Anda di halaman 1dari 12

Tugas Makalah KMB I : Sriwahyuni,S.Kep.,Ners.,M.Kep.

,MM

PERSIAPAN,
PENATALAKSANAAN,
DAN PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
ASMA BRONCHIAL
KELOMPOK 4
Nia Elvira Makase (NH0118054)
Reylita Widi Arganta (NH0118065)
Risty Fatmawati L (NH0118071)
ANGGOTA Sonia T. Rahakratat (NH0118080)
KELOMPOK : Suciwati (NH0118083)
Susanti Marilalan (NH0118085)
SelviaWatafuhan (NH0118077)
Tasya Putri Tamara (NH0118088)
Yuni Saraila (NH0118096)
Pengertian asma

adalah penyakit heterogenous yang dapat menyerang dari


semua usia dan faktor ekonomi, merupakan salah satu dari
masalah kesehatan mayor di dunia, meskipun obat-obat
55%
baru dan evidence based guideline telah
30%berkembang di
tahun-tahun terkini namun tidak15ada perubahan besar pada
%

morbiditas dan mortalitas asma

(Alamali Lorensia, Mariana Wahyudi, 2019).


Anatomi Asma
Hidung atau naso atau nasal merupakan saluran udara yang
1. pertama.

Faring atau tekak merupakan tempat persimpangan antara jal


2. an pernapasan dan jalan makanan, terdapat di bawah dasar
tengkorak, di belakang rongga hidung, dan mulut sebelah
depan ruas tulang leher.

Laring atau pangkal tenggorokan merupakan saluran udara


3. dan bertindak sebagai pembentukan suara, terletak di depan
bagian faring sampai ketinggian vertebra servikal dan masuk
ke dalam trakea di bawahnya.

Trakea atau batang tenggorokan merupakan lanjutan dari


6. 4. laring yang dibentuk oleh 16 sampai 20 cincin yang terdiri
dari tulang-tulang rawan
Paru-paru merupakan sebuah alat
tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung (gelembung hawa atau alveoli) Bronkus atau cabang tenggorokan merupakan lanj
5. utan dari trakea, ada 2 buah yang terdapat pada ke
tinggian vertebra torakalis IV dan V.
Patofisiologi asma

01
02
Fase awal
Fase akhir (fase lambat)
pada asma ditandai dengan
konstriksi saluran bronkial dan terjadi setelah beberapa jam dari munculn
bronkospasme yang diikuti edema ya onset awal gejala dan bermanifestasi
saluran pernafasan dan produksi sebagai respon inflamasi
mukus berlebihan
Klasifikasi asma

1 Asma 2
Asma
Mengi
Patogenesis 4 Asma 3 5
Sentitasi
Patogenesis asma
Sebagian besar merupakan penyakit paru Sensitisasi asma
manifestasi akan muncul dengan karakteristik merupakan hubungan
sebelum usia 6 tahun inflamasi saluran napas, antara proses sensitisasi
hiperraktivitas saluran alergi dengan
dan kebanyakan gejala
napas terhadap berbagai perkembangan dan
awal sudah ditemukan rangsangan distruksi saluran nap
pada masa bayi. perjalanan penyakit alergi
as yang resibel baik yang dikenal sebagai
secara spontan maupun allergic march
dengan pengobatan. (perjalanan alamiah penya
kit alergi).
Persiapan pemeriksaan diagnosa pasien asma

4
3 Daftar nama pasien (supaya saat
pengambilan tidak terjadi kesalahan).

2
Alat dan bahan pengambilan spesimen

Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), minimal yang HARUS digunakan :


1 Jas laboratorium
Sarung tangan karet
Masker disposable

Cuci tangan dengan menggunakan sabun/desinfek


tan SEBELUM dan SESUDAH tindakan.
Program penatalaksanaan
pasien asma
Ada 7 komponen program penatalaksanaan asma dimana 6 di antaranya menyerupai komponen peng
obatan dan ditambah satu komponen yaitu pola hidup sehat Komponen tersebut meliputi (GINA, 2018):

1. Edukasi
2. Menilai dan monitor berat asma secara berkala
3. Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
4. Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang
5. Menetapkan pengobatan pada serangan akut
6. Kontrol secara teratur
7. Pola hidup sehat
Terapi penatalaksanaan
pasien asma
Terapi Pemeliharaan Asma Awal

1 Penatalaksanaan Asma Jangka Panjang


2
Penatalaksaan Farmakologis
• Bronchodilator (simpatomimetik, antikolinergik, teofilin)
3 • Kortikosteroid
• Anti-lekotrien (montelukas, zafirlukas)

4 Penatalaksaan Non Farmakologis


Pemeriksaan diagnostik
pasien asma
1 Anamnesis

Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada saluran napas


2 atas, dada dan kulit
• Tanda Tanda Vital
• Pemeriksaan Umum/pemeriksaan fisik

3 Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan spirometri
• Uji provokasi bronkus
• Radiologi
• Elektrokardiografi
Tingkatan derajad sesak nafas
penurunan derajat sesak napas yang di evaluasi menggunakan borg scale yaitu pada
pemeriksaan awal (T1) bernilai 3 berarti kondisi sesak yang dirasakan pasien merupaka
n sesak sedang hingga pada pemeriksaan akhir (T6) bernilai 1 yang berarti sesak yang
dirasakan pasien tingkat sangat ringan (Willyana, 2018).

Nilai Persepsi Sesak Napas


0 Tidak ada
0,5 Sangat, sangat ringan (sedikit terasa)
1 Sangat ringan
2 Ringan
3 Sedang
4 Sedikit berat
5 Berat
6
7 Sangat berat
8
9 Sangat, sangat berat (hampir tidak bisa bernapas)
10 Tidak bisa bernapas
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

A2 / 2018

Anda mungkin juga menyukai