T
DENGAN NYERI PADA KASUS POST OP MANDIBULA
DIRUANGAN ASTER DIKELAS 1
RUMAH SAKIT UNDATA PALU
Di Susun Oleh :
Graciano Molano
NIM : PO7120422104
B. Tujuan
Teknik relaksasi dapat menurunkan nyeri dengan merilekskan ketegangan otot yang
menunjang nyeri. Teknik relaksasi terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat,
berirama. Pasien dapat memejamkan matanya dan bernafas dengan perlahan dan nyaman
(Smeltzer et al., 2010). Menurut teori tentang persepsi nyeri individu yang berbeda-beda
dalam hal skala dan tingkatannya dijelaskan oleh Musrifatul dan Hidayat (2011), yang
menyatakan bahwa nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan.
Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala
atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya. Hal ini dibuktikan oleh Ernawati dkk (2009) dalam penelitian
sebelumnya pada mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang bahwa nyeri
dismenore sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar, pada skala 2
(nyeri sedang) sebanyak 31 orang (62,0%), skala 3 (nyeri menderita) 10 orang (20,00%)
sedangkan yang terendah skala 1 (nyeri ringan) sebanyak 9 orang (18,0%).
Menurut Bare dan Smeltzer (2002) teknik relaksasi nafas dalam bertujuan untuk
meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasis paru,
meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan kecemasan. Langkah-langkah Teknik Relaksasi Nafas
Dalam (Potter dan Perry, 2005)
1. Atur posisi pasien dengan posisi duduk ditempat tidur atau dikursi
2. Letakkan satu tangan pasien diatas abdomen ( tepat bawah iga) dan tangan
lainnya berada di tengah-tengah dada untuk merasakan gerakan dada dan
abdomen saat bernafas
3. Keluarkan nafas dengan perlahan-lahan
4. Tarik nafas dalam melalui hidung secara perlahan-lahan selama 4 detik sampai
dada dan abdomen terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap tertutup selama
menarik nafas
5. Tahan nafas selama 3 detik
6. Hembuskan dan keluarkan nafas secara perlahan-lahan melalui mulut selama 4
detik
7. Lakukan secara berulang dalam 5 siklus selama 15 menit dengan periode istirahat
2 menit ( 1 siklus adalah 1 kali proses mulai dari tarik nafas, tahan dan
hembuskan).
Efektifitas lama pelaksanaan relaksasi nafas dalam untuk mendapatkan hasil yang
lebih maksimal, berdasarkan hasil penelitian Hendraman (2010). Sebaiknya teknik
relaksasi nafas dalam yang dilakukan secara berulang dengan benar dan dengan
pendekatan secara relegius, sehingga dapat merangsang rasa nyaman, yang pada akhirnya
akan meningkatkan toleransi persepsi dalam menurunkan rasa nyeri yang dialami. Jika
seseorang mampu meningkatkan toleransinya terhadap nyeri maka seseorang akan mampu
beradaptasi dengan nyeri, dan juga akan memiliki pertahanan diri yang baik pula.
Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
Pra Interaksi
Proses Keperawatan
A. Kondisi Pasien
Tn. Moh Thosar usia 30 tahun pasien post op Mandibula
1. Data objektif
2. Data subjektif
B. Diagnosa keperawatan
C. Tujuan
Mengurangi nyeri yang dirasakan pasien akibat proses pembedahan setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 1x24 jam.
D. Tindakan keperawatan
Orientasi
A. Salam terapeutik
Perawat : "Selamat pagi pak."
Pasien : "Pagi, suster."
: "Baik ibu. Permisi ibu saya melihat gelang identitasnya, pak ?."
Perawat : "Baik sudah sesuai ya pak. Maaf,bapak suka dipanggil nama panggilan lain ?”
B. Evaluasi/ validasi
C. Kontrak
Perawat : "Baik pak Tindakan ini akan saya lakukan selama kurang lebih selama 5 menit.”
Kerja
Perawat : "Baik, kalau begitu saya mempersiapkan alatnya terlebih dahulu ya bu." Pasien
: "Baik suster."
Perawat : "Pertama anjurkan pasien untuk duduk Bagaimana posisinya sudah nyaman belum
pak? ."
Perawat : "baik pak pertama rilek kan pikiran dan harus rileks tenang ."
Perawat : "Selanjutnya menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru dengan hitungan 123."
Perawat : "Tarik napas lagi melalui hidung pak dan hembuskan melalui mulut secara
perlahan lahan,dan biarkan kaki dan tangan rileks usahakan agar tetap
berkonsentrasi ya pak
Perawat : “ pada saat berkonsentrasi pusatkan pada daerah yang terasa nyeri ya pak, "
Pasien : "Baik suster."
Perawat : "Selanjutnya perawat terus menngulangi prosedur sampai nyeri berangsur
berkurang. Dan ulangi sampai 15 kali dengan seling waktu istirahat setiap 5 kali "
Pasien : "Baik suster."
Perawat : "sejauh ini apakah bapak merasa ada berkurang terhadap nyerinya?”
Perawat : ", selain nyeri di wajah apakah ada bagian tubuh lain yang sakit ? ."
Pasien : "Tidak suster hanya mulutku saja ? ."
Perawat : "Biasanya bapak untuk meringankan nyeri melakukan apa ?.”
Pasien : “Saya biasanya tidur suster sambil menahan sakitnya.”
Perawat : "Biasanya yang memperberat bapak merasakan nyeri itu karena apa? ."
Pasien : "Kalau saya sedang lapar terus mengunyah makanan tapi kadang -kadang saat duduk
maupun berbaring dan saya menahan sakitnya ."
Perawat : nyerinya seperti ditusuk-tusuk atau tertekan benda berat ?.”
Pasien : “ditususk tusuk suster.”
Perawat : "Nyeri dirasakan hilang timbul kira 5 mnt -10 mnt atau 15?? ."
Perawat : "Untuk skala nyeri ada 0 sampai 10, 0 : tidak nyeri, 1-3 : nyeri ringan, 4-6 :
nyeri sedang, 7-9 : nyeri berat tetapi masih bisa dikontrol, 10 : nyeri berat tidak bisa dikontrol.
Sekarang nyeri diskala berapa ? ."
Pasien : "Di angka 1-3 suster, karena nyeri kepala saya sudah terasa ringan ssedikit."
Perawat : "Nyeri sudah terjadi sejak kapan ?.”
Pasien : “3 hari yang lalu saat setelah saya di operasi suster.”
Perawat : " "Apa ibu sudah melakukan terapi pengobatan selain obat yang diberikan
dari rumah sakit ?.”
Terminasi
A. Respon klien
Evaluasi subjektif
Perawat : "Baik pak sekarang prosedurnya sudah selesai apakah ada yang ingin
ditanyakan?.”
Pasien : "tidak ada suster."
Perawat : "nyeri dirasakan sudah berkurang semoga berangsur membaikya bapak
dan lekas sembuh." Terimakasih atas waktunya
: "Baik pak kalua ada yang ingin ditanyakan atau nyeri dirasakan boleh panggil
saya diruangan saya dinas sampai jam 02 siang ?."
Klien : "iya suster
Perawat
: "Kalau begitu saya pamit ke ruang perawat ya. Semoga cepat sembuh ya ibu.