(CTS)
LATAR BELAKANG
Amerika Serikat
1-3 kasus per 1000 subjek per tahun; prevalensi sekitar 50 kasus per
1000 subyek pada populasi umum
dapat meningkat setinggi 150 kasus per 1.000 subjek per tahun, dengan
tingkat prevalensi lebih dari 500 kasus per 1000 subjek pada kelompok
berisiko tinggi tertentu.
Internasional
insidensi dan prevalensi di negara maju tampaknya serupa dengan
Amerika Serikat
CTS hampir tidak pernah terdengar di beberapa negara berkembang
Mortalitas/Morbiditas
CTS tidak berakibat fatal, namun dapat menyebabkan kerusakan
saraf median ireversibel total, yang berakibat kehilangan fungsi
tangan yang parah/berat, jika tidak diobati.
Jenis Kelamin
Rasio wanita terhadap laki-laki = 3-10:1
Ras
Orang kulit putih mungkin berisiko tinggi terkena carpal tunnel
syndrome (CTS). Sindrom ini tampaknya sangat jarang terjadi
pada beberapa kelompok ras kulit hitam
Usia
Rentang usia puncak = 45-60 tahun. Hanya 10% pasien berusia <
31 tahun
RIWAYAT
Gejala otonom
perasaan tegang atau bengkak di tangan dan/atau perubahan suhu
Pemeriksaan sensorik
Tes monofilamen Semmes-Weinstein atau diskriminasi 2 titik
mungkin lebih sensitif dalam kondisi ini
Pemeriksaan sensorik sangat berguna dalam mengkonfirmasikan
bahwa area di luar daerah saraf median distal normal
Pemeriksaan motorik
Mendeteksi penyusutan/kehilangan (wasting) dan kelemahan otot
tangan yang diinervasi saraf median (otot-otot LOAF)
L - Lumbrical pertama dan kedua
O - Opponens pollicis
A - Abductor pollicis brevis
F - Flexor pollicis brevis
TES-TES KHUSUS
Tanda Hoffmann-Tinel
Sentuhan lembut di atas saraf median di daerah terowongan karpal
memunculkan sensasi kesemutan dalam distribusi saraf ini.
Tanda ini masih umumnya dicari, meskipun sensitivitas dan spesifisitas
rendah.
Tanda phalen
Kesemutan yang timbul dalam distribusi saraf median diinduksi oleh
fleksi penuh pergelangan tangan selama hingga 60 detik.
Tes ini memiliki spesifisitas 80% namun sensitivitasnya rendah.
Kondisi medis
Faktor lainnya
Kurangnya olahraga/latihan aerobik
Kehamilan dan menyusui
Penggunaan kursi roda dan/atau alat bantu jalan kaki
Penelitian oleh Fernndez-Munoz dkk melaporkan
bahwa pada wanita dengan CTS, memprediksi tingkat
keparahan nyeri tangan:
Fungsi
Kekuatan genggaman sentuhan ujung jari jempol-jari
tengah
Kekuatan genggaman sentuhan ujung jari jempol-jari
telunjuk
Depresi
Ambang rasa nyeri (saraf radial)
Ambang rasa nyeri tekanan (terowongan karpal)
Ambang rasa nyeri panas (terowongan karpal)
PERTIMBANGAN
DIAGNOSTIK
Terapi fisik
memberi pasien program kebugaran aerobik dan penurunan berat
badan
Bersepeda stasioner, bersepeda, atau latihan lainnya yang membuat
ketegangan pada pergelangan tangan mungkin harus dihindari.
Penggunaan modalitas dapat memberikan bantuan jangka pendek
teknik yoga dan mobilisasi tulang karpal memiliki beberapa bukti
lemah untuk mengurangi gejala dalam jangka pendek.
Terapi Okupasi
Pelindung/belat pergelangan tagan (wrist splint) dengan sendi
pergelangan tangan dalam netral atau sedikit ekstensi
PENGOBATAN MEDIS
Rangkuman Kelas
Celecoxib (Celebrex)
AGEN DIUREKTIK
Rangkuman Kelas
Kondisi yang menyebabkan edema dapat
meningkatkan tekanan pada terowongan karpal.
Diuretik mungkin bermanfaat dalam mengurangi
edema.
Hydrochlorothiazide (Microzide)
Perawatan Rawat Jalan lebih lanjut
Individu yang dirawat secara konservatif karena
carpal tunnel syndrome harus menjalani follow-up
dalam 4-6 minggu sehingga keberhasilan intervensi
pengobatan dapat dinilai. Pasien yang tidak
mencapai hasil yang diinginkan dari perawatan
konservatif harus dirujuk untuk mendapatkan
pertimbangan operasi/bedah.
Gejala lanjutan setelah pelepasan terowongan
karpal menunjukkan harus meminta rujukan segera
untuk pemeriksaan elektrofisiologi berulang.
PENCEGAHAN