Anda di halaman 1dari 5

PAKAR TEORI KEPERAWATAN

1. Virginia Henderson
Virginia Henderson memandang pasien sebagai individu yang
membutuhkan bantuan dalam mencapai kebebasan dan keutuhan pikiran dan
tubuh.Henderson menegaskan pentingnya seni dalam keperawatan dan
mengenalkan 14 kebutuhan dasar manusia yang menjadi dasar asuhan
keperawatan.
Kebutuhan Henderson
1) Bernapas normal
2) Makan dan minum dengan cukup
3) Mengeluarkan buangan tubuh
4) Bergerak dan mempertahankan postur tubuh yang diinginkan
5) Tidur dan istirahat
6) Memilih pakaian yang sesuai ;memilih antara memakai atau melepas
pakaian
7) Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal dengan cara
menyusuaikan pakaian dan modifikasi lingkungan
8) Mempertahankan kebersihan tubuh ,berhias dengan pantas,dan
melidungi kulit
9) Mencegah bahaya di lingkungan dan mencegah dari aktivitas
membahayakan orang lain
10) Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengunkapkan
perasaan,kebutuhan,kekhawatiran,dan pendapat
11) Beribadah sesuai keyakinan dirinya
12) Bekerja sehingga merasa berprestasi
13) Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai pilihan kegiatan reaksi
14) Belajar,menemukan,atau memuaskan rasa ingin tahu yang mendukung
pengembangan diri dan kesehatan yang normal,serta menggunakan
fasilitas kesehatan yang tersedia
2. Dorothea E.Orem: Teori Defisit Perawatan Diri
Dorothea Elizabeth Orem,merupakan salah satu ahli teori keperawatan
terkemuka di Amerika,lahir di Baltimore,Maryland,pada tahun 1914.Dia
memulai karir keperawatan di Providence Hospital School of Nursing di
Washington DC.DC,di sekolah tersebut dia menerima diploma keperawatan di
awal 1930-an.Orem menerima gelar sarjana (BS) dalam pendidikan
keperawatan dari Catholic University of Amerika (CUA) pada tahun 1939,dan
dia menerima gelar master (MS) dalam pendidikan keperawatan dari
universitas yang sama pada tahun 1946.
Dorothea E.Orem (2001) menyatakan, “keperawatan merupakan bagian
dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk memberikan perawatan
langsung kepada orang-orang yang benar-benar memiliki kebutuhan perawatan
langsung akibat gangguan kesehatan mereka atau secara alamiah mereka yang
membutuhkan perawatan kesehatan”
Teori keperawatan defisit perawatan diri adalah sebuah teori umum
yang terdiri dari empat teori yang terkait sebagai berikut:
1) Teori perawatan diri,yang menjelaskan mengapa dan bagaimana orang
merawat diri mereka sendiri
2) Teori ketergantungan perawatan,yang menjelaskan bagaimana anggota
keluarga dan atau teman-teman memberikan perawatan untuk orang
yang ketergantungan secara sosial
3) Teori defisit perawatan diri,yang menggambarkan dan menjelaskan
mengapa orang dapat dibantu melalui keperawatan
4) Teori sistem keperawatan,yang menggambarkan dan menjelaskan
hubungan yang harus dilakukan dan dipelihara untuk menghasilkan
keperawatan
3. Dorothy E.Johson : Model sistem perilaku (model konseptual keperawatan)
Dorothy E.Johson dilahirkan pada tanggal 21 Agustus 1919 di
Savannah,Georgia.Dia menerima A.A dari Amstrong Junior Collage di
Savanah,Georgia (1938),S1 dari Vanderbilt University di Nashvillw,Tennesse
(1942),dan M.P.H dari Harvard University di Boston (1948).
Model sistem perilaku Johson / Johson’s Behavioral System Model
(JBSM) ini berdasarkan pada pandangan filosofis,Johson (1980) menuliskan
bahwa keperawatan berkonstribusi dengan memfasilitasi fungsi perilaku yang
efektif yang ada dalam diri pasien pada saat,selama dan sesudah sakit.Dia
menggunakan konsep dan disiplin ilmu yang lain seperti pembelajaran sosial
(sosial learning),motivasi,stimulasi sensori,adaptasi,modifikasi
perilaku,proses berubah,tekanan (tension),dan stress dalam mengembangkan
teorinya untuk diaplikasikan dalam praktik keperawatan.
Konsep utama dan definisin teori Dorothy E.Johson,meliputi:
a. Perilaku
Johson mendefinisikan perilaku seperti yang disepakati oleh
para ahli biologi dan peilaku ,yaitu suatu keluaran dari struktur
intraorganisma dan proses yang terkoordinasi didalamnya serta
dimunculkan dan direspon untuk mengubah stimulasi sensori.Johson
(1980) menitikberatkan pada perilaku yang dipengaruhi secara aktual
atau potensial terhadap segala sesuatu yang membutuhkan adaptasi atau
penyusuaian keadaan yang bermakna.
b. Sistem
Johson (1980) menggunakan definisi sistem yang dicetuskan
oleh Raporort (1968) yaitu “suatu sistem adalah suatu keseluruhan
fungsi sebagai semua bagian yang memiliki ketergantungan antar
bagian yang menyusun didalamnya.Dia sepakat dengan pendapat yang
diungkapkan oleh Chin yang menyatakan bahwa adanya “suatu
organisasi ,interaksi,interdepedensi,dan integrasi dari seluruh unsur
pendukungnya”.Disamping itu pula,seorang manusia berusaha untuk
mempertahankan suatu keseimbangan melalui perubahan dan
penyusuaian terhadap kekuatan yang memengaruhinya.
c. Sistem perilaku
Suatu sistem perilaku mencankup cara-cara berperilaku yang
terpola,berulang,dan mempunyai tujuan.Cara berperilaku ini
membentuk suatu fungsi unit yang tertata dann terintegrasi yang
membedakan dan membatasi interaksi antara seseorang dan atau dengan
lingkungannya serta membentuk suatu relasi antara seseorang dengan
benda,peristiwa dan situasi yang ada pada lingkungan tempat dia
berada.Biasanya suatu perilaku dapat dideskripsikan dan
dijelaskan.Manusia sebagai suatu sistem perilaku berusaha untuk
mencapai stabilitas dan keseimbagan dengan melakukan perubahan dan
adaptasi,kondisi ini akan berhasil jika menggunakan fungsi yang efektif
dan efesien yang ada dalam dirinya.
d. Sub sistem
Sistem perilaku mempunyai beberapa aktivitas yang
dilakukan,bagian dari sistem akan membentuk suatu subsistem yang
mempunyai aktivitas yang lebih spesifik.Suatu subsistem adalah suatu
sistem kecil (minisystem) yang mempunyai tujuan dan fungsi tersendiri
yang dapat dipelihara sepanjang hubungan dengan subsistem atau
lingkungan yang lain tidak terganggu (Johson,1980,hal.221).Ketujuh
subsitem yang teridentifikasi oleh Johson yang bersifat terbuka,terkait
satu dengan yang lainnya dan saling berhubungan satu dengan yang
lainnya.Input dan hasil (output) merupakan komponen dari subsistem
tersebut.
Adanya motivasi dapat mengarahkan aktivitas subsistem yang
senantiasa berubah melalui proses maturasi,pengalaman,dan
pembelajaran.Sistem ini menggambarkan seluruh proses yang terjadi
diberbagai situasi dengan latar belakang budaya yang berbeda serta
dikendalikan oleh faktor biologis,psikologis,dan sosial.Ketujuh
subsistem ini adalah ketergantungan (dependency),ingesif
(ingestive),eliminasi (eliminative),seksual,pencapaian (achievement),
dan agresif-protektif (aggressive –protective).(Johson,1980).

Anda mungkin juga menyukai