Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN INOVASI IMPLEMENTASU KEPERAWATAN

PRAKTIK PROFESI NERS


ASUHAN KEPERAWATAN DASAR

Terapi Relaksasi Pada Ny.S

Nama : ATHENDI PUTRA PRATAMA


NIM : P01720422006

Preceptor Institusi Pendidikan

(Ns. Andra Saferi Wijaya, M.Kep)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A. LATAR BELAKANG
Kasus penyakit batu ginjal dari tahun ke tahun akan meningkat, karena
pada umumnya penyakit batu ginjal akan menyebabkan kerusakan ginjal yang akut bila
keadaan sudah parah bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penyakit batu ginjal
disebabkan oleh adanya pengurangan volume urin dan terjadinya senyawa yang akan
membentuk batu dalam kandung kemih atau saluran urine. Faktor resiko dari penyakit
batu ginjal adalah sering menahan kencing, obesitas, kurang minum, sudah terinfeksi
saluran kemih dan adanya keturunan. Sebagian besar, penyakit batu ginjal akan
menyerang orang yang berusia diatas 40 tahun dan mayoritas yang terkena kaum laki-
laki. Penyakit ginjal yang paling sering ditemui adalah gagal ginjal dan batu ginjal di
bidang Urologi dan menempati urutan ke 3 (Sarwono, Setiani, & Nurjazulli, 2017).
Salah satu kebutuhan dasar manusia yang ada di penyakit batu ginjal yaitu
kebutuhan rasa nyaman yang berupa terbebas dari rasa nyeri. Nyeri itu sendiri bisa
terjadi pada seseorang dalam keadaan fisiologis yang berbeda. Terjadinya rasa nyeri
ditimbulkan dari penyakit batu ginjal karena infeksi yang biasanya dimulai dari
kandung kemih kemudian naik ke ginjal sehingga ginjal menjadi meradang dan timbul
rasa sakit pada pinggang, juga dapat menyebabkan sakit nyei yang tiba-tiba dan
sakitnya luar biasa. Selain rasa sakit dari nyeri di pinggang, rasa sakit dapat menjalar
ke perut bagian bawah dan turun ke pangkal paha sehingga nyeri ditimbulkan
menyebabkan perasaan tidak nyaman dan dapat mempengaruhi aktivitas seseorang
(Krisna, 2011). Begitupun yang dirasakan Tn. B pre dan post operasi Tn. B merasakan
nyeri yang hebat sebelum dilakukan tindakan, namun setelah operasi dilakukan , nyeri
masih terasa namun tidak begitu hebat, dan nyeri luka bedah.

B. IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA KEPERAWATAN


Berdasarkan pengkajian yang dilakukan tanggal 12 September 2022
Data Fokus Etiologi Diagnosa
Data subjektif : Gejala penyakit Gangguan Rasa Nyaman
- Pasien
mengeluh nyeri
- Pasien
mengatakan
badannya terasa
lemas dan lelah
- Pasien
mengatakan
tidak nyaman
dengan
penyakitnya

Data Objektif :
- Pasien tampak
lemas
- TD 130/90
mmHg
- N 110x/m
- P 22 x/m
- S 360C
Data subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut
- Pasien mengeluh fisiologis
nyeri
- P : Gejala
penyakit
- Q : Seperti
ditusuk-tusuk,
cekit-cekit
- R : Abdomen
sinistra depan dan
belakang
- S : Skala 6
- T : +- 5 menit,
hilang timbul
Data objektif :
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
lemas dan lemah
- Pasien tampak
menahan sakit

C. PENJELASAN ARTIKEL JURNAL PILIHAN (JURNAL ASLI


DILAMPIRKAN)
Jurnal 1
1. Judul
Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Pada Pasien Post Operasi Laparatomi
2. Penulis
Iin Pinandita, Ery Purwanti dan Bambang Utoyo
3. Tempat Publikasi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan
4. Abstrak
a. Latar Belakang
Rasa sakit adalah alasan paling umum bagi orang untuk mencari perawatan
kesehatan dan merupakan salah satu keluhan paling umum pasien setelah
operasi. Untuk mengatasi nyeri diperlukan manajemen nyeri yang meliputi
manajemen non farmakologis dan farmakologis. Relaksasi genggaman
tangan. Teknik ini merupakan salah satu teknik nonfarmakologi terhadap
emosi yang dapat menyebabkan penurunan nyeri pada pasien pasca
laparotomi.
b. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi genggam jari pada penurunan
intensitas nyeri pasca laparatomi
c. Metode
Metode penelitian ini adalah Quasi eksperimen dengan pendekatan pre test-
post test dengan kelompok kontrol rancangan
d. Hasil
Berdasarkan hasil independent t-test diperoleh diperoleh signifikansi (p),
dengan p-value = 0,000, dimana nilai (p<0,05), artinya ada pengaruh Teknik
Relaksasi genggaman tangan terhadap Menurunkan Intensitas Nyeri Pasien
Pasca Laparatomi di PKU RS Muhammadiyah Gombong.
e. Kesimpulan
Ada pengaruh Teknik Relaksasi genggaman tangan terhadap Menurunkan
Intensitas Nyeri Pasien Pasca Laparatomi di PKU RS Muhammadiyah
Gombong.

Jurnal 2
1. Judul
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri Pada
Pasien Fraktur
2. Penulis
Lela Aini dan Reza Reskita
3. Tempat Publikasi
Jurnal Kesehatan Tanjung Karang
4. Abstrak
a. Latar Belakang
Fraktur adalah setiap retak atau patah tulang yang disebabkan oleh
trauma, tenaga fisik, kekuatan, sudut, keadaan tulang dan jaringan lunak
disekitar tulang yang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi disebut
lengkap atau tidak lengkap. Gangguan kesehatan yang banyak dijumpai dan
menjadi salah satu masalah dipusatpusat pelayanan kesehatan di seluruh
dunia salah satunya adalah fraktur (Budhiartha, 2013).
b. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam pada penurunan
nyeri pada pasien fraktur
c. Metode
Penelitian ini menggunakan desain Pra-eksperimental dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek, dengan rancangan One Group pretest-
posttest.
d. Hasil
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji wilcoxon didapatkan (p-
value=0.001) yang artinya ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalan
terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur di RSI Siti Khadijah
Palembang. Dengan adanya penelitian ini diharapkan petugas kesehatan
dapat mengimplementasikan teknik relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan nyeri pada pasien fraktur.
e. Kesimpulan
Ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalan terhadap penurunan nyeri pada
pasien fraktur di RSI Siti Khadijah Palembang. Dengan adanya penelitian
ini diharapkan petugas kesehatan dapat mengimplementasikan teknik
relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur

D. PELAKSANAAN INOVASI
1. Subjek
Tn. B dan keluarga
2. Waktu dan Tempat
Rabu, 14 September pukul 10.30 WIB
3. Prosedur Inovasi
a. Fase Orientasi
Selamat pagi menjelang siang pak, perkenalkan Saya perawat Milda yang
bertugas pada hari ini, Nama bapak siapa pak? Baik, benar ya pak dengan pak
Bakri , siang ini Saya akan melakukan pengkajian terhadap bapak ya pak,
apakah bpk bersedia? Tindakan ini memerlukan waktu sekitar 5 – 10 menit ,
kalau bersedia kita mulai ya pak. Untuk menjaga privasi bapak saya tutup
sampiran terlebih dahulu, saya atur suhu dan cahayanya ya pak.
b. Fase Interaksi (Kerja)
Bapak bisa berikan satu tangannya. kita mulai ya pak *(lakukan sesuai SOP
pada lampiran)
c. Fase Terminasi
Bagaimana perasaannya pak? Semakin sering bapak mengulangnya maka,
pengaruh perubahannya akan terasa makin cepat pak. Bisa dilakukan secara
mandiri atau dengan meminta batuan dengan keluarganya pak.
Nanti, kalau bapak membutuhkan saya, minta tolong keluarganya memanggil
Saya di nurse station, saya tinggal ya pak, terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai