Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ANALISIS ARTIKEL

INTERVENSI TERAPI RELAKSASI BENSON UNTUK


MENGURANGI NYERI PADA PASIEN POST OPERASI
Sebagai Salah Satu Syarat Memenuhi Tugas Kelompok
Stase Keperawatan Dasar Profesi
Dosen Pengampu: Ns. Aprilia Kartika Sari, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh kelompok 2:

Yolanda Sri Bhunga I4B02200


1
Nana Lia Safitri I4B02200
6
Novi Vebianti I4B02201
9
Dewi Hajar Khansa A. I1B02202
8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
PURWOKERTO
2022
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laparotomi merupakan suatu prosedur pembedahan mayor yaitu
melakukan penyayatan pada lapisan dinding perut untuk mengetahui organ
yang mengalami masalah. Pembedahan dilakukan sebagai upaya pengobatan
dengan cara invasif. World Health Organization (WHO) menyatakan adanya
peningkatan pasien laparotomi 10% tiap tahunnya di dunia. Indonesia
menempati peringkat kelima dengan tindakan pembedahan laparotomi
sebanyak 42% pada tahun 2018 (Indriyani & Faradisi, 2021; Utami, 2016).
Pembedahan menyebabkan ketidaknyamanan dan trauma bagi pasien.
Keluhan yang sering dirasakan yaitu nyeri. International for the Study of Pain
menyatakan nyeri sebagai pengalaman sensoris dan emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan adanya keursakan jaringan actual maupun
potensial. Nyeri termasuk masalah utama dalam keperawatan paska operasi
khususnya pada pasien anak. Penanganan nyeri pada anak yang tidak adekuat
dapat menyebabkan panjangnya durasi perawatan, perawatan berulang, lama
penyembuhan luka sehingga meningkatkan risiko komplikasi paska
pembedahan (Krunkaityte et al., 2021; Muzaki1 et al., 2021).
Berdasarkan kondisi diatas penting untuk menerapkan berbagai tindakan
dalam upaya mengatasi nyeri pada pasien paska laparotomi, khususnya pada
anak-anak. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat digunakan yaitu
Teknik terapi benson.

1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menganalisis dan memahami artikel terkait dengan
intervensi Teknik terapi benson terhadap nyeri pada pasien post operasi.
BAB II. ANALISIS JURNAL

2.1 Jurnal Utama


1. Identitas jurnal

Judul
Benson Relaxation Technique: Reducing Pain Intensity,
Anxiety level and Improving Sleep Quality among
Patients Undergoing Thoracic Surgery

Penulis Aml Ahmed Mohammed ELmetwaly, Entisar Gaad El


moula Shaaban, Eman Mahmoud Hafez Mohamed

Sumber
Egyptian Journal of Health Care
Jurnal
Tahun 2020
Nomor 4
Volume 11
Halaman 602-614
DOI 10.21608/EJHC.2020.160893

2. Metodologi Penelitian
Tujuan Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi Benson
Penelitian dalam mengurangi intensitas nyeri, tingkat kecemasan
dan meningkatkan kualitas tidur pada pasien yang
menjalani operasi toraks
Desian Kuasi-eksperimental
Penelitian
Teknik
Purposive sampel
Sampling
Jumlah 160 pasien yang menjalani operasi toraks
Sampel
Kriteria Kedua jenis kelamin dan berusia antara 18 dan 60
Inklusi tahun dengan semua jenis operasi toraks, dan pasien
bersedia mengikuti penelitian.
Kriteria Keengganan pasien untuk berpartisipasi dalam
Eksklusi penelitian, pasien memiliki cacat fisik, pasien dengan
obat penenang atau obat penenang biasa, pasien
memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
Prosedur
Sampel secara acak ditugaskan ke dua kelompok yang
Penelitian
sama (kelompok studi dan kontrol) masing-masing
kelompok terdiri dari (80) pasien. Kelompok pertama
(kelompok belajar) yang menerima instruksi tentang
teknik relaksasi Benson (BRT) dan mulai menerapkan
teknik pasca operasi dua jam setelah sadar tiga hari
kemudian. Kelompok kedua (kelompok kontrol) yang
hanya terpapar perawatan medis dan perawatan rutin
dan tidak berpartisipasi dalam program terapi fisik apa
pun selama masa penelitian.

Instruksi teknik relaksasi Benson mencakup langkah-


langkah berikut:

a. Duduk dengan tenang dalam posisi santai.

b. Tutup mata.

c. Relaksasikan seluruh otot tubuh secara mendalam,


mulai dari telapak kaki hingga bagian atas kepala
bergerak maju, dan rilekskan seluruh bagian tubuh.

d. Tarik napas melalui hidung dan hembuskan melalui


mulut sambil menghembuskan napas, ulangi satu kata
atau angka secara diam-diam; Tuhan atau pilih kata
apa saja yang suka diulang, lalu tarik napas dan
hembuskan dengan lebih santai nyaman dan percaya
diri.

e. Lakukan ini selama dua puluh menit. Cobalah untuk


menjaga tubuh dan otot tetap rileks dan ulangi kata
tertentu yang diinginkan dalam pikiran. Pasien dapat
membuka mata untuk memeriksa waktu, tanpa
menggunakan alarm.

f. Setelah selesai, duduklah dengan tenang selama


beberapa menit, pertama dengan mata tertutup dan
kemudian dengan mata terbuka.

g. Jangan khawatir tentang berhasil mencapai tingkat


relaksasi yang dalam. Pertahankan sikap negatif dan
biarkan relaksasi terjadi pada waktunya sendiri.

h. Ketika gangguan terjadi, abaikan dan terus ulangi


kata yang diinginkan. Dengan mengikuti latihan ini,
respons harus datang dengan sedikit usaha. Latih
teknik ini dua kali sehari, tetapi tidak dalam waktu
dua jam setelah makan karena proses pencernaan
tampaknya mengganggu induksi perubahan yang
diharapkan.
Uji Statistik Analisis data dilakukan dengan uji Chi square,
koreksi Monte Carlo, Uji t Student, ANOVA dengan
ukuran berulang, koefisien Pearson, uji Friedman,
dan Regresi. Data kualitatif disajikan dalam bentuk
angka dan persen. Tingkat signifikansi dihitung pada
p <0,05serta SPSS versi 20.0
Hasil
Penelitian Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat nyeri
meningkat secara signifikan lebih tinggi di antara
kelompok studi setelah menggunakan teknik relaksasi
Benson daripada kelompok kontrol terutama pra dan
pasca operasi selama tiga hari di P1dan P3nilai
<0,001. Tabel 2 menunjukkan bahwa kualitas tidur
meningkat antara kelompok studi yang menerapkan
teknik relaksasi Benson dibandingkan kelompok
kontrol terutama pasca operasi dua jam tiga hari di
P2dan P3masing-masing bernilai 0,002 dan 0,009. Di
sisi lain, tabel yang sama menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan secara statistik teknik
relaksasi Benson ketika diterapkan pada pasien pasca
operasi terhadap penurunan tingkat kecemasan dan
depresi pada tiga periode penelitian pada nilai P1, P2
dan P3 0,035, <0,001 dan <0,001 masing-masing
untuk kecemasan, dan <0,001, 0,016, dan <0,001
masingmasing untuk depresi.

Tabel 3 menunjukkan bahwa secara statistik terdapat


pengaruh korelasi tingkat nyeri terhadap tingkat
kualitas tidur, tingkat kecemasan dan tingkat depresi
pada ketiga masa penelitian pada P < 0,05. Selain itu
terdapat hubungan yang signifikan secara statistik
antara tingkat kualitas tidur dengan tingkat
kecemasan & depresi pada tiga periode penelitian
pada P <0,05. Sementara ada korelasi statistik antara
kecemasan dan tingkat depresi tetapi tidak signifikan
sebelum operasi dua jam dan tiga hari pada nilai P
masing-masing 0,116 dan 0,659.
Tabel 4 menunjukkan bahwa faktor yang paling
umum yang dapat mempengaruhi tingkat kualitas
tidur pada pasien yang menjalani operasi toraks yang
mencerminkan bahwa, tingkat nyeri merupakan faktor
pertama yang dapat mempengaruhi tingkat kualitas
tidur pada nilai P < 0,001, sedangkan faktor kedua
adalah tingkat kualitas tidur. jenis kelamin pasien
pada nilai P 0,007, selain faktor ketiga dan keempat
adalah kualifikasi pasien dan kecemasan rumah sakit
pada nilai P masingmasing 0,034 dan 0,050.
Simpulan Menurut hasil penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa teknik relaksasi Benson berpengaruh positif
dengan signifikansi statistik karena terdapat
peningkatan tingkat nyeri dan kualitas tidur pada
kelompok studi yang menerapkan teknik relaksasi
Benson dibandingkan dengan kelompok studi yang
menerapkan teknik relaksasi Benson pada kelompok
kontrol. Di sisi lain, ada penurunan tingkat
kecemasan dan depresi di antara kelompok studi
dengan efek yang signifikan secara statistik dari
teknik relaksasi Benson ketika diterapkan di antara
pasien pasca operasi. Tingkat nyeri merupakan faktor
paling umum yang dapat mempengaruhi tingkat
kualitas tidur pasien yang menjalani operasi toraks
diikuti oleh jenis kelamin pasien selain kualifikasi
pasien dan kecemasan rumah sakit.
2.2 Jurnal Pendamping 1
1. Identitas Jurnal
Judul Implementation of Benson Relaxation Technique to
Reduction of Pain Scale in Appendixtomy Post
Operating Patients in Metro City

Penulis Astri Septiana, Anik Inayati, Ludiana

Sumber Jurnal Jurnal Cendikia Muda


Tahun 2021
Nomor 4
Volume 1
Halaman 444-451
DOI -

2. Metodologi Penelitian

Tujuan Untuk menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi


Penelitian appendiktomi di Kota Metro tahun 2020

Desain Studi Kasus


Penelitian

Teknik -
Sampling

1 orang pasien
Jumlah
Sampling

Pasien penyakit apendisitis yang mengalami nyeri


Kiteria Inklusi
skala 4-6, pasien post operasi appendiktomi

Kiteria ekslusi -
Prosedur Penelitian dilakukan pada 1 orang pasien yang
Penelitian mengalami masalah keperawatan nyeri dengan skala
nyeri sedang (skala nyeri 4-6), pasien post operasi
appendiktomi Hari ke-0 sd hari ke-3. Penerapan ini
dilakukan di Wilayah Kelurahan Mulyojati Kota Metro
dan dilaksanakan pada tanggal 02-04 Juli 2020.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data
menggunakan lembar observasi dan alat ukur skala
nyeri menurut bourbanis.

Uji Statistik -

Hasil Berdasarkan tablel pada jurnal tersebut dapat diketahui


Penelitian bahwa saat pengkajian, nyeri di rasakan Ny. K adalah
nyeri sedang (skor nyeri 6), sebelum implementasi pada
hari pertama nyeri yang dirasakan Ny. K berada pada
kategori nyeri sedang (skor nyeri 6) dan setelah di
berikan relaksasi benson menurun menjadi (skor nyeri
5). Pada hari kedua implementasi, nyeri yang dirasakan
Ny. K kategori nyeri sedang (skor nyeri 5) dan setelah
intervensi menurun menjadi nyeri sedang (skor nyeri 4).
Sedangkan hari ketiga, nyeri yang di rasakan Ny. K
kembali mengalami penurunan dimana sebelum
intervensi skor yang Ny. K rasakan adalah nyeri ringan
(skor nyeri 3) dan setelah intervensi Ny. K mengatakan
nyeri dirasakan pada (skor nyeri 2).

Kesimpulan Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa relaksasi


benson dapat menurunkan skala nyeri pada pasien post
operasi appendiktomi
2.3 Jurnal Pendamping 2
1. Identitas Jurnal
Judul Evaluate effect from Benson relaxation in reducing
pain and stress in postpartum mothers
Caesarean section
Penulis Riddhi Parmar, Anjali Tiwari
Sumber Journal of Clinical and Diagnostic Research
Jurnal
Tahun 2021
Nomor 6
Volume 15
Halaman 10-12
DOI 10.7860/JCDR/2021/48029.15020

2. Metodologi Penelitian

Tujuan Untuk mengevaluasi efek relaksasi Benson dalam


Penelitian mengurangi rasa sakit dan stres pada ibu
pascapersalinan
Desian Quasi experiment
Penelitian
Teknik Non-probability convenient
Sampling
Jumlah 5 ibu pasca operasi Caesar
Sampel
Kriteria Ibu yang telah menjalani operasi Caesar dalam 2
Inklusi hari; primigravida atau multigravida; usia 18-32
tahun
Kriteria Ibu yang telah melakukan operasi Caesar dimana
Ekslusi bayinya yang baru lahir memiliki kelainan bawaan
atau bayi meninggal ketika dilahirkan beberapa saat
kemudian; memiliki penyakit psikologis; sedang
melakukan terapi non farmakologis lain, memiliki
kompikasi pasca melahirkan atau gangguan
pernafasan
Prosedur Sampel yang memenuhi kriteria inklusi ekslusi
Penelitian penelitian menandatangani inform consent lalu dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok intervensi. Data terdiri dari variabel sosio
demografi, jenis variabel keluarga dan ibu seperti
paritas, cara melahirkan sebelumnya, indikasi dan jenis
caesarean section. Skala penilaian yang digunakan
adalah skala nyeri numerik dan skala postpartum Hung
untuk menilai tingkat stres pasca operasi Caesar
dengan rentang 0-160 (0= tidak stres dan 160 stres
parah).
Penilaian pra intervensi dilakukan untuk kedua
kelompok. Pada kelompok interevnsi dilakukan BRT
sehari 2 kali dengan durasi 10 menit dan dilakukan
selama 3 hari berturut-turut. Sedangkan pada
kelompok kontrol tidak dilakukan BRT. Setelah itu
dilakukan post test. Data yang terkumpul dianalisis
menggunakan SPSS 20.
Uji Statistik T-test
Hasil T-test digunakan untuk mengindentifikasi
Penelitian keberhasilan BRT pada rasa sakit dan tingkat stress.
Uji tersebut menunjukan bahwa BRT efektif untuk
mengurangi rasa sakit dan tingkat stres karena p-value
kurang dari 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa relaksasi Benson
dapat menurunkan tingkat nyeri.

Simpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat


pengurangan rasa sakit dan stres pada kelompok
intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Dengan demikian, relaksasi ini dapat dijadikan salah
satu alternatif untuk dilakukan pada ibu post operasi
caesar dalam mengurangi nyeri.
BAB III. PEMBAHASAN

Pembedahan atau operasi adalah semua tindak pengobatan dengan


menggunakan prosedur invasif, dengan tahapan membuka atau menampilkan
bagian tubuh yang ditangani. Pembukaan bagian tubuh yang dilakukan tindakan
pembedahan pada umumnya dilakukan dengan membuat sayatan, setelah yang
ditangani tampak, maka akan dilakukan perbaikan dengan penutupan serta
penjahitan luka (Sjamsuhidayat & Jong, 2016). Pada pasien post operasi rata-rata
mengalami masalah nyeri karena setiap prosedur pembedahan mengakibatkan
terputusnya jaringan (luka), dengan adanya luka tersebut, akan merangsang nyeri
yang disebabkan jaringan luka mengeluarkanprostaglandin dan leukotriens yang
merangsang susunan saraf pusat, kemudian diteruskan ke spinal cord untuk
mengeluarkan implus nyeri (Solehati & Kosasih, 2015). Maka dari itu untuk
mengurangi nyeri terdapat beberapa tindakan yang bisa dilakukan seperti terapi
relaksasi benson.

Terapi relaksasi Benson adalah teknik yang mengarah ke relaksasi lengkap


semua otot tubuh dan metode yang mudah digunakan untuk pengobatan gangguan
tidur. Relaksasi Benson yang merupakan semacam manajemen stres subjektif
menurunkan tingkat kecemasan, gangguan mood, ketidaknyamanan tubuh,
aktivitas sistem saraf otonom dan setidaknya dapat mempengaruhi kualitas tidur.
Selain itu, terapi relaksasi mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tertidur,
sleep-onset latency, dan juga frekuensi bangun (Masry, Aldoushy, & Ahmed,
2017).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ELmetway et al. (2020)
terhadap dua kelompok yang sama (kelompok studi dan kontrol) masing-masing
kelompok terdiri dari (80) pasien. Kelompok pertama (kelompok belajar) yang
menerima instruksi tentang teknik relaksasi Benson (BRT) dan mulai menerapkan
teknik pasca operasi dua jam setelah sadar tiga hari kemudian. Kelompok kedua
(kelompok kontrol) yang hanya terpapar perawatan medis dan perawatan rutin dan
tidak berpartisipasi dalam program terapi fisik apa pun selama masa penelitian.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengurangan tingkat nyeri dan stres
pada kelompok intervensi setelah diberikan tindakan relaksasi Benson
dibandingkan dengan kelompok control (Parmar and Tiwari, 2021). Penelitian ini
juga sejalan dengan hasil penelitian Septiana dkk (2021), menunjukkan bahwa
terapi benson dapat mengurangi nyeri pada pasien post operasi dari skala awal
enam turun menjadi dua dan terapi ini dilakukan secara bertahap selama tiga hari.
Terapi relaksasi benson termasuk ke dalam teknik non farmakologis
dengan pendekatan yang sederhana, efektif dan metode yang tidak mahal untuk
mengurangi rasa sakit dan tingkat stress (Parmar and Tiwari, 2021). Terapi
relaksasi benson dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Duduk dengan tenang dalam posisi santai.
b) Tutup mata.
c) Relaksasikan seluruh otot tubuh secara mendalam, mulai dari telapak kaki
hingga bagian atas kepala bergerak maju, dan rilekskan seluruh bagian
tubuh.
d) Tarik napas melalui hidung dan hembuskan melalui mulut sambil
menghembuskan napas, ulangi satu kata atau angka secara diam-diam;
Tuhan atau pilih kata apa saja yang suka diulang, lalu tarik napas dan
hembuskan dengan lebih santai nyaman dan percaya diri.
e) Lakukan ini selama 10 - 20 menit. Cobalah untuk menjaga tubuh dan otot
tetap rileks dan ulangi kata tertentu yang diinginkan dalam pikiran. Pasien
dapat membuka mata untuk memeriksa waktu, tanpa menggunakan alarm.
f) Setelah selesai, duduklah dengan tenang selama beberapa menit, pertama
dengan mata tertutup dan kemudian dengan mata terbuka.
g) Jangan khawatir tentang berhasil mencapai tingkat relaksasi yang dalam.
Pertahankan sikap negatif dan biarkan relaksasi terjadi pada waktunya
sendiri.
h) Ketika gangguan terjadi, abaikan dan terus ulangi kata yang diinginkan.
Dengan mengikuti latihan ini, respons harus datang dengan sedikit usaha.
Latih teknik ini dua kali sehari, tetapi tidak dalam waktu dua jam setelah
makan.
BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pembedahan menyebabkan ketidaknyamanan dan trauma bagi pasien.


Keluhan yang sering dirasakan yaitu nyeri. Berdasarkan analisis artikel yang
telah dilakukan didapatkan kesimpulan terapi benson dapat mengurangi nyeri
pada pasien post operasi jika terapi ini dilakukan secara rutin 10 – 20 menit
selama dua kali sehari.

4.2 Saran

Saran untuk analisis artikel ini perlu ditambahkan penjelasan terkait


indikasi dan kontrak indikasi penerapannya, agar dapat dilakukan secara tepat
dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed Mohammed ELmetwaly, A., Gaad El moula Shaaban, E. & Mahmoud Hafez
Mohamed, E. 2020, ‘Benson Relaxation Technique: Reducing Pain Intensity,
Anxiety level and Improving Sleep Quality among Patients Undergoing
Thoracic Surgery’, Egyptian Journal of Health Care, vol. 11, no. 4, pp. 602–14.

Masry, SE, Aldoushy, EE, & Ahmed, NA EM (2017).Pengaruh Teknik Relaksasi


Benson pada Nyeri Malam dan Kualitas Tidur pada Pasien Dewasa dan Lansia
yang Menjalani Operasi Penggantian Sendi.Didaktik Int J Nurs,7(4), 1-8

Parmar, R. & Tiwari, A. 2021, ‘Effect of Benson’s Relaxation Therapy on Post


Caesarean Section Pain and Stress: A Pilot Study’, Journal of Clinical and
Diagnostic Research, pp. 10–2.

Septiana, A., Inayati, A., & Ludiana, L. (2021). Penerapan teknik relaksasi benson
terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post operasi appendiktomi di kota
metro. Jurnal Cendikia Muda, 1(4), 444-451.

Sjamsuhidajat R, De Jong W, Editors. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-De


Jong. Sistem Organ dan Tindak Bedahnya (1). 4th ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2016.

Solehati, T & Kosasih, C. E. (2015). Konsep & Aplikasi Relaksasi Dalam


Keperawatan Maternitas. (Anna, Ed). Bandung: PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai