Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH TERAPI MENIUP BALING-BALING TERHADAP TINGKAT

NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH YANG DILAKUKAN PUNGSI VENA


DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Stefani Yulinda Setyowati*), Dera Alfiyanti**), Didik Sumanto***)


*) Alumni Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan Stikes Telogorejo Semarang
**) Dosen Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang
***) Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang

ABSTRAK
Nyeri adalah sesuatu respon fisiologis yang dirasakan oleh manusia dengan tiga
peristiwa neurokimiawi: transduksi, transmisi, dan modulasi serta nyeri memiliki
sifat subjektif yang dapat dirasakan oleh manusia itu sendiri secara alamiah. Terapi
farmakologis terapi meniup baling-baling bertujuan untuk menurunkan tingkat nyeri
yang dirasakan oleh anak karena adanya nyeri akibat pungsi vena. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi meniup baling-baling dalam
menurunkan tingkat nyeri pada anak usia prasekolah yang dilakukan pungsi vena di
RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah equivalent
control group,after only design. jumlah sampel 34 responden kelompok kontrol dan
34 responden kelompok intervensi. Alat ukur yang digunakan yaitu lembar observasi
skala FLACC. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi. Subyek
dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah 3-6 tahun yang dilakukan pungsi
vena . Berdasarkan hasil penelitian setelah diberikan terapi meniup baling-baling
didapatkan 13 responden (38,2%) tidak mengalami nyeri dengan skala 0, 14
responden (41,2%) mengalami nyeri ringan dengan skala 1-3, 6 responden (17,6%)
mengalami nyeri sedang dengan skala 4-6, dan 1 responden (2,9%) mengalami nyeri
berat dengan skala 7-9. Hasil uji t- independent diperoleh nilai p=0,000
(pvalue<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi
meniup baling-baling dalam menurunkan nyeri pada anak usia prasekolah yang
dilakukan pungsi vena di RSUD Tugurejo Semarang. Rekomendasi dari penelitian
ini bahwa terapi meniup baling-baling sebagai tindakan mandiri farmakologis untuk
menurunkan tingkat nyeri pada anak.

Kata Kunci : Tingkat nyeri, anak usia prasekolah, Pungsi vena

ABSTRACT
The pain is a physiology respond which is experience by human in three
neurochemistry events : transduction, transmission, and modulation and also pain has
a subjective properties which can be experience naturally. Pharmacology therapy in
blowing a propeller aims to decrease the pain level suffered from pain of vein
injection by children. The research purposes to find out the impact of blowing the
propeller therapy in decreasing pain level in pre-school children conducted in vein
injection in RSUD Tugurejo Semarang. This research uses equivalent control group,
after only design. The number of sample in 34 control group and 34 respondents of
intervention group. Measurement equipment used is FLACC observation. Data

Pengaruh Terapi Meniup Baling- Baling Terhadap…(angelastefani95@gmail.com) 1


collecting technique uses observation method. The subjects are 3-6 pre-school who
experience vein. Based on the result after given propeller blowing therapy is 13
respondents (38,2%), they did not experience pain in 0,14 scale respondents (41,2%)
experienced light pain in 1-3, 6 respondents (17,6%) experienced medium pain in 4-6
scale and 1 respondent (2,9%) experienced heavy pain in 7-9 scale. The result of
tindependent is p= 0,000 (p-value<0,05). So it can be concluded that there is an
impact of given of blowing a propeller in decreasing pain in pre-school children vein
injection done in RSUD Tugurejo Semarang. The recommendation from the research
is that blowing the propeller as pharmacologic independent action therapy in order to
decrease pain level in children.

Keyword : pain level, pre-school children, vein injection


membuka mata dengan lebar, atau
PENDAHULUAN melakukan tindakan agresif seperti
Hospitalisasi pada anak merupakan menggigit, menendang, memukul,
proses karena suatu alasan yang atau berlari keluar
berencana atau darurat (Nursalam dkk, 2008).
mengharuskan anak untuk tinggal
dirumah sakit menjalani terapi dan Prosedur invasif baik yang
perawatan sampai pemulangan menimbulkan nyeri atau tidak,
kembali kerumah merupakan ancaman bagi anak
(Hidayat, 2008, hlm. 25). prasekolah yang konsep integritas
tubuhnya belum berkembang baik.
Berdasarkan survei dari WHO pada Prosedur pungsi vena termasuk hal
tahun 2008, hampir 80% anak yang menakutkan bagi anak-anak,
mengalami perawatan di rumah disamping sesuatu yang menyakiti
sakit. Sedangkan di Indonesia tubuh dan menimbulkan rasa nyeri
sendiri berdasarkan survei yang berat dapat menjadikan
kesehatan ibu dan anak tahun 2010 trauma pada anak saat dilakukan
didapatkan hasil bahwa dari 1.425 hal yang sama (Prasetyo, 2010,
anak mengalami dampak hlm. 43).
hospitalisasi, 33,2% anak Nyeri adalah sesuatu hal yang bersifat
mengalami hospitalisasi berat, subjektif, tidak ada dua orang
41,6% mengalami dampak sekalipun yang mengalami kesamaan
hospitalisasi sedang, dan 25,2% rasa nyeri dan tidak ada dua kejadian
anak mengalami hospitalisasi menyakitkan yang mengakibatkan
ringan (Supartini, 2007, hlm. 36). respons atau perasaan yang sama pada
individu (Perry & Potter, 2010,
Trauma yang berkepanjangan akan hlm.214). Asosiasi internasional yang
menyebabkan masalah hospitalisasi khusus mempelajari tentang nyeri
pada anak. Selama hospitalisasi (The International Association for the
anak memiliki stressor yang Study of Pain) mendefinisikan nyeri
menjadi krisis pertama yang harus sebagai sesuatu yang tidak
dihadapi anak. Anak akan bereaksi menyenangkan, bersifat subjektif dan
terhadap rasa nyeri dengan berhubungan dengan panca indera,
menyeringai wajah, menangis, serta merupakan suatu pengalaman
mengatupkan gigi, mengigit bibir, emosional yang dikaitkan dengan

