenis
laktosa.
6. Melindungi protein agar tidak terbakar sebagai penghasil energi.
7. Membantu metabolisme lemak dan protein, dengan demikian dapat
mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang
berlebihan.
8. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
9. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam
tubuh. Ribosa merupakan komponen yang penting dalam asam
nukleat.
10. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat
dicerna,mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan,
seperti selulosa, pektin dan lignin.
(Kusmiyati, M.Si, Dra. Mimin.2017. SEL DAN SENYAWA-SENYAWA
KIMIA SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN.Kementrian Kesehatan:Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Hlm.48)
Lipid :
- Senyawa ini merupakan konstituen makanan yang penting tidak saja karena
nilai energinya yang tinggi, tetapi juga karena vitamin larut-lemak dan asam
lemak esensial yang terkandung di dalam lemak makanan alami.
- Lemak disimpan di jaringan adiposa, tempat senyawa ini juga berfungsi sebagai
insulator panas di jaringan subkutan dan di sekitar organ tertentu.
- Lipid nonpolar berfungsi sebagai insulator listrik, dan memungkinkan
penjalaran gelombang depolarisasi di sepanjang saraf bermielin.
- Kombinasi lipid dan protein (lipoprotein) adalah konstituen sel yang penting,
yang terdapat baik di membran sel maupun di mitokondria, dan juga berfungsi
sebagai alat pengangkut lipid dalam darah.
- Pengetahuan tentang biokimia lipid diperlukan untuk memahami banyak bidang
biomedis penting, misalnya obesitas, diabetes melitus, aterosklerosis, dan peran
berbagai asam lemak tak-jenuh ganda dalam gizi dan kesehatan.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal.128)
Protein:
a) Protein sebagai senyawa struktural
Kolagen adalah protein yang paling banyak terdapat dalam tubuh mamalia
(25%), komponen utama jaringan kulit dan jaringan penghubung. Selain
kolagen, protein struktural lain adalah keratin (rambut, bulu, kuku) yang
merupakan komponen penting pada sitoskeleton yaitu pada filamen
intermediat.
b) Protein sebagai enzim
Enzim adalah biokatalisator atau katalisator berbagai reaksi biokimia.
Semuanya merupakan molekul protein dan lebih dari 200 jenis, bekerja
menjalankan reaksi biokimia di dalam maupun diluar sel. Enzim yang bekerja
di dalam sel disebut enzim intraseluler dan yang bekerja diluar sel disebut
ekstraseluler. Amilase, protease, lipase saluran pencernaan adalah contoh
enzim intraseluler sedangkan enzim kinase, oksidoreduktase dan transferase
yang bekerja pada berbagai jalur metabolisme merupakan contoh enzim
intraseluler.
c) Protein sebagai hormon
Tidak semua hormon merupakan senyawa protein atau peptida, ada yang
merupakan senyawa steroid, amina atau peptida. Hormon yang disekresi oleh
hipotalamus, hipofisis dan pankreas semuanya merupakan hormon peptida.
Insulin adalah salah satu contoh hormon peptida, dengan massa molekul
sekitar 6000 Dalton. Molekul insulin tersusun oleh dua rantai polipeptida,
karena itu disebut protein dimerik. Rantai A insulin pada berbagai spesies
umumnya terdiri dari 21 asam amino, sedangkan rantai B tersusun oleh 30
asam amino. Antara rantai A dan rantai B terdapat 2 jembatan disulfida yaitu
antara A7 dengan B7, dan A20 dengan B19. Insulin merupakan hormon yang
berperan dalam mengatur kadar gula darah dan memfasilitasi transport
glukosa ke dalam sel. Defisiensi insulin akan menyebabkan hiperglikemia
sebab transport gula ke dalam sel terhambat.
d) Protein Transporter
Molekul-molekul yang masuk ke dalam peredaran darah sebagian besar
diangkut oleh protein transport yang ada di dalam darah. Hemoglobin adalah
salah satu contoh protein yang berperan sebagai molekul transport di dalam
darah, pembawa oksigen ke seluruh sel yang memerlukan. Hemoglobin
tersusun oleh empat rantai polipeptida ( 141 asam amino dan 2 rantai lainnya,
masing-masing tersusun dari 146 residu asam amino). Setiap rantai memiliki
satu gugus hemoglobin tersendiri. Selain hemoglobin, di dalam darah juga
terdapat berbagai protein transport lainnya, misalnya transferin yang bertugas
mengangkut ion besi, trastiretin yang bertugas mengangkut hormon tiroid dan
albumin yang mengangkut berbagai molekul termasuk xenobiotik. Protein
juga berperan sebagai molekul transporter di membran sel (struktur
semipermeabel). Sebagian besar senyawa tidak dapat melintasi membran,
masuk ke dalam sel atau keluar dari dalam sel tanpa bantuan protein
transporter yang berada di permukaan. membran. Salah satu contoh adalah
glikose transporter/Glut yaitu protein transporter yang berada di membran
plasma bertugas mentransportkan glukosa ke dalam sel. Contoh lainnya
adalah Na+/K+-ATP ase, Ca+-ATP ase, glutamat transporter, dan lain lain.
e) Protein gerak
Kontraksi otot dan motilitas sel melibatkan interaksi antara protein gerak sel
yaitu aktin (filamen aktin, hasil polimerisasi dari sub unit yang disebut G-aktin
) dan miosin (protein gerak terbesar dan panjangnya 150 nm).
f) Protein sebagai pertahanan tubuh
Antibodi adalah salah satu alat pertahanan tubuh, merupakan molekul
immunoglobulin, merupakan protein yang tersusun oleh beberapa rantai
polipeptida dan yang saat ini dikenal adalah IgG, IgM, IgA, IgD dan IgF.
(Kusmiyati, M.Si, Dra. Mimin.2017. SEL DAN SENYAWA-SENYAWA KIMIA SEBAGAI
DASAR KEHIDUPAN.Kementrian Kesehatan:Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
SDM Kesehatan. Hlm.75-77)

Asam Nukleat:
Pengetahuan tentang struktur dan fungsi asam nukleat sangat penting untuk
memahami genetika dan berbagai aspek patofisiologi serta dasar genetik penyakit.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal.321)
Asam nukleat adalah makromolekul berberat molekul tinggi yang berfungsi
menyimpan dan menggunakan informasi genetik dalam sel hidup dan mewariskannya
ke generasi berikutnya.
(Sherwoood.2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem 6th edition.Jakarta:EGC)

5. Apa saja macam-macam lipid, karbohidrat, protein, asam nukleat dan letaknya dalam
tubuh (sertakan gambar)?
MACAM-MACAM:
Karbohidrat:
(1) Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat vang tidak dapat dihidrolisis menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai
triosa,tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom
karbon; dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton
yang dimiliki senyawa tersebut. Selain aldehida dan keton, alkohol polihidrat
(alkohol gula atau poliol), dengan gugus aldehida atau keton yang telah direduksi
menjadi suatu gugus alkohol, juga terdapat secara alami dalam makanan. Alkohol
ini dibentuk melalui reduksi monosakarida dan digunakan dalam pembuaran
makanan untuk menurunkan berat badan dan untuk pasien diabetes. .Alkohol
polihidrat kurang diserap dengan baik, dan menghasilkan separuh energi yang
dihasilkan oleh gula.
(2) Disakarida
Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida, contohnya maltosa,
laktosa dan sukrosa.

(3) Oligosakarida
Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida.
Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia.
(4) Polisakarida adalah produk kondensasi lebih dari sepuluh unit monosakarida,
contohnya pati dan dekstrin yang mungkin merupakan polimer linier atau
bercabang. Polisakarida kadang-kadang diklasifikasikan sebagai heksosan atau
pentosan, bergantung pada identitas monosakarida pembentuknya. Selain pati dan
dekstrin, makanan mengandung beragam polisakarida lain yang secara kolektif
dinamai polisakarida nonpati; zat ini tidak dicerna oleh enzim manusia, dan
merupakan komponen utama serat dalam makanan, contohnya selulosa dari
dinding sel tumbuhan (suatu polimer glukosa) dan inulin, yaitu simpanan
karbohidrat pada beberapa tumbuhan (suatu polimer fruktosa).
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 119-126)

Lipid:
1. Lipid sederhana: Ester asam lemak dengan berbagai alkohol.
a) Lemak (fat): Ester asam lemak dengan gliserol.
Minyak (oil) adalah lemak dalam keadaan cair.
b) Wax (malarn): Ester asam lernak dengan alkohol monohidrat berberat
molekul tinggi.
2. Lipid kompleks: Ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain
alkohol dan asam lemak.
a) Fosfolipid: Lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor, selain asam
lemak dan alkohol. Lipid ini sering memiliki basa yang mengandung
nitrogen dan substituen lain, misalnya alkohol pada gliserofosfolipid
adalah gliserol dan alkohol pada sfingofosfolipid adalah sfingosin.
b) Glikolipid (glikosfingolipid): Lipid yang mengandung asam lemak,
sfingosin, dan karbohidrat.
c) Lipid kompleks lain: Lipid seperti sulfolipid dan aminolipid. Lipoprotein
juga dapat dimasukkan ke dalam kelompok ini.
3. Prekursor dan lipid turunan: Kelompok ini mencakup asam lemak, gliserol,
steroid, alkohol lain, aldehida lemak, dan badan keton, hidrokarbon, vitamin
larut lemak, dan hormon. Karena tidak bermuatan, asilgliserol (gliserida),
kolesterol, dan ester kolesteril disebut lipid netral.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 128)

1. Lipid sederhana
Lemak sederhana hanya mengandung dua komponen, asam lemak dan
alkohol. Molekul asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon dengan gugus
fungsional karboksil (-COOH) di ujungnya. asam lemak alami selalu
mengandung atom karbon dalam jumlah genap. Asam lemak tanpa ikatan
rangkap disebut asam lemak jenuh, sedangkan yang memiliki ikatan
rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Semakin banyak ikatan rangkap
yang ada semakin tinggi derajat ketidakjenuhan.
Alkohol yang paling sering ditemukan dalam lemak sederhana adalah
gliserol (gliserin), suatu alkohol tiga karbon yang memiliki tiga gugus
fungsional alkohol (-OH).
Lemak sederhana yang disebut lemak dan minyak dibentuk oleh reaksi
antara gugus karboksil tiga asam lemak. dan tiga gugus alkohol gliserol.
Lemak yang terbentuk adalah suatu molekul berbentuk E yang dinamai
tigliserida.
2. Lipid kompleks
Lemak kompleks memiliki lebih dari dua jenis komponen. Berbagai
lemak kompleks biasanya mengandung tiga atau lebih komponen berikut:
gliserol, asam lemak, gugus fosfat, alkohol selain gliserol, dan karbohidrat.
Lemak yang mengandung fosfat dinamai fosfolipid.
Steroid adalah lemak yang memiliki fitur struktural unik berupa suatu
sistem cincin karbon yang bergabung, mengandung tiga cincin
beranggotakan 6 atom karbon dan satu cincin beranggotakan 5 atom
karbon. Berbagai steroid memiliki struktur cincin khas ini tetapi dengan
gugus fungsional dan rantai karbon cabang yang berbeda.
Kolesterol, suatu alkohol steroid, adalah steroid yang paling banyak
ditemukan di tubuh manusia. Kolesterol adalah komponen membran sel
dan digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan steroid penting lain yang
mencakup garam empedu, hormon seks pria dan wanita, dan hormon
adrenokorteks. Struktur kolesterol dan kortisol, suatu hormon
adrenokorteks yang penting,
(Sherwoood.2011.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem 6th edition.Jakarta:EGC)

Protein :
.
Asam Nukleat :
 DNA
 RNA
o mRNA (RNA messenger)
Berfungsi sebagai perantara yang menyampaikan informasi dalam
suaru gen ke mesin pembentuk protein, dan masing-masing mRNA ini
berfungsi sebagai cetakan untuk membentuk polimer asam amino
dengan sekuens spesifik sehingga membentuk molekul protein
spesifik, yaitu produk akhir suatu gen.
o tRNA (RNA transfer)
Berfungsi sebagai adaptor untuk translasi informasi dalam sekuens
nukleotida mRNA menjadi asam-asam amino spesifik.
o rRNA (RNA ribosom)
Fungsi molekul RNA ribosom di partikel ribosom belum diketahui
sepenuhnya, tetapi molekul-molekul ini diperlukan untuk perakitan
ribosomal dan tampaknya berperan kunci dalam pengikatan mRNA
pada ribosom dan translasinya'
o smRNA (RNA kecil)
Baik miRNA maupun siRNA merupakan target potensial
pengembangan obat untuk manusia. Selain itu, siRNA sering
digunakan untuk menurunkan atau "melumpuhkan' kadar protein
spesifik (melalui degradasi mRNA yang diarahkan oleh homoiogi
siRNA) dalam konteks eksperimental di laboratorium' suatu alternatif
yang sangat bermanfaat bagi teknologi gene-knockout.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 321-330)
LETAK :
Karbohidrat:
 Glikosaminoglikan (mukopolisakarida) adalah karbohidrat kompleks yang
mengandung gula emino dan asam uronat. Karbohidrat ini dapat melekat pada
suatu molekul protein membentuk proteoglikan. Proteoglikan merupakan bahan
dasar atau bahan pembungkus jaringan ikat. Senyawa ini menahan banyak air dan
menempati ruang sehingga bertindak sebagai peredam atau melumasi sruktur
lain'.
 Glikoprotein (juga dikenal sebagai mukoprotein) adalah protein yang
mengandung rantai oligosakarida bercabang atau tidak-bercabang.
 Sekitar 5% berat membran sel adalah karbohidrat dalam glikoprotein dan
glikolipid. Glikoforin adalah suatu glikoprotein integral membran utama pada
eritrosit manusia.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 124-127)

Lipid:
 Fosfolipid adalah konstituen lipid utama pada membran.
 Kordiolipin adalah lipid utama membran mitokondria.
 Plosmolagen terdapat di otak dan otot.
 Glikolipid (Glikosfingolipid) penting di jaringan saraf & di membran sel.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal. 131-133)

Protein :
Asam Nukleat : Inti sel dan nukleus sel.

6. Apa saja jenis asam nukleat dan apa perbedaannya?


RNA dan DNA.
Perbedaannya:
(1) Pada RNA, gugus gula tempat fosfat serta basa purin dan pirimidin melekat
adalah ribosa, bukannya 2'-deoksiribosa (seperti pada DNA)
(2) Komponen pirimidin RNA berbeda dengan DNA. Meskipun mengandung
ribonukleotida adenin, guanin, dan sitosin, namun RNA tidak memiliki timin,
kecuali pada kasus-kasus jarang yang disebutkan kemudian. Sebagai pengganti
timin, RNA mengandung ribonukleotida urasil.
(3) RNA terdapat dalam bentuk untai tunggal, sedangkan DNA berupa molekul
heliks untai-ganda. Namun, karena adanya sekuens basa komplementer dengan
polaritas berlawanan, untai tunggal RNA-seperti diperliha*an di Gambar 34-7-
mampu melipat dirinya menyerupai jepitan rambut (hairpin) sehingga
memperlihatkan karakteristik untai-ganda.

(hal.323) (hal.327)
(4) Karena molekul RNA berbentuk untai tunggal yang komplementer dengan salah
satu dari kedua untai gen, kandungan guaninnya tidak selalu sama dengan
kandungan sitosin, demikian juga kandungan adenin tidak selalu sama dengan
kandungan urasilnya.
(5) RNA dapat dihidrolisis oleh alkali menjadi 2',3'' diester siklik (mononukleotida),
senyawa yang tidak dapat dibentuk dari DNA yang diberi basa karena tidak
adanya gugus 2'-hidroksil. Labilitas RNA terhadap alkali bermanfaat untuk
kepentingan diagnosis maupun analisis.
(Sumber: Biokimia Harper Edisi 27 hal.324-325)
7. Jelaskan macam-macam reaksi kimia! (hidrolisis transfer gugus fungsional,
kondensasi, transfer electron, penyusunan ulang)
Transpor Elektron :
NADH dan FADH, masuk ke rantai transpor elektron, yang terdiri dari molekul-
molekul pembawa elektron yang terletak di membran dalam mitokondria (krista).
Elektron energi tinggi diekstraksi dari hidrogen yang terdapat di NADH dan FADH,
dan dipindahkan melalui serangkaian langkah dari satu molekul pengangkut elektron
ke molekul lainnya, di dalam membran krista.
(Sumber : Fisiologi Sherwood Edisi 6 hal.38-40)
8. Apa yang mempengaruhi laju reaksi enzim?
Suhu
Peningkatan suhu akan meningkatkan laju baik reaksi yang tidak dikatalisis maupun
yang dikatalisis enzim dengan meningkatkan energi kinetik dan frekuensi tumbukan
molekul-molekul yang bereaksi. Enzim dari manusia umumnya memperlihatkan
stabilitas pada suhu hingga 45-55 "C.
Konsentrasi lon Hidrogen
Laju hampir semua reaksi yang dikatalisis oleh enzim memperlihatkan
ketergantungan signifikan pada konsentrasi ion hidrogen. Sebagian besar enzim
intrasel memperlihatkan aktivitas optimal pada nilai pH antara 5 dan 9.

Konsentrasi Substrat Memengaruhi Iaju Reaksi


Peningkatan konsentrasi substrat akan meningkatkan v hingga tercapai nilai V
maksimal. 8-3). Jika peningkatan lebih lanjut konsentrasi substrat tidak meningkatkan
v, enzim dikatakan "jenuh' oleh substrat.

(Sumber: Biokimia Harper edisi 27 hal 68-69)

9. Bagaimana cara kerja dan fungsi enzim?


Fungsi :
- Berperan sentral dan penting dalam penemuan obat, farmakodinamika
perbandingan, dan penentuan cara kerja obat.
Penerapan kinetika enzim merupakan cara penting bagi ilmuwan untuk
mengidentifikasi dan menentukan karakter obat yang secara selektif menghambat
laju proses tertentu yang dikatalisis oleh enzim. (hal.65)
- mengatalisis reaksi kimia yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan seperti
yang kita kenal. Keberadaan dan pemeliharaan rangkaian enzim yang lengkap dan
seimbang merupakan hal yang esensial untuk menguraikan nutrien menjadi energi
dan chemical building block (bahan dasar kimiawi); menyusun bahan-bahan dasar
tersebut menjadi protein DNA, membran, sel, dan jaringan; serra memanfaatkan
energi untuk melakukan motilitas sel, fungsi saraf, dan kontraksi otot. (hal. 53)

Cara kerja :

Pada akhir abad ke-19, Emil Fischer mengibaratkan ikatan yang sangat spesifik antara
enzim dan substratnya sebagai kunci dan anak kuncinya. Meskipun perumpamaan
"kunci dan anak kuncinya' dapat menjelaskan spesifisitas yang sangat tinggi pada
interaksi enzim-substrat' namun kesan bahwa bagian aktif enzim bersifat kaku tidak
sesuai dengan perubahan-perubahan dinamik yang menyertai katalisis. Kekurangan
ini diatasi oleh Daniel Koshland yang mengajukan model induced fit yang
menyatakan bahwa ketika mendekati dan berikatan dengan enzim, substrat
menginduksi perubahan konformasi pada enzim' yaitu perubahan yang analog dengan
memasukkan tangan (substrat) ke dalam sarung tangan (enzim) (Gambar 7-5)' Akibat
wajarnya adalah bahwa enzim memicu perubahan timbal-balik pada substrat dengan
memanfaatkan energi ikatan untuk memfasilitasi transformasi substrat menjadi
produk. Model induced fit ini rclah banyak dibuktikan oleh studi-studi biofisik
pergerakan enzim sewaktu mengikat substrat.
(Sumber : Biokimia Harper edisi 27)
10. Apa susunan struktur paling banyak dalam sel dan alasannya?
Air.
Air merupakan mediurn cair yang utama bagi se1. yang terdapat pada sebagian
besar sel. kecuali untuk sel lemak, dengan konsentrasi antara 70 sampai 85 persen.
Protein.
Selain air, zat yang sangat berlimpah pada sebagian besar sel adalah protein,
yang dalam keadaan normal jumlahnya 10 sampai 20 persen massa sel.
Lipid.
Lipid terdiri dari beberapa jenis zat yang dikelompokkan secara bersama-sama karena
sifat umum zat tersebut yang larut dalam pelarut lemak. Lipid yang penting terutama
adalah fosfolipid dan kolesterol, yang bersama-sama berjumlah hairya sekitar 2
persen dari total massa sel.
Karbohidrat.
Kebanyakan sel manusia tidak mempunyai cadangan karbohidrat dalamjumlah besar;
jumlah rata-rata biasanya sekitar 1 persen dari total massa sel tetapi dapat meningkat
sampai 3 persen dalam sel otot dan, kadang-kadang meningkat sampai 6 persen dalam
sel hati. Namun, karbohidrat dalam bentuk glukosa terlarut selalu ditemukan dalam
cairan ekstrasel di sekitar sel sehingga siap tersedia bagi sel. Sejumlah kecil
karbohidrat juga selalu disimpan di dalam sel dalam bentuk glikogen, yaitu suatu
polimer tak larut dari glukosa, yang dapat dipecah-pecah dan dapat segera digunakan
untuk menyuplai kebutuhan energi sel.
(Sumber: Fisiologi Guyton hal.11-12)

Anda mungkin juga menyukai