Anda di halaman 1dari 9

Teori Keperawatan Dorothy E.

Johnson

DOSEN PEMBIMBING: NS.PUTRI MINAS SARI,


M.Kep

Oleh Kelompok: 1

FEBY RAHMADHANI (2102003)


ANISA RAHMI (2102001)
CINDY YOLANDA (2102002)
Teori Keperawatan Dorothy E. Johnson
Biografi Singkat
Dorothy E. Johnson lahir di Savannah, Georgia pada tanggal 21 Agustus
1919. Ia merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah petugas
pengawas pabrik udang dan tiram sedangkan Ibunya adalah orang yang hobi
membaca. Dorothy E. Johnson dikenal sebagai “Pioneer of Behavioral System
Model”. Ia meninggal pada bulan februari 1999 ketika usianya 80 tahun.
Pendidikan
Dorothy E. Johnson mengawali karier keperawatan professional setelah lulus dari
Vanderbilt University School of Nursing di Nashville, Tennessee pada tahun 1942. Ia
merupakan siswa terbaik dikelasnya dan menerima medali yang prestisius Vanderbilt
Founder’s. Setelah itu, ia meraih gelar master di bidang kesehatan masyarakat pada tahun
1948 dari Harvard University di Boston, Massachusetts.

Sejarah Terciptanya Teori


Teori Model sistem perilaku Johnson/Johnson Behavioral System Model
(JBSM) dikembangkan berdasarkan teori dari Florence Nightingale. Dia
sependapat dengan pemikiran Nightingale bahwa hal yang paling penting
dalam keperawatan adalah hubungan antara pasien dengan lingkungan,
bukan hanya berfokus pada penyakitnya saja
Johnson mengembangkan teorinya menggunakan teori perilaku yang berasal dari
berbagai disiplin ilmu yaitu: ilmu psikologi, sosiologi dan etnologi. Salah satu teori
yang dikembangkan Johnson adalah teori tumbuh kembang (early developmental)
dari Talcott Parsons. Selain itu, Johnson juga menggunakan teori sistem, konsep
dan definisi dari Rapoport, Chin, von Bertalanffy dan Buckley.

B.       Konsep Utama Teori  Dorthy E. Johnson  (Definisi – definisi)                                  


Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi
tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh
dan terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat
adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang diakatan sehat jika
mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terjadap lingkunagn internal dan eksternal
dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan
kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu
beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta
mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
Menurut Johnson, ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar
tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi
terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau
produktif seta mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.

Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale,


yaitu tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk
mencegah atau mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan seni
merawat harus berfokus pada pasien sebagi individu dan bukan pada
entitas yang spesifik. Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku
dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk membangun teorinya .
bagai suatu kondisi yang sulit dipahami dan dinamis yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan d
sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami dan dinamis yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan
n sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami dan dinamis yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja keseha

Asumsi-Asumsi dalam Teori Tingkah Laku


1). Perawatan (nursing)
Perawatan seperti yang dipandang Johnson adalah tindakan eksternal untuk memberikan
organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan
yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu memberikan eksternal baik
sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem dan karenanya membutuhkan pengetahuan
tentang order, disorder dan kontrol. Aktivitas perawatan tidak bergantung pada wewenang medis
tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis atau pengobatan.

2). Orang (person


Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku dengan pola, pengulangan dan cara
bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-
pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.
Manusia adalah sistem dari bagian-bagian yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan
untuk menjaga keseimbangan.

3). Kesehatan (health)


Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami dan dinamis yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial. Kesehatan menjadi suatu nilai
yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada manusia bukan pada
penyakit.
Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johnson

1.    Ingestif, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan


banyaknya makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah
laku.
2.    Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui
kterampilan yang kreatif.
3.    Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau
perlindungan dan berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4.    Eliminasi, berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan
banyaknya zat yang tidak di butuhkan oleh tubuh dikeluarkan secara
bilogis sebagai suatu subsistem tingkah laku.
5.    Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling
mencintai dan dicintai.
6.    Afiliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan
dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan
penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan
hidup.
7.    Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem
perilaku dalam mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta
kepercayaan.
Kelebihan dan Kelemahan Teori Dorothy JonhsonKekuatan:
1. Jonhson memberikan kerangka acuan bagi perawat yang bersangkutandengan perilaku klien
tertentu.
2. 2. Model perilaku johnson dapat digeneralisasikan di seluruh jangkahidup dan lintas budaya

3. Kelemahan :
4. 1. Ketidakjelasan hubungan antara konsep dan subsistemnya.
5. 2. Kurangnya definisi yang jelas untuk hubungan timbal balik antarasubsistem membuat sulit
untuk melihat seluruh sistem perilaku sebagaisuatu entitas.
6. 3. Kurangnya keterkaitan yang jelas antara konsep menciptakan kesulitandalam mengikuti
logika kerja Johnson.
Kesimpulan
Ditinjau dari kebutuhan keperawatan maka ruang lingkup pengkajian
fisik keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan keperawatan. Untuk
menentukan model yang dapat diterapkan di Indonesia, maka perlu
diadakan suatu pengkajian tentang masalah kesehatan di Indonesia, sistem
pelayanan kesehatan, sosial budaya peran perawat yang diharapkan.
Diharapkan dengan mempelajari dan memahami pengkajian keperawatan
yang optimal perawat dapat memberikan pelayanan secara profesional baik
dalam bentuk pemberian pelayanan keperawatan maupun asuhan
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai