Anda di halaman 1dari 6

TEORI DEFISIT PERAWATAN DIRI KEPERAWATAN

MENURUT DOROTHY JOHNSON

DISUSUN OLEH :
KELAS 1D/KELOMPOK 6
1. Wini Putriani (1130021130)
2. Miftahul Jannah (1130021145)
3. Anggita Nur Laili (1130021155)
4. Lala Kumalasari (1130021156)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang Teori Keperawatan.


Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam pelayanan
kesehatan disamping keperawatan sedang mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik
dibidang praktik, penelitian, maupun pendidikan keperawatan. Ilmu keperawatan sebagai salah satu
cabang ilmu pengetahuan, memiliki teori-teori yang terbentuk dari filosofi dan paradigma yang
berbeda dari para pencetus teori keperawatan. Tidak semua teori dapat diaplikasikan secara
langsung pada praktik keperawatan sehari-hari, tergantung pada kondisi pasien dan situasi
lingkungan yang dialami pasien (Fawcett, 2005). Sehingga, perawat sebagai profesi yang
menjalankan praktik berdasarkan batang tubuh ilmu keperawatannya, harus dapat mengenali dan
memahami teori-teori yang berkembang dalam dunia keperawatan. Berbagai teori yang telah
berkembang saat ini salah satunya adalah teori yang dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang
dimana teorinya kini telah berkembang dalam dunia keperawatan mengenai self care deficit. Teori
ini begitu banyak bermanfaat dalam penegakan diagnosa keperawatan.
Dorothy E Jhonson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di savannah, georgia. Teori
sistem perilaku johnson tumbuh dari keyakinan nightingale yakni tujuan perawatan adalah
membantu individu-individuuntuk mencegah atau mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan
senimerawat harus berfokus pada pasien sebagai individu dan bukan pada entitas yang spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk
membangun teorinya. Ia menyadarkan sepenuhnya pada teori system-system dan menggunakan
konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan W.Buckley. struktur teori system
perilakudiplokan sesudah model system; system dinyatakan terdiri dari bagian yang memberikan
untuk melakukan fungsi bersama-sama untuk membentuk keseluruhan. Dalam tulisannya, johnson
mengkonseptualkan manusia sebagai system perilaku diman fungsi adalah pbservasi perilaku adalah
teori system biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan system biologi yang terdiri dari
bagian biologi dan penyakit adalah hasil gangguan system biologi.
Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, johnson menulis bahwa perawatan merupakan
konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum , selama dan sesudah
penyakit.ia memakai konsep dari di siplin ilmu lain seperti sosialisasi , motivasi , stimulus ,
kepekaan, adaptasi dan modivikasi , perilaku , untuk mengembangkan teorinya. Jhonson
mencatat bahwa meski literature menunjukkan ide dukungan lain yaitu bahwa manusia
merupakan sistem perilaku , sejauh yang ia tahu , ide tersebut adalah asli dari dirinya.
Pengetahuan bagian bagian sistem perilaku dicikung dalam ilmu ilmu perilaku , tetapi literatur
empiris mendukung dugaan bahwa sistem perilaku merupakan keseluruhan yang belum di
kembangkan. Dalam sistem biologis , pengetahuan , atas bagian bagian nya lebih dahulu dari
pengetahuan keseluruhan sistem. (Orem & Care, n.d.)

1.2 Konsep mayor dan definisi


Teori keperawatan Dorothy E Jhonson diukur dengan behavioral sistem teori. Jhonson menerima
definisi perilaku seperti dinyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: Output dari struktur dan
proses proses intraorganismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsive
terhadap perubahan perubahan dalam sensori stimulation. Jhonson memfokuskan pada perilaku
yang di pengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak langsung masuk sosial lain yang telah di tunjukkan
mempunyai signifikansi adaptif utama.

A. Sistem perilaku ( Behavioral sistem )


Sistem perilaku mencakup pola , perulangan dan cara cara bersikap dengan maksud tertentu .
cara cara bersikap ini membentuk unit fungsi terorganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan
membatasi interaksi antara seorang dengan lingkungannya dan menciptakan hubungan sseorang
dengan objek , peristiwa dan situasi dengan lingkungannya.
B. Subsistem
Behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk di kerjakan bagian-bagain sistem berubah
menjadi subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan’ sistem kecil dengan tujuan
khusus sendiri dan terfungsi dapat dijaga sepanjang hubungannya dengan subsistem lain atau
lingkungan tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh johnson bersifat terbuka,
terhubung dan saling berkaitan (interealated)
C. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johnson.
Model konsep dan teori keperawatan menurut johnson adalah dengan pendekatan sistem
perilaku, dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai
keseimbangan dan stabilitas, baik dilingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya. Sebagai suatu
sistem, didalamnya terdapat kompenen sub sistem yang membentuk sistem perilaku menurut
johnson adalah.
1. Ingestik, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai
ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau barang yang
tidak berguna secara biologis.

1.3 Bagan Konseptual


Fokus unik dari teori Orem adalah tindakan yang disengaja oleh perawat meliputi proses
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dalam proses terapeutik kepada
individu dan kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan mandirinya atau
memenuhi kebutuhan sesama. Pemenuhan keterbatasan kemampuan ini yang diberikan secara
paripurna dan efektif kepada individu maupun kelompok, dimana unsur tersebut memiliki
keterkaitan dalam mengembalikan ke kondisi yang normal (Fawcett, 2005). Orem (1995, dalam
Fawcett, 2005) menekankan bahwa alasan mengapa manusia membutuhkan pertolongan perawat,
ini juga menegaskan kepada khalayak umum bahwa perawat sebagai bentuk lembaga pelayanan
masyarakat, dimana bidang keahlian perawat ada pada manusia sebagai individu dan manusia
sebagai kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan mandiri. Orem
meyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan – kebutuhan self-care dan mereka
mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu. Para ahli juga
memiliki pandangan tersendiri mengenai konsep self-care diantaranya Meleis (1997) yang
menyatakan self-care sebagai contoh dari kategori kebutuhan dan dia menerapkannya dalam
kategori keperawatan terapeutik dalam teorinya sendiri. Marriner-tomey (1989) menempatkan self-
care pada kategori humanistic. Riehl-Sisca (1989) mengubahnya menjadi kategori interaksi.

1.4 Asumsi Mayor


1. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang johnson adalah tindakan eksternal untuk memberikan
organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi
pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan
eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem dan karenanya
membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tidak
bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi
medis/pengobatan.
2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku dengan pola, pengulangan dan cara
bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-
pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegritasi.
Person adalah system dari bagian-bagianinterpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan
pengaturan untuk menjaga keseimbangan.
3. Kesehatan (health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami (elusive) dan
dinamis, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan social.
4. Linglungan
Dalam teori johnson, lingungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian system perilaku
individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk
mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Orem, D. E., & Care, S. (n.d.). Universitas Indonesia Nursing Conceptual Model :

Anda mungkin juga menyukai