Disusun oleh
Kelompok 4
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
SEMESTER 1 REGULER
i
UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya dan juga tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
Judul..........……………………………………………………........................i
Kata pengantar.........………...............…..….………………….....................ii
Daftar isi..........……………………………………………..…......................iii
Bab I Pendahuluan
Bab IV Penutup
a. Kesimpulan .......................................................................................xiv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi kerja melibatkan perawat didalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana
perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap
apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang harus dikerjakan. Model
konseptual keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan
pengajaran. Oleh karena itu model harus diperkenalkan untuk memperkuat
prosesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah
tentang profesi perawatan, bahwa perawat merupakan pembantu dokter
dan tidak sedikit yang berpikiran bahwa perawat hanya mengikuti perintah
dokter. Teori keperawatan yang saat ini dikembangkan dan diterapkan
serta diuji melalui pendidikan dan praktek keperawatan. Semua model
menggambarkan 4 konsep yang sama, yaitu :
1. Orang yang menerima Asuhan Keperawatan.
2. Lingkungan ( masyarakat ).
3. Kesehatan ( sehat / salut, kesehatan dan penyakit ).
4. Keperawatan dan peran perawat ( tujuan / sasaran, peran dan fungsi
)
Teori - teori keperawatan dibangun atas empat konsep tersebut untuk :
1. Memahami latar belakang teori Dorothy Johnson.
2. Memahami defenisi keperawatan menurut Dorothy Johnson.
3. Mengetahui konsep utama dari model Dorothy Johnson.
iv
4. Memahami model sistem prilaku menurut Dorothy Johnson.
5. Memahami asumsi-asumsi teori Dorothy Johnson.
6. Mengetahui aplikasi model konseptual keperawatan menurut Dorothy
Johnson.
7. Mengetahui kekuatan atau kelemahan teori Dorothy Johnson.
b. Tujuan Masalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik teori keperawatan
menurut Dorothy Johnson.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dengan keterkaitan paradigma
keperawan terhadap teori kepererawatan Dorothy Johnson.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan critical thinking keterkaitan antara
teori keperawatan dengan praktik keperawatan.
v
BAB II
TINJAUAN TEORI
vi
mengintegrasikan konsep berhubungan ke model sistem pekerjaannya, selanjutnya
digambarkan oleh pernyataan dari kepercayaan bahwa keperawatan dikaitkan
dengan satu orang sebagai satu keutuhan yang terintegrasi dan pada pengetahuan
spesifik dari objek yang kita perlukan. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
dan mempedulikan keutamaan klien.
vii
BAB III
PEMBAHASAN
viii
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan
‘’behavioral sistem theory’’. Johnson menerima definisi
perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi:
output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang
keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsif
terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation.
Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh
kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang
telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.
Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun
1968, Johnson menyatakan, ” A system is a whole that
functions as a whole by virtue of the interpedence of it’s part.”
(system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan
atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson
menerima pernyataan chin yakni tedapat “organisasi, interaksi,
interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Di
samping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam
bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap
kekuatan yang mengenai mereka.
ix
fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi
pengaruh yang diakibatkan.
3. Subsistem
Komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku
menurut Johnson adalah
Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas
serta mencapai kesenangan dalam pencapaian
pengakuan dari lingkungan.
Achievement, merupakan tingkat pencapaian
prestasi melalui keterampilan yang kreatif.
Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan
diri atau perlindungan dan berbagai ancaman yang
ada di lingkungan.
Eliminasi, merupakan bentuk pengeluran segala
sesuatu dari sampah atau barang yang tidak berguna
secara biologis.
Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan
saling mencintai dan dicintai.
Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan
kebutuhan tambahan dalam mempertahankan
lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian
dalam kehidupan social, keamanan, dan
kelangsungan hidup.
x
dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang
berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu memberikan
eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem dan
karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan kontrol.
Aktivitas perawatan tidak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat
pelengkap (komplementer) bagi medis atau pengobatan.
2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang
menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik
manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.
Manusia adalah sistem dari bagian-bagian yang membutuhkan beberapa
aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan.
Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting
untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang
rendah mengganggu keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia
terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan
membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan
sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.
3. Kesehatan (health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami dan dinamis yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis,
psikologis dan sosial. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh
para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada manusia bukan pada
penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan
subsistem–subsistem dari sistem perilaku. Manusia berusaha mencapai
keseimbangan dalam sistem ini yang akan mengarah ke perilaku
fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan struktural
xi
atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika
sistem membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan,
suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi
dan penyembuhan.
4. Lingkungan
Dalam teori Johnson, lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang
bukan bagian sistem perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi sistem
dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang
menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk
berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem perilaku berusaha menjaga
equilibrium dalam respon terhadap faktor lilngkungan dengan mengatur
dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang
kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan sistem perilaku dan
mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan
supaya sistem membangun kembali eqilibrium dalam menghadapi
tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat
melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
xii
developmental) dari Talcott Parsons. Selain itu, Johnson juga menggunakan teori
sistem, konsep dan definisi dari Rapoport, Chin, von Bertalanffy dan Buckley.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
xiii
Daftar Pustaka
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/model-perilaku-johnson/
https://id.scribd.com/document/360108639/Teori-Keperawatan-Dorothy-e-
Johnson
https://id.scribd.com/document/425670132/3-Konsep-Teori-Utama-
Kebutuhan-Dasar-Johnson
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2014/03/teori-keperawatan-perilaku-
dorothy-e.html?m=1
https://www.pakmantri.com/2020/03/teori-keperawatan-dorothy-e-
johnson.html?m=1
xiv