1. Ringkasan Kasus
Tn. S usia 37 tahun di rawat di ruang bougenvile 2 bed 2 dengan diagnose
medis apendisitis Pasien mengatakan sakit lambung dan nyeri perut bagian
kanan sekitar 3 hari yang lalu, tanggal 3 desember 2018 lalu di bawa ke Poli
Bedah RSUD Kota Surakarta Dianjurkan pemeriksaan USG dan hasil
pemeriksaan, pasien mengalami radang lambung dan usus buntu. Jam 14.00
WIB pasien diminta untuk opname dan rencana operasi pada tanggal 4
desember 2018 .Pada saat pengkajian tanggal 4 November 2018 jam 14.30 WIB,
pasien mengatakan pasien mengatakan nyeri sekali pada luka operasi di daerah
perut, nyeri terasa seperti ditusuk tusuk, skala nyeri 5, nyeri terus menerus dan
nyeri bertambah saat bergerak. Tanda-tanda vital :TD:110/70 mmHg, N: 86
x/menit, RR :22 x/ menit, S :36,50C.
Pemberdahan operasi
Luka insisi
Diskontinuitas jaringan
merangsang hipotalamus
Nyeri akut
3. Data Fokus
Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi di bagian perut
P: nyeri karena adanya luka post op
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri pada daerah jahitan luka post op
S: skala 5 (sedang)
T: nyeri terus menerus, terlebih saat bergerak
Pasien tampak merintih kesakitan bila bergerak atau merubah posisi, wajah
tampak menahan sakit, tampak luka operasi pada daerah perut.Tanda-tanda vital
: TD:110/70 mmHg, N: 86 x/menit, RR :22 x/,menit, S :36,50C.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 2x24 jam , diharapkan nyeri dapat
berkurang dengan criteria hasil sebagai berikut:
Control nyeri
Pasien mampu:
mengenali kapan terjadinya nyeri
melaporkan terhadap gangguan nyeri
mengenali apa yag terkait gejala nyeri
Tingkat nyeri
Pasien mampu:
Melaporkan nyeri
Melaporkan episode nyeri
Pasien tidak meringis dan mengeram
Pasien tidak berkeringat berlebihan
NIC :
11. Evaluasi Diri setelah Melakukan Tindakan Asuhan Keperawatan pada Kasus ini
Saya merasa puas, setelah saya lakukan tindakan keperawatan pada pasien
dapat mencapai kriteria hasil dengan baik, sehingga pasien di rawat di RS tidak
lama.