PENDAHULUAN
Kesehatan sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu sebagai petugas kesehatan
khususnya perawat mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilanguna menunjang dalam memberikan pelayanan dengan baik(DEPKES,2008).
Apendicitis disebabkan oleh karena gaya hidup atau kebiasaan sehari-hari seperti kurangnya
mengkomsumsi makanan berserat dalam sehari-hari (SANDER,2011).
Penyakit appendicitis merupakan urutan ke empat di Indonesia pada tahun2006. Kelompok usia
yang umumnya mengalami appendicitis yaitu usia antara 10-30 tahun. Insiden tertinggi yaitu
laki-laki usia 10-14 tahundan wanita usia 15-19 tahun lebih banyak menderita apendicitisdari
pada wanita , pada usia pubertasdan pada usia 25 tahun (SISWANTI,2010).
Tindakan operasi apendiktomi merupakan peristiwa komplek sebagai ancaman potensial atau
actual kepada integritas seorang baik biopsikososialspiritual yang dapat menimbulkan respon
berupa nyeri. Rasa nyeri tersebut bias timbul setelah operasi.Nyeri merupakan sensasi subyektif.
Rassa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan actual dan
potensial(SISWANTI,2011).
B. Pengertian Apendicitis
Apendik disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang di kenal masyarakat awam
sesungguhnya kurang tepat karena usus buntu sebenarnya adalah sekum. Organ yang tidak
diketahui fungsinya ini sering menimbulkan massalah kesehatan.Peradangan apendiks akut
memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya
(SJAMSUHIDAJAT,2010).
C. Gejala appendicitis
Gejala khas :
Gejala klasik:
Nyeri samar-samar dan tumpul visceral di daerah epigastrium disekitar umbilicus disertai mual
muntah , nafsu makan menurun (KARNADIHARJA,2010).
D. Seputar tentang nyeri
Nyeri akut :
Merupakan nyerrri yang timbul secara mendadak dan cepat hialang. Yang tidak melebihi 6 bulan
dan ditandai adanya tegangan otot .
Nyeri kronik:
Merupakan nyeri yang timbul secara perlahan -lahan biasanya berlangsung dalam waktu cukup
lama yaitu lebih dari 6 bulan (HIDAYAT ,2007).
Kenyamanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi . Kebutuhan
kenyamanan yang tidak terpenuhi salah satunya nyeri dapat mengganggu hubungan personal
dan mempengaruhimakna kehidupan. Apabila seseorang merassakan nyeri maka perilakunya
akan berubahpada saat nyeri dirassakan, saat itu juga dimulai siklus yang apabila tidak diobati
atau tidak dilakukan upaya untuk menghilangkannya , dapat mengubah kwalitas kehidupan
individu secara bermakna (POTTER DAN PERRY,2005).
IDENTITAS PASIEN
Pengkajian dilakukan pad tanggal 27-9-2019 jam 10:00 menggunakan metode alloanamnesa dan
autoanamnesa di dapat hasil:
Nama : Bp A
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
PENGKAJIAN
A. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri Pada luka post operasi apendiktomi pada bagian perut kanan bawah.
1. Infus rl 20 tpm
2. Metrinidasol 500mg/8 jam
3. Ranitidin 50 mg/12 jam
4. Ketorolak 30mg/ 8 jam
Di rs x di lakukan usg dengan hasil gambaran appendicitis akut, kemudian dokter mendiagnosa
pasien dengan appendicitis dan dilakukan operasi apendiktomi pada tanggal 26-9-2019 jam
18:00 wib.
Pasien dipindah di bangsal x pada tanggal 26-9 -2019 jam 21:00 wib.Saat dilakukan pengkajian
pada tanggal 27-9-2019 jam 10:00wib pasien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi pada
kuadran 4, skala nyeri 5, nyeri timbul saat pasien bergerak, nyeri hilang timbul ,nyeri berkurang
saat dilakukan posisi semi fowler.
Belum pernah opname di rs manapun dan belum pernah menderita sakit apapun.
E. Pola nutrisi
Sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan nasi, lauk dan ssayur, minum 8 gelas per hari.
Selama sakit di rs pasien makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk dan sayur, habis ¾ porsi dan
minum 6 gelas perhari.
Sebelum sakit dan setelah sakit pasien dapat berkomonikasi dengan baik tidak mempunyai
gangguan pendengaran ,pengecapan, perubahan dan penginderaan.
G. Pemeriksaa fisik
Kesadaran umum : cm
Inspeksi : perut datar terdapat luka post operasi di perut kanan bawah 5 cm
H. Pemeeriksaan labolatorium
Hb : 13,4 g/dl
Hematokrit : 39,6%
Trombosit : 218000u/l
GDS : 80 mg/dl
I. Terapi
Infus RL 20 tpm
Metronidasol 500 mg/8 jam
Ranitidine 50mg/12 jam
Ketorolac 30 mg/8 jam
PERUMUSAN MASSALAH
Analisa data
DO :
Skala nyeri 5
Ekspresi wajah meringis
TD 100/80 mmhg
Nadi 88x/menit
Respirasi 20 x/menit
Suhu 36,8o
Diagnosa keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik: post op apendiktomi
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
10:45 Mengkaji karakteristik nyeri PQRST adalah nyeri ditusuk-tusuk pada Siti
luka post operasi, skala nyeri 5, nyeri timbul saat bergerak
10:50 Memberikan posisi semi fowler dengan respon subyektif pasien Siti
merasa nyaman saat bantal dinaikkan , respon obyektif pasien terlihat
nyaman tidurnya.
Evaluasi dilakukan pada tanggal 27-9-2019 jam 14:00 dengan diagnose keperawatan nyeri akut
berhubungan dengan agen cidera fisik ( post operasi apendiktomi sebagai berikut :
S : Pasien mengatakan masih terassa nyeri pada bagian perut bekas operasi tetapi sudah berkurang ,
P: Intervensi dilanjutkan