Anda di halaman 1dari 27

Setiap individu memiliki redisposisi untuk

bertindak, dengan mengacu pada tujuan,


dengan cara tertentu daripada dengan cara
lain”.
Curriculum Vitae
Lahir 21 Augustus 1919, di Savannah Georgia
1938 A.A dari Armstrong Junior College, Savannah Georgia
1942 B. S. N. dari Vanderbilt University di Nashville, Tennessee
1944- Perawat di Chataham Savannah Health Council;
1943
1948 M.P.H. dari Harvard University di Boston, Massachusetts
1949- Intsruktur dan assisten profesor keperawatan anak di
1978 Vanderbilt University School of Nursing, associate
profesor keperawatan, profesor keperaatan di University of
California in Los Angeles
1955- Penasehat Keperawatan Pediatrik untuk Christian
1966 Medical College School of Nursing di Vellore, India
Selatan
1965- Ketua Komite Persatuan Perawat California, yang
1967 memperjuangkan adanya perawat spesialis
Penghargaan yang Diterima

1975 Faculty Award from graduate student

1977 Lulu Hassenplug Distinguished Achievement Award


dari Persatuan Perawat California
1981 Vanderbilt University School of Nursing Award for
Excellence in Nursing
RIP pada bulan Februari 1999 pada usia 80 tahun
Perkembangan teori modelnya
dipengaruhi oleh :
Nightingale:
lebih berfokus pada
1950s – 1960s kebutuhan dasar
banyak teori klien daripada
& penelitian penyakit
tentang perilaku yang dideritanya.
baik pada anak
maupun dewasa
Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari
keyakinan Nightingale yakni tujuan
perawatan adalah membantu individu-
individu untuk mencegah atau mengobati
dari penyakit atau cidera. Ilmu dan seni
merawat harus berfokus pada pasien sebagi
individu.
1961 Stressor (Internal&Eksternal)

Klien
1) nursing care harus
meminimalkan
stressor (internal
maupun eksternal)
2) nursing care harus
memberikan
dukungan
terhadap proses
adaptiv klien
1968 Askep merupakan asuhan pada
perilaku fungsional klien yang
kompeten dan membantu pada saat
sakit

1980
Behavioral System Model
for Nursing
Manusia Keperawatan
Sistem Biologi & Tujuan utama yaitu
Sistem perilaku (subsistem) mempertahankan atau
Bagian-bagian Interdependent mengembalikan keseimbangan
Menyesuaikan diri untuk dan stabilitas sistem perilaku
mencapai keseimbangan Art and Science
Kekuatan Pengaturan Eksternal
Mempertahankan keseimbangan Mandiri & Komplementary

Kesehatan
Keadaan seimbang dan stabil
dari subsistem Lingkungan
Tidak seimbang = kurang atau tidak sehat berkaitan dengan
Seimbang = sehat lingkungan internal dan eksternal
Dipengaruhui oleh keadaan dimana klien berada
fisik, psikologis dan sosial
• Model konsep dan teori keperawatan menurut
Johnson adalah dengan pendekatan sistem perilaku,
dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku
yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan
stabilitas, baik di lingkungan internal maupun
eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur
dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya.
Sebagi suatu sistem, didalamnya terdapat komponen
subsistem yang membentuk sistem tersebut,
diantaranya komponen subsistem yang membentuk
sistem perilaku.
4 Asumsi Johnson
KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-
DEFINISI
• Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan
behavioral system theory.
• Johnson menyatakan , “ A system is a whole that fungtions
as a whole by virtue of the interpedence of its prt.” (system
merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas
ketergantungan antar bagian-bagiannya).
• Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat
“organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian
dan elemen-elemen”. Disamping itu , manusia berusaha
menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui
pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang
mengenai mereka.
Sistem perilaku (behavioral
system).
Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap
dengan maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi
teroraganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi
interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan
hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan
lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan.
Manusia sebagai sistem perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas
dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada
beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem
biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang
diakibatkan.
Subsistem.
• Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk
dikerjakan, bagian-bagian sistem berubah menjadi
subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu
subsistem merupakan “sistem kecil dengan tujuan khusus
sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya
dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu.
Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat
terbuka, terhubung dan saling berkaitan (interealated).
Motivasi mengendalikan langsung aktifitas subsistem-
subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan
kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran
• Attachment /
Affiliative
Subsystem
• Dependency
Subsystem
• Ingestive
Subsystem
• Eliminative
Subsystem
• Sexual
Subsystem
• Aggressive
subsystem
1.Subsitem attachement-affiliative.
• Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis,
karena subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi
social. Pada tingktan umum, hal itu memberikan kelangsungan
(survival) dan keamanan (security). Sebagai konsekuensinya adalah
inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta pemeliharaan
ikatan social yang kuat.
2. Subsistem dependency
• Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu
mengembangkan perilaku yang memerlukan respon pengasuhan .
konsukuensinya adalah bantuan persetujuan, perhatian atau pengenalan
dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency berybah dari
hamper, bergantung total kepada orang lain kea rah bergantung total
kepada orang lain kearah bergantung kepada diri sendiri dengan derajat
yang lebih besar . jumlah interpedency tertentu adalah penting untuk
kelangsungan kelompok social
3. Subsistem biologis
Subsistem biologis ingestion dan eliminasi “ berkaitan dengan kapan,
bagaimana apa, berapa banyak dan dengan kondisi apa kita makan
dan kapan, bagaimana dan dengan komdisi apa kita makan dan
dengan kondisi apa kita buang.” Respon-respon ini dikaitkan dengan
social dan psikologis seperti halnya pertimbangan biologis.
4. Subsistem seksual
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation)
dan kepuasan (gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting
dan mating, system respon ini dimulai dengan perkembangan
identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan yang
luas)perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis kelamin
5. Subsistem agresif
adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan
(preservation). Hal ini mengikuti garis pemikiran ahli
ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan
bantuan pemikiran perilaku sekolah. Dianggap perilaku
agresif tidak hanya di pelajari tapi memiliki maksud utama
membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat
meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada mode
perlindungan diri dan orang-orang serta harta milik mereka
dihormati dan dilindungi.
6. Subsistem achievement
Subsistem achievement berusaha
memanipulasi lingkungan. Fungsinya
mengontrol atau menguasai aspek pribadi
atau lingkungan pada beberapa standar
kesempurnaan. Cakupan perilaku prestasi
termasuk kemampuan intelektual , fisikis,
kreatif, mekanis dan social.
Practice

