Teori Dorothea Orem pertama kali diterbitkan pada tahun 1971 dan
berfokus pada kebutuhan pelayanan diri klien. Teori keperawatan menurut Orem
(dalam Meleis, 2012), adalah agen perawatan diri untuk memenuhi kebutuhan
individu akan tindakan perawatan diri untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan, pulih dari penyakit atau cedera, dan mengatasi akibat-akibatnya.
Menurut Orem (dalam Potter & Perry, 2009), tujuan keperawatan adalah untuk
meningkatkan kemampuan klien untuk mendapatkan kebutuhannya.
Teori Orem dikenal sebagai self-care deficit theory. Teori Orem (dalam
Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2004) mencakup tiga konsep, yaitu teori self-
care (perawatan diri), teori self-care deficit (defisit perawatan diri), dan teori
nursing system (sistem keperawatan). Teori self-care (perawatan diri) memiliki
empat konsep, yaitu perawatan diri, tindakan perawatan diri, keharusan perawatan
diri, dan tuntutan perawatan diri yang terapeutik. Teori self-care deficit (defisit
perawatan diri) terjadi ketika tindakan perawatan diri tidak memadai untuk
memenuhi kebutuhan perawatan diri yang dibutuhkan. Teori defisit perawatan diri
Orem menjelaskan tidak hanya ketika keperawatan dibutuhkan saja, tetapi juga
bagaimana orang dapat dibantu melalui lima metode bantuan, yaitu bertindak atau
melakukan suatu tindakan untuk orang lain, membimbing, mengajarkan,
mendukung, dan menyediakan lingkungan yang mempromosikan kemampuan
individu untuk memenuhi tuntutan perawatan diri saat ini dan yang akan datang.
Sel
Dewasa pertengahan (± 40 Generativity vs f Absorption
VII
tahun – 65 tahun) (generativitas vs stagnasi)
Pada tahap kelima, individu mulai mencari siapa dirinya, namun sudah
siap untuk memasuki suatu peranan yang berarti di tengah masyarakat. Apabila
terjadi krisis identitas, membentuk suatu identitas yang stabil atau sebaliknya akan
terjadi kekacauan peranan. Pada tahap keintiman vs Isolasi, fase remaja berakhir.
Dalam tahapan ini terjadi hubungan yang intim dengan pasangannya dan
hubungannya tertutup dengan kedua orangtuanya. Sedangkan pada tahap ketujuh,
yakni generativitas vs stagnasi adanya tugas yang harus dicapai, yaitu dapat
mengabdikan diri guna mencapai keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu
(generatifitas) dengan tidak melakukan apa-apa (stagnasi). Tahap integritas vs
keputusasaan merupakan tahap terakhir, dimana individu berhasil menyesuaikan
diri dengan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup.
Daftar Pustaka
Depkes RI. (1998). Buku standar keperawatan kesehatan jiwa dan penerapan
standar asuhan keperawatan pada kasus di rsj dan rs ketergantungan
obat.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S.J. (2004). Fundamentals of nursing:
Concepts, process, and practice (7th ed.). New Jersey: Pearson Education.
Meleis, A.I. (2012). Theoretical nursing: Development and progress (5th ed.).
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins Inc.
Potter, A.P., & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of nursing (7th ed.). Singapore:
Elsevier.
Stuart, G.W., Sundeen, S.J. (2002). Buku saku keperawatan jiwa Edisi 3.
Jakarta: ECG.
Stuart, G.W. (2016). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.).
Elsevier: Mosby.
Stuart, G.W. (2007). Buku saku keperawatan jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC.
Sullivan, H.S. (1953). The interpersonal theory of psychiatry. New York: Norton
and Co.
Tusaie, K. R., & Joyce, J. F. (2013). Advanced Practice Psychiatric Nursing. New
York: Springer Publishing Company, LCC.
Yusuf, A., Fitryasari, R., Nirhayari, H.I. (2015). Buku ajar keperawatan
kesehatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika.