Anda di halaman 1dari 7

Pekanbaru, Januari 2022

ditetapkan,
Direktur RSD Madani Kota
Pekanbaru

Carpal Tunnel Syndrom

dr. Arnaldo Eka Putra, Sp.Pd


NIP. 19761019 200604 1 009

Gangguan pada tangan karena terjadi penyempitan pada


terowongan karpal, baik akibat edema fasia pada terowongan
tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan
sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus
dipergelangan tangan.

Sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia,


median thenar neuritis atau partial thenar atrophy. Terowongan
karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana
tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang
dilalui oleh beberapa tendon dan nervus medianus. Tulang-tulang
karpalia membentuk dasar dan sisi-sisi terowongan yang keras dan
1. Definisi kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor retinakulum
(transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat
dan melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut . Setiap
perubahan yang mempersempit terowongan ini akan menyebabkan
tekanan pada struktur yang paling rentan di dalamnya yaitu nervus
medianus.

CTS merupakan neuropati jebakan /entrapment neuropathy


yang paling sering dijumpai. Nervus medianus mengalami tekanan
pada saat berjalan melalui terowongan karpal di pergelangan tangan
menuju ke tangan. Prevalensi CTS dalam populasi umum telah
diperkirakan 5% untuk wanita dan 0,6% untuk laki-laki
2. Anamnesa • tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja
• berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti
terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari
sesuai dengan distribusi sensorik nervus medianus
• Keluhan parestesia dan nyeri biasanya lebih menonjol di malam
hari
• Berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan
tangannya atau dengan meletakkan tangannya pada posisi yang
lebih tinggi atau diistirahatkan
• jari-jari menjadi kurang terampil misalnya saat memungut benda-
benda kecil.
• atrofi otot-otot thenar

Gejala klinis CTS menurut Grafton(2009) adalah sebagai berikut:


1. Mati rasa, rasa terbakar, atau kesemutan di jari-jari dan telapak
tangan.
2. Nyeri di telapak, pergelangan tangan, atau lengan bawah,
khususnya selama penggunaan.
3. Penurunan cengkeraman kekuatan.
4. Kelemahan dalam ibu jari
5. Sensasi jari bengkak, ( ada atau tidak terlihat bengkak)
6. Kesulitan membedakan antara panas dan dingin.
• Phalen's test
Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam
waktu 60 detik timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong
diagnosa. Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat
sensitif untuk menegakkan diagnosa STK

• Tinel's sign
Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada
daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada
terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

• Torniquet test
Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter di
atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila dalam
1 menit timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa.

• Flick's sign
Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-
gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan
menyokong diagnosa STK.

• Thenar wasting
inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-otot thenar.

• Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara


manual
Penderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu
3. Pemeriksaan Fisik
ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari lainnya. Di nilai juga
kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut. Ketrampilan/ketepatan
dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit
seperti menulis atau menyulam.

• Reverse phalen’s test


Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya
dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan.
Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK, maka tes ini
menyokong diagnosa STK

Carpal compression manuver


Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan
menggunakan ibu jari. Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul
gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa

• Luthy's sign (bottle's sign)


Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada
botol atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh
dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan positif dan mendukung
diagnosa.

• Pemeriksaan sensibilitas
Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point
discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus
medianus, tes dianggap positif dan menyokong diagnosa.
Klinis :

• tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja


• berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti
terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial
jari sesuai dengan distribusi sensorik nervus medianus
• Keluhan parestesia dan nyeri biasanya lebih menonjol di malam
hari
• Berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan
tangannya atau dengan meletakkan tangannya pada posisi yang
lebih tinggi atau diistirahatkan
• jari-jari menjadi kurang terampil misalnya saat memungut benda-
benda kecil.
• atrofi otot-otot thenar

Gejala klinis CTS menurut Grafton(2009) adalah sebagai berikut:

1. Mati rasa, rasa terbakar, atau kesemutan di jari-jari dan telapak


tangan.
2. Nyeri di telapak, pergelangan tangan, atau lengan bawah,
khususnya selama penggunaan.
3. Penurunan cengkeraman kekuatan.
4. Kelemahan dalam ibu jari
5. Sensasi jari bengkak, ( ada atau tidak terlihat bengkak)
6. Kesulitan membedakan antara panas dan dingin.

