TENNIS ELBOW
MAKALAH MUSKULOSKELETAL
Disusun Oleh :
(1910306004)
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak penulis sangat harapkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................3
D. Manfaat Penulisan................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................4
A. Definisi.................................................................................................................4
C. Patofisiologi..........................................................................................................8
D. Etiologi...............................................................................................................10
E. Tipe.....................................................................................................................11
F. Gejala.................................................................................................................11
G. Treatment..........................................................................................................12
H. Intervensi Fisioterapi........................................................................................13
BAB III............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................18
B. Saran...................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cedera olahraga merupakan kondisi umum yang terjadi apabila
seseorang atau atlet mengalami trauma saat melakukan latihan fisik tertentu.
Cedera olahraga bisa berupa strains dan laserasi pada jaringan lunak sistem
musculoskeletal namun terdapat sindroma overuse didalamnya. Sindroma
overuse didefinisikan sebagai akibat jangka Panjang dari sesi latihan dengan
gerakan tubuh yang monoton, dilakukan berulang-ulang sehingga muncul
manifestasi klinis (Setyaningrum, 2019). Cedera olahraga umumnya terjadi
karena kurang pemanasan sebelum action terutama saat menjelang
pertandingan yang membutuhkan gerakan eksplosif (Ihsan, 2017). Cedera
biasa mengenai tulang, otot, tendo, serta ligamentum.
Tennis Elbow pertama kali dijelaskan oleh Runge1 pada tahun 1873
dan akhirnya diberi label 'Lawn Tennis Arm' oleh Henry Morris, yang
ditulis di Lancet pada tahun 1882. Namun, ia memperoleh sejumlah nama
lain termasuk tendonosis, epikondilitis lateral, dan hiperplasia
angiofibroblastik. Istilah yang paling populer saat ini adalah tennis elbow
(Cutts, et al., 2020).
Tennis elbow diperkirakan mempengaruhi 1-3% populasi orang
dewasa setiap tahun dan lebih sering terjadi pada lengan dominan. Ini
umumnya dianggap sebagai cedera penggunaan berlebihan yang melibatkan
ekstensi pergelangan tangan berulang-ulang terhadap resistensi, meskipun
dapat terjadi sebagai cedera akut (trauma pada siku lateral). Hingga 50%
dari semua pemain tenis mengalami gejala karena berbagai faktor termasuk
teknik mengayun yang buruk dan penggunaan raket yang berat. Ini juga
terlihat pada pekerja yang menggunakan alat berat atau melakukan tugas
mencengkeram atau mengangkat yang berulang (Cutts, et al., 2020).
Tennis elbow adalah kelainan umum di antara pemain atau atlet tenis
karena terkena tekanan berulang pada ekstensor pergelangan tangan dan
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana penatalaksanaan
fisioterapi pada kasus tennis elbow?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kasus tennis elbow.
2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui definisi, anatomi, patofisiologi, etiologi, tipe, gejala
serta penatalaksanaan fisioterapi pada kasus tennis elbow.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
Meningkatkan pengetahuan bagi pembaca agar dapat memahami dan
mengerti penyakit tennis elbow dan peran fisioterapis di dalamnya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi fisioterapis
Manfaat penulisan makalah ini bagi fisioterapis yaitu fisioterapis
dapat memahami dan menentukan intervensi yang tepat untuk tennis
elbow.
b. Bagi instansi akademik
Manfaat bagi instansi akademik yaitu dapat dipakai sebagai referensi
bagi institusi pendidikan dalam hal mengembangkan peran
fisioterapis pada tennis elbow.
c. Bagi pembaca
Manfaat penulisan makalah ini bagi pembaca yaitu menjadi sumber
informasi serta referensi supaya dapat mengetahui tennis elbow dan
penatalaksanaan fisioterapi di dalamnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Epikondilitis lateral, juga sering disebut sebagai tennis elbow,
menggambarkan cedera akibat penggunaan yang berlebihan akibat
overload eksentrik tendon ekstensor pada tendon ekstensor carpi radialis
brevis (ECRB). Tennis elbow merupakan hasil dari ketegangan berulang
yang disebabkan oleh aktivitas yang melibatkan beban dan berulang kali
mencengkram atau mengayun penuh ekstensi pergelangan tangan. Hal ini
umum terjadi pada individu yang bermain tenis, squash, atau bulu tangkis
atau aktivitas apa pun yang melibatkan ekstensi pergelangan tangan
berulang, deviasi radial, dan / atau supinasi lengan bawah (Buchanan &
Varacallo, 2020).
4
5
C. Patofisiologi
Nyeri lateral elbow ditandai dengan inflamasi atau peradangan
akibat robekan microscopic pada tendon periosteal yang bersifat akut atau
kronis dan pembentukan jaringan yang abnormal pada otot ekstensor wrist
yang berorigo pada epicondylitis lateralis karena aktifitas fisik yang
melibatkan tangan dan pergelangan tangan secara berlebihan atau overuse,
pembebanan yang terlalu berat dan permukaan radiohumeral yang tidak
rata (Ranti, 2013).
Pada saat tubuh mengalami kerusakan jaringan atau luka maka
akan terjadi peradangan yang ditandai dengan adanya nyeri, bengkak,
panas, kemerahan dan gangguan fungsi. Hal ini perlu diuraikan
sehubungan dengan patofisiologi tenoperiosteal ektensor carpi radialis
brevis. Adapun fase-fase penyembuhan luka secara fisiologis adalah
sebagai berikut :
1. Fase Pendarahan
Fase perdarahan adalah fase yang terjadi antara 20-30
menit setelah terjadi trauma. Pada tahap ini perdarahan
berhenti estela dikeluarkannya fibrin untuk menutupi luka.
Pada fase ini ditandai dengan terjadinya hematoma dan
keluarnya zat-zat iritan.
2. Fase Remodeling (3 minggu – 3 bulan)
Fase ini merupakan fase pembentukan jaringan yang
normal. Jaringan granulasi menjadi lebih fibrous dan
kekurangan vaskuler untuk membentuk jaringan fibrous yang
rapat seperti scar tissue. Selama 3 minggu kekuatan pada
daerah yang cedera sekitar 15%. Proses ini berlanjut sampai 3
bulan sampai terjadi pembentukan jaringan yang baru.
Jumlah pembuluh darah berkurang untuk mempertahankan
viabilitas jaringan. Arteri, vena dan limfe perkembang
kembali dan terjadi regenerasi pada serabut saraf yang kecil.
Pada kondisi ini, jika tidak mendapatkan terapi yang adekuat
maka akan terbentuk perlengketan jaringan yang besar yang
9
E. Tipe
Berikut adalah tipe-tipe dari tennis elbow atau lateral epicondylitis.
3. Tipe III, pada tipe ini, yang mengalami cedera yaitu tendon
muscle junction otot-otot ekstensor karpi radialis brevis.
Akibat terjadi kerusakan pada perbatasan jaringan otot dengan
tendon, maka akan terjadi proses inflamasi yang disusul
dengan proses penyembuhan jaringan.
4. Tipe IV Pada tipe ini, yang mengalami cedera adalah perut otot
dari otot-otot ekstensor karpi radialis brevis. Karena sirkulasi
darah yang baik pada lokasi ini, maka penyembuhan dapat
berlangsung lebih cepat (IMFI, 2017).
F. Gejala
Pasien mengeluhkan area nyeri dan nyeri tekan di atas tulang yang
menonjol dari epikondilus lateral. Struktur ini juga merupakan asal umum
dari tendon ekstensor panjang untuk lengan bawah dan tangan dan
patologi yang mendasarinya tampaknya merupakan area perubahan
degeneratif dalam tendon ini. Ada spektrum keparahan yang luas mulai
dari nyeri ringan hingga nyeri hebat yang terus-menerus. Nyeri secara
12
G. Treatment
Treatment tennis elbow biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Penderita hanya perlu mengistirahatkan siku dan melakukan apa yang bisa
untuk mempercepat penyembuhan. Jenis treatment yang membantu
adalah:
1. Mengompres siku dengan es untuk mengurangi nyeri dan
bengkak. Para ahli merekomendasikan melakukannya selama
20 hingga 30 menit setiap 3 hingga 4 jam selama 2 hingga 3
hari atau hingga rasa sakitnya hilang.
2. Menggunakan elbow strap untuk melindungi tendon yang
cedera dari strain lebih lanjut.
3. Mengonsumsi antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti
ibuprofen, naproxen, atau aspirin, untuk membantu meredakan
nyeri dan pembengkakan. Namun obat ini bisa menimbulkan
efek samping, seperti perdarahan dan maag. Sebaiknya hanya
menggunakannya sesekali, kecuali jika dokter mengatakan
sebaliknya, karena dapat menunda penyembuhan.
4. Melakukan suntikan steroid atau obat penghilang rasa sakit
untuk sementara meringankan beberapa pembengkakan dan
nyeri di sekitar sendi. Studi menunjukkan bahwa suntikan
steroid tidak membantu dalam jangka panjang.
5. Melakukan latihan rentang gerak untuk mengurangi kekakuan
dan meningkatkan fleksibilitas. Fisioterapis mungkin
menyarankan Anda melakukannya tiga sampai lima kali sehari.
