Anda di halaman 1dari 35

TEORI MODEL

KEPERAWATAN ANAK

OLEH:
Ns. Ika Permanasari, M.Kep
Tujuan pembelajaran
 Tujuan umum:
Mahasiswa mampu memahami tentang teori
model keperawatan anak
 Tujuan khusus:
Mahasiswa mampu memahami tentang teori
dan model keperawatan menurut:
o Myra Estrin Levine
o Dorothy Johnson
o Chaterine Kolcaba
1. Myra Estrin Levine
(Teori Konservasi Energi)

 Levine berfokus pada pemecahan masalah


secara aktif dan perawatan pasien dengan
menggunakan teori konservasi (George, 2002).
 Myra Estrin Levine menyelesaikan teori
konservasi nya pada tahun 1973.
 Model teori ini berfokus pada promosi adaptasi
dan menjaga keutuhan untuk pasien rawat
inap dengan menggunakan prinsip konservasi.
 Levine menguraikan model Konservasi
sebagai inti atau dasar teorinya. Konservasi
menjelaskan suatu sistem yang kompleks
yang mampu melanjutkan fungsi ketika
terjadi tantangan yang buruk. Selain itu,
dalam pengertian konservasi, bahwa
individu mampu untuk berkonfrontasi dan
beradaptasi demi mempertahankan
keunikan mereka
Paradigma Keperawatan Levine
1. MANUSIA
1.

Manusia digambarkan sebagai individu yang unik


dalam persatuan dan kesatuan, perasaan,
percaya, berpikir dan keseluruhan sistem dari
sistem. Manusia yang utuh (holistic) secara
terus-menerus berupaya untuk menjaga
keutuhan integritas dan orang “yang hidup,
berpikir, berorientasi masa depan, dan masa
lalu secara sadar.
2.2.LINGKUNGAN
Levine menjelaskan dimensi lingkungan menjadi
internal dan external. Respons manusia
dijelaskan sebagai lingkungan internal. Saling
mempengaruhi satu sama lain dan lingkungan
internal secara konstan bertemu dengan
kebutuhan lingkungan eksternal. Keduanya
bergabung melalui pola yang adaptif dan ketika
interaksi harmonis maka keutuhan individu akan
terbentuk
3. Kesehatan
Penyakit adalah pola perubahan yang adaptif.
Kesehatan berarti kesatuan dan integritas dan
merupakan suatu keutuhan dan keberhasilan
adaptasi.
Kesehatan sebagai jalan kembalinya individu ke
kegiatan sehari-hari pada saat kondisi sakit.
Tujuan keperawatan adalah untuk
meningkatkan kesehatan.
4. Keperawatan
Keperawatan melibatkan kegunaan dari
interaksi manusia. Tujuan keperawatan
adalah untuk mempromosikan adaptasi dan
memelihara keutuhan.
 Levine menjelaskan 4 prinsip yang ditujukan
untuk mempertahankan keutuhan individu
yaitu(Caughlin, 2014),
a) Konservasi energi,

b) Konservasi integritas struktural

c) Konservasi integritas personal

d) Konservasi sosial
Konservasi Energi

 Individu memerlukan keseimbangan energi


dan memperbaharui energi secara konstan
untuk mempertahankan aktivitas hidup.
Konservasi energi dapat digunakan dalam
praktek keperawatan.
Konservasi Integritas Struktur.

 Penyembuhan adalah suatu proses pergantian


dari integritas struktur. Seorang perawat harus
membatasi jumlah jaringan yang terlibat
dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan
intervensi keperawatan.
Konservasi Integritas Personal

 Seorang perawat dapat menunjukkan


respect pada pasien ketika pasien dipanggil
dengan namanya. Sikap respect tersebut
terjadi karena adanya proses nilai personal
yang menyediakan privasi selama prosedur.
Konservasi Integritas sosial.

 Kehidupan berarti komunitas sosial dan


kesehatan merupakan keadaan sosial yang
telah ditentukan. Oleh karena itu, perawat
berperan menyediakan kebutuhan terhadap
keluarga, membantu kehidupan religius dan
menggunakan hubungan interpersonal untuk
konservasi integritas sosial.
Model Konsevasi Levine
2. Chaterine Kolcaba
(Comfort Theory)
 Teori kenyamanan memiliki pandangan, bahwa bila
klien dan keluarga merasa nyaman dengan
pelayanan kesehatan yang diberikan, mereka akan
memiliki komitmen untuk berperilaku sehat (health
seeking behaviour) sehingga berdampak holistik
pada integritas suatu institusi dalam memberikan
kebijakan dan praktik yang maksimal, antara lain
adanya integrasi konsep kenyamanan dalam proses
pemberian asuhan keperawatan mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi.
 Kolcaba mengatakan pentingnya pengukuran
kenyamanan sebagai hasil tindakan dari perawat.
Perawat dapat mengumpulkan tanda-tanda
kenyamanan untuk membuat sebuah keputusan
serta untuk menunjukkan efektifitas dari
perawatan kenyamanan.
 Kolcaba memandang bahwa kenyamanan
merupakan kebutuhan dasar seorang individu
yang bersifat holistik, meliputi kenyamanan
fisik, psikospiritual, sosiokultural, lingkungan.
 Kenyamanan fisik berhubungan dengan mekanisme
sensasi tubuh dan homeostasis, meliputi penurunan
kemampuan tubuh dalam merespon suatu penyakit atau
prosedur invasif.
 Kenyamanan psikospiritual dikaitkan dengan
keharmonisan hati dan ketenangan jiwa.
 Kebutuhan kenyamanan sosiokultural berhubungan
dengan hubungan interpersonal, keluarga dan masyarakat
 Kebutuhan akan kenyamanan lingkungan yang
berhubungan dengan memberikan lingkungan yang aman
& nyaman bagi klien
 Domain kenyamanan ini sangat mempengaruhi munculnya masalah
atau diagnosa keperawatan pada domain lainnya
 Bilaseseorang merasa tidak nyaman ---> gangguan tidur, kelelahan
(aktivitas dan istirahat).
 Bila terdapat mual ---> pemenuhan kebutuhan nutrisi klien (nutirisi)
 Rasa nyeri ---> penurunan fungsi klien untuk pemenuhan kebutuhan
dasar lainnya, seperti gangguan eliminasi (eliminasi) dan penurunan
kemandirian klien, gangguan peran (peran hubungan)
 Bila gangguan rasa nyaman ini terjadi pada anak-anak --->
mempengruhi tahap pertumbuhan dan perkembangannya
 gangguan rasa nyaman, juga dapat mempengaruhi stress dan koping
klien dan keluarga
Paradigma Keperawatan Kolcaba
 Keperawatan adalah pengkajian yang sengaja dilakukan untuk
pemenuhan kenyamanan, merancang pengukuran kenyamanan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan mengkaji ulang tingkat
kenyamanan pasien setelah implementasi serta
membandingkannya dengan target sebelumnya.
 Pasien adalah penerima perawatan, dapat perorangan, keluarga,
lembaga, atau komunitas yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
 Lingkungan adalah semua aspek luar (fisik, kelembagaan, dll) dari
perorangan, keluarga, lembaga yang dapat dimanipulasi oleh
perawat atau seseorang yang dicintai untuk meningkatkan
kenyamanan.
 Kesehatan adalah fungsi optimum seperti yang digambarkan oleh
pasien atau kelompok, sebagai pasien, keluarga, atau komunitas.
Konsep Umum Teori Kenyamanan
Kolcaba
1. Kebutuhan Perawatan Kesehatan
Kebutuhan perawatan kesehatan sebagai kebutuhan
untuk memperoleh kenyamanan, bangkit dari situasi
stres
2. Tindakan Kenyamanan
Perencanaan intervensi keperawatan yang secara
spesifik memberikan kebutuhan kenyamanan bagi pasein
3. Variabel Intervensi
Sebagai kekuatan interaksi untuk meningkatkan persepsi
resipien tentang kenyamanan total.
4. Kenyamanan
Kondisi yang dialami oleh pasein tentang tindakan
kenyamanan itu sendiri sebagai pengalaman yang holistik
dan segera dari kekuatan untuk memperoleh kenyamanan
5. Perilaku Pencarian Kesehatan
Suatu keadaan yang menggambarkan secara luas hasil yang
dihubungan dengan pencari kesehatan serta ditetapkan
oleh pasien pada saat konsultasi dengan perawat
6. Keutuhan institusi
Nilai yang diberikan oleh pasien terhadap intitusi
kesehatan terhadap pelayanan yg telah di berikan
3. Dorothy Johnson
( Johnson’s Behavior System
Teori Dorothy Johnson tentang

Model) berfokus pada bagaimana
keperawatan
klien beradaptasi terhadap kondisi
sakitnya dan bagaimana stress actual atau
potensial dapat mempengaruhi
kemampuan beradaptasi.  dikenal
dengan Pendekatan Sistem Perilaku

 Individu dipandang sebagai system


perilaku yang selalu ingin mencapai
keseimbangan dan stabilitas, baik
dilingkungan internal maupun lingkungan
eksternal, juga memiliki keinginan dalam
mengatur dan menyesuaikan dari
pengaruh yang ditimbulkannya.
 Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan
stress sehingga klien dapat bergerak lebih mudah
melewati masa penyembuhannya

 Kerangka kerja praktik : kerangka dari kebutuhan


dasar ini berfokus pada tujuh kategori perilaku.
Tujuan individu adalah untuk mencapai
keseimbangan perilaku dan kondisinya yang stabil
melalui penyelarasan dan adaptasi terhadap
tekanan tertentu
Konsep Sentral Behavioral System
Model
 Perawatan, dipandang oleh Johnson sebagai suatu
aturan eksternal yang dipersiapkan untuk
mengorganisasikan dan mengintegrasikan perilaku
klien pada tingkatan optimal yang mendasari untuk
melakukan upaya dalam meningkatkan kesehatan
fisik dan sosial pada saat mengalami sakit.
 Kesehatan direfleksikan sebagai sistem perilaku
yang terorganisir, berinteraksi, dan saling
ketergantungan dari setiap subsistemnya.
 Manusia akan selalu berupaya untuk mencapai
tingkat keseimbangan yang akan mengarahkan
ke perilaku efektif.
 Lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang
bukan merupakan bagian dari sistem
perilaku individu, tetapi dapat
mempengaruhi sistem.
7 SUB SISTEM PERILAKU

1. Sub sistem kedekatan hubungan


2. Sub sistem ketergantungan
3. Sub sistem pencernaan
4. Sub sistem eliminasi
5. Sub sistem seksual
6. Sub sistem pencapaian
7. Sub sistem agresif - protektif
Sub Sistem Kedekatan Hubungan (Attachment)

 keselarasan hubungan sosial, adanya


kekuataan ikatan sosial dengan orang lain.
Hal ini berhubungan dengan membangun
rasa memiliki dan pemeliharaan hubungan
sosial, termasuk perilaku kasih sayang dan
keterampilan komunikasi.
Sub sistem ketergantungan (Dependency
subsystem)
Mengembangkan perilaku yang ditampilkan
untuk mendapatkan Perhatian, pengakuan
dan bantuan fisik. Manusia saling bergantung
satu sama lain dan saling memberi dengan
lingkungannya. Pada subsistem ini tercipta
interaksi membantu antar satu dan lain
individu.
Sub sistem Pencernaan (Ingestive subsystem)

Subsistem pencernaan harus bekerja dengan


kapan, bagaimana, apa, berapa banyak dan
dalam kondisi bagaimana kita makan  akan
mempengaruhi selera makan
Ingestion terkait perilaku yang terkait asupan
sumber daya yang diperlukan dari lingkungan.
Sub sistem eliminasi (Eliminative subsystem)

Ditujukan : kapan, bagaimana, dan pada kondisi apa kita


eliminasi

Sub sistem seksual (Sexual subsystem)


perilaku yang terkait dengan identitas, gender untuk
tujuan kesenangan (gratification) atau prokreasi
(procreation) dan pengetahuan serta perilaku yang
kongruen dengan seks biologis

Dimulai dari perkembangan identitas peran gender dan


mencakup penyebaran batasan dari prilaku dari peran
sex
Sub sistem agresif – protektif
(Aggressive subsystem)

 Subsistem ini mencakup prilaku agresif


tidak hanya dipelajari tapi mempunyai
naluri utk menyakiti orang lain

 Berhubungan dengan perilaku proteksi


diri dan mekanisme bertahan ketika ada
ancaman dari luar
Sub sistem pencapaian (Achievement Subsystem)

 Variabel yang memicu perilaku untuk


mempertahankan kontrol pada lingkungan
 Berfungsi untuk mengontrol atau
memimpin dari sebuah aspek dari diri atau
lingkungan pada beberapa standar dari
kesempurnaan
 Area dari prilaku pencapaian mencakup :
kecerdasan, fisik, kreatif, mekanikal dan
ketrampilan sosial
Alhamdulillah

MATUR NUWUN………

Anda mungkin juga menyukai