Anda di halaman 1dari 33

PMS

(PENYAKIT MENULAR SEKSUAL)


KELOMPOK 5
1. Ari Susanti
2. Erlis Selviana
3. Esti Wijayanti
4. Kasyadi
5. Khusnul Khotimah
6. Siti Chaeriyah E. P .E
7. Sri Hayati
DEFINISI
PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular
Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit yang
kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral,
anal atau lewat vagina).


Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut
juga venereal, berasal dari kata venus, yaitu dewi cinta
dari romawi kuno. Penularan penyakit ini biasanya terjadi
karena seringnya seseorang melakukan hubungan dengan
berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena melakukan
hubungan seksual yang sebelumnya telah terjangkit salah
satu penyakit ini. (Ajen Dianawati, 2003)
ETIOLOGI
Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas
seks yang kurang sehat adalah munculnya penyakit
menular seksual. Penularan penyakit ini biasanya terjadi
karena seringnya seseorang melakukan hubungan seksual
dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena
melakukan hubungan seksual dengan orang yang
sebelumnya sudah terkena penyakit ini. (Ajen Dianawati,
2003).

LANJUTAN...
Menurut Somelus (2008), Cara lain seseorang
dapat tertular PMS juga melalui :
Tato dan tindik
Herpes
Ibu hamil kepada bayinya
Darah


Orang-Orang Yang Beresiko Tinggi Terkena PMS

Menurut Aria Pranata (2010), yang tergolong kelompok resiko tinggi terkena
PMS adalah :
1.Usia
a)20 34 tahun pada laki laki
b)16 24 tahun pada wanita
c)20 24 tahun pada kedua jenis kelamin
2.Pelancong
3.Pekerja seksual komersial atau wanita tuna susila
4. Pecandu narkotika
5.Homoseksual
JENIS - JENIS PMS
1. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Organisme
dan Bakteri
a. HIV
b. Gonorea
c. Sifilis
2. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Virus
a. Herpes
b. Viral Hepatitis
c. Lymphogranuloma venereum
3. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan
Oleh Parasit
a. Trichomoniasis
b. Pediculosis

MANIFESTASI KLINIS
Primer
Berlangsung selama 10-90 hari sesudah terinfeksi, di
tandai :
Terdapatnya lesi ulserasi / chancre berupa tonjolan
mengeras dan pembesaran kelenjar tetapi tidak nyeri
selama 4- 6 minggu bisa sembuh sendirinya
Sekunder
2-10 minggu setelah chancre sembuh, di tandai :
Ruam di seluruh tubuh meliputi telapak tangan dan
kaki, lesi pada daerah lembab di sekitar anus dan
vagina, kandilomata, plak putih di membran mukosa,
flu, demam, nyeri kepala, anoreksia, penurunan BB,
nyeri tenggorokan


Gejala lainnya adalah keluhan sakit tenggorokan,
punsing, lesu, nyeri otot, terjadi kerontokan rambut,
dan kulit kepala terasa gatal
GONORRHEA
SYPHILIS
CHLAMYDIA
PATOFISIOLOGIS
Treponema pallidum masuk ke dalam kulit melalui
mikrolesi atau selaput lendir, biasanya melalui
senggama. Kuman tersebut berkembangbiak,
jaringan bereaksi dengan membentuk infiltrat yang
terdiri atas sel-sel limfosit dan sel-sel plasma,
terutama di perivaskuler, pembuluh-pembuluh
darah kecil berpoliferasi dikelilingi oleh treponema
pallidum dan sel-sel radang. Enarteritis pembuluh
darah kecil menyebabkan perubahan hipertrofi
endotelium yang menimbulkan obliterasi lumen.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Serologi dengan menggunakan mikroskop lapang
gelap
Uji non VDRL
KOMPLIKASI
Tanpa pengobatan dapat membawa kerusakan
pada seluruh tubuh tapi tidak dapat memperbaiki
kerusakan yang telah terjadi
1. Masalah neurologi
2. Masalah kardiovaskuler
3. Komplikasi kehamilan dan bayi baru lahir sekitar
40%
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Memberikan penkes tentang :
1. Bahaya PMS dan komplikasi
2. Pentingnya personal hygien khususnya pada alat
kelamin
3. Hindari hubungan seks sebelum sembuh dan
memakai kondom jika tidak dapat dihindarkan
PENATALAKSANAAN
Non medis
1. Personal hygien khususnya alat kelamin
2. Menggunakan kondom
3. Setia pada pasangan
4. Hindari penggunaan jarum suntik berganti-gantian
Medis
1. Mengobati asimtomatis(gejalanya)
2. Antibiotik

Procaine penicillin G (IM) dan Progenetid (PO) atau
Ampicilline dan probenecide (PO).Sebelum
pemberian terapi ini,kita perlu untuk melakukan tes
terlebih dahulu, karena dapat menyebabkan syok
anapilaksis setelah 30 menit injeksi penicilline.
ASUHAN KEPERAWATAN SIFILIS
1. Pengkajian
sifilis merupakan infeksi kronik menular yang dapat
menyebabkan penurunan daya imun seseorang dan bersifat
kongenital sehingga dapat mengakibatkan kematian dan kemandulan.
2. Aktivitas
Gejala : kelelahan terus menerus, kaku kuduk, malaise.
Tanda : Kelemahan, perubahan TTv
3. Sirkulasi
Gejala : Komplikasi kardiovaskuler, aneurisma
Tanda : Tekanan darah kadang-kadang naik.
4. Integritas Ego
Gejala : Ansietas, kuatir dan takut, kurang pengetahuan tentang
penyakit.
Tanda : Cemas, gelisah, bertanya-tanya tentang penyakit
menyendiri.
5. Eliminasi
Gejala : Penurunan kemih, nyeri pada saat kencing keluar
nanah.
Tanda : kencing bercampur nanah, nyeri pada saat kencing.
6. Makanan dan Cairan
Gejala : Anoreksia.
7. Hygiene
Gejala : kurang kebersihan genetalia.
8. Neurosensori
Gejala : pusing
Tanda : kerusakan SSP
9. Nyeri dan kenyamanan
Gejala : Nyeri BAK
Tanda : gelisah
10. Interaksi sosial
Gejala : Kurang Percaya diri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri Kronis berhubungan dengan adanya lesi pada jaringan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, nyeri
klien hilang dan kenyamanan terpenuhi.
Kriteria :
1. Nyeri klien berkurang
2. Ekspresi wajah klien tidak kesakitan
3. Keluhan klien berkurang.
4. TTV dalam batas normal
Intervensi :
1. Kaji riwayat nyeri dan respon terhadap nyeri
2. Kaji kebutuhan yang dapat mengurangi nyeri dan
jelaskan tentang teknik mengurangi nyeri
3. Ciptakan lingkungan yang nyaman(mengganti
alat tenun)
4. Kurangi stimulus yang tidak menyenangkan
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
analgetik
b. Hipertermi b.d proses infeksi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada
klien, klien akan memiliki suhu tubuh normal
Kriteria :
1. Suhu 36-37C
2. Klien tidak menggigil
3. Klien dapat istirahat dengan tenang.
Intervensi:
1. Observasi keadaan umum klien dengan tanda vital tiap 2 jam
sekali
2. Berikan antipiretik sesuai anjuran dokter dan monitor
ketidakefektifan 30-60 menit.
3. Berikan kompres hangat
4. Anjurkan agar klien menggunakan pakaian yang tipis dan
longgar
5. Berikan minuman yang banyak pada klien.
c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan substansi kimia
(T. pallidum)

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, klien
memiliki integritas kulit yang baik.

Kriteria:
1. Integritas kulit yang tidak bisa dipertimbangkan (sensai,
temperature, hidrasi, pigmentasi)
2. Tidak ada luka/lesi pada kulit
3. Perfusi jaringan baik
4. Menunjukkan adanya perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya cidera berulang
5. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan
kelembaban kulit dan perawatan alami.
Intervensi:
1. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang
longgar
2. Hindari kerutan pada tempat tidur
3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering.
4. Monitor kulit akan adanya kemerahan
5. Monitor status nutrisi klien
6. Mandikan klien dengan sabun dan air hangat
TERIMA KASIH
Penyekit pms bisa sembuh atau/tdk,
Bisa kembali seperti semula ga

Anda mungkin juga menyukai