13
H. Intervensi Fisioterapi
Ultrasound
Gelombang ultra sound merupakan gelombang suara yang
diperoleh dari getaran yang memiliki frekuensi 20.000 Hz.
Frekuensi ultrasound merupakan jumlah oscilasi gelombang suara
yang dicapai dalam waktu satu detik yang dinyatakan dengan
megahertz (MHz). Umumnya frekuensi yang ddigunakan dalam
terapi ultra sound adalah 1 dan 3 MHz (Prentice, 2002). Ultra
Sound memiliki tiga efek antara lain: (1) efek mekanik, (2) efek
thermal, dan (3) efek biologis.
1. Persiapan pasien
Posisi pasien diatur senyaman mungkin, yaitu pasien
diposisikan tidur terlentang di atas bed, area yang akan
diterapi atau lateral elbow (sinistra atau dextra) bebas dari
pakaian dan dilakukan tes sensibilitas. Terapis harus
menjelaskan tentang tujuan terapi dan rasa yang akan
dirasakan selama terapi.
2. Pelaksanaan terapi
Sebelum terapi dimulai tentukan waktu terlebih dahulu
dengan cara luas area yang akan diterapi dibagi dengan luas
era penampang tranduser (luas area/luas era). Pada kasus
ini luas area yang akan diterapi adalah 24 cm, dan luas
penampang tranducer 3 cm. Sehingga waktu yang
digunakan untuk terapi ini adalah 8 menit. Pelaksanaannya
adalah sebagai berikut, area yang diterapi atau lateral elbow
(sinistra atau dextra) diolesi gel kemudian alat dinyalakan
dan diatur waktunya selama 8 menit, dengan frekuensi
3MHz, arus continues dan intensitas sebesar 2 w/cm².
Transduser digosokkan secara sirkuler pada ankle lateral
14
2. Finger Extension
Letakkan karet gelang di sekeliling kelima ujung jari.
Rentangkan jari 25 kali, ulangi 3 kali. Jika hambatan tidak
cukup, tambahkan karet gelang kedua atau gunakan karet
gelang dengan ketebalan lebih besar yang akan
memberikan lebih banyak tahanan.
15
3. Ball Squeeze
Letakkan bola karet atau bola tenis di telapak tangan, remas
25 kali, ulangi sebanyak 3 kali. Jika nyeri muncul kembali,
peras spons atau busa yang terlipat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cedera olahraga merupakan kondisi umum yang terjadi apabila
seseorang atau atlet mengalami trauma saat melakukan latihan fisik
tertentu. Cedera pada lutut merupakan salah satu yang sering terjadi pada
atlet. Adapun nama cederannya adalah sprain ankle. Tennis elbow atau
lateral epicondylitis merupakan hasil dari ketegangan berulang yang
disebabkan oleh aktivitas yang melibatkan beban dan berulang kali
mencengkram atau mengayun penuh ekstensi pergelangan tangan.
Tindakan awal yang diaplikasikan saat menderita tennis elbow
adalah dengan metode RICE yaitu istirahat lateral elbow yang cedera,
gunakan modalitas ice pack untuk menurunkan nyeri, kompres elbow yang
cidera menggunakan elastic bandage atau perban plastic, dan siku harus
elevasi ke posisi yang lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi
pembengkakan. Lakukan latihan atau exercise yang diperagakan oleh
fisiotreapis yang diperlukan setelah derajat nyeri pasien menurun
signifikan sehingga latihan yang diterapkan akan maksimal.
B. Saran
Fisioterapis disarankan untuk menguasai berbagai modalitas terapi
ultrasound dan program latihan rehabilitasi pada kondisi tennis elbow agar
intervensi yang diberikan kepada pasien maksimal. Program terapi
dilakukan oleh fisioterapis yang terlatih untuk memastikan kenyamanan
pasien.
19
DAFTAR PUSTAKA
Cutts, S., Ganggo, S., Modi, N. & Pasapula, C., 2020. Tennis elbow: A clinical
review article. Journal of Orthopaedics, pp. 203-207.
Hassan, M. S., Hafez, R. A., Seif, E. H. & Kachanathu, S. J., 2016. The Effect of
Deep Friction Massage versus Stretching of Wrist Extensor Muscles in the
Treatment of Patients with Tennis Elbow. Journal of Therapy and Rehabilitation,
Volume IV, pp. 48-54.
Ihsan, M., 2017. Survey Cedera Olahraga Pada Atlet Cabang Olahraga Bola
Basket Di Club Xyz Junior Medan Labuhan. Ilmu Keolahragaan, 16(1), pp. 62-
72.