Anda di halaman 1dari 11

Terapi Komplementer

Manipulative Based Therapy :


Terapi Relaksasi Napas Dalam
Disusun oleh:

FEBRIANATRI CAHYANINGRUM
NIM.202310101031
Konsep Dasar
Definisi Konsep Teori

Terapi relaksasi napas dalam adalah


salah satu teknik relaksasi paling Pernapasan dalam, yang juga dikenal sebagai
sederhana yang digunakan perawat dalam pernapasan diafragma, adalah teknik yang
mengelola nyeri. Terapi ini juga didasarkan pada anggapan bahwa menyatukan
merupakan metode non-invasif, murah, pikiran dan tubuh menghasilkan relaksasi. Teknik
hemat waktu, bebas risiko. Teknik tersebut dilakukan dengan mengontraksikan
relaksasi nafas dalam adalah teknik yang diafragma, menarik dan menghembuskan napas
digunakan oleh individu untuk secara perlahan. Pernapasan dalam bisa
memberikan pengendalian diri ketika ada memperkuat kadar oksigen dalam darah, memijat
ketidaknyamanan fisik atau emosional organ dalam yang terletak di atau dekat perut.
atau stress (Ariga, 2019) (Toussaint, et al., 2021).
Manfaat
1. Menjaga pertukaran gas
2. Mencegah paru atelectasis
3. Meningkatkan efisiensi batuk
4. Mengurangi stress baik fisik/emosional
5. Mengurangi intensitas nyeri
6. Mengurangi kecemasan
7. Mengurangi tekanan pada otot
Indikasi dan Kontraindikasi

Kontraindikasi Indikasi

❑ Pasien yang mengalami nyeri


Terapi komplementer relaksasi napas
dalam memiliki kontraindikasi atau tidak ❑ Pasien yang menderita hipertensi
diperkenankan diberikan kepada pasien yang
❑ Pasien dengan kecemasan atau anxiety
sedang atau memiliki riwayat sesak nafas serta
pasien yang menderita penyakit jantung ❑ Pasien yang mengalami stress baik fisik maupun
emosiional
TAHAP PERSIAPAN
CARA KERJA

a. Sebelum pergi ke klien sebaiknya, seorang perawat harus tau dan


mempelajari status atau riwayat kesehatan dari klien saat itu

b. Perawat dianjurkan untuk mencuci tangan sebelum bertemu klien dan


memberikan tindakan
TAHAP ORIENTASI
CARA KERJA

a. Memberikan salam dan memperkenalkan diri kepada klien


b. Memvalidasi kondisi klien pada saat itu
c. Menjaga privasi klien sebelum melakukan tindakan seperti menutup gorden,
menutup pintu kamar, atau mempersilahkan keluarga yang tidak berkepentingan
untuk keluar kamar terlebih dahulu
d. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari prosedur yang akan dilakukan yaitu
relaksasi nafas dalam kepada klien dan keluarga
TAHAP KERJA
a. Menginstruksikan klien untuk focus pada pernapasan, rileks dan juga tenang, dengan posisi yang
nyaman (biasanya posisi semi fowler) (Jarrah et all,2022)
CARA KERJA

b. Menginstruksikan klien untuk nafas yang dalam melalui hidung sampai rongga paru berisikan udara
dengan jumlah hitungan sebanyak (1,2,3) dan kemudian ditahan sekitar 3 detik (Jarrah,2022).

c. Kemudian, mengehembuskan nafas melalui mulut secara perlahan-lahan sambil menginstruksikan klien
untuk memusatkan perhatian membiarkan tubuh menjadi kendor dan merasakan kenyamanan hal
tersebut (A. Aziz & Musrifatul, 2016).

d. Selanjutnya, menginstruksikan klien untuk nafas dalam kembali dengan hitungan (1,2,3) selama 1-3
detik, lalu hembuskan secara perlahan dan merasakan saat ini udara tersebut mengalir dari tangan, kaki,
menuju ke area paru-paru lalu rasakan udara mengalir ke seluruh tubuh (Jarrah et all,2022)

e. Anjurkan klien untuk mengulangi prosedur yang telah diajarkan selama 10 menit sampai dengan rasa
nyeri, rasa cemas, gelisah, dan lainnya. berkurang atau hilang (Jarrah et all,2022; Jafari et all,2020).
Beritahu pasien Teknik ini akan bekerja lebih baik jika dilakuka dua kali setiap hari selama 10 menit
setiap sesinya.
TAHAP TERMINASI
CARA KERJA

a. Perawat melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan klien yaitu relaksasi nafas
dalam, evaluasi dilakukan secara subjektif dan objektif

b. Perawat melakukan kontrak kegiatan selanjutnya pada klien

c. Perawat mengakhiri kegiatan dengan baik

d. Perawat mencuci tangan kembali setelah mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada klien

e. Perawat melakukan dokumentasi terhadap kegiatan yang dilakukan.


Hal Yang Harus Diperhatikan :
1. Dilakukan sesuai indikasi pada klien

2. Posisi klien yang harus tepat dan nyaman

3. Pikiran yang rileks dan dalam keadaan pikiran istirahat,

4. Lingkungan dalam keadaan yang tenang,

5. Jika pasien merasa pusing, kemungkinan pasien


bernapas terlalu cepat atau terlalu lambat. Berhenti
berlatih latihan pernafasan dalam beberapa saat hingga
perasaan tersebut hilang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz A. Musrifatul. (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba Medika.

2. American Lung Association. Breathing exercises. Lung.org; 2018. https:// www.lung.org/lung-health diseases/wellness/breathing-exercises. [Accessed 20 January 2018].

3. Anggraini.Y.(2020). Efektivitas Teknik relaksasi nafas dalam terhadap tekanan darah pada hipertensi di Jakata. Jurnal JKFT : Universitas Muhammadiyah Tangerang. 5 (1) : 41-47

4. Ariga, R. A. (2019). Decrease anxiety among students who will do the objective structured clinical examination with deep breathing relaxation technique. Open Access Macedonian
Journal of Medical Sciences, 7(16), 2619–2622. https://doi.org/10.3889/oamjms.2019.409

5. Barr J, Fraser GL, Puntillo K, Ely EW, Gelinas C, Dasta JF, et al. Clinical practice guidelines for the management of pain,agitation,and delirium in adult patients in the intensive care
unit. Crit Care Med 2013;41(1):263e306. https://doi.org/10.1097/ccm.0b013e3182783b72.

6. Gelinas C, Arbour C, Michaud C, Robar L, C ot ^ e J. Patients and ICU nurses ’ perspectives of non-pharmacological interventions for pain management. Nurs Crit Care
2013;18(6):307e18. https://doi.org/10.1111/j.1478- 5153.2012.00531.x.

7. Jarrah, M. I., Hweidi, I. M., Al-Dolat, S. A., Alhawatmeh, H. N., Al-Obeisat, S. M., Hweidi, L. I., Hweidi, A. I., & Alkouri, O. A. (2022). The effect of slow deep breathing relaxation
exercise on pain levels during and post chest tube removal after coronary artery bypass graft surgery. International Journal of Nursing Sciences, 9(2), 155–161.
https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2022.03.001

8. Toussaint, L., Nguyen, Q. A., Roettger, C., Dixon, K., Offenbächer, M., Kohls, N., Hirsch, J., & Sirois, F. (2021). Effectiveness of Progressive Muscle Relaxation, Deep Breathing, and
Guided Imagery in Promoting Psychological and Physiological States of Relaxation. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2021, 5924040.
https://doi.org/10.1155/2021/5924040

9. Yau, K. K. Y., & Loke, A. Y. (2021). Effects of diaphragmatic deep breathing exercises on prehypertensive or hypertensive adults: A literature review. In Complementary Therapies in
Clinical Practice (Vol. 43). Churchill Livingstone. https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2021.101315
TERIMA
KASIH.

Anda mungkin juga menyukai