Anda di halaman 1dari 10

TUGAS GIZI

LIPID DAN PROTEIN

Mata Kuliah : Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampuh : Paridah, S.Si.,M.kes

Disusun Oleh :

Nama : Faiza Faadihillah

NIM : J1A122124

Kelas : Kesehatan Masyarakat Reguler C 2022

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

2023
LIPID

Soal :

1. Pengertian lipid

2.Klasifikasi lipid

3. Fungsi lipid

4. Metabolisme lipid

5. Dampak Kelebihan dan kekurangan lipid

Jawaban :

1) Pengertian Lipid

Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Secara definisi, lemak adalah
senyawa organik yang terdapat di alam dan sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut
organik nonpolar, misalnya hidrokarbon atau eter. Berdasarkan asalnya, lipid dibagi menjadi dua jenis
yaitu lipid nabati dan lipid hewani.

Lipid nabati adalah lemak yang dikandung oleh tumbuh-tumbuhan, contohnya alpukat, durian, dan
lain-lain. Lemak alam ini terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak yang tidak jenuh sedangkan lipid
hewani adalah lemak yang dikandung oleh hewan contohnya daging, telur, ikan, dan lain-lain. 

Lipid minyak hewani dan lipid minyak nabati memiliki banyak perbedaan diantaranya: lipid hewani
mengandung kolesterol sedangkan lipid nabati mengandung fitosterol, kadar asam lemak tidak
jenuh. Kadar lemak tidak jenuh dalam lipid hewani lebih kecil daripada lipid nabati, lipid hewani
cenderung berbentuk padat pada suhu kamar sedangkan lipid nabati cenderung berbentuk cair. 

2) Klasifikasi Lipid

Lipid dapat dibedakan menjadi 3 kelompok besar, yaitu ::

- Lipid sederhana (simple lipids), Lipid sederhana merupakan ester gugus asam lemak (sering
disebut juga sebagai gugus asil) dengan molekul alkohol gliserol. Lipid sederhana dapat
berbentuk monogliserida, digliserida atau trigliserida (triasilgliserol). Trigliserida merupakan
lipid yang tersimpan dalam sitoplasma sel-sel adiposa.

- Lipid kompleks (complex lipids), lipid kompleks merupakan ester gugus asam lemak dengan
molekul alkohol, lipid kompleks juga berikatan dengan molekul yang lain, seperti asam fosfat
dan senyawa nitrogen tertentu. Asam lemak tidak hanya mengalami proses esterisasi menjadi
molekul lipid yang lebih kompleks, tapi juga dapat mengalami poses transformasi metabolik
menjadi senyawa-senyawa baru yang disebut sebagai turunan lipid.

- Turunan lipid (derived lipids). Turunan lipid dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok besar, seperti eikosanoid, isoprenoid, badan keton

(keton bodies), dan sebagainya. ( Baaras,2006; Mayes, 1999 ; Santoso,2009)


3) Fungsi Lipid

Menurut Guyton dan Hall (2007), Fungsi lipid adalah sebagai berikut :

1. sumber energi

2. pelindung organ tubuh

3. pembentukan sel

4. sumber asam lemak essensial

5. alat pengangkut vitamin larut lemak

6. menghemat protein

7. memberi rasa kenyang dan kelezatan

8. sebagai pelumas

9. menjaga suhu tubuh

4) Metabolisme Lipid
- Metabolisme Eksogen

Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol. Selain kolesterol
yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekslresi
bersama empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun
dari yang dari hati disebut lemak eksogen. Trigiserid dan kolesterol dalam usus halus akan
diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserid akan diserap sebagai asam lemak
bebas dan kolesterol sebagai kolesterol. Didalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi
menjadi trigliserida sedangkan kolesterol akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester dan
keduanya bersama dengan fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang
disebut kilomikron (Adam, 2014).

Kilomikron akan masuk melalui saluran limfe dan akhirnya melalui ductus toracicus akan
masuk ke aliran darah. Trigliserid dalam kilomikron akan terhidrolisis oleh enzim lipoprotein
lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas (Free Fatty Acid). Asam lemak
bebas dapat disimpan sebagai trigliserid kembali di jaringan lemak (Adiposa), apabila dalam
jumlah banyak sebagian akan diambil oleh hati sebagai bahan untuk pembentukan trigliserid
hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian trigliserid akan menjadi kilomikron remnant
yang mengandung kolesterol ester dan akan di bawa ke hati (Adam, 2014).

- Metabolisme Endogen

Trigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati dan disekresi ke dalam sirkulasi sebagai
lipoprotein VLDL (Very Low Density Lipid). Apolipoprotein yang terkandung dalam VLDL
adalah apolipoprotein B100. Dalam sirkulasi, trigliserid dalam VLDL akan dihidrolisis oleh enzim
lipoprotein lipase dan VLDL akan berubah menjadi IDL (Intermediate Density Lipid) yang juga
akan mengalami hidrolisis menjadi LDL (Low Density Lipid). Sebagian dari VLDL, IDL, dan
LDL akan mengangkut kolesterol ester kembali ke hati. LDL adalah lipoprotein yang mengandung
paling banyak kolesterol. Sebagian kolesterol yang ada di LDL akan dibawa ke hati dan jaringan
steriogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempuenyai reseptor untuk
kolesterol-LDL. Sebagian lagi dari kolesterol-LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh
reseptor Scavenger A (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam cell). Makin banyak
kadar kolesterol-LDL dalam plasma makin banyak mengalami oksidasi dan ditangakp oleh
makrofag. Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang ada di
LDL.

Beberapa keadaan yang mempengaruhi tingkat oksidasi (Adam, 2014):

a. Meningkatnya jumlah LDL kecil padat ( small dense LDL) seperti pada sindrom
metabolik dan diabetes mellitus
b. Kadar kolesterol-HDL, makin tinggi kadar kolestero-HDL akan bersifat protektif
terhadap oksidasi LDL

HDL dilepaskan sebagai partikel miskin kolesterol yang mengandung apolipoprotein (Apo)
A,C, dan E ; dan disebut HDL nascent. HDL nascent berasal dari usus halus dan hati, mempuyai
bentuk gepeng dan mengandung apo A1. HDL nascent akan mendekati makrofag untuk mengambil
kolesterol yang disimpan di makrofag. Setelah mengambil kolesterol dari makrofag makan HDL
nascent akan berubah menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL
nascent, kolesterol (kolesterol bebas) dibagian dalam makrofag harus dibawa ke pemukaan
membrane sel makrofag oleh suatu transporter yang disebut adenosin triphosphate-binding cassette
transporter-1 (ABC-1).

Setelah mengambil kolesterol bebas dari makrofag, kolesterol bebas akan diesterifikasi
menjadi kolesterol ester oleh enzim Lechitin Cholesterol Aacyltransferase (LCAT). Selanjutnya
sebagian kolesterol ester yang dibawa HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah ke hati
dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type 1 dikenal dengan SR-B1. Jalur kedua adalah
kolesterol ester dalam HDL akan dipertukarkan dengan trigliserida dalam VLDL dan IDL dengan
bantuan Cholesterol Ester Transfer Protein (CETP). Dengan demikian fungsi HDL sebagai
penyerap kolesterol dari makrofag mempunyai dua jalur yaiu langsung ke hati dan jalur tidak
langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol kembali ke hati (Adam, 2014).
5. Dampak kelebihan dan kekurangan lipid

a. Dampak Kelebihan Lemak

Dampak kelebihan lemak bagi tubuh yaitu :

- Terkena penyakit diabetes tipe 2

- Terkena penyakit kardiovaskular

- Obesitas dan dapat menyebabkan kanker

- Mudah depresi

- Menganggu proses reproduksi

- Penyakit pernapasan

- Lebih beresiko terkena alzheimer

- Masalah tulang

b. Dampak Kekurangan Lemak

Dampak kekuarangan lemak bagi tubuh yaitu :

- Depresi

- Beresiko kekurangan vitamin

- Sering merasa kedinginan

- Menganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah

- Kesuburan terganggu

- Pontensi cedera lebih tinggi

- Cepat lelah & lapar


PROTEIN

Soal :

1. Pengertian protein

2. Penggolongan protein

3. Fungsi protein

4. Metabolisme protein

5. Dampak kelebihan dan kekurangan protein

Jawab :

1. Pengertian Protein
Protein adalah makromolekul yang terdiri dari rantai panjang asam amino yang terikat satu
sama lain melalui ikatan peptida. Protein adalah nutrisi penting bagi tubuh manusia karena
berperan sebagai bahan bangunan sel dan jaringan tubuh, serta berfungsi sebagai enzim,
hormon, dan transportasi molekuler.Protein terdiri dari 20 jenis asam amino yang dapat
digabungkan menjadi berbagai macam kombinasi untuk membentuk protein yang
berbeda.Asam amino dibutuhkan dalam jumlah yang cukup untuk sintesis protein yang
optimal, sehingga asam amino yang kurang dalam jumlah dapat menyebabkan produksi
protein yang tidak sempurna.

2. Fungsi Protein

 Membangun dan Memperbaiki Jaringan Tubuh

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, protein berperan penting dalam memperbaiki
sel tubuh yang rusak. Protein juga berfungsi memelihara sel yang terdapat di seluruh
tubuh agar bisa berfungsi secara optimal. Biasanya, jumlah protein yang diperlukan
untuk memperbaiki dan membangun sel tubuh akan stabil setiap harinya.

 Membentuk Hormon dan Enzim

Sel mengandung enzim yang berfungsi menimbulkan reaksi biokimia dalam tubuh.
Enzim akan bereaksi ketika terjadi kontraksi otot, pencernaan makanan, dan
penghancuran racun. Enzim tersebut terbentuk karena adanya protein.Selain itu, protein
juga bertugas membentuk hormon tubuh. Hormon berfungsi mengirimkan sinyal
sekaligus mengatur proses biologis antara jaringan, organ, dan sel.

 Sumber Energi

Selain karbohidrat dan lemak, protein merupakan sumber energi yang diperlukan oleh
tubuh.Lemak memasok energi sebanyak 9 kalori/gram, sedangkan karbohidrat dan
protein memasok sebanyak 4 kalori/gram. Untuk memperoleh energi, tubuh
akanmengandalkan lemak dan karbohidrat. Sementara itu, protein disimpan sebagai
cadangan dan akan digunakan saat tubuhmembutuhkannya. Sebagai contoh, saat Anda
berpuasa dan tidak mendapatkan asupan makanan selama berjam-jam, protein akan
bekerja untuk menghasilkan energi bagi tubuh.

 Membentuk Antibodi

Fungsi protein yang tidak kalah pentingnya yaitu membantu pembentukan imunoglobulin
atau antibodi.Imunoglobulin memiliki peranan sebagai pelindung tubuh dari serangan
virus atau bakteri. Ketika tubuh menghasilkan antibodi terhadap virus atau bakteri, sel-sel
imun akan kembali memproduksi antibodi untuk melawannya. Jadi, ketika virus atau
bakteri yang sama menyerang kembali, tubuh Anda mampu melawannya dengan cepat.

Tidak hanya empat fungsi utama di atas, protein juga berperan sebagai penyeimbang pH
dan jumlah cairan dalam darah, menyimpan cadangan nutrisi, dan menjadi media bagi
senyawa kimia untuk melewati aliran darah.

3. Klasifikasi protein

Berdasarkan pada fungsi biloginya terdiri atas: enzim, protein pembangun, protein kontraktil,
protein pengangkut, protein hormon, protein bersifat racun, protein pelindung, dan protein
cadangan. Klasifikasi protein terdapat dalam bentuk serabut (fibrosa), globular, dan konjugasi.
Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu
sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah
memiliki daya larut yang rendah, kekuatan mekanis yang tinggi, dan tahan terhadap enzim
pencernaan.Kolagen, elastin, keratin, dan miosin termasuk dalam protein bentuk
serabut.Protein globular berbentuk bola dan terdapat pada cairan jaringan tubuh. Protein jenis
ini larut dalam larutan garam dan asam, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi
garam serta mudah mengalami denaturasi.Albumin, globulin, dan histon termasuk dalam
protein globular.Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan
non asam amino.Gugus non asam amino ini dinamakan gugus prostetik. Nukleoprotein,
lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein, hemoprotein, dan flavoprotein termasuk dalam
protein konjugasi.

4. Metabolisme Protein
a. Protein Dalam Makanan

Protein dalam makanan nabati terlindung oleh dinding sel yang terdiri atas selulosa
sehingga daya cerna sumber protein nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan
dengan sumber protein hewani.5 Sebagian besar protein sangat resisten terhadap
pencernaan, hanya ikatan superfisial saja yang peka terhadap aktifitas enzim
proteolitik.Namun, setelah protein mengalami denaturasi oleh pajanan panas atau asam,
kekuatan yang mempertahankan struktur protein menjadi lemah sehingga protein dapat
dicerna. Proses pemasakan dan kondisi asam dalam lambung mempermudah proses
pencernaan.
b. Pencernaan Dan Absorbsi Protein

Protein dalam makanan yang berada di rongga mulut belum mengalami proses pencernaan.
Di lambung terdapat enzim pepsin dan asam klorida (HCL) yang memecah protein
makanan menjadi metabolite intermediate tingkat polipeptida.Asam klorida berfungsiuntuk
mendenaturasi protein dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin pada pH < 4
sedangkan pepsin berfungsi memecah rantai polipeptida menjadi unit yang lebih kecil
menjadi polipeptida yang lebih pendek. Protein makanan yang sudah mengalami
pencernaan parsial itu dicerna lebih lanjut oleh enzim yang berasal dari pankreas, yaitu
tripsinogen, kimotripsinogen,karboksipeptidase, dan endopeptidase.Tripsinogen dan
endopeptidase diaktifkan oleh enterokinase di usus halus. Hal ini terjadi akibat rangsangan
kimus terhadap mukosa usus halus.Enzim-enzim pankreas memecah protein dari bentuk
polipeptida menjadi peptida lebih pendek, yaitu tripeptida, dipeptida, dan sebagian menjadi
asam amino.Mukosa usus halus juga mengeluarkan enzimenzim protease yang
menghidrolisis ikatan peptida. Protein makanan di dalam usus halus dicerna total menjadi
asam-asam amino yang kemudian diserap melalui sel-sel epithelium dinding usus.
Absorbsi berlangsung melalui difusi pasif maupun mekanisme transport aktif yang
tergantung oleh natrium. Sejumlah protein utuh mungkin ikut terabsorbsi sehingga dapat
meningkatkan reaksi alergi, meskipun absorbsi protein utuh ini penting bagi bayi karena
memberikan kekebalan tubuh.Asam amino yang diabsorbsi kemudian masuk ke peredaran
darah melalui vena porta dan dibawa ke hati.Sebagian asam amino digunakan oleh hati dan
sebagian lainnya melalui sirkulasi darah dibawa ke sel-sel jaringan. Selain mengabsorbsi
asam amino dari makanan, mukosa usus juga mengabsorbsi cukup banyak asam amino
endogen (± 80 g/hari), yang berasal dari sekresi ke dalam usus halus dan sel yang
terkelupas dari permukaan mukosa. Penambahan asam amino endogen menyebabkan
komposisi asam-asam amino menjadi lebih seimbang yang meningkatkan penyerapan.Pada
gangguan pencernaan dan penyerapan, protein makanan dapat terbawa ke dalam colon dan
dipecah oleh mikroflora usus. Pemecahan protein oleh mikroflora usus menimbulkan
proses pembusukan yang menghasilkan gas H2S, idol, dan skatol yang berbau busuk.
Dekarboksilasi asam-asam amino menghasilkan berbagai ikatan amino yang toksik.
Kumpulan ikatan-ikatan ini diberi nama ptomaine yang terdiri dari putrescine dan
cadaverine. Polipeptida dengan berat molekul rendah yang dapat menembus lapisan epitel
usus dan masuk diserap ke dalam cairan tubuh dan aliran darah.Polipeptida dan protein
asing yang masuk ke dalam milie interieur yang bersifat antigenik sehingga merangsang
alat pertahanan tubuh untuk menggerakan upaya-upaya perlawanan dengan membuat
antibodi.
c. Ekskresi Protein

Pada umunya orang sehat tidak mengekskresikan protein, melainkan sebagai


metabolitnya atau sisa metabolisme. Selain CO2 dan H2O sebagai hasil sisa
metabolism protein, terjadi pula berbagai ikatan organik yang mangandung
nitrogen seperti urea dan ikatan lain yang tidak mengandung nitrogen.
Nitrogen yang dilepaskan pada proses deaminasi masuk ke dalam siklus urea
dan diekskresikan melalui ginjal dalam bentuk air seni. Nitrogen yang
dilepaskan pada proses transaminase tidak dibuang ke luar tubuh, tetapi
digunakan lagi untuk proses sintesis protein tubuh

d. Sintesis dan Pemecahan Protein

Terjadi pergantian protein secara kontinyu dalam tubuh, pada orang dewasa
yang sehat menunjukkan keseimbangan antara sintesis dan
pemecahan.Selama masa pertumbuhan, sintesis lebih banyak daripada
pemecahan, sedangkan pada kondisi tertentu seperti kelaparan, kanker, dan
trauma pemecahan lebih besar daripada sintesis.Sintesis protein diregulasi
oleh insulin, sedangkan katabolisme diregulasi oleh glukokortikoid.Pada
tingkat selular, transkripsi DNA menjadi RNA pembawa pesan (mRNA)
menghasilkan cetakan untuk sintesis protein di ribosom.Sintesis protein
berlangsung lebih cepat setelah makan daripada dalam kondisi puasa karena
suplai asam aminonya lebih banyak.Rata-rata jumlah energi yang digunakan
untuk sintesis protein adalah 12% dari laju metabolisme basal. Beberapa
asam amino digunakan untuk sintesis molekul-molekul lain, seperti arginin,
glisin, tirosin, triptofan, histidin, lisin, metionin, glutamin, dan sistein,
glutamate serta glisin. Molekul tersebut mengatur fungsi vital dalam tubuh
dan merupakan bagian yang cukup besar dalam pertukaran asam amino
spesifik setiap hari.Asam amino digunakan untuk sintesis protein atau
glukoneogenesis di dalam hati sehingga menghasilkan glukosa yang disebut
dengan glukogenik.Asam ketogenik (termasuk lisin dan leusin) menghasilkan
asam asetoasetat dan akhirnya menghasilkan asetil KoA.Beberapa asam
amino mungkin bersifat glukogenik sekaligus ketogenik, termasuk triptofan,
metionin, sistein, fenilalanin, tirosin, dan isoleusin.2 Didalam tubuh tidak ada
persediaan besar asam amino.Kelebihan asam amino dalam tubuh
menyebabkan terjadinya deaminase. Nitrogen dikeluarkan dari tubuh dan
sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam
tubuh. Deaminase atau melepaskan gugus amino (NH2) dari asam amino
akan menghasilkan sisa berupa amonia dalam sel. Amonia yang bersifat
racun akan masuk ke dalam peredaran darah dan dibawa ke hati.

5. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Protein

a. Dampak kelebihan protein :


- Penumpukan keton dan bau mulut
- Peningkatan berat badan
- Kerusakan ginjal
- Peningkatan resiko penyakit kardiovaskular
- Kehilangan kalsium
b. Dampak kekurangan protein :
- Massa otot berkurang
- Sulit tidur
- Kerontokan rambut
- Sistem imun menurun
- Kuku mudah patah
- Retensi cairan
- Beresiko mengalami patah tulang

Anda mungkin juga menyukai