Dokter Pembimbing
dr. Andre Steven Tjahya B, Sp.KFR
Oleh
Wahyu Rhomadon
Andi Miftah A.S.
Teguh Santoso
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada penyusun sehingga Referat ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang
diharapkan.
Tujuan penyusunan Referat ini adalah guna memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Madya
serta melatih keterampilan klinis dan memahami penyakit yang ada di dunia kesehatan.
Penyusun menyadari bahwa Referat ini belumlah sempurna. Untuk itu, saran dan kritik
dari para pembaca sangat diharapkan demi perbaikan Referat ini. Atas saran dan kritik konsulen
Semoga Referat ini bermanfaat bagi penyusun, pembaca serta rekan-rekan lain yang
Penyusun
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pronator Teres Syndrome (atau biasa disebut Pronator syndrome) adalah salah satu dari
tiga syndroma jeratan saraf nervus Median, selain Carpal tunnel Syndrome dan Syndrome saraf
Intrerosseous Anterior yang dimana Pronator teres ini sendiri merupakan Insidensi terbesar
kedua setelah Carpal tunnel Syndrome, pada kasus jeratan Saraf Nervus Median secara umum1.
Otot Pronator teres adalah otot yang berada pada lengan bagian bawah. Sesuai dengan
namanya, Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan pronasi lengan bawah. Salah satu
kelainan yang sering terjadi berkaitan dengan otot ini adalah Sindrom Pronator teres, dimana
Pronator Teres Syndrome (PTS) pertama kali dikemukakan oleh Tiedemann pada tahun
1822, dan pada tahun 1848 Struthers adalah orang pertama yang menggambarkan struktur jeratan
Pronator Teres (PTS) adalah Jebakan neuropati terbanyak kedua setelah Sindroma
terowongan karpal. Peningkatan risiko sindrom pronator dapat dikaitkan dengan kegiatan
individu yang terlibat, gerakan berulang pada siku, pergelangan tangan, dan gerakan tangan
seperti memotong kayu, bermain olahraga raket, dayung, angkat berat, atau melempar. Namun,
insidensi sindrom pronator pada wanita adalah empat kali lebih besar daripada laki-laki,
menunjukkan bahwa anomali anatomi (variasi struktural) dan tidak berlebihan merupakan faktor
risiko yang dominan. Lengan yang dominan kemungkinan besar akan terpengaruh, terutama jika
individu berotot (hipertrofi otot). Sindrom pronator yang paling sering didiagnosis pada orang
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu kedokteran
2. Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti kepaniteraan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Sindroma Pronator Teres adalah suatu kumpulan gejala yang khas ditandai dengan rasa
nyeri ringan hingga sedang pada lengan bawah, Nyeri bertambah dengan pergerakan siku,
supinasi dan pronasi yang berulang, dan gerakan genggaman yang berulang. Hilangnya
ketangkasan tangan, kelamahan ringan, parastesia saraf median dapat terjadi, rasa baal bisa saja
terjadi tidak hanya pada jari, namun dapat juga terjadi pada daerah telapak tangan karena
2.2 ETIOLOGI
makanan, mencuci piring, bermain tenis) dapat menyebabkan hipertrofi otot dan jebakan MN
(nervus medianus), terutama pada individu yang memiliki gangguan fibrous. Pronator teres
syndrome telah dijelaskan terjadi setelah trauma lokal, kompresi dengan Schwanomma, dan pada
pasien yang menjalani terapi antikoagulasi dan dialisis ginjal. Fibrosis lacertus yang kuat dapat
2.3 EPIDEMIOLOGI
Sindroma pronator teres adalah kondisi langka yang mungkin mudah diabaikan dan
disalahartikan sebagai carpal tunnel syndrome (CTS). Tidak ada preferensi kelompok usia yang
telah dijelaskan, tetapi satu penelitian melaporkan prevalensi lebih tinggi sindrom pronator teres
pada pria4.
2.4 MANIFESTASI KLINIS
2. Kesemutan pada otot tenar ibu jari dan tiga jari di sampingnya.
3. Nyeri pada area otot pronator teres pada siku atau lengan bawah saat otot
berkontraksi.
4. Nyeri dan kesemutan saat melakukan gerakan antagonis seperti pronasi dari lengan
5. Disfungsi motorik dari otot yang diinervasi oleh kolateral distal dari N. Medianus
(setelah persarafan meninggalkan otot pronator teres); sehingga otot pronator teres
dapat tidak terkena disfungsi namun otot pronator quadrates yang terkena.
6. Baal dan tebal pada sisi medial ibu jari dan sisi lateral telunjuk.
DAFTAR PUSTAKA
1. Amato AA, Russel JA, Neuromuscular disorders. New York: McGraw-Hill; 2008.
2. Ropper AH, Samuels MA, editor. Carpal Tunnel syndrome. Adams and Victor’s Principles of
Neurology. 9th edition. New York: Mc Graw-Hill Medical; 2009. p. 1358-59.
3. Hartz CR, Linscheid RL, Gramse RR, Daube JR. The pronator teres syndrome: compressive
neuropathy of the median nerve. J Bone Joint Surg Am. 1981 Jul;63(6):885-90. [PubMed]
4. Asheghan M, Hollisaz MT, Aghdam AS, Khatibiaghda A. The Prevalence of Pronator Teres among
Patients with Carpal Tunnel Syndrome: Cross-sectional Study. Int J Biomed Sci. 2016 Sep;12(3):89-
94. [PMC free article] [PubMed]