1.1
LATAR BELAKANG
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi
kerja melibatkan perawat didalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang harus dikerjakan. Model konseptual keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan pengajaran. Oleh karena itu model harus diperkenalkan untuk memperkuat prosesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi perawatan, bahwa perawat merupakan pembantu dokter dan tidak sedikit yang berpikiran bahwa perawat hanya mengikuti perintah dokter. Teori keperawatan yang saat ini dikembangkan dan diterapkan serta diuji melalui pendidikan dan praktek keperawatan. Semua model menggambarkan 4 konsep yang sama, yaitu : 1. Orang yang menerima Asuhan Keperawatan. 2. Lingkungan (masyarakat). 3. Kesehatan (sehat / salut, kesehatan dan penyakit). 4. Keperawatan dan peran perawat (tujuan / sasaran, peran dan fungsi) Teori - teori keperawatan dibangun atas empat konsep tersebut untuk menghasilkan suatu model keperawatan. Model keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan pengajaran.
1.3 1. 2. 3. 4. 5.
Tujuan Masalah Mengetahui Konseptual Model Keperawatan menurut Johnson. Gambaran Konseptual Model Keperawatan. Hubungan Antara Konseptual Model Keperawatan dan Proses Keperawatan. Kerangka Kerja Konseptual Model Keperawatan. Aplikasi Konseptual Model Keperawatan.
2.
Diagnosa Dalam tahap ini, masalah klien baik yang aktual maupun potensial ditulis sebagai suatu diagnosa keperawatan yang disesuaikan dengan model keperawatan yang digunakan.
3.
Perencanaan Perencanaan intervensi keperawatan juga dikaitkan langsung dengan model konseptual keperawatan. Intervensi dengan menyesuaikan pada pola intervensi dari model konseptual yang digunakan.
4.
Implementasi Melaksanakan rencana intervensi berdasarkan pengetahuan ilmiah yang bukan merupakan bagian dari model keperawatan. Model keperawatan menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh perawat yang langsung mempengaruhi intervensi keperawatan yang direncanakan, tetapi tidak menunjukkan pada perawat bagaimana menerapkan rencana itu.
5.
Evaluasi Evaluasi merupakan fungsi perawatan yang berlanjut. a. Bagaimana klien beradaptasi dan bereaksi. b. Apa yang dipandang klien sebagai kebutuhan. c. Bagaimana klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jawaban dari pertanyaan - pertanyaan tadi akan membantu perawat menilai keefektifan dari proses perawat secara keseluruhan dan model keperawatan.
1. 2.
Tujuan perawatan tercapainya keseimbangan prilaku dan stabilitas dinamis. Klien Mahluk yang mempunyai perilaku yang terdiri dari 8 subsistem : berkelompok, menghasilkan, ketergantungan, agresif, eliminasi, ingesti, restorasi, sexual.
3. 4. 5.
Peran perawat Mengatur dan mengawasi stabilitas perilaku dan keseimbangan. Penyebab kesulitan klien Stress psikis atau fisik Fokus intervensi a.Mekanisme pengawasan dan pengaturan b.Kewajiban hidup
6.
Pola intervensi Memberi kemudahan, mencegah, mempertahankan, klien dalam menghadapi stress fungsi dan fisik
7.
Pengkajian merupakan langkah awal dalam proses keperawatan pengkajian fisik dalam keperawatan pada dasarnya dapat diperoleh dengan jalan: Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi. Pengkajian fisik pada prinsipnya dikembangkan berdasarkan model keperawatan yang berfokus pada prinsipnya dikembangkan berdasarkan model keperawatan yang berfokus pada respon yang ditimbulkan pasien akibat adanya masalah kesehatan atau pengkajian fisik keperawatan harus mencerminkan diagnosa klien yang meliputi fisik / bio - psiko - sosio dan spiritual tindakan untuk mengafosinya. Untuk mendeterminasi tujuan pengkajian fisik dari keperawatan kita harus yakin bahwa data yang akan kita kumpulkan benar - benar kita butuhkan dan kita mempunyai alternatif tindakan terhadap masalah yang muncul pada data tersebut. Tetapi bila pegkajian fisik tersebut bertujuan hanya untuk bahan laporan kepada tim medis yang lain ( dokter ) sebaiknya perawat menyerahkan bagian tersebut pada tim medis tersebut.
manusia merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah hasil gangguan sistem biologi. Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku, untuk mengembangkan teorinya. Johnson mencatat bahwa meski literature menunjukkan ide dukungan lain yaitu bahwa manusia merupakan sistem perilaku, sejauh yang ia tahu, ide tersebut adalah asli dari dirinya. Pengetahuan bagian-bagian sistem perilaku disinggung dalam ilmu-ilmu perilaku, tetapi literature empiris mendukung dugaan bahwa sistem perilaku merupakan keseluruhan yang belum dikembangkan. Dalam sistem biologis, pengetahuan atas bagianbagianya lebih dahulu dari pengetahuan keseluruahan sistem.
3. 4. 5. 6.
Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai ancaman yang ada di lingkungan. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup. Berdasarkan sub system tersebut, maka akan terbentuk sebuah sistem perilaku
individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan sistem perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
Perawatan seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tidak bergantung pada wewenang medis, tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis/ pengobatan.
B.
Manusia (People)
Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku dengan pola, pengulangan
dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian interpendent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan. Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral sistem adalah penting untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan sistem perilaku, integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk membangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan. C. Kesehatan (Health) Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami (elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukannya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem subsistem dari sistem perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam sistem ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika sistem membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan, suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
D.
Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian
sistem perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi sistem, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. Sistem perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan tentu sistem perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak dibutuhkan supaya sistem membangun kembali eqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
10
3.2
Saran
Model konseptual keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan
pengajaran. Oleh karena itu model harus diperkenalkan untuk memperkuat prosesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi perawatan, bahwa perawat merupakan pembantu dokter dan tidak sedikit yang berpikiran bahwa perawat hanya mengikuti perintah dokter.
11