Anda di halaman 1dari 1

Oleh karena itu, preventif mampu mengendalikan sensitisasi yang diinduksi nyeri (Pogatzki-

Zahn, E. M., & Zahn, P. K. (2006). From preemptive to preventive analgesia. Current Opinion
in Anaesthesiology, 19(5), 551–555.)

Kami menemukan bahwa tes preventif lebih efisien daripada tes kuratif (Gbenou, J. D.,
Ahounou, J. F., Akakpo, H. B., Laleye, A., Yayi, E., Gbaguidi, F., ... & Kotchoni, S. O. (2013).
Phytochemical composition of Cymbopogon citratus and Eucalyptus citriodora essential oils and
their anti-inflammatory and analgesic properties on Wistar rats. Molecular biology reports, 40,
1127-1134.)

Pemberian antinosiseptif paling efektif untuk mengurangi intensitas rangsangan nyeri bila
diberikan sebelum kejadian nyeri ( Analgesia (Guideline) | Vertebrate Animal Research)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa genistein memiliki aktivitas antiinflamasi yang kuat
melalui penghambatan berbagai jalur pensinyalan seperti faktor nuklir kappa-B (NF-κB),
prostaglandin (PG), sintase nitrat oksida yang dapat diinduksi (iNOS), sitokin proinflamasi, dan
spesies oksigen reaktif (ROS) (Goh, Y.X., Jalil, J., Lam, K.W., Husain, K. and Premakumar, C.M.,
2022. Genistein: a review on its anti-inflammatory properties. Frontiers in Pharmacology, 13, p.820969)

Anda mungkin juga menyukai