Pengaruh Terapi Meniup Baling- Baling Terhadap…(angelastefani95@gmail.com) 2


kerusakan jaringan baik aktual permainan atau aktifitas yang
maupun potensial atau digambarkan memerlukan inhalasi lambat dan
dengan suatu kerusakan/cidera (Betz untuk mendapatkan efek
& Sowden, 2009, hlm.801). terbaik.Biasanya teknik relaksasi
Penatalaksanaan nyeri merupakan nafas dalam ini dilakukan ± 3 detik
kebutuhan dasar dan hak dari semua pada saat 1 kali mengambil nafas
anak. Sudah menjadi tugas perawat panjang (Prasetyo, 2010, hlm. 48).
untuk memilih metode yang tepat dan Terapi nafas dalam pada anak yang
menciptakan lingkungan yang nyaman mengalami nyeri dapat dilakukan
ketika melakukan tindakan pada dengan kegiatan bermain yaitu
pasien (Priscilla, 2015, hlm 42). permainan yang berkaitan dengan
pernafasan seperti permainan
Manajemen nyeri pada anak telah meniup baling-baling. Saat anak
banyak mengalami perubahan bermain meniup baling-baling
dalam beberapa dekade ini. terjadi proses distraksi yaitu anak
Terdapat dua cara yang dapat terfokus atau konsentrasi pada
digunakan dalam manajemen nyeri permainan yang dilakukan dan
pada anak yaitu farmakologi dan pada saat anak meniup memberikan
non farmakologi. Penggunaan efek relaksasi. Melalui permainan
teknik nonfarmakologi memberikan meniup baling-baling dapat
dampak yang cukup berarti dalam mengurangi nyeri pada saat
manajemen nyeri pada anak. dilakukan pungsi vena (Wong
Penggunaan metode 2009, hlm 68).
nonfarmakologi untuk mengatasi
masalah nyeri pada anak lebih Penelitian Syamsudin (2010), tentang
mudah dan dapat dilakukan oleh efektifitas terapi relaksasi napas dalam
perawat (Prasetyo, 2010, hlm. 48). dengan bermain meniup baling-baling
untuk menurunkan intensitas nyeri
pada anak post perawatan luka operasi
Salah satu manajemen nyeri non di dua rumah sakit di banda aceh
farmakologi untuk menurunkan nanggroe aceh darusalam.
nyeri pada anak adalah dengan Menunjukkan hasil penelitian bahwa
memberikan terapi relaksasi nafas adanya penurunan tingkat nyeri pada
dalam sambil bermain dengan anak yang dilakukan terapi relaksasi
bermain meniup baling-baling. nafas dalam dengan meniup
Sejalan dengan penelitian balingbaling pada kelompok intervensi
Syamsudin (2010) bahwa bermain dan kelompok kontrol. Penurunan
meniup dapat dianalogikan dengan yang cepat terjadi pada kelompok
latihan nafas dalam (slow deep intervensi 1 jam setelah dilakukan
breathing) yang merupakan suatu perawatan luka operasi (p value =
permainan atau aktifitas yang 0,001) dengan rata-rata perbedaan
memerlukan inhalasi lambat dan skala nyeri 2,29, standar deviasi 1,105.
untuk mendapatkan efek terbaik. Usia anak, jenis kelamin, dan jenis
pembedahan tidak berpengaruh
Terapi bermain meniup baling- terhadap nyeri setelah perawatan luka
baling dapat dianalogikan dengan operasi (p value >
latihan nafas dalam (slow deep 0,05).
breathing) yang merupakan suatu

Pengaruh Terapi Meniup Baling- Baling Terhadap…(angelastefani95@gmail.com) 3


4 dilakukan tindakan pungsi vena dan
Penelitian terkait dilakukan oleh kelompok kontrol anak yang tidak
Wahyuni, et all (2015), tentang terapi diberikan terapi meniup baling-
slow deep breathing dengan bermain baling.
meniup baling-baling terhadap
intensitas nyeri pada anak yang Populasi dalam penelitian ini
dilakukan penyuntikan anestesi adalah pasien anak usia prasekolah
sirkumsisi. Menunjukkan hasil yang dirawat di ruang anak RSUD
penelitian dianalisis dengan Tugurejo Semarang Teknik
menggunakan uji Mann- Whitney pengambilan sampel penelitian ini
menunjukkan ada perbedaan signifikan menggunakan teknik purposive
antara kelompok intervensi dan sampling, yaitu teknik penentuan
kontrol dengan p-value kurang dari sampel dengan pertimbangan
0,001 dan nilai signifikan alpha 0,05. tertentu berdasarkan kriteria inklusi
Kesimpulan penelitian ada pengaruh dan ekslusi yang telah ditentukan.
terapi slow deep breathing dengan jumlah responden ada 68 untuk
bermain meniup baling-baling pembagiannya dibagi menjadi 2
terhadap intensitas nyeri pada anak sehingga ditemukan 34 responden
yang dilakukan penyuntikan anestesi kelompok intervensi dan 34
sirkumsisi. responden kelompok kontrol. Alat
pengumpulan data dalam penelitian
Penelitian lain dilakukan oleh Rika, et ini yaitu menggunakan skala
all (2015), tentang pengaruh teknik observasi FLACC (Face, Leg,
distraksi menonton kartun animasi Activity, Cry,
terhadap skala nyeri anak usia Concolability). Skala ini digunakan
prasekolah saat pemasangan infus di pada anak usia 2 bulan-7 tahun.
instalasi rawat inap anak RSUP DR.M. Setiap parameter diberikan skor 0,
Djamil padang dengan hasil ada 1, atau 2. Nilai dijumlahkan dengan
perbedaan rata-rata skala nyeri yang nilai maksimal yang dapat dicapai
signifikan (p value < 0,05) antara anak yaitu 10. (Kyle & Carman, 2014,
yang diberikan teknik distraksi hlm. 440). Berdasarkan hasil
menonton kartun animasi dengan anak pengolahan data, disimpulkan
yang tidak diberikan teknik distraksi bahwa, karena nilai p kurang dari
pada saat dilakukan pemasangan infus. 0,05, ada perbedaan ratarata tingkat
nyeri pada kelompok kontrol (6,59)
dan kelompok intervensi(1,91),
METODE PENELITIAN
sedangkan 95% CI menunjukan
Desain penelitian ini adalah hasil 5,71-3,63. Hal ini menunjukan
Equivalent Control Group, after bahwa ada perbedaan tingkat nyeri
only design karena penelitian ini terhadap pasien anak pada saat
tidak melakukan pengukuran dilakukan pungsi vena antara
sebelum intervensi dan penerapan kelompok kontrol yang tidak
rasio antara treatment : kontrol diberikan terapi meniup baling-
adalah 1:1 (Notoatmodjo, 2012, baling dan kelompok intervensi
hlm 6). yang diberikan terapi meniup
Penelitian ini melibatkan 2 baling-baling
kelompok yaitu kelompok
intervensi anak yang diberikan
terapi meniup baling-baling saat

Pengaruh Terapi Meniup Baling- Baling Terhadap…(angelastefani95@gmail.com) 4


HASIL PENELITIAN Berdasarkan grafik 4.1 dapat
1. Analisis Univariat karakteristik disimpulkan bahwa kelompok
responden berdasarkan usia untuk intervensi sebanyak 13
kelompok kontrol ratarata 52, responden (38,2%) tidak
sedangkan untuk kelompok mengalami nyeri dengan skala
intervensi rata-rata 54. Karakteristik 0, 14 responden (41,2%)
responden berdasarkan jenis mengalami nyeri ringan dengan
kelamin untuk kelompok kontrol skala 1-3, 6 responden (17,6%)
paling banyak dengan jenis kelamin mengalami nyeri sedang dengan
perempuan sebanyak 19 responden skala 4-6, dan 1 responden
(55,9%), sedangkan untuk (2,9%) mengalami nyeri berat
kelompok intervensi jumlah dengan skala 7-9.
responden perempuan sama dengan
Grafik 4.2
laki- laki sebanyak 17 responden
Distribusi frekuensi responden pada
(50,0%). Pada kelompok kontrol
kelompok kontrol
sebagian besar tidak pernah
Kategori Nyeri F (%)
dilakukan tindakan pungsi vena
Tidak ada nyeri 2 5,9
sebelumnya yaitu sebanyak 22
responden (64,7%), sedangkan pada Nyeri ringan 2 5,9
kelompok intervensi sebagian besar Nyeri sedang 11 32,4
juga belum pernah dilakukan Nyeri berat 19 27,5
tindakan pungsi vena sebanyak 19 Total 34 100,0
responden (55,9%). Pada kelompok
kontrol sebagian besar belum Berdasarkan grafik 4.2 dapat
diberikan obat analgesik sebanyak disimpulkan bahwa kelompok
29 responden (85,3%), sedangkan kontrol sebanyak 2 responden
pada kelompok intervensi sebagian (5,9%) tidak mengalami nyeri, 2
besar juga belum diberikan obat responden (5,9%) mengalami
analgesik sebanyak 30 responden nyeri ringan dengan skala 1-3,
(88,2%). Untuk intensitas tingkat 11 responden (32,4%)
rasa nyeri pada kelompok kontrol mengalami nyeri sedang dengan
yang mengalami nyeri terbanyak skala 4-6, dan 19 responden
pada skala 7 sebanyak 7 responden (27,5%) mengalami nyeri berat
(20,6%), sedangkan pada kelompok dengan skala 7-9.
intervensi sebanyak 13 responden
(38,2%) tidak mengalami nyeri. 2. Analisis bivariat
Grafik 4.1
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden pada
Data hubungan umur, jenis
kelompok intervensi
kelamin, pengalaman
Kategori Nyeri F (%)
Pungsi vena
Tidak ada nyeri 13 38,2 variabel Variabel p-value 95% Ci
Nyeri ringan 14 41,2 dependent independent
Nyeri sedang 6 17,6 Umur 0,00 4,07-
Nyeri berat 1 2,9 4,76
Total 34 100,0 Tingkat nyeri Jenis 0,26
kelamin 32,62-
32,7

Pengaruh Terapi Meniup Baling- Baling Terhadap…(angelastefani95@gmail.com) 5


Pengalaman 0,85
pungsi vena
32,52- Berdasarkan tabel 4.3 dapat
32,8 disimpulkan bahwa, karena nilai p
kelompok kontrol (6,59) dan
Hasil penelitian tentang umur dengan kelompok intervensi(1,91),
tingkat nyeri didapatkan nilai dari uji sedangkan 95% CI menunjukan
Chi-Square adalah 18,00 dan p value hasil 5,71-3,63. Hal ini menunjukan
0,00 (p value < 0,001) sehingga dapat bahwa ada perbedaan tingkat nyeri
disimpulkan Ho ditolak, terdapat terhadap pasien anak pada saat
hubungan antara umur dengan tingkat dilakukan pungsi vena antara
nyeri. Untuk jenis kelamin pada kelompok kontrol yang tidak
penelitian ini menunjukan hasil 2,69 diberikan terapi meniup baling-
dan p value 0, 26 (p value < 0,001) baling dan kelompok intervensi
sehingga dapat disimpulkan Ha yang diberikan terapi meniup
diterima, tidak terdapat hubungan balingbaling.kurang dari 0,05, ada
antara jenis kelamin dengan tingkat perbedaan rata-rata tingkat nyeri
nyeri. Sedangkan untuk pengalaman pada
pungsi vena menunjukan hasil 0,32
dan p value 0,85 (p value < 0,001) PEMBAHASAN
sehingga dapat disimpulka Ha Berdasarkan hasil penelitian
diterima, tidak terdapat hubungan didapatkan 68 responden yang
antara pengalaman pungsi vena merupakan 34 kelompok kontrol
dengan tingkat nyeri. dan 34 kelompok intervensi dari
penelitian ini, yaitu kelompok anak
Tabel 4.3 usia 3-6 tahun yang tidak diberikan
Perbedaan rerata tingkat nyeri terapi meniup baling-baling pada
responden pada kelompok kontrol saat dilakukan pungsi vena.
dan intervensi Sebanyak 2 responden (5,9%) tidak
variabel Mean Mean p Value 95% mengalami nyeri dengan skala 0, 2
difference Ci responden (5,9%) mengalami nyeri
ringan dengan skala 1-3, 11
Tingkat 6,59
nyeri tanpa responden (32,4%) mengalami
terapi nyeri sedang dengan skala 4-6, dan
balingbaling 19 responden (27,5%) mengalami
nyeri berat dengan skala 7-9.

Menurut Prasetyo (2010, hlm33)


-4,67 0,00 -5,71 salah satu faktor yang
– mempengaruhi nyeri yaitu
usia ,jenis kelamin, pengalaman
Tingkat -3,63
nyeri 1,91
pungsi vena sebelumnya. Teori ini
sejalan dengan hasil penelitian
tentang umur dengan tingkat nyeri
dengan didapatkan nilai dari uji Chi-
terapi Square adalah 18,00 dan p value
balingba 0,00 (p value < 0,001) sehingga
ling dapat disimpulkan Ho ditolak,

Pengaruh Terapi Meniup Baling- Baling Terhadap…(angelastefani95@gmail.com) 6


terdapat hubungan antara umur lingkungan internal individu (Brunner,
dengan tingkat nyeri. Untuk jenis Sudarth, hlm. 214).
kelamin pada penelitian ini Hal ini sejalan dengan penelitian yang
menunjukan hasil 2,69 dan p value dilakukan Syamsudin (2010), tentang
0, 26 (p value < 0,001) sehingga efektifitas terapi relaksasi napas dalam
dapat disimpulkan Ha diterima, dengan bermain meniup baling-baling
tidak terdapat hubungan antara untuk menurunkan intensitas nyeri
jenis kelamin dengan tingkat nyeri. pada anak post perawatan luka operasi
Sedangkan untuk pengalaman pungsi di dua rumah sakit di banda aceh
vena menunjukan hasil 0,32 dan p nanggroe aceh darusalam.
value 0,85 (p value < 0,001) sehingga Menunjukkan hasil penelitian
dapat disimpulka Ha diterima, tidak bahwa adanya penurunan tingkat
terdapat hubungan antara pengalaman nyeri pada anak yang dilakukan
pungsi vena dengan tingkat nyeri. terapi relaksasi nafas dalam dengan
meniup balingbaling pada
Penelitian ini anak yang tidak kelompok intervensi dan kelompok
diberikan terapi meniup baling-baling kontrol. Penurunan yang cepat
mengalami nyeri berat sebanyak 19 terjadi pada kelompok intervensi 1
responden (27,5%) dengan skala 7-9 jam setelah dilakukan perawatan
sedangkan untuk anak yang diberikan luka operasi (p value = 0,001)
terapi meniup baling-baling dengan rata-rata perbedaan skala
mengalami nyeri berat hanya 1 nyeri 2,29, standar deviasi 1,105.
responden (2,9%) dengan skala 7-9, Usia anak, jenis kelamin, dan jenis
hal ini sejalan dengan teori menurut pembedahan tidak berpengaruh
Prasetyo (2010, hlm 48), Saat anak terhadap nyeri setelah perawatan
bermain meniup baling-baling terjadi luka operasi (p value >
proses distraksi yaitu anak terfokus 0,05).
atau konsentrasi pada permainan yang
dilakukan dan pada saat anak meniup Penelitian terkait dilakukan oleh
memberikan efek relaksasi. Melalui Wahyuni, et all (2015), tentang
permainan meniup baling-baling dapat terapi slow deep breathing dengan
mengurangi nyeri pada saat dilakukan bermain meniup baling-baling
pungsi vena. terhadap intensitas nyeri pada anak
yang dilakukan penyuntikan
Terapi relaksasi napas dalam dapat anestesi sirkumsisi. Menunjukkan
mengendalikan nyeri dengan hasil penelitian dianalisis dengan
meminimalkan aktifitas simpatik menggunakan uji Mann- Whitney
dalam sistem saraf otonom. Relaksasi menunjukkan ada perbedaan
melibatkan otot dan respirasi, tidak signifikan antara kelompok
membutuhkan alat lain sehingga intervensi dan kontrol dengan p-
mudah dilakukan kapan saja atau value kurang dari 0,001 dan nilai
sewaktu-waktu. Prinsip yang signifikan alpha 0,05. Kesimpulan
mendasari penurunan oleh teknik penelitian ada pengaruh terapi slow
relaksasi terletak pada fisiologi sistem deep breathing dengan bermain
saraf otonom yang merupakan bagian meniup baling-baling terhadap
dari sistem saraf perifer yang intensitas nyeri pada anak yang
mempertahankan homeostatis dilakukan penyuntikan anestesi
sirkumsisi.

Pengaruh Terapi Meniup Baling- Baling Terhadap…(angelastefani95@gmail.com) 7


jenis kelamin, dan pengalaman
Penelitian lain dilakukan oleh Rika, pungsi vena tidak ada.
et all (2015), tentang pengaruh
teknik distraksi menonton kartun
animasi terhadap skala nyeri anak DAFTAR PUSTAKA
usia prasekolah saat pemasangan Betz, C.L., & Sowden, L.A. (2009).
infus di instalasi rawat inap anak Buku Saku Keperawatan Pediatri.
RSUP DR.M. Djamil padang Jakarta: EGC
dengan hasil ada perbedaan rata-
rata skala nyeri yang signifikan (p Dharma, K.K. (2011). Metodologi
value < 0,05) antara anak yang Penelitian Keperawatan, Panduan
diberikan teknik distraksi menonton Melaksanakan dan Menerapkan Hasil
kartun animasi dengan anak yang Penelitian. Jakarta: Trans Info Media
tidak diberikan teknik distraksi Adriana, Dian. (2011). Tumbuh
pada saat dilakukan pemasangan Kembang & Terapi Bermain Pada
infus. Anak. Jakarta: Salemba Medika.

SIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian Mariyam. (2012). Pengaruh
didapatkan hasil untuk karakteristik Guided Imagery Terhadap Tingkat
responden terbanyak pada umur 4 Nyeri Anak Usia 7-13 Tahun Saat
tahun 17 responden (20,0%), untuk Dilakukan Pemasangan Infus Di
jenis kelamin paling banyak jenis RSUD Kota Semarang.
kelamin perempuan sebanyak 19 http://junal.unimus.ac.id/
responden (55,9%), pengalaman index.php/ps n
pungsi vena belum pernah 12012010/article/view/515
dilakukan pungsi vena sebanyak 19 diperoleh tanggal 25 November
responden (55,9%), dan pemberian 2016.
obat analgesik sebanyak 30
responden (88,2%) belum diberikan
obat analgesik. Kozier., ERB, Berman., Snyder.
2. Anak yang tidak mengalami nyeri (2011). Buku Ajar Fundamental
pada kelompok intervensi lebih Keperawatan Konsep, Proses, &
besar proposinya sebanyak 13 Praktik, Volume 2. Edisi 7. Jakarta:
responden (38,2%) dibandingkan
EGC
kelompok kontrol hanya 2
responden (5,9%).
3. Ada perbedaan tingkat nyeri Kyle, T., & Carman, S. (2014).
terhadap pasien anak pada saat Buku Praktik Keperawatan
dilakukan pungsi vena antara Pediatri.
kelompok kontrol yang tidak Jakarta: EGC
diberikan terapi meniup
balingbaling dan kelompok _______. (2014). Buku Ajar
intervensi yang diberikan terapi Keperawatan Pediatri. Volume 2.
meniup baling-baling. Edisi 2. Jakarta: EGC
4. Ada hubungan variabel umur
dengan tingkat nyeri, sedangkan

Pengaruh Terapi Meniup Baling- Baling Terhadap…(angelastefani95@gmail.com) 8


Lissauer, T., & Fanaroff, A.A.
(2006). At a Glance Neonatologi.
Jakarta: Erlangga
Notoatmodjo, S. (2012).
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka
Cipta

Perry, A.G. & Potter, P. A. (2010).


Fundamental Keperawatan, Buku
3,
Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika

Profil Kesehatan Provinsi Jawa


Tengah. (2012).
http://www.depkes.go.id/resourc
es/download/profil/PROFIL_KES_
PR
OVINSI_2012/13_Profil_Kes.Prov
.Ja waTengah_2012.pdf diunduh
tanggal
25 November 2016

Ranuh, I.G.N. (2008). Pedoman


Imunisasi Di Indonesia. Jakarta:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia

Soetjinigsih, & Ranuh, I.G.N. (2014).


Tumbuh Kembang Anak . Jakarta:
EGC

Sugiyanto. (2014). Cara Mudah


Menyusun: Skripsi, Tesis, dan
Disertasi. Bandung: Alfabeta

Wong, D.L. (2009). Buku Ajar


Keperawatan Pediatrik. Volume 2.
Jakarta: EGC 6

Pengaruh Terapi Meniup Baling- Baling Terhadap…(angelastefani95@gmail.com) 9

Anda mungkin juga menyukai