Anda di halaman 1dari 12

TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN GERONTIK MENURUT

DOROTHY E. JHONSON

DI SUSUN OLEH:

1. Gita Cornelya Putri Melanie (181210012)


2. Lilis Dwiyanti (181210015)
3. Susana Okenak ( 181210024)
4. Veda Nata (181210026)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKIA

JOMBANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat

diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan kosep keperawatan merupakan ide

untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri

merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan

yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah

diobservasi tetapi kurang absolut atau kurang bukti secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan

sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri

yang memungkinkan perawat . model konsep keperawatan , mengingat dalam model praktek

keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari

sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada

kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan

oleh perawat dalam mengembangkan tujuanya.

BAB II
ISI PANDANGAN DOROTHY E. JOHNSON MENGENAI KONSEP DAN TEORI

KEPERAWATAN

I. BIOGRAFI DOROTHY E.JOHNSON

a. Dorothy E. Jhonson dilahirkan pada tanggal 21 agustus 1919 di savannah,Georgia

b. Tahun1938  Johnson memperolehgelar A.A.dari Armstrong junior College di

Savannah, Georgia.

c. Tahun1949-1978 Johnson menjadi instruktur dan asistenprofesor dalam perawat

kesehatananak-anak (pediatric nutrsing) di Vanderbilt University School of 

Nursing.

d. Tahun1955-1956 Johnson menjadi penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di

Sekolah kesehatan Kristen bidang Keperawatan di Vellore, India Selatan.

e. Penghargaan yang paling dibanggakan adalah Faculty Award.

f. Tahun 1975. Lulu Hassenplug Distinguished Achievement Award dari

Asisi.Perawat CaliforniaTahun1977 dan Vanderbilt University School of Nursing

Award for Excellence in Nursing Tahun1981.

Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan tujuan

perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit
atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagi individu dan bukan pada

entitas yang spesifik.Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi

dan etnologi untuk membangun teorinya . ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri sistem-sistem

dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan W.Buckley. struktur teori

sistem perilaku dipolakan sesudah model sistem; sistem dinyatakan terdiri dari bagian yang

berkaitan untuk melakukan fungsi bersama-sama untuk membentuk keseluruhan. Dalam

tulisannya, Johnson mengkonseptualkan manusia sebagai sistem perilaku dimana fungsi adalah

observasi perilaku adalah teori sistem biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan

sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit adalah hasil gangguan sistem biologi.

Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa perawatan

merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien sebelum, selama dan

sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain seperti sosialisasi, motivasi,

stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku, untuk mengembangkan teorinya. Johnson

mencatat bahwa meski literatur menunjukkan ide dukungan lain yaitu bahwa manusia

merupakan sistem perilaku, sejauh yang ia tahu, ide tersebut adalah asli dari dirinya.

Pengetahuan bagian-bagian sistem perilaku dicikung dalam ilmu-ilmu perilaku, tetapi literatur

empiris mendukung dugaan bahwa sistem perilaku merupakan keseluruhan yang belum

dikembangkan. Dalam sistem biologis , pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu dari

pengetahuan keseluruhan system.

II. KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI


Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral sistem theory.

Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan

biologi: output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya

dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan

dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi

oleh kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan

mempunyai signifikansi adaptif utama.

Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun 1968, Johnson

menyatakan , " A system is a whole that functions as a whole by virtue of the

interpedence of it's part." (system merupakan keseluruhan yang berfungsi

berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima

pernyataan chin yakni tedapat "organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi

bagian dan elemen-elemen". Disamping itu , manusia berusaha menjaga

keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap

kekuatan yang mengenai mereka.

III. SYSTEM PERILAKU (BEHAVIORAL SYSTEM)

Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan

maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan

terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan

lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan

situasi dengan lingkunganya . biasanya sikap daqpat digambarkan dan dijelaskan.

Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan

keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan
untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk

mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.

A. SUBSISTEM

Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-

bagian system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu

subsistem merupakan "sistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat

dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu.

Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan

saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsung aktifitas subsistem-

subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman

dan pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di kontrol

oleh faktor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah

affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan aggressive.

(1) Subsistem Pencapaian (Achievement), merupakan tingkat pencapaian prestasi

melalui ketrampilan yang kreatif

(2) Subsistem Perhubungan (afiliasi), pencapaian hubungan dengan lingkungan

yang adekuat.

(3) Subsistem Penyerangan (agresi), Koping terhadap ancaman di lingkungan.

(4) Subsistem Ketergantungan (Dependency), sistem perilaku dlm mengadaptasikan

bantuan,kedamaian, keamanan serta kepercayaan.


(5) Subsistem Eliminasi, Hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-zat yang

tidakdibutuhkan oleh tubuh secara biologis.

(6) Subsistem Ingesti, Hal-hal yang berhubungan dengan pola makan.

(7) Subsistem Seksualitas, pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai

B. MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSON

Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan

system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilaku yang selalu ingin

mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal,

juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang

ditimbulkanya. Sebagai suatu system , didalamnya terdapat komponen sub system

yang membentuk system tersebut, diantaranya komponen sub system yang membentuk

system perilaku menurut Johnson adalah :

a. Ingestif, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya

makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah laku.

b. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang

kreatif.

c. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan

berbagai ancaman yang ada di lingkungan.

d.  Eliminasi, berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya zat yang

tidak di butuhkan oleh tubuh dikeluarkan secara bilogis sebagai suatu subsistem tingkah

laku.
e. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.

f. Afiliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam

mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social,

keamanan, dan kelangsungan hidup.

g. Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam

mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.Berdasarkan sub system

tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu, sehingga Johnson

memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalahan tersebut harus

dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan system perilaku tersebut.

Klien dalam hal ini adalaha manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan

terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan

lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku

untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan

C. ASUMSI-ASUMSI

1. Perawatan (nursing)

Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal untuk

memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres dengan

memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan

sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama

gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan

tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada
wewenang medis tetapi bersifat pelengkap(komplementer) bagi medis/

pengobatan.

2. Orang (person)

Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,

pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan

dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk

keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-

bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk

menjaga keseimbangan.Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system

adalah penting untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan

yang rendah mengganggu keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia

terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan

membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi

untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.

3. Kesehatan(health)

Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit

dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis,

psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para

pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.Kesehatan

direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem -subsistem

dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini

yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik


dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya

kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah energi minimum untuk

pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses

biologi dan penyembuhan.

4. Lingkungan

Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian

system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat

dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien.

Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya.

System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor

lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya.

Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan system

perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu

dibutuhkan supaya system membangun kembalieqilibrium dalam menghadapi

tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan

dengan perilaku-perilaku yang baik.


IV. STUDI KASUS

Bapak Elder bekerja di sebuah kebun binatang. Dia di serang oleh harimau

hingga mendapat luka di bagian kepala dan di rujuk ke balai pengobatan untuk

penanganan lukanya. Dalam penanganan luka, diketahui ternyata luas luka mencapai

hingga ke tulang tengkorak, hal ini membuatnya harus berheti sementara dari

pekerjaan. Sering bertemu dengan teman-teman sekerjanya, agaknya membuat dia

tertekan. Istri Bapak Elder setiap hari meluangkan waktu membuatkannya makanan

kecil karena memang istrinya suka memasak dan ternyata dengan kegiatan memasak

itu istri bapak Elder dapat menekan kecemasannya sehubungan dengan

keadaannya.Setelah 3 minggu berlalu penyembuhan luka tidak mengalami kemajuan

walaupun tidak terjadi infeksi luka.

Pada kunjungan pemeriksaan, istrinya dengan yakin mengatakan bahwa

selama perawatan di rumah, suaminya sering minum air banyak sehingga berakibat

sering kencing walaupun tengah malam dan itu membuat dia agak cemas hal

tersebut akan berakibat fatal terhadap pak Elder. Dia bertanya, apakah ada obat

yang dapat membantu pak Elder tidur di malam hari. 

Penyelesaian masalah menggunakan teori Tingkah laku.

Menggunakan teori system tingkah laku, kita membantu menyelesaikan

masalah.Menilai pola tingkah laku yang berlangsung saat itu pada keluarga pak
Elder melalui 7 subsistem tingkah laku, berdasarkan data di atas kita mendapatkan

bahwa ada perubahan pada 3 subsistem :

1. Achievement subsistem, perubahan perubahan pola interaksi social dan depresi.

2. Eliminasi Subsistem, perubahan pola eliminasi dikarenakan banyak minum

( Polidipsi ) berakibat seringnya kencing ( Poliuri ).

3. Ingestive Subsistem, perubahan pola makan dikarenakan banyak makan

makanan yang manis dan minum air yang juga banyak.Dengan menggunakan teori

Tingkah laku, apa yang harus dilakukan untuk membantu pak Elder. Berdasarkan

asumsi yang kita bisa tarik dari cerita di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa

bapak tersebut mungkin menderita penyakit Diabetes Mellitus. Dengan

ditentukannya diagnosis, perawat membantu bapak tersebut memperbaiki system

keseimbangan dengan memodifikasi pola tingkah lakuuntuk mencapai

homeostasis.Pada akhirnya luka pak Elder mulai mengalami kemajuan setelah

penyakit diabetesnya diidentifikasi dan dikendalikan. Dia sudah bisa kembali

bekerja dan bertemu dengan teman- temannya lagi. Istrinya senang karena

mendapat resep makanan sesuai dengan penyakit diabetes suaminya dan

pengalaman memasak bagi dirinya. Masalah teratasi dengan menggunakan model

dan teori keperawatan tingkah laku menurut johnson.

Anda mungkin juga menyukai