PENDAHULUAN
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian
intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan
kesehatan.
Ilmu Keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan
kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, social dan spiritual.
Pemenuhan dasar tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
dalam praktik keperawatan profesional. Untuk tercapainya suatu keperawatan
professional diperlukan suatu pendekatan, yang disebut “Proses Keperawatan”
dan “Dokumentasi” keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan tentang
penyampaian informasi (komunikasi), penerapansesuaistandart praktik, dan
pelaksanaan proses keperawatan.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang
digunakan, antara lain adalah Dorothea Orem, Betty Neuman, Calista Roy,
Hildegard E. Peplau, Florence Nightingale, Leinenger dan jean watson.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori
Memberikan alasan untuk mengumpulkan data yang dapat dipercaya dan valid
tentang status kesehatan klien, yang penting untuk pengambilan keputusan yang
efektif dan implementasi.
1. Dorothea Orem
Orem mengembangakan metode keperawatan bertajuk Self-care. Self care
sendiri adalah penampilan atau aktivitas praktek berdasarkan keinginan
individu dan dilaksanakan untuk mempertahankan hidup, sehat dan
kesejahteraan. Unsur self-care adalah kemampuan yang dimiliki oleh
manusia atau kekuatan untuk terlibat di dalam self-care.
3 klasifikasi sistem keperawatan untuk memenuhi persyaratan self-care
klien. Sistem ini adalah sistem kompensatori penuh (wholly compensatory
system), sistem kompensatori sebagian (partly compensatory system) dan
sistem dukungan-pendidikan (supportive-educative system).
Kebutuhan universal dari perawatan diri sendiri atau bisa disebut
Universal Self Care Requisites (SCRs) antara lain adalah udara, air,
makananan, aktifitas dan istirahat, kesendirian dan interaksi sosial.
Perawat didorong untuk menetapkan modalitas dukungan untuk masing-
masing syarat perawatan diri.
2. Betty Newman
Stimuli Residual yaitu stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang
ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan
lingkungan yang sukar dialakukan observasi
Pada sistem ini terdapat dua mecanisme yaitu pertama mekanisme koping
bawaan yang prosesnya secara tidak disadari manusia tersebut, yang
ditentukan secara genetik atau secara umum dipandang sebagai proses yang
otomatis pada tubuh. Kedua yaitu mecanisme koping yang didapat dimana
coping tersebut di peroleh melalui pengembangan atau pengalaman yang
dipelajarinya
4. Peplau
c. Sumber Kesulitan/Masalah
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologi
individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting
karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya
tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji
tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien
semakin membaik.
d. Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi
satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu
hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan
menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang
berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang
unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk
dan penting untuk proses interpersonal.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini
memiliki empat tahap diantaranya:
Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien
menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap
kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam
pemberian askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien
melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan
terjadi proses pengumpulan data.
Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi
perilku pasien dan memberikan asuhan keperawatan. Respon
pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
o Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
o Individu mandiri terpisah dari perwat.
o Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
o Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan
atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi
perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat
merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap
situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang
terlibat didalamnya.
Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan
kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada
tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya
agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini
dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada
hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap pasien
melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan
penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan
menyalurkan energi kearah realisasi potensi.
Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi
kehidupan.
Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan
proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan
yang kreatif, konstruktif dan produktif.
Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang
bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan
alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan
diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang
penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.
5. Florence nightingale
Florence Nightingale lahir pada 12 Mei 1820 di Florence, Italia.
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah
satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teoti keperawatan yang melalui
model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran
perawat menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya
pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal
dengan teori lingkunganya.
6. Leinenger
Madeleine Leininger Madeleine lahir di Sutton, Nebraska pada 13 Juli
1925. Madeline Leininger mencetuskan teori transkultural dan teori caring.
Madeline leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan seorang
pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan keperawatan
yang berfokus pada manusia. Ia adalah perawat professional pertama yang
meraih pendidikan doctor dalam ilmu antropologi social dan budaya.
Theory of Culture Care saat ini digunakan secara luas dan tumbuh secara
relevan serta penting untuk memperoleh data kebudayaan yang mendasar
dari kebudayaan yang berbeda.
1.Manusia
Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan
norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta
melakukan tindakan. Menurut Leininger, manusia memiliki kecenderungan
untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun ia berada.
2.Kesehatan
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara
kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan
individu maupun kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka
sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.
3.Lingkungan
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau
pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia,
interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial
politik, dan atau susunan kebudayaan.
4.Keperawatan
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi
keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena
perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan
dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu maupun kelompok
untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara yang menguntungkan
yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang agar
mampu menghadapi rintangan dan kematian.
i. Dimensi struktur sosial dan budaya mengacu pada suatu pola dinamis
dan gambaran hubungan struktural serta faktor-faktor organisasi dari suatu
bentuk kebudayaan yang meliputi keagamaan, kebudayaan, politik,
ekonomi, pendidikan, teknologi , nilai budaya dan faktor-faktor
etnohistory serta bagaimana faktor-faktor ini dihubungkan dan berfungsi
untuk mempengaruhi perilaku manusia dalam lingkungan yang berbeda.
7. Jean Watson
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan
teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan
Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean
Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan
manusia yang saling berhubungan di antaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat,
kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang
meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan
intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan
aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami
bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna yang memiliki berbagai
macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan,
manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual
karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam
meninggalkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati
berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Tolok ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4
bagian kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan
yang satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan
tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik,
mental, sosial, serta spiritual.
Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan
dipraktekkan hanya secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang
hasilnya dapat memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan
berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di
rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
5. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa
menawarkan kepada pasien untuk mengembangkan potensinya untuk
memilih apa yang terbaik untuk dirinya saat itu.
6. Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan.
Praktek asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal
dengan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk meningkatkan
kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang
sakit.
7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
2. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan sosial yang baik.
Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain yang
dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi sehat ini, yaitu:
a. Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial
seimbang/serasi.
b. Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan
lingkungannya.
c. Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial,
dan lingkungan :
a. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
b. Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang
dirasakan dengan apa yang dialami.
3. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan
sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana
seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai -nilai tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat
biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson
menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh
setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli
dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi,
melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang
unik terhadap lingkungan.
4. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik.
Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan mengobati penyakit.
Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu: masalah
penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang tersedianya
perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari
praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial,
moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan
manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap
pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset
keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
a. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
b. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
c. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
d. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.
e. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif,
maupun negative.
f. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk
mengambil keputusan.
g. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
h. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi
mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
i. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
j. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
2. Perencanaan
a. Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan
bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
b. Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada rencana
asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
c. Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah
dikumpulkan & sesuai.
3. Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan
4. Evaluasi
a. Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil
pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
b. Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan
generalisasi terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang
mungkin akan terjadi untuk mendorong teori keperawatan secara umum
didasarkan pada studi pemecahan masalah
.
BAB III
PENUTUP
2. Teori keperawatan ini di cetuskan oleh tokoh- tokoh penting seperti dorothea
orem, betty neuman, calista roy, peplau, florence nightingale, laineger, Jean
Watson
3. Seluruh teori dan metode dari teori-teori ini merupakan konsep dasar
keperawatan yang di akai hingga saat ini
DAFTAR PUSTAKA