ditetapkan,
Direktur RSD Madani Kota
Pekanbaru
• Tinel's sign
Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada
daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada
terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi
• Torniquet test
Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di
atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam
1 menit timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa.
• Flick's sign
Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-
gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan
menyokong diagnosa STK.
• Thenar wasting
inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.
• Pemeriksaan sensibilitas
Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point
discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus
medianus, tes dianggap positif dan menyokong diagnosa.
Klinis :
• Nyeri leher
• Parestesi atau tidak nyeri
• Mati rasa yang tidak tegas batasnya hingga thenar eminence
• Kelemahan otot hipotenar, fleksi ibu jari (persendian
interfalang), pronasi lengan, dan/atau fleksi/ekstensi siku
• Menurunnya reflex bisep atau trisep
5. Pemeriksaan Laboratorium :
- Hematologi rutin, gula darah puasa, fungsi ginjal, tiroid (SPM
PERDOSSI, 2008)
Radiologi :
- Rongent pergelangan tangan (osteofit, deposit kalsium)
Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat
membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau
artritis.
USG Wrist
• Cross-sectional enlargement pada pisiform level
• Kehilangan fascicular pattern.
• Flattening nervus median nerve pada hamatum level
• Palmar bowing ligament transverse carpal pada level hamatum.
Golden Standard :
Penunjang - ENMG
• Evaluasi elektrofisiologi pada pasien yang dicurigai CTS:
– Menunjukkan blok konduksi dan perlambatan fokal nervus
medianus yang berjalan melintang pada carpal tunnel
– Menyingkirkan neuropati nervus medianus pada region
siku
– Menyingkirkan plexopati brachialis yang mempengaruhi
serabut nervus medianus
– Menyingkikan radikulopati cervicalis, khususnya C6-C7
– Jika terdapat polineuropati, pastikan bahwa terdapat
perlambatan nervus medianus pada pergelangan tangan
tidak sesuai gambaran polineuropati
4) de Quervain's syndrome
Tenosinovitis dari tendon muskulus abduktor pollicis longus
dan ekstensor pollicis brevis, biasanya akibat gerakan tangan
yang repetitif. Gejalanya adalah rasa nyeri dan nyeri tekan
pada pergelangan tangan di dekat ibu jari. KHS normal.
Finkelstein's test : palpasi otot abduktor ibu jari pada saat
abduksi pasif ibu jari, positif bila nyeri bertambah.
- analgetik : NSAID
Asam mefenamat 3 x 500 mg atau,
Na diklofenak 2 x 25 mg atau,
Ibuprofen 2 x 200mg atau,
Meloxicam 1 x 7,5 - 15mg( SOP, 2008)
Non Medikamentosa :
- Modifikasi aktivitas
Mengurangi gerak pergelangan tangan
- Splinting
Pemasangan splint pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai
dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari.
Waktu munculnya Effect terapi : 1 - 4 minggu, Durasi Optimum : 4 -
8 minggu, Durasi Maximum : 2 - 4 bulan. Jika keluhan belum ada
perubahan, sebaiknya dilakukan pengulangan elektrodiagnostik
atau treatment yang lebih agresif
- Injeksi kortikosteroid
Dosis rendah steroids lebih efektif daripada dosis tinggi. Terdapat
evidence yang baik bahwa injeksi mempunyai hasil yang lebih baik
dalam 3 bulan daripada steroids oral. Jika pada injeksi pertama,
gejala berkurang tetapi diikuti gejala recurent, keputusan untuk
injeksi kedua harus dipertimbangkan lagi ataukah alternative terapi
yang lain seperti pembedahan. Operasi akan memberikan
pemulihan yang lebih definitif.
Waktu munculnya Effect terapi: 1 - 2 injeksi.
Frekuensi Maximum: 3 injeksi dalam 1 tahun.
-Terapi ultrasound
Terdapat beberapa evidence bahwa ultrasound mungkin effectif
untuk mengurangi gejala dan meningkatkan konduksi saraf pada
mild - moderate CTS. Terapi ini dapat digunakan apabila dengan
splinting and modifikasi aktifitas tidak membaik.
Terapi dilakukan 12 sessions selama lebih dari 6 minggu.
- Terapi kausa
Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya CTS harus
ditanggulangi, sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan CTS
kembali. Penyakit yang sering mendasari terjadinya CTS : trauma
akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya,
gagal ginjal, penderita yang sering dihemodialisa,myxedema akibat
hipotiroidi, akromegali akibat tumor hipofise, kehamilan atau
penggunaan pil kontrasepsi, penyakit kolagen vaskular, artritis,
tenosinovitis, infeksi pergelangan tangan, obesitas dan penyakit lain
yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan
bertambahnya isi terowongan karpal.
Ad Vitam : ad bonam
10. Prognosis Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
-Kepatuhan
11. Indikator Medis -Komplikasi
-Kekambuhan
12. Kepustakaan -Carpal Tunnel Syndrom R.Luchetti, P. Amadio , Springer USA 2002
-Carpal Tunnel Syndrom Medical Treatment Guideline New York,
2011
- Clinical Practice Guidline On The Diagnosis of Carpal Tunnel
Syndrome, the American Academy of Orthopaedic Surgeons 2007
-Clinical Practice Guidline On The Treatment of Carpal Tunnel
Syndrome, the American Academy of Orthopaedic Surgeons 2008
-DeJong RN. The Neurologic Examination revised by AF.Haerer, 5th
ed, JB Lippincott, Philadelphia
-Diagnosis of Carpal Tunnel Syndrom Evidence Report, the American
Academy of Orthopaedic Surgeons 2008
-SOP, 2008
-SPM, 2008
-Victor M, Adam RD, Ropper AH. Principles of Neurology. 6th ed.
New York:McGraw-Hill ;