Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN


POST OPERASI APENDIKTOMI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pra Klinik Profesi Ners

Departemen Gadar-KDP

Oleh:

SUTRIYO HANDOKO

NIM 202173061

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS
MOJOKERTO
2022
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
Nama : Ny. E
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 33 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SLTA
Alamat : Jl. Raya medokan ayu/46 SBY
Diagnose medis : Apendiksitis
Tanggal Pengkajian : 10 Desember 2022

Keluhan utama :
Pasien mengatakan nyeri di perut kanan bawah.

Riwayat penyakit sekarang:


P: Nyeri post operasi Apendiktomi
Q :seperti ditusuk-tusuk
R : Perut kanan bawah
S : skala 6
T: hilang timbul

Riwayat penyakir dahulu :


Tidak ada, baru pertama ini rawat inap di RS

Riwayat penyakit keluarga :


Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit keturunan,
penyakit kronik, ataupun penyakit menular.
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien compos mentis dengan tanda-tanda vital TD : 121 / 80 mmHg,
S: 36,3 C, RR: 20 ×/menit, N : 112 ×/menit, SpO2 99%.
2. Mata
Penglihatan baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokhor
3. Telinga
Pendengaran baik, tidak ada serumen
4. Mulut
Gigi bersih, mukosa bibir lembab, dapat berbicara dengan baik
5. Abdomen
I : terdapat luka post operasi apendiktomi di perut kanan bawah dengan panjang
kurang lebih 10cm
A : bising usus 8x/menit
P : Ada nyeri tekan
P : tympani
6. Genetelia
Terpasang kateter ukuran 18. Aliran lancar, warna urine kuning keemasan
7. Ekstrimitas
Terpasang selang infus RL 500ml pada tangan kiri 20 tpm
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium tanggal 10 Desember 2022 / Pre Op

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Darah Lengkap
Leukosit (WBC) H 16,28 ×103 /µL 4,5 – 11
Nilai kritis : < 2 Or > 30
Neutrofil H 12,55 ×103 /µL 1,5 – 8,5
Limfosit 2,47 ×103 /µL 1,1 – 5,0
Monosit 0,95 ×103 /µL 0,12 – 1,20
Eosinofil 0,28 ×103 /µL 0 – 0,33
Basofil 0,03 ×103 /µL 0 – 0,11
Neutrofil % H 77,10 % 35 – 66
Limfosit % L 15,20 % 24 – 44
Monosit % 5,90 % 3–6
Eosinofil % 1,70 % 0–3
Basofil % 0,1 % 0–1
Eritrosit (RBC) 4,76 1 – 5,2
Hemoglobin 14,40 g/dl % 12 – 16
(HGB) Nilai kritis : <7 or >21

b. Thorax tanggal 10 Desember 2022


Hasil:
Normal, tak tampak ada kelainan
c. Pemeriksaan Radiologi
Hasil:
Appendicitis uk. Diameter 3,18x9,15 cm

3. TERAPI
1. Infus RL 500cc/20 tpm
2. Injeksi Cinam 4x1,5 gr
Ketorolac 3x1
Ranitidine 2x1
3. P.o spironolactone 1x1 25mg

4. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. S: Agen pencedera fisik Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri di
perut kanan bawah
P: Nyeri post operasi
Apendiktomi
Q :seperti ditusuk-tusuk
R : Perut kanan bawah
S : skala 6
T: hilang timbul

O:
Pasien menunjukkan ekspresi
meringis menahan nyeri,
terdapat luka post operasi pada
bagian perut bagian kanan
bawah.
TD : 121 / 80 mmHg, S: 36,3
C, RR: 20 ×/menit, N : 112
×/menit, SpO2 99%.

5. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agens pencedera fisik (prosedur pembedahan).
6. RENCANA KEPERAWATAN

NO TUJUAN/KRITERIA HASIL INTERVENSI


1. 1. Setelah dilakukan adalah setelah Manajemen Nyeri
dilakukan tindakan keperawatan Observasi
selama 1x24 jam diharapkan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
masalah klien teratasi dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
kriteria hasil: - Identifikasi skala nyeri
 klien mengatakan nyeri - Identifikasi respons nyeri non verbal
terkontrol atau berkurang menjadi - Identifikasi faktor yang memperberat dan
skala 3, memperingan nyeri
 klien nampak rileks dan tidak - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
menahan nyeri, nyeri
 klien mampu menggunakan - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
tindakan pengurang nyeri tanpa nyeri
analgetik. - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan) - Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

7. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari ke-1

NO HARI, TANGGAL,
PUKUL IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Sabtu, 10 Desember Melakukan pengkajian nyeri DS:
secara komprehensif PQRST klien mengatakan nyeri pada luka
2022
post operasi
P : luka post operasi, Q : terasa
10.00 tertusuk-tusuk R : pada
bagianperut kanan bawah S :
skala 6, T : hilang timbul
DO:
klien menunjukkan ekspresi
meringis menahan nyeri, terdapat
luka post operasi pada bagian
perut bagian kanan bawah .
10.15 Observasi petunjuk non verbal Ds: -
dan Memonitor tanda-tanda vital Do:
Ekspresi wajah klien tampak
meringis kesakitan TD : 121 / 80
mmHg, S: 36,3 C, RR: 20
×/menit, N : 112 ×/menit, SpO2
99%.

10.25 Ajarkan teknik nonfarmakologi Ds :


(relaksasi distraksi, nafas dalam, klien mengatakan paham
mendengarkan musik bagaimana cara melakukan nafas
dalam.
Do :
klien dan keluarga nampak
kooperatif dan dapat
mempraktikannya.
10.30 Dukung istirahat yang adekuat DS :
Pasien bersedia untuk istirahat
Do:
Klien berusaha untuk tidur
11.00 Kolaborasi pemberian analgetik Ds:
(ketorolac) Pasien mengatakan bersedia
menerima injeksi obat
Do:
obat masuk intravena tidak ada
tanda gejala alergi

Anda mungkin juga menyukai