Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Dengan Penerapan Terapi

Komplementer
Aromaterapi Lavender Pada Area Keperawatan Medikal
Bedah (Fraktur)

Dosen Pengampu : IGA Purnama Wulan, S.Kp,M.M


Kelompok 1

Cindy May Nur Nurul Ridania Rika


Aprila Hasanah Fitria Qoriyah
Asuhan Keperawatan

Kasus

Seorang klien mengatakan bahwa ia jatuh dari tangga rumah dan setelah 2 hari klien
baru dibawa ke RS karena klien merasakan nyeri yang parah pada bagian femur atau
paha, kemudian dilakukan pemeriksaan TD:140/70 mmHg N : 94x/menit S : 36,70C
RR : 22x/menit dan didapatkan klien mengalami fraktur femur dan klien harus
dirawat di RS untuk dilakukan operasi. P : Nyeri ketika bergerak Q:Seperti tertusuk
sesuatu R : Paha kanan S : Skala 6 T : Saat digerakkan terasa nyeri
Pengkajian

01 Identitas klien
04 Pemeriksaan Head to Toe
02 Pola Aktivitas Sehari-hari
Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
• Pola Nutrisi dan cairan • Sistem Pernafasan (B1/Breathing)
• Pola Eliminasi
• Pola Istirahat dan Tidur • Sistem Kardiovaskuler (B2/Blood)

• Pola Aktivitas dan Latihan • Sistem Persyarafan (B3/Brain)


• Sistem Perkemihan (B4/Bladder)
03 Riwayat Kesehatan • Sistem Pencernaan (B5/Bowel)
a. Keluhan utama • Sistem Muskuloskeletal dan Integumen
b. Riwayat penyakit sekarang (B6/Bone)
c. Riwayat penyakit dahulu
• Sistem Penginderaan (B7)
d. Riwayat penyakit keluarga
• Sistem Endokrin (B8)
Terapi Pengobatan

Infus NaCl 1000 cc, RL 1000 cc

Inj. Ondan 2x1 mg

Inj. Ceftriaxone 2x1 mg

Inj. Antrain 3x500 mg


Injeksi
Inj. Ranitidine 2x50 mg

Inj. Dexametason 5mg/ml

Inj. Ketorolac 3x30 mg

Oral Oral : Xarelto 1x1


Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Trauma langsung, trauma tidak langsung, kondisi Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri pada patologis
luka
Do :
k/u lemah, kesadaran Fraktur (terbuka atau tertutup)
composmentis, GCS 4-5-6. TD :
140/70 mmHg
N : 94 x/menit Kehilangan integritas tulang
S : 36,70C
RR : 22 x/menit
P : Nyeri ketika digerakkan Ketidakstabilan posisi fraktur apabila organ
Q : Seperti tertusuk sesuatu. digerakkan
R : Paha kanan.
S : Skala 6
T : Saat digerakkan terasa nyeri. Fragmen tulang yang patah menusuk organ sekitar

Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisik.


Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan NOC NIC

Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri


dengan agen pencidera fisik. keperawatan selama 3x24 jam Aktifitas-aktifitas :
diharapkan nyeri yang dialami 1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
klien mengalami penurunan 2) Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab
dengan kriteria hasil : nyeri, berapa nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari
1. Mampu mengontrol nyeri. ketidaknyamanan akibat prosedur
2. Melaporkan bahwa nyeri 3) Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
berkurang. 4) Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
3. Menyatakan rasa nyaman setelah menangani nyeri dengan tepat
nyeri berkurang
4. Tanda-tanda vital dalam rentang
normal.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan NOC NIC

Manajemen nyeri
Pemberian analgetik
1) Berikan analgetik sesuai hasil kolaborasi
2) Evaluasi ke efektifan analgetik setelah pemberian
3) Dokumentasikan respon pasien terhadap analgetik
Terapi relaksasi aromatherapy
1) Gambarkan rasionalisasi dan manfaat serta jenis relaksasi (aromaterapi)
yang biberikan.
2) Berikan deskripsi detail terkait Intervensi relaksasi aromaterapi yang
diberikan
3) Dorong klien untuk mengambil posisi nyaman
4) Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi
Cara Penggunaan Aromaterapi Lavender

Pemberian aromaterapi dilakukan dengan cara meneteskan 4 tetes minyak essensial


lavender pada kapas/kassa lalu diletakkan di kerah pasien atau sekitar ±20 cm jauh
dari kepala, kapas/kassa diganti setiap 1jam sekali dan diteteskan kembali 4 tetes
minyak essensial lavender, dan selanjutnya untuk skala nyeri dan tanda-tanda vital
pasien diukur setiap 1jam setelah pemberian aromaterapi.
Evaluasi Penggunaan Aromaterapi

Jam Skala nyeri

08.00 5

09.00 5

10.00 5

11.00 4

12.00 4

13.00 4

14.00 3
Terapi Komplementer

1 2 3 4 5

Aromaterapi Terapi musik Terapi relaksasi nafas


Range of motion (ROM)
Kompres Dingin
dalam
kesimpulan

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan
atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur adalah
patahnya kontinuitas yang terjadi ketika tulang tidak mampu lagi menahan
tekanan yang diberikan kepadanya (Sjamsuhidayat, 2014 dalam Sherly,
2020). Terapi komplementer yang bisa dilakukan pada pasien dengan fraktur
yaitu :
1. Aromaterapi lavender
2. Terapi musik
3. Terapi relaksasi nafas dalam
4. Range of motion (ROM)
5. Kompres Dingin
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai