Anda di halaman 1dari 21

Carpal Tunnel

Syndrome
Definisi
Kumpulan gejala akibat
penekanan/kompresi pada nervus
medianus ketika melalui terowongan
karpal (carpal tunnel) cabang
dibawah ligamentum transversum
setinggi pergelangan tangan.
Prevalensi
Perempuan > Laki – laki
Kelompok usia 40-50
tahun
Etiologi
● Idiopatik (>50%)
● Trauma: dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah,
pergelangan tangan, atau dapat trauma langsung pergelangan
tangan.
● Pekerjaan: gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan
tangan yang berulang-ulang
● Infeksi: tenosinovitis, tuberkulosis, sarkoidosis
● Metabolik: amiloidosis, gout,hipotiroid-neuropati fokal, khususnya
carpal tunnel syndrome terjadi karena penebalan ligamen, dan
tendon dari simpanan zat yg disebut mukopolisakarida.
Etiologi
● Endokrin: akromegali, terapi estrogen atau androgen, diabetes
mellitus, hipotiorid, kehamilan.
● Neoplasma: kista ganglion, lipoma, infiltrasi metastase, mieloma
● Penyakit kolagen vaskular: athritis rematic, polimialgia reumatik,
skleroderma, SLE
● Degeneratfi osteoathritis
● Iatrogenik: pungsi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular untuk
dialisis, hematoma, kompilasi dari terapi anti koagulan.
● Faktor stress
● Inflamasi: dari membran mukosa yang mengelilingi tendon
menyebabkan nervus medianus tertekan dan menyebabkan carpal
tunel syndrome.
Patofisiologi
1. Peningkatan tekanan pada carpal tunnel
2. Gangguan mikrosirkulasi nervus medianus
3. Perubahan jaringan ikat nervus medianus
4. Hipertopi jaringan sinovial

● Tekanan normal : 2,5 – 10 mmHg.


● CTS : > 30 mmHg
Tanda & Gejala
● Nyeri / kesemutan / rasa tertusuk-tusuk / terbakar di sepanjang distribusi nervus medianus yaitu
pada digiti I, II, III dan setengah digiti ke IV namun terkadang hal itu bisa terjadi pada semua jari
dan berkurang saat tangannya diistirahatkan
● Gejala muncul pada saat menggenggam
● Kekuatan genggam ↓
● Memberat/muncul di malam hari (nocturnal awakening).
● Nyeri ↓ bila dikibaskan
● Bisa atrofi tenar
Penegakan diagnosa carpal tunnel
syndrome
Diagnosa dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik.

Pada anamnesis umum, gambaran klinis CTS adalah :


● Nyeri di tangan atau lengan terutama pada malam hari sehingga pasien sering terbangun
di malam hari atau saat bekerja pada jari 1-1/2 jari 4
● Pengecilan dan kelemahan otot-otot tenar
● Hilangnya sensasi pada tangan pada distribusi nervus medianus,
● Parestesia seperti kesemutan pada distribusi nervus medianus, kondisi ini sering bilateral,
● Rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari
● Kelemahan pada tangan, keluhan adanya kesulitan penderita sewaktu menggenggam.
Pemeriksaan fisik (tes
Phalen’s test provokatif)
● Pasien diminta melakukan fleksi tangan secara
maksimal
● Pasien diminta menahan selama 60 detik
● Tes (+) bila rasa baal atau kesemutan muncul pada jari-jari sisi
radial.

Median Nerve Compression Test.


• Melakukan penekanan pada carpal tunnel selama
30 detik
Pemeriksaan fisik (tes
provokatif)
Flick’s sign
● Pasien di minta mengibas-ibaskan tangannya atau
menggerakkan jari-jarinya
● (+) bila keluhan menghilang atau berkurang
Tenar wasting
● Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya
atrofi otot-otot tenar
Pemeriksaan fisik (tes
Torniquet test
provokatif)
● Pada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan torniquet
dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan
tekanan sedikit diatas tekanan sistolik.
● (+) bila dalam 1 menit timbul gejala
Tinnel Test
● Perkusi ringan di pergelangan tangan bagian volar, di atas
nervus medianus untuk membangkitkan sensasi
kesemutan.
● (+) nyeri atau parestesia
Pemeriksaan fisik (tes
Wrist extension test provokatif)
● Pasien diminta melakukan ekstensi tangan maksimal
● Sebaiknya dilakukan bersamaan pada kedua tangan
sehingga dapat dibandingkan
● (+) bila dalam 60 detik timbul gejala
Pemeriksaan fisik (Sensorik)
1. Sensibilitas getar
-Garpu tala 256 Hz digetarkan → letakkan di ujung jari pasien.
-Sensasi getar ↓ → Tes (+)

2. Diskriminasi 2 titik
● Bila pasien tidak dapat membedakan dua titik (two point discrimination)
pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus
● (+) bila Gagal mengidentifikasi adanya 2 benda yang menyentuh kulit
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan neurofisiologi ( elektrodiagnostik/EMG)
● Pemeriksaan yang paling obyektif dan sensitif
● Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifastik, gelombang positif
dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot tenar.
● EMG bisa normal pada 31% kasus CTS
● Dapat ditemukan kecepatan hantaran saraf menurun dan masa laten distal
memanjang, menunjukkan adanya gangguan pada konduksi saraf di pergelangan
tangan.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Radiologi

● Pemeriksaan sinar-x terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah


terdapat penyebab lain seperti fraktur atau artritis
Terapi
Terapi konservatif

● Istirahatkan pergelangan tangan


● Obat antiinflamasi non steroid
● Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan,
bidai dapat di pasang terus menerus atau hanya pada
malam hari selama 2-3 minggu untuk mereposisi tangan,
mencegah fleksi atau ekstensi tangan.
Terapi
Terapi konservatif

● Injeksi steroid : deksametason 1-4 mg atau hidrokortison 10-25 mg atau


metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan dalam trowongan metacarpal
dengan jarum no 23 atau no 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan
tangan disebelah tendon muskulus palmaris longus
● Bila injeksi belum berhasil dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih, tindakan
operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah 3 kali
suntikan

● Vitamin B6 (piridoksin) 100-300 mg/hari selama 3 bulan


● Fisioterapi untuk perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan
Terapi

Terapi Operatif

● Dilakukan pada kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan konservatif atau bila
terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot tenar.
Pencegahan
● Relaksasi pada pergelangan tangan, mengurangi getaran peralatan tangan
pada saat bekerja
● Desain peralatan kerja supaya tangan dalam posisi natural saat bekerja
● Modifikasi tata ruang kerja untuk memudahkan variasi gerakan
● Istirahat lebih sering
● Terapi penyakit yang bisa menyebabkan CTS : trauma akut pada
pergelangan tangan, artritis, infeksi pergelangan tangan, obesitas, dan
penyakit lain yang sebabkan retensi cairan atau penyempitan terowongan
karpal
Prognosis
● Pada kasus CTS ringan, dengan terapi konservatif umumnya prognosa
baik.
● Bila keadaan tidak membaik dengan terapi konservatif maka tindakan
operasi harus dilakukan.
● Secara umum prognosa operasi juga baik, tetapi karena operasi hanya
dilakukan pada penderita yang sudah lama menderita CTS penyembuhan
post operatifnya bertahap.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai