Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Wahyu Salsabila

No : 13

Kelas : XII IPS 2

I. Pengantar

Indonesia dalam bidang kehutanan.Indonesia termasuk kedalam negara yang memiliki luas
hutan terluas. Hasil pemantauan hutan Indonesia Tahun 2020 menunjukkan bahwa luas
lahan berhutan seluruh daratan Indonesia adalah 95,6 juta ha atau 50,9 dari total daratan,
dimana 92,5 dari total luas berhutan atau 88,4 juta ha berada di dalam kawasan hutan. Hal
tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dengan mengelolah
dengan baik hasil kehutanan yang ada.

II. Alasan Memilih Bidang Tersebut

Alasan saya memilih bidang tersebut karena saya bernomor absen 13 yang dimana saya

mendapat bidang kehutanan untuk di analisis.

III. Tantangan di Era Globalisasi

Tantangan di era globalisasi sangat beragam terutama dibidang kehutanan. Pada


awalnya,pemanfaatan sumber daya hutan dilakukan secara sederhana, hutan hanya dilihat
sebagai tempat untuk mencari makan ( food gathering ) dengancara berburu dan meramu yang
dilakukan oleh manusia jaman batu tua ( paleolitikum ). Namun pada era globalisasi manusia
mulai memanfaatkan hutan untuk berbagai kepentingan.

Pada era globalisasi ini masyarakat akan dihadapi oleh berbagai tantangan yang ada.Menurut
Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas IPB , Prof Dodik Ridho Nurrochmat,Ia menyebutkan
bahwa tantangan saat ini yakni konversi lahan, diskoneksi antar wilayah di kawasan hutan,
ketidakefisienan produk hasil transformasi dari lahan ke konsumer, rata-rata usia petani yang
meningkat, masih tingginya angka kemiskinan, serta ketidakpastian akibat perubahan iklim,
memenuhi karakteristik agromaritim 4.0

“Dengan pengembangan IoT di dunia kehutanan, sektor kehutanan diharapkan dapat memenuhi
karakteristik agromaritim 4.0 terutama pasca pandemi. Kita ingin bangkitkan
kebanggaan.Kehutanan tidak hanya tentang cinta lingkungan tetapi juga dapat menghasilkan
nilai ekonomi yang tidak kalah tinggi,” jelasnya.

IV. Peluang Yang Dapat Diraih

Menurut Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM. (Plt. Direktur Jenderal PHPL, KLHK) Sektor
kehutanan jelas memiliki peluang kontribusi yang sangat potensial. Untuk mendukung ketiga
strategi transformasi ekonomi aktual.Realisasinya tentu membutuhkan berbagai langkah
terobosan.

Strategi transformasi ekonomi kehutanan menjadi skenario pilihan terbaik. Upaya tersebut
dilakukan melalui peningkatan investasi dalam rangka mendongkrak produktivitas hutan
produksi. Targetnya mengangkat kinerja ekspor.

Salah satu terobosan penting transformasi ekonomi kehutanan adalah membuka keran
diversivikasi pemanfaatan hutan produksi. Hutan produksi selama ini hanya identik dengan
hasil tunggal kayu. Kini dibuka seluas-luasnya pemanfaatan potensi hasil hutan bukan kayu.
Termasuk jasa lingkungan dan wisata alam.

Selain itu sesuai visi KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan) yang kini
mengarus-utamakan pemanfaatan HHBK (Hasil Hutan Non-Kayu). Banyak sekali potensi HHBK
hutan tropis. Beberapa diantaranya pengawetan/pengolahan rotan, bambu dan sejenisnya. Bisa
juga pengolahan pati, tepung, lemak dan sejenisnya. Pengolahan getah, resin, dan sejenisnya.
Termasuk pengolahan biji-bijian, pengolahan madu, pengolahan nira, minyak atsiri, dan
Industri karet remah (crumb rubber).

Kehutanan masa depan adalah kehutanan yang maju, adil, berkualitas dan berkelanjutan. Itu
hanya dapat dicapai bila keseimbangan akses dan penguasaan asset sumberdaya hutan bisa
diwujudkan
V. Sumber

1. https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3640/deforestasi-indonesia-turun-terendah-
dalam-sejarah#:~:text=Hasil%20pemantauan%20hutan%20Indonesia%20Tahun,berada
%20di%20dalam%20kawasan%20hutan

2.https://www.researchgate.net/publication/330078422_Kehutanan_Milenial_Tantangan_Keh
utanan_Indonesia_di_Era_40

3. https://ipb.ac.id/news/index/2020/11/pakar-kehutanan-ipb-university-sebut-bisnis-sektor-
kehutanan-sangat-menjanjikan/25a7b2ab4d8c5575470692ecac1ebd1a

4. https://sebijak.fkt.ugm.ac.id/2020/01/06/mendongkrak-pertumbuhan-2020-melalui-
transformasi-ekonomi-kehutanan/

Anda mungkin juga menyukai