PENDAHULUAN
2.1 Biografi
Dorothy Johnson dilahirkan di Savannah, Georgia pada tahun 1919. Dia
seorang Sarjana Muda Dalam Ilmu Pengetahuan Keperawatan dari Universitas
Vanderbilt, Nashville, Tennesse dan tentang ilmu kesehatandari Harvard. Dia
memulai penerbitan idenya tentang keperawatan segera setelah wisuda dari
Vanderbilt. Kebanyakan waktunya untuk berkarier sebagai guru di universitas dari
California, Los Angles. Dia mengerjakan tugasnya seperti Guru Besar dan pension
pada tanggal 1 Januari 1978, dan setelah itu berada diFlorida.
Dorothy Johnson mempengaruhi profesinya melalui penerbitan
karyanya sejak tahun 1950. Sepanjang kariernya, Johnson telah menekan kepentingan
dari penelitian yang mendasari ilmu perawatan oleh perawat kepada klien. Johnson
merupakan pencetus awal dari keperawatan sebagai satu pengetahuan seperti halnya
suatu seni. Johnson adalah seorang perawat yang mempunyai satu pengetahuan yang
mencerminkan keduanya, yaitu pengetahuan dan seni. Johnson mengajukan bahwa
ilmu pengetahuan dari keperawatan penting bagi perawatan yang dilaksanakan oleh
perawat secara efektif yang meliputi satu konsep kunci yang diambil dari dasar dan
ilmu terapan.
Pada tahun 1968, Johnson mengusulkan model keperawatannya sebagai
wujud perkembangan dari "Efisien dan Fungsi Tingkah Laku yang Efektif pada
Pasien untuk Mencegah Penyakit”. Dalam posisi ini Johnson mulai mengintegrasikan
konsep berhubungan ke model sistem pekerjaannya, selanjutnya digambarkan oleh
pernyataan dari kepercayaan bahwa keperawatan dikaitkan dengan satu orang sebagai
satu keutuhan yang terintegrasi dan pada pengetahuan spesifik dari objek yang kita
perlukan. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dan mempedulikan keutamaan
klien.
1. Bukti-bukti Empiris
Sebagian konsep-konsep johnson yang telah diidentifikasi dan didefinisi
dalam teorinya didukung dalam literatur Leitch dan Escolona menyimpulkan bahwa
tekanan menyebabkan perubahan perilaku. Dan bahwa manifesatsi tekanan oleh
individu bergantung pada kedua faktor eksternal dan internal.
2.4 Konsep-Konsep Utama dan Definisi-Definisi
A.System perilaku (behavioral system).
System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan
maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan
terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan
lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan
situasi dengan lingkunganya . biasanya sikap daqpat digambarkan dan dijelaskan.
Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan
keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan
untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. System biasanya cukup fleksibel untuk
mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
B. Subsistem.
Karena behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-
bagian system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu
subsistem merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat
dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu.
Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan
saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsungaktifitas subsistem-
subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman
dan pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di control
oleh factor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah
attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan
aggressive.
1) Subsitem attachement-affiliative.
Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena
subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. Pada tingktan
umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai
konsekuensinya adalah inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta
pemeliharaan ikatan social yang kuat.
2) Subsistem dependency
Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan
perilaku yang memerlukan respon pengasuhan . konsukuensinya adalah bantuan
persetujuan, perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku
dependency berybah dari hamper, bergantung total kepada orang lain kea rah
bergantung total kepada orang lain kearah bergantungkepada diri sendiri dengan
derajat yang lebih besar . jumlah interpedency tertentu adalah penting untuk
kelangsungan kelompok social
3) Subsistem biologis
Biologis ingestion dan eliminasi “ berkaitan dengan kapan, bagaimana apa,
berapa banyak dan dengan kondisi apa kita makan dan kapan, bagaimana dan dengan
komdisi apa kita makan dan dengan kondisi apa kita buang.” Respon-respon ini
dikaitkan dengan social dan psikologis seperti halnya pertimbangan biologis
4) Subsistem seksual
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan
kepuasan (gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating, system
respon ini dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam
cakupan yang luas)perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis kelamin.
5) Subsistem agresif
Adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini
mengikuti garis pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan
bantuan pemikiran perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari
tapi memiliki maksud utama membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat
meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada mode perlindungan diri dan orang-
orang serta harta milik mereka dihormati dan dilindungi.
6) Subsistem achievement
Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya
mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa standar
kesempurnaan . cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis,
kreatif, mekanis dan social.
Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang menggambarkan
lebih jauh teori manusia sebagai system perilaku(behavioral system
2.5 Asumsi-Asumsi
1. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tinmdakan eksternala
untuk memberikan organisasi perilakupasien ketika pasien dalam kondisi strres
dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan
sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama
gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang
order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada wewenang
medis tetapi bersifat pelengkap(komplementer) bagi medis/ pengobatan.
2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya
dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan
yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian
interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga
keseimbangan.
Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting
untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah
mengganggu keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia terancam. Usaha-
usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran
energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-
proses biologis dan penyembuhan.
3. Kesehatan (health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis,
psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para
pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling
ketergantungan subsistem –subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha
mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku
fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau
fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system
membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang
lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
4. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian
system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi
oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu
menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku
berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan
mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang
kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam
stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system
membangun kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya.
Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang
baik.
5. Aplikasi di Keperawatan Indonesia
Perawat masa kini dituntut untuk menggunakan metode pendekatan
pemecahan masalah ( problem solving approach ) didalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien. Metode ini dilaksanakan dengan cara menggunakan proses
keperawatan dalam semua aspek keperawatan. Untuk dapat menerapkan proses
keperawatan maka perawat harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan,
tindakan diagnosa keperawatan, memformulasi rencana, dan melaksanakan tindakan
keperawatan secara membuat evaluasi. Pengkajian merupakan langkah awal dalam
proses keperawatan pengkajian fisik dalam keperawatan pada dasarnya dapat
diperoleh dengan jalan : inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pengkajian fisik
pada prinsipnya dikembangkan berdasarkan model keperawatan yang berfokus pada
prinsipnya dikembangkan berdasarkan model keperawatan yang berfokus pada respon
yang ditimbulkan pasien akibat adanya masalah kesehatan atau pengkajian fisik
keperawatan harus mencerminkan diagnosa klien yang meliputi fisik / bio - psiko -
sosio dan spiritual tindakan untuk mengafosinya.
Untuk mendeterminasi tujuan pengkajian fisik dari keperawatan kita harus
yakin bahwa data yang akan kita kumpulkan benar - benar kita butuhkan dan kita
mempunyai alternatif tindakan terhadap masalah yang muncul pada data tersebut.
Tetapi bila pegkajian fisik tersebut bertujuan hanya untuk bahan laporan kepada tim
medis yang lain ( dokter ) sebaiknya perawat menyerahkan bagian tersebut pada tim
medis tersebut.
3.1 KESIMPULAN
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk
membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk
mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari
dua system yaitu sitem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk
masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental,
emosi dan sosialo terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat
memelihara kesehantanya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu
keseimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan
ketika ia sakit.
Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu
agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu
beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang
lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.
3.2 SARAN
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori
keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata,
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA