Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN :

KANDIDIASIS

Nama Kelompok :

Yulia Ambarwati 201701031


Wulan Dwi Safitri 201701050
Ratna Sari 201701058
PREVALENSI

 Di Indonesia sekitar
20-25%, dapat
menyerang rambut,
Angka kejadian
kulit, kuku, selaput
terjadinya lendir, dan organ
kandidiasis pada lain seperti mulut
penyakit infeksi di dan kerongkongan,
negara namun informasi
tentang faktor dan
berkembang
karakteristik
ditemukan tinggi risikonya masih
terbatas (Apriliana
Puspitasari, 2019)
DEFINISI

 Kandidiasis merupakan sekelompok


infeksi yang disebabkan oleh
Candida albicans ataupun spesies
lain dari genus kandida. Organisme
ini khususnya menginfeksi kulit,
kuku, membran mukosa, dan traktrus
gastrointestinal, tetapi organisme ini
juga dapat menyebabkan penyakit
sistemik (Janik, 2008).
ETIOLOGI

Candida
Albicans
KLASIFIKASI

Kandidiasis Kandidiasis Kandidiasis


Paronikia Thrush Intertrigo
Kandidiasis Kandidiasis
Balanitis Vulvitis
MANIFESTASI KLINIS

Kandidiasis Kandidiasis Kandidiasis


Paronikia Thrush Intertrigo
Bercak putih atau plak
Tampak daerah lipatan dilidah dan mukosa mulut.
Gambaran klinis tampak
kuku menjadi eritem, Gejalanya adalah
sebuah bercak merah yang
bengkak dan lunak dengan kemerahan, nyeri, sulit
gatal
discharge. menelan, dan cracking
disudut mulut.
Kandidiasis Kandidiasis
Balanitis Vulvitis
Adanya keputihan berupa
Tampak erosi merah gumpalan putih dan
superfisialis dan pustul terkdangan berwarna putih
berdinding tipis diatas seperti keju. Gejalanya adalah
glans penis. rasa gatal dan terbakar
disekitar vagina.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan memeriksa secara visual
bentuk dan penampakan ruam.
2. Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan
KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi,
blatspora atau hifa semu.
PENATALAKSANAAN MEDIS

Menurut (Jawetz, 2009) penatalaksanaan medisnya yaitu:


1. Kandidiasis kulit: Klotrimazol (topikal)
2. Kandidiasis oral: Nistatin (obat kumur)
3. Kandidiasis vulvitis: Klotrimazol (topikal).
4. Kandidiasis invasif: Flukonazol
5. Kandidiasis intertrigo: Niastin (topikal),
6. Kandidiasis Paronikia: ketokonazol,
TEORI ASUHAN KEERAWATAN KANDIDIASIS
PENGKAJIAN

 Pada anamnesa, pasien mengeluh rasa tidak nyaman


pada rongga mulut. Perasaan tersebut dapat berupa
rasa tebal dan rasa terbakar pada lidah. Selain itu
pasien juga mengeluh rasa tidak nyaman pada saat
makan. Pada pemeriksaan rongga oral didapatkan
mukosa oral dengan warna keputihan yang
menyelimuti permukaan mukosa mulut (Nian, 2015)
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NIAN, 2015)

1. Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi yang


menghasilkan bentuk berwarna merah dan mengandung
eskudat pada mulut.
2. Perubahan membrana mukosa oral berhubungan dengan
ulserasi dan inflamasi pada mukosa mulut.
3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan berhubungan
dengan stomatitis
INTERVENSI KEPERAWATAN (NIAN, 2015)

 Dx 1 : Nyeri akut berhubungan  Intervensi


dengan proses infeksi yang 1. Kaji nyeri dengan PQRST
menghasilkan bentuk berwarna merah
dan mengandung eskudat pada mulut. 2. Kaji kemampuan klien mengontrol nyeri

 Kriteria hasil : 3. Lakukan manajemen nyeri ; istirahatkan


pasien, ajarkan teknik relaksasi
- Skala nyeri berkurang pernafasan pada saat nyeri muncul,
ajarkan teknik distraksi saat nyeri timbul.
- Lesi berkurang dan berangsur sembuh
4. Beri penjelasan keluarga terhadap
- Membran mukosa oral lembab
pentingnya kebersihan oral.
- Tidak bengkak 5. Kolaborasi dengan dokter pemberian
- Suhu tubuh normal. obat analgetik
INTERVENSI KEPERAWATAN (NIAN, 2015)

 Dx 2 : Perubahan membran mukosa  Intervensi


oral berhubungan dengan ulserasi
1. Pantau aktivitas klien, cegah hal-hal
dan inflamasi pada mukosa mulut.
yang bisa memicu terjadinya stomatitis
2. Kaji adanya komplikasi akibat
 Kriteria hasil : kerusakan membran mukosa mulut.
- Mukosa mulut tidak bengkak dan 3. Hindari klien makanan dan obat-obatan
hiperemi atau zat yang dapat menimbulkan
reaksi alergi pasa rongga mulut
- Lesi berkurang dan berangsur
sembuh 4. Ajarkan oral hygiene yang baik

- Membran mukosa mulut lembab 5. Kolaborasi pemberian antibiotic dan


obat kumur 
INTERVENSI KEPERAWATAN (NIAN, 2015)

 Dx 3 : Resiko perubahan nutrisi kurang  Intervensi :

dari kebuuhan berhubungan dengan 1. Kaji status nutrisi pasien


stomatitis. 2. Beri makanan dalam keadaan lunak,
dan porsi sedikit tapi sering.
3. Pantau berat badan 2 hari sekali
 Kriteria hasil :
4. Berikan informasi tentang zat-zat
- Status nutrisi terpenuhi makanan yang sangat penting bagi
keseimbangan metabolisme tubuh
- Stomatitis tidak ada / berkurang
5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
- Tidak terjadi penurunan berat badan pemberian nutrisi
(berat badan normal)  
DAFTAR PUSTAKA

Apriliana Puspitasari, d. (2019). Profil Pasien Baru Kandidiasis. Berkala Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin – Periodical of Dermatology and Venereology Vol. 31 / No. 1 .
Edward, J. (2008). Candidiasis Infections. USA: Mc Graw Hill.
Janik, M. (2008). Yeast Infection: Candidiasis and Tinea Versicolor. New York: Mc Graw Hill.
Jawetz, M. (2009). Mikrobiologi kedokteran & Infeksi. Jakarta: EGC.
Kemal Fariz Kalista, d. (2017). Karakteristik Klinis dan Prevalensi Pasien Kandidiasis. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia | Vol. 4, No. 2 .
Misnadiarly, A. (2014). Mikrobiologi Untuk Klinik dan Laboraorium. Jakarta: Rineka Cipta.
Nian, N. A. (2015). Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Gastrointestinal. Jakarta:
TIM.
Silverman, S. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1. Jakarta: FKUI.
Soedarmadi. (1997). Kandidiasis Vulvovaginal. Jakata: FKUI.
Thomas Locke, E. a. (2013). Microbiology and Infectious Diseases on the Move. Jakarta:
PT. Indeks.

Anda mungkin juga menyukai