Anda di halaman 1dari 7

TEHNIK RILEKSASI NAFAS DALAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah

Dosen Pengampu : Tressia Febrianti, S, Kep, Ners

Nama : Siti Nur Asiah

NIM : 1440120024

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAFLESIA DEPOK

2022/2023
1.1 DEFINISI RELAKSASI NAFAS DALAM
Teknik relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan
intensitas nyeri, meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Nafas
dalam untuk relaksasi mudah dipelajari dan berkontribusi dalam menurunkan atau meredakan
nyeri dengan mengurangi tekanan otot dan ansietas (Black, 2014).
Terapi relaksasi nafas dalam merupakan pernafasan pada abdomen dengan frekuensi
lambat serta perlahan, berirama, dan nyaman dengan cara memejamkan mata saat menarik
nafas. Efek dari terapi ini ialah distraksi atau pengalihan perhatian. (Hartanti, dkk, 2016).
Menurut Setyoadi & Kushariyadi (2011), relaksasi nafas dalam adalah pernafasan abdomen
dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang dilakukan dengan
memejamkan mata.

1.2 MANFAAT RELAKSASI NAFAS DALAM


1. Pasien mendapatkan perasaan yang tenang dan nyaman
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Pasien tidak mengalami stress
4. Melemaskan otot untuk menurunkan ketegangan dan kejenuhan yangbiasanya
menyertai nyeri
5. Mengurangi kecemasan yang memperburuk persepsi nyeri
6. Relaksasi nafas dalam mempunyai efek distraksi atau penglihatan perhatian

Menurut D'silva, F., H., V., & Muninarayanappa, N. (2014, March) “Effectiveness Of
Deep Breathing Exercise (DBE) On The Heart Rate Variability, BP, Anxiety & Depression
Of Patients With Coronary Artery Disease” menunjukkan hasil bahwa relaksasi napas dalam
efektif dalam menurunkan kecemasan pada pasien penyakit arteri coroner. Hal tersebut
terbukti dari hasil penelitian dimana responden yang diberikan intervensi relaksasi napas
dalam mengalami penurunan kecemasan dari kecemasan berat menjadi kecemasan ringan
dan sedang. Dari 65 responden, 21 responden (52.5%) memiliki kecemasan ringan dan 17
responden (42.5%) dengan kecemasan sedang, dan sisanya mengalami depresi depresi ringan
serta hipertensi baik pre hipertensi maupun yang termasuk dalam hipertensi.
Beberapa manfaat terapi relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut: (Wardani, 2015)
1. Ketentraman hati
2. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah
3. Tekanan darah dan ketegangan jiwa menjadi rendah
4. Detak jantung lebih rendah
5. Mengurangi tekanan darah
6. Meningkatkan keyakinan
7. Kesehatan mental menjadi lebih baik

Relaksasi nafas dalam bertujuan untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara


pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress
baik stress fisik ataupun stress emosional sehingga dapat menurunkan intensitas atau skala
nyeri dan menurunkan kecemasan yang dirasakan seseorang. Manfaat yang ditimbulkan dari
teknik relaksasi nafas dalam adalah mampu menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri,
meningkatkan ketentraman hati, dan berkurangnya rasa cemas (Smeltzer & Bare, 2013).
Teknik relaksasi nafas dalam juga memiliki berbagai manfaat seperti dapat menyebabkan
penurunan nadi, penurunan ketegangan otot, penurunan kecepatan metabolism, peningkatan
kesadaran global, perasaan damai dan sejahtera, dan periode kewaspadaan yang santai (Potter
& Perry, 2010).

1.3 TUJUAN RELAKSASI NAFAS DALAM


Relaksasi napas dalam bertujuan untuk mengontrol pertukaran gas agar menjadi efisien,
mengurangi kinerja bernapas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan
relaksasi otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktivitas otot-otot pernapasan
yang tidak berguna, melambatkan frekuensi pernapasan, mengurangi udara yang
terperangkap serta mengurangi kerja bernapas (Bruner & Suddart, 2013).

1.4 Indikasi Terapi Relaksasi Napas Dalam


1. Pasien yang mengalami nyeri nyeri akut tingkat ringan sampai dengan sedang akibat
penyakit yang kooperatif
2. Pasien yang nyeri kronis
3. Nyeri pasca operasi
4. Pasien yang mengalami stress

1.5 Kontraindikasi Terapi Relaksasi Nafas Dalam

Terapi relaksasi nafas dalam tidak diberikan pada pasien yang mengalami sesak nafas.

1.6 PROSEDUR RELAKSASI NAFAS DALAM

Standar Operasional Prosedur Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Pengertian Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan


kepaerawatan yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien
bagaiama cara melakukan nafas dalam, nafas lambat dan bagaimana
menghembuskan nafas secara perlahan.

Tujuan Untuk mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga


mencegah menghebatnya stimulasi nyeri

Kebijakan Dilakukan pada klien dengan Open Fraktur Femur

Indikasi 1. Pasien yang mengalami stres


2. Pasien yang mengalami nyeri yaitu nyeri akut pada tingkat ringan
sampai tingkat sedang akibat penyakit yang kooperatif
3. Pasien yang mengalami kecemasan
4. Pasien mengalami gangguan pada kualitas tidur seperti insomnia

Pelaksanaan PRA INTERAKSI


1. Membaca status klien
2. Mencuci tangan

INTERAKSI Orientasi
1. Salam : Memberi salam sesuai waktu
2. Memperkenalkan diri.
3. Validasi kondisi klien saat ini.
Menanyakan kondisi klien dan kesiapan klien untuk melakukan kegiatan
sesuai kontrak sebelumnya
4. Menjaga privasi klien
5. Kontrak.
Menyampaiakan tujuan dan menyepakati waktu dan tempat dilakukannya
kegiatan

KERJA
1. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu
yang kurang dipahami/ jelas
2. Atur posisi agar klien rileks tanpa adanya beban fisik, baik duduk
maupun berdiri. Apabila pasien memilih duduk, maka bantu pasien duduk
di tepi tempat tidur atau posisi duduk tegak di kursi. Posisi juga bisa
semifowler, berbaring di tempat tidur dengan punggung tersangga bantal.
3. Instruksikan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam sehingga rongga
paru berisi udara
4. Instruksikan pasien dengan cara perlahan dan hembuskan udara
membiarkannya ke luar dari setiap bagian anggota tubuh, pada saat
bersamaan minta klien untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu hal
yang indah dan merasakan lega
5. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat
(1-2 menit)
6. Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam, kemudian
menghembuskan dengan cara perlahan dan merasakan saat ini udara mulai
mengalir dari tangan, kaki, menuju keparu-paru dan seterusnya, rasakan
udara mengalir keseluruh tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara
yang mengalir dan merasakan ke luar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki
kemudian rasakan kehangatanya.
8. Instruksikan pasien untuk mengulangi teknik-teknik ini apabila rasa
nyeri kembali lagi
9. Setelah pasien mulai merasakan ketenangan, minta pasien untuk
melakukan secara mandiri
10. Ulangi latihan nafas dalam ini sebanyak 3 sampai 5 kali dalam sehari
dalam waktu 5-10 menit

TERMINASI
1. Evaluasi hasil: kemampuan pasien untuk melakukan teknik ini
2. Memberikan kesempatan pada klien untuk memberikan umpan balik dari
terapi yang dilakukan.
3. Tindak lanjut: menjadwalkan latihan teknik relaksasi banafas dalam
4. Kontrak: topik, waktu, tempat untuk kegiatan selanjutnya

DOKUMENTASI
1. Mencatat waktu pelaksanaan tindakan
2. Mencatat perasaan dan respon pasien setelah diberikan tindakan.

Sumber Potter & Perry (2010)


DAFTAR PUSTAKA

(Yulianti, 2017)Kurniawati, E., Badi’ah, A., & Surantono. (2019). Efektifitas Teknik Relaksasi
Nafas Dalam Dan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Pre Operasi Dengan General Anestesi Di Rsu Pku Muhammadiyah Bantul. Poltekkes
Kemenkes Yogya, 10–43.

Maros, H., & Juniar, S. (2016). 済無 No Title No Title No Title. 1–23.

Yulianti, T. (2017). Asuhan Keperawatan Dengan Nyeri Akut Fakultas Ilmu Kesehatan UMP.
Kesehatan, 18, 8–23.

Yunita, K. (2021). SOP Teknik Relaksasi. Kementrian Kesehatan RI, 36.

Anda mungkin juga menyukai