Klinis CTS menurut David C, Barbara(2005)


4. Kriteria Diagnostik
Kecurigaan tinggi Carpal Tunnel Syndrome

• Parestesi nokturnal hingga membangunkan pasien dari tidur


• Shaking atau ringing pada tangan
• Nyeri/parestesi pada aktivitas mengemudi atau memegang
telepon, buku, atau Koran
• Gangguan sensorik pada jari 1, 2, 3, dan 4, splitting jari
keempat
• Kelemahan thenar eminence
• Gejala Phalen’s maneuver

Kemungkinan Carpal Tunnel Syndrome

• Nyeri tangan, pergelangan tangan, lengan dan/atau bahu


• Persepsi parestesi pada semua jari
• Tidak ada gangguan sensori, atau gangguan sensori jari 1, 2,
3, dan/atau 4
• Penurunan keterampilan tangan
• Tinel’s sign pada nervus medianus di pergelangan tangan

Tidak konsisten Carpal Tunnel Syndrome

• Nyeri leher
• Parestesi atau tidak nyeri
• Mati rasa yang tidak tegas batasnya hingga thenar eminence
• Kelemahan otot hipotenar, fleksi ibu jari (persendian
interfalang), pronasi lengan, dan/atau fleksi/ekstensi siku
• Menurunnya reflex bisep atau trisep
5. Pemeriksaan Laboratorium :
- Hematologi rutin, gula darah puasa, fungsi ginjal, tiroid (SPM
PERDOSSI, 2008)

Radiologi :
- Rongent pergelangan tangan (osteofit, deposit kalsium)
Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat
membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau
artritis.

USG Wrist
• Cross-sectional enlargement pada pisiform level
• Kehilangan fascicular pattern.
• Flattening nervus median nerve pada hamatum level
• Palmar bowing ligament transverse carpal pada level hamatum.

Other imaging findings:


• Kista Ganglion dan massa lain di dalam terowongan carpal.
• Flexor tendon tenosynovitis:
• Cairan pada tendon sheath(Imaging of pain ebook, 2011)
Beberapa perubahan ultrasonographic yang terjadi pada CTS
diantaranya swelling nervus median, flattening nervus medianus,
palmar bowing, thickening flexor retinaculum dan perubahan pada
penampakan nervus median (Neurology Asia 2011)

Golden Standard :
Penunjang - ENMG
• Evaluasi elektrofisiologi pada pasien yang dicurigai CTS:
– Menunjukkan blok konduksi dan perlambatan fokal nervus
medianus yang berjalan melintang pada carpal tunnel
– Menyingkirkan neuropati nervus medianus pada region
siku
– Menyingkirkan plexopati brachialis yang mempengaruhi
serabut nervus medianus
– Menyingkikan radikulopati cervicalis, khususnya C6-C7
– Jika terdapat polineuropati, pastikan bahwa terdapat
perlambatan nervus medianus pada pergelangan tangan
tidak sesuai gambaran polineuropati

• CTS tipikal à pemanjangan latensi distal motorik dan


sensorik dan pemanjangan latensi gelombang F minimum
sangat nyata.
Pemeriksaan MEDIAN VS ULNAR David C, Barbara (2005)
Palmar mixed comparison (motorik) :
• Latensi medianus > 2,2 ms)
• latensi medianus vs ulnaris ≥ 0,4 ms.

Pemeriksaan perbandingan sensorik jari ke-4


• latensi medianus > 3,5 ms
• Medianus vs ulnaris ≥ 0,5 ms.

Lumbrical vs Interossei (motorik)


• latensi medianus vs ulnaris ≥ 0,5 ms
6. Diagnosis Kerja 1) Diagnosis Klinis:
Carpal tunnel syndrome bilateral
2) Diagnosis Topis:
Nervus medianus dalam terowongan karpal
3) Diagnosis Etiologis:
Idiopathic entrapment neuropathy
1) Cervical radiculopathy
Biasanya keluhannya berkurang bila leher diistirahatkan dan
bertambah bila leher bergerak. Distribusi gangguan sensorik
sesuai dermatomnya.

2) Toracic outlet syndrome


Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot thenar.
Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan
lengan bawah.

3) Pronator teres syndrome


7. Diagnosis Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak tangan
Banding daripada CTS karena cabang nervus medianus ke kulit
telapak tangan tidak melalui terowongan karpal.

4) de Quervain's syndrome
Tenosinovitis dari tendon muskulus abduktor pollicis longus
dan ekstensor pollicis brevis, biasanya akibat gerakan tangan
yang repetitif. Gejalanya adalah rasa nyeri dan nyeri tekan
pada pergelangan tangan di dekat ibu jari. KHS normal.
Finkelstein's test : palpasi otot abduktor ibu jari pada saat
abduksi pasif ibu jari, positif bila nyeri bertambah.

8. Tata Laksana/ Medikamentosa :


Terapi - antiinflamasi :
Deksametason 3 x 1 tab atau,
Methilprednisolon 4 mg 3 x 1 atau,
Predison 3 x 1 tab

- analgetik : NSAID
Asam mefenamat 3 x 500 mg atau,
Na diklofenak 2 x 25 mg atau,
Ibuprofen 2 x 200mg atau,
Meloxicam 1 x 7,5 - 15mg( SOP, 2008)

Non Medikamentosa :
- Modifikasi aktivitas
Mengurangi gerak pergelangan tangan

- Splinting
Pemasangan splint pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai
dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari.
Waktu munculnya Effect terapi : 1 - 4 minggu, Durasi Optimum : 4 -
8 minggu, Durasi Maximum : 2 - 4 bulan. Jika keluhan belum ada
perubahan, sebaiknya dilakukan pengulangan elektrodiagnostik
atau treatment yang lebih agresif

- Injeksi kortikosteroid
Dosis rendah steroids lebih efektif daripada dosis tinggi. Terdapat
evidence yang baik bahwa injeksi mempunyai hasil yang lebih baik
dalam 3 bulan daripada steroids oral. Jika pada injeksi pertama,
gejala berkurang tetapi diikuti gejala recurent, keputusan untuk
injeksi kedua harus dipertimbangkan lagi ataukah alternative terapi
yang lain seperti pembedahan. Operasi akan memberikan
pemulihan yang lebih definitif.
Waktu munculnya Effect terapi: 1 - 2 injeksi.
Frekuensi Maximum: 3 injeksi dalam 1 tahun.

-Terapi ultrasound
Terdapat beberapa evidence bahwa ultrasound mungkin effectif
untuk mengurangi gejala dan meningkatkan konduksi saraf pada
mild - moderate CTS. Terapi ini dapat digunakan apabila dengan
splinting and modifikasi aktifitas tidak membaik.
Terapi dilakukan 12 sessions selama lebih dari 6 minggu.

- Release n. medianus (operasi)


Operasi hanya dilakukan pasca kasus yang tidak mengalami
perbaikan dengan terapi konservatif atau bila terjadi gangguan
sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar.

- Terapi kausa
Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya CTS harus
ditanggulangi, sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan CTS
kembali. Penyakit yang sering mendasari terjadinya CTS : trauma
akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya,
gagal ginjal, penderita yang sering dihemodialisa,myxedema akibat
hipotiroidi, akromegali akibat tumor hipofise, kehamilan atau
penggunaan pil kontrasepsi, penyakit kolagen vaskular, artritis,
tenosinovitis, infeksi pergelangan tangan, obesitas dan penyakit lain
yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan
bertambahnya isi terowongan karpal.

9. Edukasi Mengurangi gerak pergelangan tangan

Ad Vitam : ad bonam
10. Prognosis Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
-Kepatuhan
11. Indikator Medis -Komplikasi
-Kekambuhan
12. Kepustakaan -Carpal Tunnel Syndrom R.Luchetti, P. Amadio , Springer USA 2002
-Carpal Tunnel Syndrom Medical Treatment Guideline New York,
2011
- Clinical Practice Guidline On The Diagnosis of Carpal Tunnel
Syndrome, the American Academy of Orthopaedic Surgeons 2007
-Clinical Practice Guidline On The Treatment of Carpal Tunnel
Syndrome, the American Academy of Orthopaedic Surgeons 2008
-DeJong RN. The Neurologic Examination revised by AF.Haerer, 5th
ed, JB Lippincott, Philadelphia
-Diagnosis of Carpal Tunnel Syndrom Evidence Report, the American
Academy of Orthopaedic Surgeons 2008
-SOP, 2008
-SPM, 2008
-Victor M, Adam RD, Ropper AH. Principles of Neurology. 6th ed.
New York:McGraw-Hill ;

Anda mungkin juga menyukai