Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN MENURUT DORROTY JOHNSON

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah: Falsafah dan Teori Keperawatan

Dosen pengampu: Ns. Indah Wulaningsih, M.Kep

Disusun oleh

Kelompok 4

1. Ida Novi Fitriyani (2103017)


2. Putri Ayu Septiasari (2103028)
3. Niken Sephia Marshanda (2103024)
4. Mohamad Kiki Fahmi (2103023)
5. Rizkhi Chandra Wibowo (2103031)

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

SEMESTER 1 REGULER

i
UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya dan juga tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demak, 8 Oktober 2021

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

Judul..........……………………………………………………........................i

Kata pengantar.........………...............…..….………………….....................ii

Daftar isi..........……………………………………………..…......................iii

Bab I Pendahuluan

a. Latar belakang penulisan makalah……...………………....................iv


b. Tujuan penulisan makalah…………………….…….…………..……v

Bab II Tinjauan Teori (terkait dengan tema)

a. Biografi Dorroty Johnson.....................................................................vi

Bab III Pembahasan

a. Karakteristik terori keperawatan…….……………………..............viii


b. Keterkaitan paradigma keperawatan terhadap teori keperawatan yang
dibahas.................................................................................................x
c. Critical thinking kelompok tentang keterkaitan teori keperawatan terhadap
praktik keperawatan...........................................................................xii

Bab IV Penutup

a. Kesimpulan .......................................................................................xiv

Daftar Pustaka .............................................................................................xv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi kerja melibatkan perawat didalamnya. Model
konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana
perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap
apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang harus dikerjakan. Model
konseptual keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan
pengajaran. Oleh karena itu model harus diperkenalkan untuk memperkuat
prosesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah
tentang profesi perawatan, bahwa perawat merupakan pembantu dokter
dan tidak sedikit yang berpikiran bahwa perawat hanya mengikuti perintah
dokter. Teori keperawatan yang saat ini dikembangkan dan diterapkan
serta diuji melalui pendidikan dan praktek keperawatan. Semua model
menggambarkan 4 konsep yang sama, yaitu :
1. Orang yang menerima Asuhan Keperawatan.
2. Lingkungan ( masyarakat ).
3. Kesehatan ( sehat / salut, kesehatan dan penyakit ).
4. Keperawatan dan peran perawat ( tujuan / sasaran, peran dan fungsi
)
Teori - teori keperawatan dibangun atas empat konsep tersebut untuk :
1. Memahami latar belakang teori Dorothy Johnson.
2. Memahami defenisi keperawatan menurut Dorothy Johnson.
3. Mengetahui konsep utama dari model Dorothy Johnson.

iv
4. Memahami model sistem prilaku menurut Dorothy Johnson.
5. Memahami asumsi-asumsi teori Dorothy Johnson.
6. Mengetahui aplikasi model konseptual keperawatan menurut Dorothy
Johnson.
7. Mengetahui kekuatan atau kelemahan teori Dorothy Johnson.

b. Tujuan Masalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik teori keperawatan
menurut Dorothy Johnson.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dengan keterkaitan paradigma
keperawan terhadap teori kepererawatan Dorothy Johnson.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan critical thinking keterkaitan antara
teori keperawatan dengan praktik keperawatan.

v
BAB II
TINJAUAN TEORI

a. Biografi Dorothy Johnson

Dorothy Johnson dilahirkan di Savannah, Georgia pada tahun 1919. Dia


seorang Sarjana Muda Dalam Ilmu Pengetahuan Keperawatan dari Universitas
Vanderbilt, Nashville, Tennesse dan tentang ilmu kesehatan dari Harvard. Dia
memulai penerbitan idenya tentang keperawatan segera setelah wisuda dari
Vanderbilt. Kebanyakan waktunya untuk berkarier sebagai guru di universitas dari
California, Los Angles. Dia mengerjakan tugasnya seperti Guru Besar dan
pension pada tanggal 1 Januari 1978, dan setelah itu berada di Florida.

Dorothy Johnson mempengaruhi profesinya melalui penerbitan karyanya


sejak tahun 1950. Sepanjang kariernya, Johnson telah menekan kepentingan dari
penelitian yang mendasari ilmu perawatan oleh perawat kepada klien. Johnson
merupakan pencetus awal dari keperawatan sebagai satu pengetahuan seperti
halnya suatu seni. Johnson adalah seorang perawat yang mempunyai satu
pengetahuan yang mencerminkan keduanya, yaitu pengetahuan dan seni. Johnson
mengajukan bahwa ilmu pengetahuan dari keperawatan penting bagi perawatan
yang dilaksanakan oleh perawat secara efektif yang meliputi satu konsep kunci
yang diambil dari dasar dan ilmu terapan.

Pada tahun 1968, Johnson mengusulkan model keperawatannya sebagai


wujud perkembangan dari "Efisien dan Fungsi Tingkah Laku yang Efektif pada
Pasien untuk Mencegah Penyakit”. Dalam posisi ini Johnson mulai

vi
mengintegrasikan konsep berhubungan ke model sistem pekerjaannya, selanjutnya
digambarkan oleh pernyataan dari kepercayaan bahwa keperawatan dikaitkan
dengan satu orang sebagai satu keutuhan yang terintegrasi dan pada pengetahuan
spesifik dari objek yang kita perlukan. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
dan mempedulikan keutamaan klien.

Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale, yaitu


tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau
mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada
pasien sebagi individu dan bukan pada entitas yang spesifik. Johnson
memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi
untuk membangun teorinya .

vii
BAB III
PEMBAHASAN

a. Karakteristik Teori Dorothy Johnson

1. Konsep utama Teori Dorothy Johnson


Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan
keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi
tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah
timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan
terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku
tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem
eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Seseorang diakatan sehat jika mampu berespon adaptif baik
fisik, mental, emosi dan sosial terjadap lingkunagn internal dan
eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya.
Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada
individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan
harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau
produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang
lainnya.

viii
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan
‘’behavioral sistem theory’’. Johnson menerima definisi
perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi:
output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang
keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsif
terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation.
Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh
kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang
telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama.
Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun
1968, Johnson menyatakan, ” A system is a whole that
functions as a whole by virtue of the interpedence of it’s part.”
(system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan
atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson
menerima pernyataan chin yakni tedapat “organisasi, interaksi,
interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen”. Di
samping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam
bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap
kekuatan yang mengenai mereka.

2. Sistem Perilaku (Behavioral System)


Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara
bersikap dengan maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk
unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan
membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan
menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi
dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan
dijelaskan. Manusia sebagai sistem perilaku berusaha untuk mencapai
stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang
berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu

ix
fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi
pengaruh yang diakibatkan.

3. Subsistem
Komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku
menurut Johnson adalah
 Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas
serta mencapai kesenangan dalam pencapaian
pengakuan dari lingkungan.
 Achievement, merupakan tingkat pencapaian
prestasi melalui keterampilan yang kreatif.
 Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan
diri atau perlindungan dan berbagai ancaman yang
ada di lingkungan.
 Eliminasi, merupakan bentuk pengeluran segala
sesuatu dari sampah atau barang yang tidak berguna
secara biologis.
 Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan
saling mencintai dan dicintai.
 Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan
kebutuhan tambahan dalam mempertahankan
lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian
dalam kehidupan social, keamanan, dan
kelangsungan hidup.

b. Paradigma keperawatan menurut Dorothy Johnson


Asumsi-asumsi keperawatan menurut Dorothy Johnson terdapat 4
komponen yaitu:
1. Perawatan (nursing)
Perawatan seperti yang dipandang Johnson adalah tindakan
eksternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien

x
dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang
berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu memberikan
eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem dan
karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan kontrol.
Aktivitas perawatan tidak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat
pelengkap (komplementer) bagi medis atau pengobatan.

2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang
menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik
manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.
Manusia adalah sistem dari bagian-bagian yang membutuhkan beberapa
aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan.
Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting
untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang
rendah mengganggu keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia
terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan
membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan
sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.

3. Kesehatan (health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami dan dinamis yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis,
psikologis dan sosial. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh
para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada manusia bukan pada
penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan
subsistem–subsistem dari sistem perilaku. Manusia berusaha mencapai
keseimbangan dalam sistem ini yang akan mengarah ke perilaku
fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan struktural

xi
atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika
sistem membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan,
suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi
dan penyembuhan.

4. Lingkungan
Dalam teori Johnson, lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang
bukan bagian sistem perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi sistem
dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang
menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk
berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem perilaku berusaha menjaga
equilibrium dalam respon terhadap faktor lilngkungan dengan mengatur
dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang
kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan sistem perilaku dan
mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan
supaya sistem membangun kembali eqilibrium dalam menghadapi
tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat
melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.

c. Critical thinking keterkaitan teori keperawatan terhadap praktik


keperawatan.

Teori Model sistem perilaku Johnson/Johnson Behavioral System Model


(JBSM) dikembangkan berdasarkan teori dari Florence Nightingale. Dia
sependapat dengan pemikiran Nightingale bahwa hal yang paling penting dalam
keperawatan adalah hubungan antara pasien dengan lingkungan, bukan hanya
berfokus pada penyakitnya saja.

Johnson mengembangkan teorinya menggunakan teori perilaku yang


berasal dari berbagai disiplin ilmu yaitu: ilmu psikologi, sosiologi dan etnologi.
Salah satu teori yang dikembangkan Johnson adalah teori tumbuh kembang (early

xii
developmental) dari Talcott Parsons. Selain itu, Johnson juga menggunakan teori
sistem, konsep dan definisi dari Rapoport, Chin, von Bertalanffy dan Buckley.

Literature – literature diatas digunakan untuk melandasi proses untuk


mengidentifikasi dan menentukan karyanya dari ketujuh subsistem yang
dikembangkan Dorothy E. Johnson.

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Kesimpulan Ditinjau dari kebutuhan keperawatan maka ruang lingkup


pengkajian fisik keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan keperawatan.
Untuk menentukan model yang dapat diterapkan, maka perlu diadakan suatu
pengkajian tentang masalah kesehatan, sistem pelayanan kesehatan, sosial budaya
peran perawat yang diharapkan. Diharapkan dengan mempelajari dan memahami
pengkajian keperawatan yang optimal perawat dapat memberikan pelayanan
secara profesional baik dalam bentuk pemberian pelayanan keperawatan maupun
asuhan keperawatan. Saran Semoga dalam pembuatan makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan pembaca terutama didalam “Konsep Dasar
Keperawatan“ tentang “Model Teori Konseptual Keperawatan menurut Dorothy
Johnson“.

xiii
Daftar Pustaka

http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/model-perilaku-johnson/

https://id.scribd.com/document/360108639/Teori-Keperawatan-Dorothy-e-
Johnson

https://id.scribd.com/document/425670132/3-Konsep-Teori-Utama-
Kebutuhan-Dasar-Johnson

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2014/03/teori-keperawatan-perilaku-
dorothy-e.html?m=1

https://www.pakmantri.com/2020/03/teori-keperawatan-dorothy-e-
johnson.html?m=1

xiv

Anda mungkin juga menyukai