PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORIRITIS
2.1 Definisi
Johnson pertama kali menyampaikan pandangan tentang model konseptualnya di Univertas Vanderbilt pada
tahun 1968. Modelnya merupakan yang pertama menyediakan panduan baik sebagai petunjuk untuk memahami
dan bertindak. Keduanya ide tersebut pertama pemahaman dilihat sebagai sebuah proses, dimana sistem holistik
perilaku dimediasi oleh kerangka kerja yang kompleks dan kedua sebagai proses yang aktif dari stimulus dan
respons memberikan dasar bagi pencetus teori lain untuk menyusun dan mengembangkan model konseptual
untuk praktek keperawatan. Pada tahun 1980 ia memperkenalkan ‘’Behavioral System Model For Nursing’’
Dorothy E. Johnson mengatakan teorinya berkembang dari ide-ide filosofi, teori dan penelitian, latar belakang
klinis yang ia punya dan bertahun tahun pemikiran, diskusi, serta berbagai tulisannya selama bertahun-tahun dia
mengutip sejumlah teorinya.
Latar belakang sebagai perawat pediatric tampak jelas berpengaruh dalam mengembangkan modelnya. Johnson
juga mengutip berbagai literatur tentang perkembangan untuk mendukung validitas sistem perilakunya. Johnson
menulis bahwa keperawatan menyediakan konstribusi fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum, selama,
sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti osialisasi, motivasi, stimulasi kepekaan,
adaptasi, dan memodifikasi perilaku untuk mengembangkan perilakunya.
Sebagai konsep-konsep johnson yang telah diidentifikasikan dan didefinisikandalam teorinya didukung literatur
dan beberapa pakar. Leitch dan escolona menyimpulkan bahwa tekanan menyebabkan perubahan perilaku dan
manifestasinya pada tiap individu bergantung pada faktor eksternal dan internal. Johnson memakai teori Selye,
Grinker, Simmons dan Wolf unutk mendukung ide bahwa pola-pola spesifik perilaku merupakan reaksi atau
stressor baik dari sumber biologis, psikologis dan sosiologis (Marrinier, 2005).
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Kasus
Ny. M berusia 60 tahun datang dengan anak perempuannya ke IGD RSAU dr.Esnawan Antariksa pukul 11.30
datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sampai dengan punggung. Sakit seperti ditusuk dan sulit untuk
bernafas. Mudah lelah dan sesak nafas ketika melakukan aktivitas berat, klien mengatakan bisa tidur jika posisi
duduk. Mukosa bibir dan kuku sianosis. Setelah diperiksa di dapatkan TD: 120/80mmhg N: 72 RR: 33x/menit S:
37,5C CRT 3 detik SPO2 92% Ny.M tidak pernah memeriksaan keadaannya ke dokter karena beliau mengatakan
takut untuk datang ke RS. Suaminya sudah meninggal 5 bulan yang lalu. Selama gejala muncul anaknya
beranggapan sebagai gejala masuk angin biasa dan mengobatinya dengan membuat jahe panas atau kerokan.
Keluarga tidak tahu bahwa Ny.M mengalami gejala PJK.
3.2 Pengkajian Menggunakan Format Pengkajian Menurut Model Keperawatan Dorthy E. Johnson
1. Identitas
a. Identitas
Nama : Ny.M Pendidikan : Slta Sederajat
Umur : 60 tahun Pekerjaan : IRT
Agama : Islam Alamat : JL. Komodor Halim Perdana Kusuma
Suku : Betawi
b. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Keluarga Pekerjaan Pendidikan
1 Ny. M P 60 tahun Ibu IRT SLTA
2 Ny. D P 31 tahun Anak Swasta SLTA
c. Genogram
2. Data
a. Kehidupan sosial keluarga
1. Pola atau cara komunikasi keluarga:
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan menggunakan bahasa indonesia.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
Interaksi dan hubungan dalam keluarga baik serta rukun.
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Pengambilan keputusan dominan ialah Ny. M
4. Kegiatan keluarga dalam waktu senggang:
Menonton televisi, mengikuti pengajian.
5. Partisipasi keluarga dalam kegiatan sosial.
Klien ikut aktif dalam kader pengajian.
b. Keamanan keluarga
1. Struktur kekuatan keluarga:
Menurut Ny. M seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat.
2. Struktur peran masing-masing anggota keluarga.
Formal: Ny.M sebagai kepala keluarga dikarena suami beliau telah meninggal dunia
Informal: Ny.D sebagai pencari nafkah
c. Kelangsungan hidup keluarga
1. Upaya keluarga dalam kelangsungan hidup:
Ny.D bekerja sebagai karyawan di kota jakarta.
2. Pengetahuan dam persepsi keluarga tentang penyakit/ masalah kesehatan keluarganya:
Keluarga mengatakan bahwa tidak mengetahui tentang penyakit yang diderita oleh Ny.M.
3. Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah:
Ny.M mengatakan hampir setiap hari merapihkan rumahnya dan selalu menjaga kebersihan lingkungan
rumahnya.
3. Pengkajian Dependency
a) Nilai dan norma keluarga:
Keluarga percaya bahwa hidup itu di atur oleh Allah SWT. Begitu juga sehat dan sakit, keluarga percaya setiap
penyakit selalu ada obatnya.
b) System pendukung keluarga:
Keluarga mengikut pengajian di hari kamis malam, jumlah anggota keluarga yaitu 2 orang yaitu 1 ibu dan 1 anak
perempuan.
c) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:
Klien mengatakan selalu membersihkan lingkungan rumahnya setiap hari.
4. Pengkajian Ingesti
a) Upaya pemenuhan sandang dan pangan:
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan makan 3x sehari, pakaian, dan berobat.
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat:
Keluarga memanfaatkan layanan kesehatan yang ada di masyarakat.
c) Pemenuhan gizi:
Gizi keluarga terpenuhi bb ideal, tidak ada tanda-tanda dari defisit nutrisi.
5. Pengkajian Eliminasi
a) Septic tank: ada letak: didalam rumah
b) Kamar mandi: ada
c) Sumber air minum: Air isi ulang
6. Pengkajian Sexuality
a) Perencanaan jumlah anak:
Mempunyai 1 anak perempuan.
b) Kemapuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit:
Keluarga membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan terdekat.
c) Kemampuan keluarga dalam kasih sayang:
Klien sangat menyayangi anak perempuannya, begitupun sebaliknya.
7. Pengkajian Agresif
a) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat:
Klien biasanya menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat yang terdekat.
b) Stressor jangka pendek:
Membeli makan dan tagihan listrik.
c) Stressor jangka panjang:
Memikirkan alm. Suami yang telah meninggal 5 bulan lalu.
d) Strategi koping keluarga:
Ny.D semangat mencari nafkah untuk orang tuanya Ny.M
8. Pengkajian Achievement
a) Prestasi-prestasi yang diraih anggota keluarga:
Ny.M mengatakan bahwa klien pernah menang lomba volly tingkat kecamatan dan anak perempuannya
selalu mendapatkan ranking 5 besar semasa masa sekolahnya.
3.5 Implementasi
N Diagnosa Keperawatan Implementasi Kperawatan
o
1 Nyeri akut b.d proses 1. Memonitor TTV
penyakit H: TD: 140/90 mmhg
N: 72 x/menit
S: 37,5 C
RR: 32 x/ menit
2. Mengkaji skala nyeri.
H: P: Nyeri
Q: Nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R: Dada bagian kiri
S: 4
T: Hilang timbul setiap 30
menit.
3. Memberikan penjelasan kepada
keluarga tentang cara
mengurangi/ mencegah nyeri.
H: Klien dan keluarga tampak
menyimak penjelasan perawat.
3. mendemonstrasikan tehnik
relaksasi distraksi.
H: Klien mampu
mendemonstrasikan kembali dan
mengatakan akan menerapkannya
ketika nyeri timbul.
4. kolaborasi dengan tim medis
pemberian terapi analgesik
H: Terapi obat asam mefenamat
250 gr
2 Defisit pengetahuan b.d 1. Menjelaskan kepada Ny.M dan
kurangnya informasi keluarga tentang penyakit PJK
H: Klien dan keluarga tampak
menyimak penjelasan perawat
2. Mendiskusikan dengan Ny.M
dan keluarga tentang penyakit PJK
H: Klien dan keluarga tampak
menyimak dan memberikan
pertanyaan dan pendapat tentang
seputar penyakit.
3. Mengevaluasi kembali dengan
keluarga tentang penyakit PJK
yang telah dijelaskan.
H: Klien dan keluarga dapat
menyebutkan kembali tentang
pengertian, komplikasi dan
pencegahan dari PJK
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dorthy E. johnson menyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi
tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah mahluk yang utuh dan
terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu dan ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada
individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi
terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu
mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah pahami betul kondisi pasien seperti apa dan pikirkan secara otomatis
penanganan apa yang akan diberikan kepada pasien. Karena setiap teori asuhan keperawatan menurut beberapa
ahli memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Maka kita sebagai tenaga kesehatan harus bisa
memperhitungkan semuanya agar tidak ada yang dirugikan