Anda di halaman 1dari 16

TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN

MENURUT DOROTHY E. JOHNSON

Kelompok: 7
FEBBY AULIA SAFITRI
AMI AURELIA
RAHMAD GUNAWAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu
keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu
terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Profesi keperawatan adalah profesi
yang unik dan kompleks. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir dengan simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Dorothy E. Johnson


Dorothy E. Johnson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di Savannah, Georgia. Pada
tahun1933 Johnson memperoleh gelar A.A.dari Armstrong junior College di Savannah, Georgia. Pada
tahun1949-1978 Johnson menjadi instruktur dan asistenprofesor dalam perawat kesehatan anak-anak
(pediatric nursing) di Vanderbilt University School of Nursing. Pada tahun1955-1956 Johnson
menjadi penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang
Keperawatan di Vellore, India Selatan. Dan Johnson mendapatkan Penghargaan yang paling
dibanggakan yaitu Faculty Award. Pada tahun 1975 mendapatkan penghargaan kembali sebagai Lulus
Hassenplug Distinguished Achievement Award dari Asisi. Johnson menulis bahwa perawatan
merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah
penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan,
adaptasi dan modifikasi perilaku, untuk mengembangkan teorinya.
2.2Konsep Utama Teori Dorthy E. Johnson (Definisi – definisi)

Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu


individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit.
Seseorang dikatakann sehat jika mampu merespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial
terjadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya.
■ Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu :
1.Agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat,
2.Mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya,
3.Bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif
4.Serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak langsung
makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama. Dengan
memakai definisi sistem oleh raport tahun 1968,
2.3 System Perilaku (Behavioral System).
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud
tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang
menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan
menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan
lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan.
Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan
dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan
efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh
yang diakibatkan.
2.4 Subsistem
Tujuh elemen yang diidentifikasi adalah Affiliative, Dependency, Ingestive, Eliminative, Sexual,
Achievement dan Aggressive.
1. Subsistem Pencapaian (Achievement), merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui
ketrampilan yang kreatif
2. Subsistem Perhubungan (Afiliasi), pencapaian hubungan dengan lingkungan yang adekuat.
3. Subsistem Penyerangan (Aggressive), Koping terhadap ancaman di lingkungan.
4. Subsistem Ketergantungan (Dependency), sistem perilaku dalam mengadaptasikan bantuan,
kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
5. Subsistem Eliminative, Hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-zat yang
tidakdibutuhkan oleh tubuh secara biologis.
6. Subsistem Ingestive, Hal-hal yang berhubungan dengan pola makan.
7. Subsistem Sexual, pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai
2.5 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johnson
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system perilaku,
dimana individu dipandang sebagai sitem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan
stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya.
■ Menurut johnson ada beberapa system perilaku
1. Ingestif, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya makan dan minum
sebagai suatu subsistem tingkah laku.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai ancaman
yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya zat yang tidak di butuhkan
oleh tubuh dikeluarkan secara bilogis sebagai suatu subsistem tingkah laku.
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6. Afiliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan
yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup.
7. Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan bantuan,
kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Berdasarkan sub sistem tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu.
Status kesehatan yang ingin dicapai mereka adalah yang mampu berperilaku untuk memelihara
keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
■ Dibawah ini dijelaskan kerangka kerja model konseptual menurut Dorothy Johnson “Model
Perilaku”, yaitu :
1. Tujuan perawatan yaitu tercapainya keseimbangan perilaku dan stabil dinamis.
2. Klien merupakan mahhluk yang mempunyai perilaku yang terdiri 8 subsistem
3. Peran perawat mengatur dan mengawasi stabilitas perilaku dan keseimbangan
4. Penyebab kesulitan klien adalah stress psikis dan fisik.
5. Fokus intervesi yaitu : mekanisme pengaturan dan kewajiban hidup
6. Pola intervensi memberikan kemudahan, mencegah, mempertahankan, klien dalam menghadapi
stress fungsi dan fisik
7. Konsekuensi tindakan keperawatan
2.6 Asumsi-Asumsi
1. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal untuk memberikan organisasi perilaku
pasien ketika pasien dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan
penyediaan sumberdaya.
2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan cara bersikap dengan
maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia
membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.
Person adalah system dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan
untuk menjaga keseimbangan. Pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk
membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.
3. Kesehatan (Health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami (elusive) dan dinamis, yang
dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh
para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukannya penyakit.
4. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian system perilaku
individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai
kesehatan yang menjadi tujuan pasien.
Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku
berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan
adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya.
Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan
mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system
membangun kembali eqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan
stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
2.7 Hubungan Antara Model Konseptual Keperawatan dan Proses keperawatan
Model Konseptual Keperawatan adalah suatu abstraksi yang dioperasikan dengan
menggunakan proses keperawatan yang mencakup :
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
a. Bagaimana klien beradaptasi dan bereaksi
b. Apa yang dipandang klien sebagai kebutuhan
c. Bagaimana klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan Jawaban dari pertanyaan
pertanyaan tadi akan membantu perawat menilai keefektifan dari proses perawat secara
keseluruhan dan model keperawatan
BAB III
PENERAPAN DIKEHIDUPAN SEHARI HARI

3.1 KASUS
Tuan A bekerja di sebuah kebun binatang. Suatu hari Tuan A diserang oleh harimau hingga
mendapat luka dibagian kakinya dan di rujuk ke balai pengobatan untuk penanganan lukanya. Dalam
penanganan luka, diketahui ternyata luka yang dialami Tuan A sangat luas dan dalam, hal ini
membuatnya harus berhenti sementara dari pekerjaan. Karena bila sering bertemu dengan teman-
teman sekerjanya, itu agak membuatnya tertekan. Akibat luka yang dideritanya dan dari cara jalan
yang tidak normal (pincang). Istri Tuan A setiap hari meluangkan waktu membuatkannya makanan
kecil karena memang istrinya suka memasak dan ternyata dengan kegiatan memasak itu Istri Tuan A
dapat menekan kecemasannya sehubungan dengan keadaan suaminya itu. Istri Tuan A jika memasak
makanan Tuan A selalu memakai gula hampir disetiap masakannya.
Setelah 3 minggu berlalu penyembuhan luka tidak mengalami kemajuan walaupun tidak terjadi
infeksi luka. Pada kunjungan pemeriksaan, istrinya dengan yakin mengatakan bahwa selama
perawatan dirumah, suaminya sering minum air banyak sehingga berakibat sering kencing walaupun
tengah malam dan itu membuat dia agak cemass hal tersebut akan berakibat fatal terhadap Tuan A .
istri Tuan A bertanya, apakah yang harus istri Tuan A lakukan dengan keadaan Tuan A ini?
3.2 PENYELESAIAN MASALAH DIATAS MENGGUNAKAN TEORI TINGKAH
LAKU
Menggunakan teori system tingkah laku, kita membantu meyelesaikan masalah. Menilai pola
tingkah laku yang berlangsung saat itu pada keluarga Tuan A melalui 7 subsistem tingkah laku,
berdasarkan data diatas kita mendapatkan bahwa ada perubahan pada 3 subsistem:
■ Achievement subsistem, perubahan perubahan pola interaksi social dan depresi.
■ Eliminasi subsistem, perubahan pola eliminasi dikarenakan banyak minum (Polidipsi) berakibat
seringnya kencing (Poliuri).
■ Ingestive subsistem, perubahan pola makan dikarenakan banyak makan makanan yang manis
dan minum air yang juga banyak.
Dengan menggunakan teori Tingkah Laku, apa yang harus dilakukan untuk membantu Tuan A.
Berdasarkan asumsi yang kita bias tarik dari cerita diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa Tuan A
tersebut mungkin menderita penyakit Diabetes Mellitus. Dengan ditentukannya diagnosis, perawat
Tuan A tersebut memperbaiki system keseimbangan dengan memodifikassi makanan yng
dikonsumsi Tuan A dalam mencapai Homeostasis serta menuju keeluarga yang sehat.
Pada akhirnya luka Tuan A mulai mengalami kemajuan setelah penyakit diabetesnya diidentifikasi dan
dikendalikan. Dia sudah bias bekerja dan bertemu dengan teman-temanya lagi. Istrinya senang karena
mendapat resep makanan sesuai dengan penyakit diabetes suaminya dan pengalaman memasak bagi
dirinya. Masaalah teratassi dengan menggunakan model dan teori keperawatan tingkah laku menurut
Dorothy .E. Jonhson.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu
menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia
adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu sitem biologi dan tingkah laku tertentu.
Lingkungan termasuk masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku
seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosialo
terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehantanya. Asuhan
keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama koping atau cara
pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.
Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar tingkah
lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi
masalah kesehatan yang dialaminya.
4.2 SARAN
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai