S DENGAN
POST OPERASI LAPARATOMY E.C TUMOR COLON TRANSVERSUM,
METASTASE GASTER-ILEUM HARI KE-0 DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT
(ICU) RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Judul jurnal : Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri
Post Appendixtomy di RSUD Porsea (tahun 2019)
2. Peneliti : Melva Manurung, Tumpal Manurung, Perawaty Siagian
3. Problem/population : populasi pada penelitan ini adalah 18 orang
4. Intervention :
a. Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi pernafasan
dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat menciptakan suatu
lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan
dan kesejahteraan lebih tinggi.
b. Terapi analgetik hanya diberikan di hari pertama setelah post operasi, setelah itu
klien tidak diberikan terapi analgetik lagi kecuali klien merasakan nyeri yang tidak
tertahankan, maka relaksasi benson ini dapat membantu klien untuk mengurangi
rasa nyeri yang klien rasakan tanpa memiliki efek samping apapun.
5. Comparation : Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuasi
eksperimen dengan rancangan perbandingan kelompok statis (posttest only control
group design). Kelompok eksperimen menerima perlakuan sesuai dengan SOP,
sedangkan kelompok pembanding diberikan perlakuan sesuai dengan kebiasaan
ruangan.
6. Outcome : Hasil analisa uji t pre eksperimen dan post eksperimen kelompok kontrol
diperoleh nilai p=0.000, yang berarti nilai p< 0.05 maka dapat disimpulkan ada
perbedaan skala nyeri post Appendixtomy di RSUD Porsea setelah dilakukan Teknik
Relaksasi Benson.
A. PENGKAJIAN
Tanggal : Senin, 24 Mei 2021
Waktu : Pukul 07.30 WIB
Nama : Tn S
Usia : 70 Tahun
JK : Laki-laki
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Sistem Pernapasan :
Jalan napas : bersih
Pernapasan
RR : 12 x/mnt
Penggunaan otot bantu napas : Ya
Terpasang ETT : Ya
Terpasang Ventilator : Ya
Mode : SIMV TV : 420 PEEP : 5.0 I:E : 1:2 FiO2 : 80%
• Irama : Teratur
• Kedalaman : Teratur
• Sputum : Tidak ada
• Konsistensi :-
• Suara napas : Vesikuler
b. Sistem Kardiovaskuler : Sirkulasi
Perifer
Nadi : 51 x/mnt
Tekanan darah : 133/87 mmHg
Pulsasi : Kuat
Akral : Hangat
Warna kulit : Kemerahan
Sirkulasi Jantung
Irama : Teratur
Nyeri dada : Tidak
Perdarahan : Tidak
d. Sistem Gastroinsteatinal
Distensi : Tidak
Peristaltic : Tidak
Defekasi : tidak terkaji
e. Sistem Perkemihan
Warna : Kuning kecoklatan
Distensi : Tidak
Penggunaan catheter urine : Ya
Jumlah urine : 250 cc / 6 jam
g. Sistem Hematologi
Perdarahan : tidak ada
h. Sistem Muskulosceletal & Integument
Turgor kulit : Tidak elastis
Terdapat luka : Ya, luka operasi dibagian abdomen
Fraktur : Tidak
Kesulitan bergerak: Ya
Penggunaan alat bantu : Tidak
i. Alat Invasif yang digunakan
Drain / WSD : Ya
Drain kepala : Tidak
IV Line : Ya
NGT : Ya
b. Spiritual
• Kebiasaan keluarga / pasien untuk mengatasi stress dari sisi spiritual :
keluarga mengatakan pasien biasa sholat di masjid dan ketika sedang ada
masalah dibicarakan dengan keluarga
3. KEBUTUHAN EDUKASI
a. Terdapat hambatan dalam pembelajaran :
Penerjemah : Tidak
Kebutuhan edukasi (pilih topik edukasi pada kotak yang tersedia): tindakan
keperawatan dan kondisi pasien
b. Bersedia untuk dikunjungi : Ya, oleh keluarga
5. STATUS FUNGSIONAL
Aktivitas dan Mobilisasi: perlu bantuan
6. SKALA NYERI
Nyeri : ya
Skor skala nyeri (CPOT): 5 (nyeri hebat)
Kriteria:
a. Ekspresi wajah = 2 (meringis)
b. Gerakan tubuh = 1 (ada gerakan perlindungan)
c. Kepatuhan terhadap pemasangan ventilator = 1 (batuk tapi masih toleransi)
d. Ketegangan otot = 1 (tegang,kaku)
No Parameter Skor
Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam
1.
6 bulan terakhir?
a. Tidak penurunan berat badan 0
b. Ya 1
+
Total skor 0
3. Pasien dengan diagnosa khusus : Tidak Ya ( DM Ginjal Hati
Jantung Paru Kanker Penurunan Imunitas Geriatri Lain-
lain
………………………...)
Terapeutik :
1. Atur posisi 45-60° untuk
mencegah aspirasi
2. Reposisi pasien setiap 2 jam
bila perlu.
3. Lakukan perawatan mulut
secara rutin setiap shif
4. Lakukan penghisapan lendir
sesuai kebutuhan
5. Dokumentasi respon terhadap
ventilator.
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemilihan mode
ventilator
2. Kolaborasi pemberian agen
pelumpuh otot, sedatif,
analgesik, sesuai kebutuhan.
2. Senin, Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan SIKI : Manajemen nyeri
24 Mei agen cidera fisik keperawatan selama 2x24 Observasi :
2021 jam, nyeri pasien berkurang 1. Identifikasi lokal, karakteristik,
Pukul ditandai dengan KH durasi, frekuensi, kualitas,
08.00 SLKI : Tingkat nyeri intensitas nyeri
Ekspektasi : Menurun 2. Identifikasi skala nyeri
1. Kemampuan 3. Identifikasi respons nyeri non
menuntaskan aktivitas (5) verbal
2. Keluhan nyeri (5) 4. Monitor keberhasilan terapi
3. Meringis (5) komplementer yang sudah
4. Gelisah (5) diberikan
5. Frekuensi nadi (5) 5. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik :
1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
Edukasi:
1. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian cairan
IV isotonis
2. Kolaborasi pemberian cairan
hipotonis
3. Kolaborasi pemberian cairan
koloid
Kolaborasi
1. Kolaborasi prosedur
debridement, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
antibiotic
5. Senin, Resiko jatuh b.d Setelah dilakukan tindakan SIKI : Pencegahan Jatuh
24 Mei kondisi pasca keperawatan selama 2x24 Observasi
2021 operasi jam, pasien tidak mengalami 1. Identifikasi faktor risiko jatuh
Pukul resiko jatuh ditandai dengan 2. Hitung skala risiko jatuh
08.00 KH
SLKI : Tingkat Delirium Terapeutik
1. Pasang Handrail pada tempat
Ekspektasi : Menurun
1. Tingkat kesadaran (5) tidur
2. Atur tempat tidur mekanis pada
2. Gelisah (5)
3. Agitasi (5) posisi terendah
4. Kemampuan mengikuti 3. Dekatkan bel pemanggil
4. Pasang fallrisk sign
perintah (5)
Edukasi
1. Ajarkan cara menggunakan bel
pemanggil
Edukasi
1. Anjurkan berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan/atau orang
lain
2. Anjurkan berpartisipasi dalam
kelompok pendukung
3. Ajarkan metode relaksasi,
meditasi, dan imajinasi
terbimbing
Kolaborasi
1. Atur kunjungan dengan
rohaniawan
IV. IMPLEMENTASI
12.15 III Monitor status hidrasi S : pasien mengatakan masih berpuasa Indri
O : Ku baik, terpasang infus, membrane
mukosa bibir sedikit kering, turgor kulit
sedikit lembab, CRT >2 detik, produksi
urine 200 cc berwarna kuning kecoklatan
A : Masalah Gangguan ventilasi spontan b.d kelelahan otot pernafasan teratasi sebagian,
dengan kriteri hasil :
1. Volume tidal (4)
2. Dispnea (4)
3. Penggunaan otot bantu nafas (4)
4. Gelisah (4)
5. Takikardi (4)
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor status pernapasan
2. Monitor status ventilator
3. Persiapan Whining apabila ku sudah baik
26
2. 24 Mei Nyeri akut b.d agen S : - Tria
2020 pencedera fisik O:
(19.00) 1. Skala nyeri berdasakan skor CPOT: 4 (nyeri sedang)
2021 Dengan keterangan:
a. Ekspresi wajah = 1 (meringis)
b. Gerakan tubuh = 1 (ada gerakan perlindungan)
c. Kepatuhan terhadap pemasangan ventilator = 1 (batuk tapi masih
toleransi)
d. Ketegangan otot = 1 (tegang,kaku)
2. TD : 105/65 mmHg,
3. N : 54x/menit
A : Masalah Nyeri akut b.d agen pencedera fisik teratasi Sebagian, dengan kriteria hasil:
1. Kemampuan menuntaskan aktivitas (3)
2. Keluhan nyeri (4)
3. Meringis (4)
4. Gelisah (4)
3. Frekuensi nadi (4)
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor keadaan umum pasien
2. Monitor respon nyeri non verbal
3. Kaji ulang skala nyeri
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis, apabila pasien CM
3. 24 Mei Hipovolemia b.d S : - Desy
2021 kekurangan intake cairan O:
1. Membran mukosa bibir sedikit lembab
2. Turgor kulit sedikit membaik
3. Terpasang infus NaCl
4. Warna urine : kuning sedikit kecoklatan
5. Jumlah urine : 250 cc/6 jam
6. Hematocrit : 45,2
7. Nadi : 54 x/menit
8. BC = -105 cc
A : Masalah hipovolemia b.d kekurangan intake cairan teratasi Sebagian, dengan kriteria
hasil :
1. Turgor kulit (4)
2. Membran mukosa (4)
3. Output cairan (4)
4. Intake cairan (4)
5. Tekanan nadi (4)
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor status cairan pasien
2. Hitung balance cairan
3. Anjurkan keluarga untuk membasahi bibir pasien
4. 24 Mei Gangguan integritas kulit S : - Indri
2021 b.d faktor mekanik O:
1. Terdapat luka post op laparatomi eksplorasi hari ke-0
2. Skala nyeri pasien : 4 (CPOT)
3. Luka terlihat kemerahan
4. Luka tertutup kassa steril
5. Tidak terlihat adanya rembesan
6. Produksi drainase 50 cc
A : Masalah gangguan integritas kulit b.d faktor mekanik teratasi sebagian, dengan
kriteria hasil :
1. Hidrasi (4)
2. Kerusakan jaringan (4)
3. Kerusakan lapisan kulit (4)
4. Nyeri (4)
5. Kemerahan (4)
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor karakteristik luka
2. Perawatan luka setiap 2 hari sekali
3. Ajarkan diit TKTP
P: Lanjutkan Intervensi
1. Kaji ulang pengkajian risiko jatuh setiap operan jaga
2. Pastikan keamanan pasien
3. Libatkan keluarga untuk selalu menemani pasien
A : Masalah Resiko distress spiritual b.d sakit fisik, perubahan dalam praktik spiritual
teratasi sebagian, dengan kriteria hasil :
1. Verbalisasi makna dan tujuan hidup (3)
2. Verbalisasi perasaan tenang (4)
3. Kemampuan beribadah (3)
4. Interaksi dengan orang terdekat (4)
5. Koping membaik (3)
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor kemampuan beribadah
2. Anjurkan pasien untuk berdo’a dan bedzikir
1. 25 Mei Gangguan ventilasi spontan S : Pasien mengatakan sudah lebih nyaman, tidak sesak napas Indri
2021 b.d kelelahan otot O:
(14.00) 1. Pasien post operasi laparatomi eksplorasi hari ke-1
pernafasan
2. GCS : 15 (E4M6V5) kesadaran compos mentis
3. Ppasien sudah tidak terpasang ventilator
4. TD : 122/73 mmHg, N : 63 x/menit, RR : 16x/menit, S : 36,8, terpasang nasal
kanul 4 liter, SPO2 : 98%
5. Posisi semifowler
6. Terlihat penggunaan otot bantu nafas
7. Pasien terlihat lebih tenang
A : Masalah Gangguan ventilasi spontan b.d kelelahan otot pernafasan sudah teratasi,
dengan kriteri hasil :
1. Volume tidal (5)
2. Dispnea (5)
3. Penggunaan otot bantu nafas (5)
4. Gelisah (5)
5. Takikardi (5)
P: Hentikan Intervensi
2. 25 Mei Nyeri akut b.d agen S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang Putri
2021 pencedera fisik P : nyeri di luka operasi
(14.00) Q : nyeri seperti tersayat
R : nyeri di area abdomen
S : Skala 4-5
T : Nyeri sering, bertambah saat bergerak
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor keadaan umum pasien
2. Monitor keluhan nyeri
3. Kaji ulang skala nyeri
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis
3. 25 Mei Hipovolemia b.d S : pasien mengatakan masih berpuasa, belum makan dan minum Novan
2021 kekurangan intake cairan O:
(14.00) 1. Membran mukosa bibir lembab
2. Turgor kulit membaik
3. Terpasang infus NaCl
4. Warna urine : kuning sedikit coklat
5. Jumlah urine : 350 cc/6 jam
9. Nadi : 63 x/menit
10. BC = +120 cc
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor status cairan pasien
2. Hitung balance cairan
3. Anjurkan keluarga untuk membasahi bibir pasien
4. 25 Mei Gangguan integritas kulit S : Pasien mengatakan memiliki luka operasi Tria
2021 b.d faktor mekanik O:
(14.00) 1. Terdapat luka post op laparatomi eksplorasi hari ke-1
2. Skala nyeri pasien : 4 -5
3. Luka terlihat kemerahan
4. Luka tertutup kassa steril
5. Tidak terlihat adanya rembesan
6. Produksi drainase 25 cc
7. Sudah dilakukan perawatan luka (GV)
A : Masalah gangguan integritas kulit b.d faktor mekanik sduah teratasi, dengan
kriteria hasil :
1. Hidrasi (4)
2. Kerusakan jaringan (5)
3. Kerusakan lapisan kulit (5)
4. Nyeri (4)
5. Kemerahan (5)
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor karakteristik luka
2. Perawatan luka setiap 2 hari sekali
3. Ajarkan diit TKTP
4. Edukasi perawatan luka
5. 25 Mei Resiko jatuh b.d kondisi S : Pasien mengatakan berusia 70 tahun dan saat jam besuk selalu ditemani oleh Desy
2021 pasca operasi keluarganya
(14.00) O:
1. Pasien post operasi laparatomi eksplorasi hari ke-1
2. GCS = 15, kesadaran CM
3. Skala risiko jatuh Ontario Modified Stratify-Sydney: 28 (Resiko Tinggi)
4. Terpasang handrall pada bed pasien
5. Posisi tempat tidur lebih rendah
6. Tempat tidur selalu terkunci
7. Tampak keluarga pasien menemani pasien saat jam besuk
6. 25 Mei Resiko distress spiritual b.d S : Pasien mengatakan lebih tenang dan merasa nyaman Sahrul
2021 sakit fisik, perubahan dalam O :
(14.00) 1. Pasien terbaring ditempat tidur
praktik spiritual
2. Tingkat kesadaran CM (GCS : 15)
3. Kemampuan beribadah membaik
A : Masalah Resiko distress spiritual b.d sakit fisik, perubahan dalam praktik spiritual
teratasi sebagian, dengan kriteria hasil :
1. Verbalisasi makna dan tujuan hidup (5)
2. Verbalisasi perasaan tenang (5)
3. Kemampuan beribadah (4)
4. Interaksi dengan orang terdekat (5)
5. Koping membaik (4)
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor kemampuan beribadah
2. Ajarkan cara tayyamum dan shalat diatas tempat tidur
3. Anjurkan pasien untuk berdo’a dan bedzikir
4. Berdo’a bersama pasien