Education

Research
• Inter relasi sedikit yg • Tindakan Kep. 
tergali. hasil sama untuk
• Belum dipakai pada kultur yg beda.
individu / kelompok • Fokus: perilaku,
dgn kondisi baik. perawat sulit
• Definisibelum jelas menerapkan teori ini
• Lingkungan internal & pada klien dengan
eksternal belum jelas. gangguan fisik.
• Istilah tidak konsisten • Bersifat individual.
• Kriteria hasil  belum • Orientasi utama: klien
jelas keluarga:lingkungan.
• Kurang melibatkan klien
mengubah set dan choice individu 

sementara menerapkan
tindakan pengaturan dan kontrol  

Modalitas Pengobatan
menyediakan atau membantu klien menemukan
persyaratan fungsional untuk dirinya sendiri.
Data dasar 
Berdasarkan
evaluasi
tujuan tindakan
apakah klien
mencapai
telah kembali
keseimbangan
pada
pada subsistem
perilaku
yang bermasalah
dasarnya
Berdasarkan subsistem tersebut diatas, maka akan terbentuk
sebuah sistem perilaku individu, sehingga Johnson memiliki
pandangan bahwa dalam mengatasi permasalahan
keperawatan tersebut harus dapat berfungsi sebagai
pengatur agar dapat menyeimbangkan sistem perilaku
tersebut. Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat
bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial
oleh kesakitan atau ketidak- seimbangan penyesuaian
dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai
adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara
keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
• Dorthy E. Johnson • Seseorang: Sehat
meyakini Askep mampu berespon
membantu individu adaptif baik fisik,
memfasilitasi mental, emosi dan
perilaku yang
efektif dan efisien sosial terhadap
untuk mengatasi lingkunagn internal
sakit dan eksternal
Perawat kekuatan eksternal 
menciptakan keseimbanmgan
antara klien dan lingkungannya
• Aziz, 2008, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi 2, Jakarta:
Salemba Medika
• Basavanthappa, 2007, Nursing Theories, New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publisher LTD
• De Laune and Ladner, 2002, Fundamental of Nursing: Standart and
Practice, 2th edition, USA: Thompson Learning Inc.
• Kozier, 2004, Fundamental of Nursing: Concept, process and practice,
New Jersy: Pearson education Inc.
• Marriner, 2001, Nursing Theorists and Their Work, Toronto: C.V.
Mosby Company
• Parker, 2001, Nursing Theories and Nursing Practice, Philadelpia: FA
Davis Company
• Potter dan Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik, Edisi 4, Alih Bahasa oleh Yasmin Asih,
Jakarta:EGC
• Tomey & Alligood, 2006, Nursing Theorists and Their work, 6th edition,
St. Louis,Missouri : Mosby Elsevier

Anda mungkin juga menyukai