DOROTHY E. JOHNSON
2018
A. Biografi Dorothy E. Johnson
Prestasi-prestasi dari Johnson ini dilanjutkan pada tahun 1955-1956, beliau menjabat
sebagai penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di Sekolah kesehatan Kristen bidang
Keperawatan di Vellore, India Selatan. Penghargaan yang paling dibanggakan dari Johnson
adalah Faculty Award.Menurut Johnson, behavioral sistem model nya sedang dalam proses
pengembangan hampir sepanjang seluruh hidupnya (Johnson, 1990).
Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan-tujuan
perawat adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit
atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagai individu dan bukan
pada entitas yang spesifik (Johnson, 1990).
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi
untuk membangun teorinya. Ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri sistem-sistem dan
menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan W.Buckley. Struktur teori
sistem perilaku dipolakan sesudah model system dinyatakan terdiri dari bagian yang
berkaitan untuk melakukan fungsibersama-sama untuk membentuk keseluruhan. Dalam
tulisanya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai sistem perilaku diman fungsi adalah
observasi perilaku adalah teori sistem biologi.
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral sistem theory. Johnson
memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak langsung
makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah pendekatan sistem
perilaku, dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai
keseimbangan dan stabilitas, baik dilingkungan internal maupun dilingkungan eksternal,
lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku
seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi
dan sosial terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara
kesehatan.
Sebagai suatu sistem didalam nya terdapat komponen sub sistem yang membentuk sistem
tersebut, diantaranya komponen sub sistem yang membentuk sistem perilaku menurut
Johnson adalah :
1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang
kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan berbagai
ancaman yang ada dilingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengeluaran segala sesuatu dari sampah atau barang
yang tidak berguna secara biologis.
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6. Gabungan atau tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan
sosial, keamanan, dan kelangsungan hidup.
7. Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Berdasarkan sub sistem tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah sistem perilaku
individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi
permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan
perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah manusia yang dapat membantu keperawatan
dalam keadaan tercapai atau pontensial oleh kesakitan atau tidak seimbang penyesuaian
dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu
berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
E. Asumsi-Asumsi
1. Perawatan (nursing)
2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku dengan pola, pengulangan dan
cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan
lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang
terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian interpedent
yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan.
pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu
proses-proses biologis dan penyembuhan.
3. Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami (elusive)
dan dinamis, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan social.
Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan
memfokuskan pada person bukanya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh
organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem-subsistem dari sistem perilaku.
Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke
perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan struktural
atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan
4. Lingkungan
Dalam teori Johnson, lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang bukan bagian sistem
perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi sistem, dan dapat dimanipulasi oleh
perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu
menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Ketika lingkungan
stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
Bapak Elder 55 Tahun bekerja di sebuah kebun binatang. Dia diserang oleh Singa
Jantan hingga mendapat luka di bagian kepala dan dirujuk ke balai pengobatan untuk
penanganan lukanya. Dalam penanganan luka, diketahui ternyata luas luka mencapai ke
tulang tengkorak, hal ini membuatnya harus berhenti sementara dari pekerjaan. Sering
bertemu dengan teman-teman sekerjanya, agaknya membuat dia tertekan. Istri Bapak Elder
setiap hari meluangkan waktu membuatkannya makanan kecil karena memang istrinya suka
memasak dan ternyata dengan kegiatan memasak itu istri bapak Elder dapat menekan
kecemasannya sehubungan dengan keadaannya. Setelah 3 minggu berlalu penyembuhan luka
tidak mengalami kemajuan walaupun tidak terjadi infeksi luka. Pada kunjungan pemeriksaan,
istrinya dengan yakin mengatakan bahwa selama perawatan di rumah, suaminya sering
minum air banyak sehingga berakibat sering kencing walaupun tengah malam dan itu
membuat dia agak cemas hal tersebut akan berakibat fatal terhadap pak Elder. Dia bertanya,
apakah ada obat yang dapat membantu pak Elder tidur di malam hari. Penyelesaian masalah
menggunakan teori Tingkah laku.
Berdasarkan asumsi yang kita bisa tarik dari cerita di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa bapak tersebut mungkin menderita penyakit Diabetes Mellitus.
Kesimpulan
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan
sosialo terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara
kesehantanya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu
terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.
Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar tingkah
lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap
perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta
mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.
Daftar pustaka
Faharudin, Rudi. Ilmu Keperawatan Untuk SMA/SMK Kesehatan. 2014. Jakarta : Pilar
Utama Mandiri.
Christensen, Paula. J. Proses keperawatan: Aplikasi Model Konseptual. 2009. Jakarta : EGC