Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jihan Najla Azahra

Kelas : 1B Ilmu Keperawatan


Nim : 201030100046
Tugas :Keperawatan Dasar I

Mencari materi Kebutuhan Dasar menurut para Ahli!!

1. Dorothy E. Johnson
Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan
perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari
penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagai
individu dan bukan pada entitas yang spesifik.
Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu
individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah
timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari 2 sistem yaitu
sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah
sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang diakatan
sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terjadap
lingkunagn internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya.
Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu agar
tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi
terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau
produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.

2. Martha E. Rogers
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
Anropologi, Sosiologi, Agama, Pilosofi, perkebangan sejarah dan mitologi. Teori
Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu Keperawatan
adalah ilmu yang mempelajari Manusia, Alam dan Perkembagan Manusia secara
langsung.
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-
prinsip homeodinamik memberikan pedoman untuk memprediksi sifat
danarah perkembangan individu sebagairespon terhadap masalah
kesehatan. Diharapkan, praktik keperawatan profesional kemudian akan
meningkatkan dinamika integrasi manusia dan lingkungannya, untuk
memperkuat hubungan dan integritas bidang manusia, dan untuk mengarahkan pola
dari bidang manusia dan lingkungan untuk realisasi maksimum kesehatan (Rogers,
1992).
Tujuan ini akan tercemin dalam proses keperawatan. Untuk berhasil menggunakan
prinsip-prinsip homeodinamik, diperlukan pertimbangan perawat dan melibatkan
perawat dan klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu atau seseorang di luar
individu adalah bagian dari lingkungan, maka perawat akan menjadi bagian dari
lingkungan klien. Maka tersirat bahwa klien berpartisipasi, sertabersedia maju dalam
proses keperawatan. Akibatnya, hasil keperawatan mandiri, yang Rogers (1992),
mempertahankan diperlukan jika klien berusaha mencapai potensi maksimal dengan
cara yang positif. Keperawatan, adalah bekerja dengan klien,
bukan kepada  atau untuk klien. Keterlibatan ini dalam proses keperawatan oleh
perawat menunjukkan kepedulian terhadap semua orang bukan dari satu aspek, satu
masalah, atau segmen terbatas pemenuhan kebutuhan.
3. Jean Watson
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang
kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan
eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional)
yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan
psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk
pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Filosofi Jean Watson, yang pada akhirnya tErkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya
untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan
aspek humanistik dari kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang
mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku
manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan,
serta pencegahan terjadinya penyakit.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual
keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan
informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa
yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Teori
keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan.

4. Dorothea Orem
Model konsep atau teori keperawatan self care milik Dorothea Orem mempunyai
makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka
mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan
demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpatisipasi mewarat dirinya
sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan
yang akan diberikan.
Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan pada
kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem menggambarkan filosofi tentang
kaperawatan dengan cara seperti berikut : Keperawatan memiliki perhatian tertentu
pada kebutuhan manusia terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi
serta penatalaksanaannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan
kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi
hendaya yang ditimbulkannya.
Dorothea Orem dengan Self-Care Dependent-Care Nursing teori nya mencoba
memberikan pelayanan keperawatan dengan memunculkan potensi dari tiap klien
yang terganggu karena kondisi sakitnya. teori orem menjelaskan bahwa proses
keperawatan akan terjadi ketika kemampuan klien dalam memenuhi kondisnya yang
terganggu. dalam teori ini disebutkan bahwa kemampuan seseorang dalam
memberikan pealayanan tergadap dirintya sendiri itu akan di pengaruhi oleh
kebutuhan dasar tang dependen, artinya kebutuhan dasar manusia akan terap porsi
kebutuhanya dalam kondisi apapun seorang klien. selain kebutuhan self care juga di
pengaruhi self care agency, yaitu kekempuan seseorang untuk memenuhi kebutuhanya
sendiri. hal ini tidak bersifat dependen, artinya kemampuan ini kan terganggu bila
keadaan tubuh klien terganggu. misalnya sakit. Bila ini terjadi maka kemampuan diri
sendiri dalam memenuhi kebutuhanya akan berkurang, akibatnya suplai kebutuhan
yang harsusnya terpenuhi akan tidak optimal.

Anda mungkin juga menyukai