Kelompok: 7
FEBBY AULIA SAFITRI
AMI AURELIA
RAHMAD GUNAWAN
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 KASUS
Tuan A bekerja di sebuah kebun binatang. Suatu hari Tuan A diserang oleh harimau hingga
mendapat luka dibagian kakinya dan di rujuk ke balai pengobatan untuk penanganan lukanya. Dalam
penanganan luka, diketahui ternyata luka yang dialami Tuan A sangat luas dan dalam, hal ini
membuatnya harus berhenti sementara dari pekerjaan. Karena bila sering bertemu dengan teman-
teman sekerjanya, itu agak membuatnya tertekan. Akibat luka yang dideritanya dan dari cara jalan
yang tidak normal (pincang). Istri Tuan A setiap hari meluangkan waktu membuatkannya makanan
kecil karena memang istrinya suka memasak dan ternyata dengan kegiatan memasak itu Istri Tuan A
dapat menekan kecemasannya sehubungan dengan keadaan suaminya itu. Istri Tuan A jika memasak
makanan Tuan A selalu memakai gula hampir disetiap masakannya.
Setelah 3 minggu berlalu penyembuhan luka tidak mengalami kemajuan walaupun tidak terjadi
infeksi luka. Pada kunjungan pemeriksaan, istrinya dengan yakin mengatakan bahwa selama
perawatan dirumah, suaminya sering minum air banyak sehingga berakibat sering kencing walaupun
tengah malam dan itu membuat dia agak cemass hal tersebut akan berakibat fatal terhadap Tuan A .
istri Tuan A bertanya, apakah yang harus istri Tuan A lakukan dengan keadaan Tuan A ini?
3.2 PENYELESAIAN MASALAH DIATAS MENGGUNAKAN TEORI TINGKAH
LAKU
Menggunakan teori system tingkah laku, kita membantu meyelesaikan masalah. Menilai pola
tingkah laku yang berlangsung saat itu pada keluarga Tuan A melalui 7 subsistem tingkah laku,
berdasarkan data diatas kita mendapatkan bahwa ada perubahan pada 3 subsistem:
■ Achievement subsistem, perubahan perubahan pola interaksi social dan depresi.
■ Eliminasi subsistem, perubahan pola eliminasi dikarenakan banyak minum (Polidipsi) berakibat
seringnya kencing (Poliuri).
■ Ingestive subsistem, perubahan pola makan dikarenakan banyak makan makanan yang manis
dan minum air yang juga banyak.
Dengan menggunakan teori Tingkah Laku, apa yang harus dilakukan untuk membantu Tuan A.
Berdasarkan asumsi yang kita bias tarik dari cerita diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa Tuan A
tersebut mungkin menderita penyakit Diabetes Mellitus. Dengan ditentukannya diagnosis, perawat
Tuan A tersebut memperbaiki system keseimbangan dengan memodifikassi makanan yng
dikonsumsi Tuan A dalam mencapai Homeostasis serta menuju keeluarga yang sehat.
Pada akhirnya luka Tuan A mulai mengalami kemajuan setelah penyakit diabetesnya diidentifikasi dan
dikendalikan. Dia sudah bias bekerja dan bertemu dengan teman-temanya lagi. Istrinya senang karena
mendapat resep makanan sesuai dengan penyakit diabetes suaminya dan pengalaman memasak bagi
dirinya. Masaalah teratassi dengan menggunakan model dan teori keperawatan tingkah laku menurut
Dorothy .E. Jonhson.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu
menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia
adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu sitem biologi dan tingkah laku tertentu.
Lingkungan termasuk masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku
seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosialo
terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehantanya. Asuhan
keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama koping atau cara
pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.
Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar tingkah
lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi
masalah kesehatan yang dialaminya.
4.2 SARAN
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.