Anda di halaman 1dari 16

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN

MENURUT JOHNSON
OLEH :
1. AYU SULIS SETIYOWATI
2. DELIANA MISTAMUR R.
3. LILIS QOMARIYAH
4. YOGA TEGUH DWI F.
5. YULVIANA PUTRI R.
Dorothy e. johnson
Biografi Dorothy Johnson

Dorothy Johnson dilahirkan di Savannah, Georgia, pada 1919. Dia


seorang Sarjana Muda Dalam Ilmu Pengetahuan Keperawatan dari
Universitas Vanderbilt, Nashville, Tennesse, dan tentang ilmu kesehatan
dari Harvard. Dia memulai penerbitan idenya tentang keperawatan
segera setelah wisuda dari Vanderbilt.

Pengalaman profesional johnson meliputi: sebagian besar mengajar,


meskipun dia adalah seorang staf perawat di dewan kesehatan Chatham
Savanah pada tahun 1943-1949. Dia adalah seorang instruktur dan
asisten profesor di keperawatan pediatrik universitas keperawatan di
Vanderbilt dari tahun 1949 hingga pensiun pada tahun 1978.
PENGERTIAN KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN DASAR
MENURUT DOROTHY E.JOHNSON

● Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang


abstrak yang dapat diorganisir menjadi symbol-simbol yang nyata,
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan.

● Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk


sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu
proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang
telah diobservasi tetapi kurang absolute atau kurang bukti secara
langsung.
PANDANGAN DOROTHY E. JOHNSON MENGENAI KONSEP DAN
TEORI KEPERAWATAN

• Teori system perilaku Johnson tumbuh dari


keyakinan Nightingale yakni tujuan tujuan
perawatan adalah membantu individu-individu
untuk mencegah atau mengobati dari penyakit
atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus
berfokus pada pasien sebagi individu dan
bukan pada entitas yang spesifik.
• Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu
perilaku dalam psikologi, sosiologi dan
etnologi untuk membangun teorinya
Konsep dan proporsi teori

System perilaku
(behavioral system)

01 System perilaku mencakup pola, perulangan


dan cara-cara bersikap dengan maksud
tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk
unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi
yang menentukan dan membatasi interaksi
antara seseorang dengan lingkunganya dan
menciptakan hubungan seseorang dengan
obyek, peristiwa dan situasi dengan
lingkunganya
Sistem perilaku
1. Respondent Respons atau reflexive, yakni respon yang di timbukan oleh rangsangan-
rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebut eliciting stimulation
karena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap.
a) Perilaku tertutup (covert behaviour)
Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan/ kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati seara jelas oleh orang lain.
b) Perilaku terbuka (overt behaviour)
Respons terhadap stimulasi tersebut sudah jelas bentuk tindakan atau praktik (practice),
yang dengan mudah dapat dapat di amati atau dilihat oleh orang lain.
2. Operant respon atau respon, yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian di
ikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perasangang ini disebut reinforcing
stimulation atau reinforcer, karena memperkuat respon
SUBSISTEM
Karena behavioral system memiliki
banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-
bagian system berubah menjadi
subsistem-subsistem dengan tugas
tertentu. Suatu subsistem merupakan
“system kecil dengan tujuan khusus
sendiri dan berfungsi dapat dijaga
sepanjang hubunganya dengan subsitem
lain atau lingkungan tidak diganggu.
LANJUTAN….
Elemen-elemen yang diidentifikasikan, yaitu :
1) Subsistem attachement-affiliative
Subsistem hubungan kasih sayang (attachement-affiliative) adalah perilaku
yang terkait dengan pengembangan dan pemeliharaan hubungan interpersonal
dengan orang tua, teman sebaya, figure otoritas. Hal tersebut dapat
membangun rasa memiliki dan hubungan kekerabatan dengan orang lain
termasuk perilaku kasih sayang, interpersonal, dan keterampilan
berkomunikasi.
2) Subsistem ketergantungan (dependency)

Pada hakikatnya, manusia tidak akan pernah


terlepas dari manusia yang lain. Manusia yang satu 02
dengan yang lain saling memberi dan juga dengan
lingkungannya seling memberi dan menerima.
Subsistem dependency membantu untuk
mengembangkan perilaku yang memerlukan respon
pengasuhan.
3) Subsistem biologis

Subsistem biologis terdiri dari ingestion dan eliminasi


(eliminative) yang berkaitan dengan kapan, bagaimana,
apa, berapa banyak, dan dengan kondisi apa kita makan,
dan dengan kondisi apa kita keluarkan. Ingesti
(ingestion) merupakan perilaku yang terkait dengan
asupan sumber daya yang diperlukan dari lingkungan
eksternal, termasuk makanan, cairan, informasi, benda,
untuk tujuan perkembangun hubungan yang efektif
dengan lingkungan.
4) Subsistem seksual
(sexual)

Subsistem seksual yaitu perilaku


yang terkait dengan identitas,
gender atau spesifik untuk tujuan
memastikan kesenangan
(gratification) atau prokreasi
(procreation) dan pengetahuan
serta perilaku yang kongruen
dengan seks biologis.
5) Subsistem agresif
Agresif dalam subsistem ini adalah perilaku yang berhubungan dengan
ancaman aktual atau potensial dalam lingkungan untuk tujuan menjamin
kelangsungan hidup manusia.
6) Subsistem achievement

Achievement merupakan perilaku yang terkait dengan penguasaan diri


sendiri dan lingkungan untuk tujuan menghasilkan efek yang diinginkan
termasuk kegiatan pemecahan masalah, pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan pribadi
Asumsi-asumsi
Perawatan (nursing) Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah
tindakan eksternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam
kondisi stress dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan
penyediaan sumberdaya.

Orang (person) Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan


pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan
dirinya dengan lingkungannya.
LANJUTAN…
Lingkungan
Dalam teori Johnson, lingkungan terdiri dari
seluruh factor yang bukan bagian system
perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi
system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat
untuk mencapai kesehatan yang menjadi
Kesehatan (health) tujuan pasien.

Johnson memandang kesehatan sebagai suatu


kondisi yang sulit dipahami (elusive) dan dinamis,
yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis,
psikologis dan social.
Sekian terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai