Anda di halaman 1dari 15

MODEL KONSEPTUAL PERILAKU JOHNSON

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu : Iga Purnama Wulan, SKp, MM

Disusun Oleh :

Dina Fauziyah 1440120007

Kuni Nabilah 1440120013

Shella Octalia 1440120029

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAFLESIA DEPOK

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT beserta shalawat dan
salam tercurah-limpahkan kepada Sayyidina Muhammad SAW berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Keperawatan dengan judul “Model Konseptual Perilaku
Johnson”

Penyusunan makalah ini tidak luput dari bimbingan, bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Iga Purnama Wulan, S.Kep, MM Selaku Dosen Mata Kuliah


Keperawatan Gerontik
2. Rekan saya anggota kelompok 6
3. Semua pihak yang membagi sebagian pengetahuannya untuk
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu masukan, saran, serta kritik yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Depok, 1 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1

1.2 Tujuan penulisan ........................................................................................ 2

1.3 Manfaat penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Model Konseptual Doroth E. Johnson ......................................... 3

2.2 Padangan Doroth E. Johnson mengenai teori dan konsep keperawatan .... 4

2.3 Model Sistem Konseptual Perilaku Menurut Jhonson ............................... 5

2.3.1 Konsep Utama ......................................................................................... 9

2.3.2 Contoh penerapan teori johnson dalam asuhan keperawatan ................. 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 11

3.2 Saran ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan suatu ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual
atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan
suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah
diobservasi tetapi kurang absolut atau kurang bukti secara langsung.

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang


situasi kerja melibatkan perawat di dalamnya, modal konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi di mana perawat mendapatkan
informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi pada suatu
saat dengan apa yang harus dikerjakan pada saat ini

Model konseptual keperawatan digunakan dalam praktik, penelitian dan


pengajaran. Oleh karena itu, model harus diperkenalkan untuk memperkuat
profesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang
profesi keperawatan, hanya mengikuti perintah dokter. Perkembangan dan
perluasan pengetahuan perawat untuk meningkatkan keterampilan perawat akan
menjadi hal yang cukup penting dalam proses-proses keperawatan yang akan
dilakukan terutama teori-teori dan konseptual keperawatan yang akan
memberikan panduan terhadap hal praktek, pendidikan dan penelitian
keperawatan.

Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang


nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau

1
kejadian yang didasari suatu fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang
bukti secara langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung
arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
mengingat dalam model praktek Keperawatan mengundang komponen dasar
seperti adanya keyakinan, dan nilai yang mendasari sebuah model keperawatan
ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang adanya
keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang
ingin dicapai dalam dibutuhkan perawat dalam mengembangkan tujuannya.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Diharapkan kepada mahasiswa dapat memahami teori model konseptual
perilaku Doroth E. Johnson
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami pengertian teori model konseptual perilaku
Johnson
b. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan dari teori model konseptual
perilaku Johnson.
c. Mahasiswa mampu mengetahui konsep teori sejarah keperawatan model
konseptual perilaku Johnson.

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat dari makalah ini yaitu menambah pengetahuan tentang konsep dan teori
keperawatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Johnson dilahirkan di Savannah, Georgia pada tahun 1919. Dia seorang


sarjana muda dalam ilmu pengetahuan keperawatan dari universitas Vanderbilt,
Nashville, Tennessee, dan dia menguasai secara terbuka tentang ilmu kesehatan
dari Harvard. Dia memulai penerbitan idenya tentang keperawatan sekitar segera
setelah wisuda dari Vanderbilt. Kebanyakan dari hidupnya untuk berkarir sebagai
guru di universitas dari California, los Angles. Dia mengerjakan tugasnya secara
beranting seperti guru besar, dan pensiun, 1 Januari 1978 setelah itu berada
Florida.

Johnson pertama kali menyampaikan pandangan tentang model


konseptualnya di universitas Vanderbilt padaha tahun 1968. Modelnya
merupakan yang pertama menyediakan panduan baik sebagai petunjuk untuk
memahami dan bertindak. Keduanya ide tersebut pertama pemahaman dilihat
sebagai sebuah proses, di mana sistem holistik perilaku dimediasi oleh kerangka
kerja yang kompleks dan kedua sebagai proses yang aktif dan stimulus dan
respons memberikan dasar bagi pencetus teori lain untuk menyusun dan
mengembangkan model konseptual untuk praktek keperawatan

Dorothy E. Johnson mengatakan teorinya berkembang dari ide-ide filosofi,


Teori penelitian, latar belakang klinis yang ia punya dan bertahun-tahun
pemikiran, diskusi, serta berbagai tulisannya selama bertahun-tahun dia mengutip
sejumlah teorinya

Latar belakang sebagai perawat pediatric tampak jelas berpengaruh dalam


mengembangkan modelnya. Johnson juga mengutip berbagai literatur tentang
perkembangan untuk mendukung validitas sistem perilakunya. Johnson menulis
bahwa keperawatan menyediakan kontribusi fungsi perilaku efektif pada pasien

3
sebelum, selama, sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain
seperti osialisasi, motivasi, stimulasi kepekaan, adaptasi, dan memodifikasi,
perilaku untuk mengembangkan perilakunya.

Sebagai konsep-konsep josan yang telah diidentifikasikan dan didefinisikan


dalam teorinya didukung literatur dan beberapa pakar. Leitch dan Escelona
menyimpulkan bahwa tekanan menyebabkan perubahan perilaku dan
manifestasinya pada tiap individu bergantung pada faktor eksternal dan internal.
Jason memakai teori Selye, Grinker, siommons dan wolf untuk mendukung ide
bahwa pola-pola spesifik perilaku merupakan reaksi atau stressor baik dari
sumber biologis, psikologis, dan sosiologis.

2.2 Padangan Doroth E. Johnson mengenai teori dan konsep keperawatan

Doroth E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 Agustus 1919 di savannah.


Georgia. Teori sistem perilaku Jason tumbuh dari keyakinan nightingle yakni
tujuan perawatan adalah membantu individu yang mencegah atau mengobati dari
penyakit atau cedera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagai
individu dan bukan pada identitas yang spesifik.

Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi


dan etnologi untuk membangun teorinya. Ia menyadarkan sepenuhnya pada teori
sistem-sistem dengan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapport, R Chin
dan W Buckley. Struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah model sistem,
sistem dinyatakan terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan fungsi
bersama-sama untuk membentuk keseluruhan. Dalam tulisannya, Jason
mengkonseptualkan manusia sebagai sistem perilaku dimana fungsi observasi
perilaku adalah teori sistem biologi, yang menyatakan bahwa manusia
merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah
hasil gangguan sistem biologi

4
Perkembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis
bahwa perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada
pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit. Dia memakai konsep dari disiplin
ilmu lain sebagai sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi, dan
modifikasi perilaku untuk mengembangkan teorinya

Johnson mencatat bahwa meski literatur menunjukkan ide dukungan lain


yaitu bahwa manusia merupakan sistem perilaku, sejauh yang ia tahu ide tersebut
adalah hasil dari dirinya. Pengetahuan bagian-bagian sistem perilaku didukung
dalam ilmu-ilmu perilaku, tetapi literatur empiris mendukung dugaan bahwa
sistem perilaku merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan. Dalam
sistem biologis, pengetahuan atas bagian-bagiannya lebih dahulu dari
pengetahuan keseluruhan sistem.

2.3 Model Sistem Konseptual Perilaku Menurut Jhonson

Model sistem perilaku adalah model asuhan keperawatan yang


menganjurkan pembinaan yang efisien dan efektif fungsi perilaku pada pasien
untuk mencegah penyakit. Pasien diidentifikasi sebagai sistem perilaku yang
terdiri dari 7 subsistem perilaku : keterikatan afiliatif, ketergantungan, eliminatif,
seksual, ingesti, agresif dan prestasi pencapaian. Tiga persyaratan fungsional
untuk setiap subsistem termasuk perlindungan dari pengaruh berbahaya,
ketentuan untuk memelihara lingkungan, dan stimulasi untuk pertumbuhan.
Dalam salah satu subsistem perilaku menyebabkan ketidakseimbangan. Ini
adalah peran perawat untuk membantu klien untuk kembali keadaan
keseimbangan.

1. Perilaku (Bevarior)

Johnson mengidentifikasikan perilaku sama seperti yang dinyatakan


oleh para ahli. perilaku dan biologi yaitu output dan struktur, dan berbagai
proses interoganisme yang keduanya dikoordinasikan dan artikulasi serta

5
bersifat responsif terhadap berbagai perubahan dalam stimulasi sensori.
Johnson fokus pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak
langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikan
adaptif utama.

2. Sistem (System)

Dengan memakai definisi sistem oleh Rapoport tahun 1968, Johnson


menyatakan sistem merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas
ketergantungan antar bagian-bagiannya.

3. Sistem perilaku (Behavior System)

Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan berbagai cara bersikap


dengan maksud tertentu. cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsional
yang terorganisir dan terintegrasi, yang menentukan dan membatasi interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya, biasanya sikap dapat digambarkan
dan dijelaskan. manusia sebagai sistem perilaku berusaha untuk mencapai
stabilitas dan keseimbangan suatu fungsi dengan pengaturan dan adaptasi
yang efektif dan efisien. Terdapat tujuh Subsistem (Johnson 1980)

a) Subsistem Affiliative (Attachemen- Affiliative)

Subsistem Affiliative mungkin merupakan yang paling kritis,


karena subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi sosial.
Pada tingkatan umum, hal ini memberikan kelangsungan dan keamanan.
Tujuan dari subsistem ini adalah untuk berhubungan atau terkait dengan
orang lain, mencapai intimasi dan inklusi. Fungsinya untuk menciptakan
kerjasama dan hubungan interpenden dengan sistem sosial,
mengembangkan dan menggunakan kemampuan interpersonal untuk
mencapai kedekatan inklusi tempat berbagi agar terhubung dengan orang
lain, menggunakan rasa percaya diri dalam arti yang positif. Sebagai

6
konsekuensinya adalah inflasi sosial, serta pemeliharaan ikatan sosial
yang kuat.

b) Subsistem ketergantungan (Dependency)

Dalam hal paling luas, subsistem ini membantu mengembangkan


perilaku yang memerlukan respon pengasuhan atau perilaku untuk
mencari perawatan. Tujuan subsistem ini adalah untuk mempertahankan
fokus perhatian, persetujuan, asuhan, dan bantu fisik. Menjaga
keseimbangan sumber daya lingkungan yang dibutuhkan untuk proses
pengasuhan dan menumbuhkan rasa percaya.

Fungsinya meningkatkan keyakinan diri untuk peduli pada


kebutuhan fisik menurunkan derajat ketergantungan dari ketergantungan
pada orang lain menjadi ketergantungan pada diri sendiri, menumbuhkan
kesadaran diri untuk menerima keadaan bahwa dalam situasi tertentu kita
memerlukan bantuan dan tergantung pada orang lain, memfokuskan
keinginan dan kebutuhan diri atau orang lain dalam hubungan sosial,
psikologikal dan kultural. Konsekuensinya adalah bantuan persetujuan,
perhatian, pengenalan serta bantuan fisik. Derajat interpendensi tertentu
penting untuk kelangsungan kelompok sosial.

c) Subsistem Eliminasi (Eliminative)

Subsistem biologis eliminasi berkaitan dengan kapan, bagaimana


dan dengan kondisi apa kita membuang sampah tubuh serta
mengekskresikan perasaan. Mengatur membuang sampah tubuh dengan
cara yang dapat diterima secara sosial dan kultural. Respon respon ini
dikaitkan dengan sosial dan psikologis seperti halnya pertimbangan
biologis

7
d) Subsistem ingesti (ingestion)

Tujuan .subsistem ini adalah mengambil sumber daya yang di


utuhkan dari lingkungan untuk menjaga integritas atau untuk mencapai
kesenangan internalisasi lingkungan eksternal. Fungsinya untuk mrnjaga
kelangsungan hidup melalui intake nutrisi, merubah pola diet yang tidak
efektif, mengurangi rasa nyeri atau mengurangi stres. Memperoleh
pengetahuan dan informasi yang berguna untuk diri sendiri.

e) Subsistem seksual (Sexual)

Tujuan subsitem ini untuk memberi dan mendapatkan kepuasan


serta perhatian, pemenuhan kebutuhan yang berrkaitan dengan seks,
memperhatikan dan memperlihatkan ke orang lain. Fungsi nya untuk
membangun konsep diri atau identitas diri berdsarkan jenis kelamin.

f) Subsistem Pencapaian (Achievement)

Tujuan subsistem achievement adalah berusaha untuk


memanipulasi lingkungan. Fungsinya menyusun tujuan yang sesuai,
mengarahkan perilaku untuk menca[pai tujuan yang diinginkan,
menerima penghargaan dari orang lain, membedakan tujuan janbgka
menengah dan jangka panjang, menginterpretasikan feedback untuk
mengevaluasi tujuan.

g) Subsistem Penyerangan (agresi)

Koping terhadap ancaman di lingkungan adalah perlindungan


(protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis
pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback, dianggap perilaku
agresif memiliki maksud utama membahayakan yang lain.

8
2.3.1 Konsep Utama

Johnson (1980) memandang manusia sebagai dua sistem utama : sistem


biologis dan sistem perilaku. Ini adalah peran obat untuk fokus pada sistem
biologis, sedangkan fokus keperawatan adalah sistem perilaku.

Konsep manusia didefinisikan sebagai sistem perilaku yang berusaha


untuk membuat penyesuaian terus-menerus untuk mencapai, mempertahankan,
atau mendapatkan kembali keseimbangan yaitu :

a. Klien
Sistem perilaku orang yang terancam atau secara potensial terancam oleh
penyakit (ketidakseimbangan) dan dirawat dirumah sakit
b. Lingkungan
Tidak terdpat tempat khusus yang diidentifikasi
c. Kesehatan
Suatu sistem perilaku orang yang berfungsi secara efisien dan efektif yang
mempertahankan keseimbangan atau kestabilan dengan beradaptasi atau
menyesuaikan terhadap kekuatan dari luar.
d. Keperawatan
Pengaturan kekuatan dari luar untuk menstabilkan sistem perilaku klient
dan memulihkan, mempertahankan, atau mencapai keseimbangan

9
2.3.2 Contoh penerapan teori johnson dalam asuhan keperawatan

Tn.s MRS tadi malam dan dirawat di RS Siswoyo di ruang F kamar no 9 dengan
diagnose DM tipe 2 hiperglikemia akut, sudah sejak 5 tahun menderita DM yang
bermula dari kebiasaan Tn.S yang suka mengkonsumsi makanan yang kurang
sehat, hal tersebut diperkuat dengan adanya Riwayat Kesehatan keluarga Tn.S
bahwa ayah Tn.S juga terkena DM, pagi ini ners A melakukan pengkajian
terhadap kondisi Tn.S, yaitu mengkaji tentang :

a) Sistem ingesti (pola makan serta aktivitas)


b) Subsistem eliminasi (BAB&BAK sehari-hari)
c) Subsistem keterikatan dan ketergantungan (dukungan yang diberikan keluarga
pada klien)
d) Subsistem seksualitas (Hubungan antara suami-istri)
e) Subsistem pencapaian (Harapan yang bisa mendukung penyembuhan)

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model konseptual keperawatan Johnson melakukan pendekatan pada sistem


perilaku dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin
mencapai keseimbangan dan stabilitas. Baik di lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal. Serta memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan
dari pengaruh yang ditimbulkannya. Sebagai suatu sistem, maka di dalamnya terdapat
komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku tersebut, di mana dilakukan
untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk
mencegah timbulnya penyakit.

Manusia merupakan makhluk yang utuh yang terdiri dari sistem perilaku
tertentu. Lingkungan, termasuk masyarakat, adalah sistem eksternal yang
berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika mampu
merespon/ berperilaku adaptif baik fisik, mental, emosi, dan sosial terhadap
lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya.
Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama
koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit. Menurut
Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan pada individu yaitu agar tingkah
lakunya sesuai dengan tuntunan dan harapan masyarakat.

3.2 Saran

Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan hendaknya menerapkan model


konseptual keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Untuk itu,
diperlukannya pemahaman yang baik dari perawat tentang berbagai model konsep
keperawatan agar dapat memilih model apa yang akan digunakan, sehingga asuhan
keperawatan yang diberikan berkualitas dan bermutu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R. (2014). Nursing Theorist and Their Work, Eight Edition. St.Louis.Missouri: Mosby
Elsivier.

Hidayatus. (2018). Keperawatan Lanjut Usia Teori dan Aplikasi. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.

Holaday, B. (2019). Model Sistem Perilaku Johnson dalam praktik keperawatan.

Johnson, D. E. (1980). The Behavioral System Model for Nursing In J.P Riehl & C. Roy (Eds),
Conceptual models in nursing practice . New York: AppletonCentury-Crofts.

12

Anda mungkin juga menyukai