Anda di halaman 1dari 9

Terapi Slow Deep Breathing dengan Meniup Baling-Baling

terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Pasien Anak Post


Operation

Bella Rara Wahyudi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Email : rarabella78@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: pembedahan merupakan tindakan yang Tindakan pembedahan

pada dasarnya adalah suatu trauma yang sengaja dilakukan untuk maksud tertentu

dan respon pasien yang paling menonjol terhadap tindakan pembedahan adalah

nyeri, rasa nyeri akan dirasakan pada saat setelah pembedahan ketika obat bius

telah habis. Salah satu manajemen non farmakologi untuk menurunkan nyeri pada

anak adalah terapi slow deep breathing sambil bermain meniup baling-baling.

Tujuan: mengidentifikasi pengaruh terapi slow deep breathing dengan bermain

meniup baling-baling terhadap intensitas nyeri pada anak setelah post operasi.

Metode: Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan control group

post test. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak yang dilakukan operasi

dirumah sakit X. Sampel yang digunakan berjumlah 15 anak. Respon nyeri diukur

menggunakan Faces Pain Rating Scale. Hasil: penelitian dianalisis menggunakan

uji Mann-Whitney menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok

intervensi dan kontrol dengan p-value < 0,001 dan ni

Kesimpulan penelitian ada pengaruh terapi slow deep breathing dengan bermain

meniup baling-baling terhadap intensitas nyeri pada anak post operasi.

Kata kunci: anak, nyeri, post operasi, slow deep breathing


PENDAHULUAN nyeri. Penelitian Lalehghani, et.al

Masa kanak-kanak merupakan masa (2013) menyatakan bahwa pemberian

yang paling berpengaruh dari siklus terapi slow deep breathing dapat

kehidupan manusia, karena mengurangi intensitas nyeri selama

pengalaman yang terjadi pada masa luka bakar. Penelitian Syamsudin

ini akan menjadi dasar pada tahap (2009) pemberian terapi relaksasi

berikutnya yaitu proses tumbuh nafas dalam selama 60 menit dapat

kembang. Berbagai konsep dipelajari menurunkan intensitas nyeri pada hari

anak pada masa ini, salah satunya ketiga post perawatan luka operasi

konsep tentang sakit dan nyeri pada anak. Penelitian Kirby (2010)

(Wong, 2009). menggunakan terapi komplementer

Penelitian Tarwoto (2011) bahwa sebagai prosedur manejemen nyeri

terapi analgetik yang dikombinasi selama 30 menit dapat mengurangi

dengan teknik latihan slow deep nyeri post operasi jantung, sedangkan

breathing dapat menurunkan nyeri. Niles dalam penelitiannya

Latihan slow deep breathing dapat menjelaskan terapi komplementer

dijadikan salah satu intervensi yang diberikan selama 30 menit dan

keperawatan mandiri. 60 menit efektif mengurangi nyeri

Menurut Nordin (2002) terapi Slow setelah operasi.

Deep Breathing dapat diberikan Ada berbagai macam nyeri yang

dalam waktu 5-10 menit per hari. dialami oleh pasien di Rumah Sakit

Penelitian Tarwoto (2011) pemberian dan sebagian besar penyebab nyeri

terapi relaksasi nafas dalam selama 15 pasien diakibatkan karena tindakan

menit dapat menurunkan intensitas pembedahan/operasi yang termasuk


nyeri akut dan dapat menghambat klinik. Slow deep breathing melalui

proses penyembuhan pasien karena penggunaan tiupan gelembung dapat

menghambat kemampuan pasien diterapkan pada anak usia 3 sampai 7

untuk terlibat aktif dalam proses tahun. Slow deep breathing dengan

penyembuhan dan meningkatkan meniup difasilitasi dengan

resiko komplikasi akibat imobilisasi mengalihkan mainan dan kegiatan.

sehingga rehabilitasi dapat tertunda Instruksikan anak untuk mengambil

dan hospitalisasi menjadi lama jika napas dalam dan meniup keluar

nyeri akut tidak terkontrol sehingga perlahan-lahan. Untuk membantu

harus menjadi prioritas perawatan memudahkan slow deep breathing

(Perry, 2005: 1510). pada anak-anak dapat dilakukan

Nyeri pasca bedah merupakan satu dengan menggunakan alat bantu

dari masalah-masalah keluhan pasien misalnya gelembung, baling-baling

tersering di rumah sakit. Sebanyak dan balon (Taddio.et.al, 2009).

77% pasien pasca bedah Penelitian tentang manfaat slow deep

mendapatkan pengobatan nyeri yang breathing dengan bermain meniup

tidak adekuat dengan 71% masih baling-baling untuk menurunkan

mengalami nyeri setelah diberi obat nyeri pada anak belum banyak

dan 80%-nya mendiskripsikan masih dikembangkan oleh perawat di

mengalami nyeri tingkat sedang masyarakat. Berdasarkan hasil

hingga berat (Yuliawati, 2008). observasi dilapangan yang penulis

Latihan pernapasan dengan lakukan ditemukan bahwa perawat

memanfaatkan bahan yang murah yang melakukan asuhan keperawatan

dapat diterapkan dengan mudah di pada anak post operasi yang


mengalami nyeri umumnya 2. Peneliti mendapatkan surat balasan

memberikan terapi farmakologik dari Ka Bid. Diklit RS X untuk

berupa analgesik dan tidak pernah pengambilan data

melakukan terapi komplementer 3. Memilih responden yang sesuai

seperti terapi slow deep breathing dengan kriteria inklusi

dengan bermain meniup baling-baling Tahap Pelaksanaan

yang dapat menurunkan nyeri yang 1. Peneliti menjelaskan kepada calon

dialami pasien. responden tentang maksud dan

BAHAN DAN METODA tujuan, teknik pelaksanaan, resiko,

Alat pengumpulan data dalam kerahasiaan data dan kerugian yang

penelitian ini adalah : ditimbulkan dari penelitian yang

1. Alat pengukur untuk menilai dilakukan terhadap responden

intensitas nyeri pada anak (Faces Pain 2. Peneliti meminta kesediaan orang

Rating Scale). tua/wali calon responden post operasi

2. Instrumen prosedur terapi slow untuk menjadi partisipan/responden

deep breathing dengan bermain dalam penelitian dengan

meniup baling-baling. menandatangani informed concent

Prosedur pengumpulan data yang Pengambilan Data

dilakukan adalah : Teknik pengambilan data dengan

Persiapan mengkaji nyeri responden

1. Peneliti membuat surat perjanjian menggunakan lembar observasi

pengambilan data dan Ethical dengan cara :

Clearance dari Poltekkes Kemenkes

Malang kepada Ka Bid. Dikllit RS X


1. Peneliti melakukan wawancara untuk Tabel 1. Intensitas Nyeri Pada

pengambilan data awal (data Kelompok Intervensi

demografi)

2. Peneliti melakukan observasi nyeri

sebelum dilakukan terapi slow deep

breathing dengan baling baling


Tabel 2. Intensitas Nyeri Pada
3. Peneliti memberikan terapi slow deep
Kelompok Kontrol
breathing dengan baling baling pada 6

jam post operasi ±5-10 menit

4. Responden dianjurkan istirahat ±10

menit untuk melihat respon

responden

5. Penelliti mengobservasi skala nyeri


2. Analisis Bivariat
±10-15 meenit setelah diberikan
Tabel 3. Pengaruh Terapi Slow Deep
terapi slow deep breathing dengan
Breathing Dengan Bermain Meniup
baling baling
Baling-Baling terhadap Intensitas
6. Mencatat data pada lembar observas
Nyeri pada Anak post operasi
Analisa data penelitian ini

menggunakan analisa univariat dan

bivariat dianalisis menggunakan uji


PEMBAHASAN
Mann-Whitney.
Penelitian ini memperjelas teori
HASIL
Wong (2009) yang menyatakan
1. Analisis Univariat
bahwa terapi nafas dalam pada anak

yang mengalami nyeri dapat


dilakukan dengan kegiatan bermain dalam selama 15 menit dapat

yaitu permainan yang berkaitan menurunkan intensitas nyeri.

dengan pernafasan seperti permainan Penelitian ini sejalan dengan Taddio.

meniup baling-baling. Sejalan dengan et al (2010), dalam penelitiannya

penelitian Sutini (2011) bahwa menjelaskan slow deep breathing

bermain meniup dapat dianalogikan pada anak-anak dapat dilakukan

dengan latihan nafas dalam (slow dengan strategi yang sederhana

deep breathing) yang merupakan menggunakan tiupan gelembung atau

suatu permainan atau aktifitas yang instruksi langsung sederhana untuk

memerlukan inhalasi lambat dan mengambil napas dalam-dalam.

dalam untuk mendapatkan efek Selain sebagai strategi relaksasi,

terbaik. dikombinasikan dengan bermain atau

Hasil penelitian ini juga didukung kegiatan terutama yang melibatkan

oleh penelitian Nordin (2002) penggunaan tiupan gelembung juga

intervensi terapi Slow Deep Breathing berfungsi sebagai distraksi dan

dapat diberikan dalam waktu 5 - 10 memfokuskan perhatian pada tiupan

menit perhari. Hanya saja penelitian gelembung. Slow deep breathing

ini menggunakan waktu 5-10 menit dengan meniup selama imunisasi atau

pemberian intervensi terapi slow deep vaksinasi dapat mengurangi rasa sakit

breathing dengan bermain meniup pada saat injeksi.

baling-baling pada anak post operasi. Russel (2013) menjelaskan anak-anak

Penelitian lain dari Tarwoto (2011) dapat diperintahkan untuk meniup

pemberian terapi relaksasi nafas balon atau membayangkan mereka

meniup balon. Slow deep breathing


untuk anak berusia lebih dari 3 tahun anak yang dilakukan penyuntikan

dapat mengurangi rasa sakit yaitu anestesi sirkumsisi. Berdasarkan hal

dengan meniup gelembung, dan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada

distraksi dengan meniup baling- pengaruh terapi slow deep breathing

baling. Orang tua atau peneliti dapat dengan bermain meniup baling-baling

memotivasi anak melakukan slow terhadap intensitas nyeri pada anak

deep breathing selama prosedur yang dilakukan anestesi sirkumsisi.

injeksi. Hal ini dikarenakan terapi slow deep

Saat anak bermain meniup baling- breathing dengan bermain meniup

baling terjadi proses distraksi yaitu baling-baling dapat memberikan

anak terfokus atau konsentrasi pada fokus perhatian dan konsentrasi anak

permainan yang dilakukan dan pada pada stimulus lain yang akan

saat anak meniup memberikan efek menempatkan nyeri pada kesadaran

relaksasi. Melalui permainan meniup perifer sehingga toleransi nyeri

baling-baling dapat mengurangi nyeri individu meningkat.

pada saat dilakukan penyuntikan Upaya pengalihan nyeri

anestesi sirkumsisi. menyebabkan respon terhadap nyeri

Data hasil penelitian menunjukkan menurun. Distraksi adalah

penurunan intensitas nyeri setelah memfokuskan perhatian pasien pada

mendapatkan intervensi berupa terapi sesuatu selain pada nyeri. Distraksi

slow deep breathing dengan bermain dapat menurunkan persepsi nyeri

meniup baling-baling, sehingga dengan cara menstimulasi sistem

diharapkan hal tersebut dapat kontrol desenden, sehingga sedikit

membantu mengurangi nyeri pada rangsangan nyeri yang ditransmisikan


ke otak. Efektifitas distraksi 1. Intensitas nyeri pada kelompok

tergantung pada kemampuan klien intervensi memiliki nilai median 3,

untuk menerima dan membangkitkan hasil tersebut menunjukkan bahwa

input sensori selain nyeri. Efek intensitas nyeri pada anak termasuk

relaksasi didapat pada saat terapi slow dalam kategori “nyeri lebih banyak”.

deep breathing yang dianalogikan 2. Intensitas nyeri pada kelompok

pada saat anak meniup baling-baling kontrol memiliki nilai median 5, hasil

sehingga dapat mengurangi nyeri. tersebut menunjukkan bahwa

Dengan demikian menurut peneliti intensitas nyeri pada anak termasuk

berdasarkan penelitian yang sudah dalam kategori “nyeri sangat berat”.

dilakukan bahwa pemberian terapi 3. Ada pengaruh terapi slow deep

slow deep breathing dengan bermain breathing dengan bermain meniup

meniup baling-baling selama 5 menit baling-baling terhadap intensitas

berpengaruh terhadap intensitas nyeri nyeri pada anak yang dilakukan

pada anak post operasi. penyuntikan anestesi sirkumsisi. (p-

Peneliti merekomendasikan agar value <0,001).

terapi ini menjadi salah satu DAFTAR PUSTAKA

intervensi yang dilakukan oleh Kirby, L.A, Olivia, R & Sahler, O.J.Z.

perawat dalam melakukan (2010). Music therapy and

manajemen nyeri pada anak post pain management in pediatric

operasi dan menjadi prosedur tetap patients undergoing painful

dalam perawatan anak yang procedures: a review of the

mengalami nyeri. literature and a call for

KESIMPULAN research. Journal of


alternative medicine research Satriyo, dkk. (2013).

volume 2, Issue 1, Specialist Pengaruh Pemberian

Issue pp 7-16. Teknik Relaksasi

Kresnahadi, A.A. (2009). “Efektifitas Nafas Dalam terhadap

pemberian teknik relaksasi Tingkat Nyeri pada

napas dalam terhadap Pasien Post Operasi

penurunan tingkat nyeri sendi dengan Anestesi

lutut pada atlet basket Umum di RSUD dr.

berprestasi di GOR Ngurah Moewardi Surakarta.

Rai Denpasar.” Skripsi. (online).

Program Studi Ilmu https://www.apikescm

Keperawatan STIKES Ngudi .ac.id/ejurnalinfokes/i

Waluyo Ungaran. ndex.php/infokes/artic

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). le/view/127. Diakses

Buku ajar fundamental 03 Mei 2019.

keperawatan : Konsep,proses, Sutini. (2013). Penerapan fisika pada

dan praktik (Fundamentals of permainan: Baling-baling

nursing : Concepts, process, kertas mudah berputar dengan

and practice). Alih Bahasa : ditiup.

Renata Komalasari. Edisi 4. http://www.crayonpedia.org/

Volume 2. Jakarta: EGC. mw/Membuat_Kincir_Angin_

Prasetyo, S.N. (2010). Konsep Dan Sederhana_Diakses 3 Januari

Proses Keperawatan Nyeri. 2019.

Yogyakarta:Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai