Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir
menjadi symbol-simbol yang nyata, sedangkan kosep keperawatan merupakan ide untuk
menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah
diobservasi tetapi kurang absolute atau kurang bukti secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga
model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang
memungkinkan perawat . model konsep keperawatan , mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari
sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada
kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan
oleh perawat dalam mengembangkan tujuanya.

BAB II
ISI
PANDANGAN DOROTHY E. JOHNSON MENGENAI KONSEP DAN TEORI
KEPERAWATAN
Dorothy E. Jhonson dilahiorkan pada tanggal 21 agustus 1919 di savannah,Georgia. Teori
system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan tujuan perawatan
adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit atau cidera.
Ilmu dan senimerawat harus berfokus pada pasien sebagi individu dan bukan pada entitas yang
spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi
untuk membangun teorinya . ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri system-sistem dan
menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan W.Buckley. struktur teori
system perilakudipolakan sesudah model system; system dinyatakan terdiri dari bagian
yangberkaitan untuk melakukan fungsibersama-sama untuk membentuk keseluruhan. Dalam
tulisanya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai system perilaku diman fungsi adalah
pbservasi perilaku adalah teori system biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan
system biologi yang terdiri dari bagian biologi da penyakit adalah hasil gangguan system biologi.
Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa perawatan
merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan
sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi,
stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku, untuk mengembangkan teorinya.
Johnson mencatat bahwa meski literature menunjukkan ide dukungan lain yaitu bahwa
manusia merupakan system perilaku, sejauh yang ian tahu, ide tersebut adalah asli dari dirinya.
Pengetahuan bagian-bagian system perilaku dicikung dalam ilmu-ilmu perilaku, tetapi literature
empiris mendukung dugaan bahwa system perilaku merupakan keseluruhan yang
belumdikembangkan. Dalam system biologis , pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu
dari pengetahuan keseluruahan system.
KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral system theory. Johnson
menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output dari
struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan
bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Johnson
memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran actual dan tak langsung makhluk
social lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.
Sistem. Dengan memakai definisi sitem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan , “ A
system is a whole that fungtions as a whole by virtue of the interpedence of its prt.” (system
merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-
bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat “organisasi, interaksi, interpedensi
dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Disamping itu , manusia berusaha menjaga
keseimbangan dalam bagian-bagian ini9 melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan
yang mengenai mereka.
A.System perilaku (behavioral system).
System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud
tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang
menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan
hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan lingkunganya . biasanya sikap
daqpat digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai
stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa
tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. System biasanya cukup fleksibel untuk
mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
B. Subsistem.
Karena behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian system
berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan
“system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya
dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh
Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan
langsungaktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan
kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada cross-culturally
dan di control oleh factor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi
adalah attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan
aggressive.
1.Subsitem attachement-affiliative.
Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena subsistem
ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. Pada tingktan umum, hal itu
memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya adalah
inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan ikatan social yang kuat.
2. Subsistem dependency
Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan perilaku yang
memerlukan respon pengasuhan . konsukuensinya adalah bantuan persetujuan, perhatian atau
pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency berybah dari hamper,
bergantung total kepada orang lain kea rah bergantung total kepada orang lain kearah
bergantungkepada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar . jumlah interpedency tertentu
adalah penting untuk kelangsungan kelompok social
3. Subsistem biologis
Subsistem biologis ingestion dan eliminasi “ berkaitan dengan kapan, bagaimana apa, berapa
banyak dan dengan kondisi apa kita makan dan kapan, bagaimana dan dengan komdisi apa kita
makan dan dengan kondisi apa kita buang.” Respon-respon ini dikaitkan dengan social dan
psikologis seperti halnya pertimbangan biologis.
4. Subsistem seksual
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan kepuasan (gratification).
Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating, system respon ini dimulai dengan
perkembangan identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang luas)perilaku-perilaku
berdasar prinsip jenis kelamin.
5. Subsistem agresif
adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti garis
pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan bantuan pemikiran perilaku
sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari tapi memiliki maksud utama
membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat meminta batasan-batasan tersebut
diletakkan pada mode perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka dihormati dan
dilindungi.
6. Subsistem achievement
Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol atau
menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan . cakupan
perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis dan social.
Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang menggambarkan lebih jauh teori
manusia sebagai system perilaku(behavioral system). Halo yang membedakan antara apa yang
ada di dalam dan apa yang di luar system adalah ikatan (boundary). Ini merupakan titik (point)
dimana system memiliki control kecil atau pengaruh pada hasil-hasil. Equilibrium didefinisikan “
sebagai kondisi akhir yang stabil tetapi lebih atau kurang kekal, dimana didalamnya individu
berada dalam keselarasan dengan dirinya dan dengan lingkunganya. Homeostasis adalah proses
menjaga stabilitas dalam system perilaku. Stabilitas adalah pemeliharaan suatu level atau daerah
perilaku tertentu yang dapat diiterima. Ketidakstabilan (instability) terjadi saat system
mengalami overcompensate berkaitan dengan strees (tekanan). Ketika output energi tambahan
digunakan untuk menjaga stabilitas dikosongkan . stressor adalah stimulan eksternal dan internal
yang menghasilkan tegangan(tension) dan menyebabkan ketidakstabilan . tensi adalah kondisi
dalam keadaan tegang atau kendor . ia disebabkan karena disequilibrium dan merupakan sumber
potensi perubahan.
MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSON
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system
perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilakuyang selalu ingin mencapai
keseimgangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya. Sebagi suatu
system , didalamnya terdapat komponen sub system yang membentuka system tersebut,
diantaranya komponen sub system yang membentuk system perilaku menurut Johnson adalah
1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenagan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai
ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau barang yang
tidak berguna secara biologis
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social,
keamanan, dan kelangsungan hidup.
Ketergantungan, merupakna bagian yang membentuk system perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Berdasarkan sub system tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku
individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi
permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan
system perilaku tersebut. Klien dalamhal ini adalaha manusia yang mendapat bantuan perawatan
dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian
dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku
untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
ASUMSI-ASUMSI
A. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tinmdakan eksternala untuk
memberikan organisasi perilakupasien ketika pasien dalam kondisi strres dengan memakai
mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu,
memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan system dan karenanya
membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak
bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap(komplementer) bagi medis/
pengobatan.
B. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan
cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya.
Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.
Person adalah system dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan
pengaturan untuk menjaga keseimbangan.
Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk manusia
dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan
sistemt perilaku , integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali
keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit
energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.
C. Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami(elusive) dan
dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi
suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya
penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungansubsistem –
subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini
yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan
structural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system
membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar
yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
D. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian
system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh
perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan
dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku berusaha menjaga
equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap
kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu
keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak
tentu dibutuhkan supaya system membangun kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-
tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-
perilaku yang baik.
BAB III
PENUTUP
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu
individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit.
Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu sitem biologi dan tingkah
laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh
terhadap perilaku seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosialo
terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehantanya.
Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama koping atau
cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.
Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar tingkah
lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu
mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,A.Aziz alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.
Gaffar,Ade jumadi. Pengantar Keperawatan Profesional
Morriner,Ann. Teori Ilmu Keperawatan
www.yahho.com
www.google.com
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Biografi Dorothy E. Johnson
 Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di Savannah, Georgia. Pada
tahun1933 Johnson memperoleh gelar A.A.dari Armstrong junior College di Savannah, Georgia.Pada
tahun1949-1978 Johnson menjadi instruktur dan asistenprofesor dalam perawat kesehatananak-anak
(pediatric nursing) di Vanderbilt University School of  Nursing. Pada tahun1955-1956 Johnson menjadi
penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang Keperawatan di
Vellore, India Selatan. Dan Johnson mendapatkan Penghargaan yang paling dibanggakan yaitu Faculty
Award. Pada tahun 1975 mendapatkan penghargaan kembali sebagai Lulu Hassenplug Distinguished
Achievement Award dari Asisi. Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni
tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit atau
cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagai individu dan bukan pada entitas yang
spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk
membangun teorinya . ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri sistem-sistem dan menggunakan konsep
dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan W.Buckley. struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah
model sistem; sistem dinyatakan terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan fungsi bersama-
sama untuk membentuk keseluruhan. Dalam tulisannya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai
sistem perilaku dimana fungsi adalah observasi perilaku adalah teori sistem biologi, yang menyatakan
bahwa manusia merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah hasil
gangguan sistem biologi.
Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa perawatan
merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah
penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan,
adaptasi dan modifikasi perilaku, untuk mengembangkan teorinya.
Johnson mencatat bahwa meski literatur menunjukkan ide dukungan lain yaitu bahwa manusia
merupakan sistem perilaku, sejauh yang ia tahu, ide tersebut adalah asli dari dirinya. Pengetahuan
bagian-bagian sistem perilaku didukung dalam ilmu-ilmu perilaku, tetapi literatur empiris mendukung
dugaan bahwa sistem perilaku merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan. Dalam sistem
biologis , pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu dari pengetahuan keseluruhan sistem.
B.       Konsep Utama Teori  Dorthy E. Johnson  (Definisi – definisi)                                  
Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu
memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah
makhluk yang utuh dan terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan
termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Seseorang diakatan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terjadap
lingkunagn internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Menurut Johnson
ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan
dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan ‘’behavioral sistem theory’’. Johnson
menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output dari
struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat
responsif terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada
perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah
ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.
Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan , ” A system is a
whole that functions as a whole by virtue of the interpedence of it’s part.” (system merupakan keseluruhan
yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima
pernyataan chin yakni tedapat “organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-
elemen”. Disamping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui
pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.

C.      System Perilaku (Behavioral System).


Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud tertentu.
Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan
membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang
dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan
dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan
dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas
suatu fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
D.      Subsistem
Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian system berubah
menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan “sistem kecil dengan
tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau
lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung
dan saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsung aktifitas subsistem-subsistem ini
yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran . system yang
dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di kontrol oleh faktor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh
elemen yang diidentifikasi adalah affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan
aggressive.
1.    Subsistem Pencapaian (Achievement), merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui ketrampilan yang
kreatif
2.    Subsistem Perhubungan (afiliasi), pencapaian hubungan dengan lingkungan yang adekuat.
3.     Subsistem Penyerangan (agresi), Koping terhadap ancaman di lingkungan.
4.    Subsistem Ketergantungan (Dependency), sistem perilaku dalam mengadaptasikan bantuan, kedamaian,
keamanan serta kepercayaan.
5.    Subsistem Eliminasi, Hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-zat yang tidakdibutuhkan oleh
tubuh secara biologis.
6.    Subsistem Ingesti, Hal-hal yang berhubungan dengan pola makan
7.    Subsistem Seksualitas, pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai

E.       Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johnson


Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system
perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan
dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem
eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Sebagai suatu system , didalamnya terdapat
komponen sub system yang membentuk system tersebut, diantaranya komponen sub system yang
membentuk system perilaku menurut Johnson adalah :
1.    Ingestif, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya makan dan minum sebagai
suatu subsistem tingkah laku.
2.    Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang kreatif.
3.    Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai ancaman yang
ada di lingkungan.
4.    Eliminasi, berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya zat yang tidak di butuhkan oleh
tubuh dikeluarkan secara bilogis sebagai suatu subsistem tingkah laku.
5.    Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6.    Afiliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang
kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup.
7.    Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan bantuan,
kedamaian, keamanan serta kepercayaan. Berdasarkan sub sistem tersebut diatas, maka akan terbentuk
sebuah system perilaku individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam
mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan
system perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalaha manusia yang mendapat bantuan perawatan
dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan
lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk
memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.

Dibawah ini dijelaskan kerangka kerja model konseptual menurut Dorothy Johnson “ Model Perilaku,
yaitu :
1.      Tujuan perawatan yaitu tercapainya keseimbangan perilaku dan stabil dinamis.
2.      Klien merupakan mahhluk yang mempunyai perilaku yang terdiri 8 subsistem
3.      Peran perawat mengatur dan mengawasi stabilitas perilaku dan keseimbangan
4.      Penyebab kesulitan klien adalah stress psikis dan fisik.
5.      Fokus intervesi yaitu : mekanisme pengaturan dan kewajiban hidup
6.      Pola intervensi memberikan kemudahan, mencegah, mempertahankan, klien dalam menghadapi stress
fungsi dan fisik
7.      Konsekuensi tindakan keperawatan

F.       Asumsi-Asumsi
1.    Perawatan (nursing)
                 Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal untukmemberikan
organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan
yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum
dan selama gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order,
disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat
pelengkap (komplementer) bagi medis/ pengobatan.
2.    Orang (person)
                 Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan cara
bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon
spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari
bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga
keseimbangan. pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu
proses-proses biologis dan penyembuhan.
3.    Kesehatan(health)
                 Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami(elusive) dan
dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai
yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.
                 Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem -
subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan
mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau
fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah
energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses
biologi dan penyembuhan.
4.    Lingkungan
                 Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian system perilaku
individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai
kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan
lingkungan-nya. System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan
dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat
secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang
jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembali eqilibrium dalam
menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan
perilaku-perilaku yang baik.

G.      Hubungan Antara Model Konseptual Keperawatan dan Proses keperawatan


Model Konseptual Keperawatan adalah suatu abstraksi yang dioperasikan dengan menggunakan
proses keperawatan yang mencakup :
1.    Pengkajian
       Pengkajian data spesifik mengenai kebutuhan kesehatan klien yang langsung berhubungan dengan
unit kedua model keperawatan yaitu klien. Misalnya teori Henderson, klien dipandang memiliki 14
kebutuhan dasar, maka data yang dikumpulkan juga tentang 14 kebutuhan dasar tersebut.
2.     Diagnosa
       Dalam tahap ini, masalah klien baik yang aktual maupun potensial ditulis sebagai suatu diagnosa
keperawatan yang disesuaikan dengan model keperawatan yang digunakan.
3.    Perencanaan 
       Perencanaan intervensi keperawatan juga dikaitkan langsung dengan model konseptual
keperawatan. Intervensi dengan menyesuaikan pada pola intervensi dari model konseptualyang
digunakan.
4.    Implementasi 
       Melaksanakan rencana intervensi berdasarkan pengetahuan ilmiah yang bukan merupakan bagian
dari model keperawatan. Model keperawatan menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh perawat yang
langsung mempengaruhi intervensi keperawatan yang direncanakan, tetapi tidak menunjukkan pada
perawat bagaimana menerapkan rencana itu.
5.    Evaluasi
       Evaluasi merupakan fungsi perawatan yang berlanjut.
a.    Bagaimana klien beradaptasi dan bereaksi
b.    Apa yang dipandang klien sebagai kebutuhan
c.    Bagaimana klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan Jawaban dari pertanyaan  pertanyaan tadi akan
membantu perawat menilai keefektifan dari proses perawat secara keseluruhan dan model keperawatan

Anda mungkin juga menyukai