Anda di halaman 1dari 58

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI IGD

RSUD PANDANARANG BOYOLALI


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat
Clinical Teacher : Hartono, S.Kep., Ns., M.Kes Clinical
Clinical Instructur : Akbar Putra Wardhana, S.Kep

Disusun Oleh :
PRIHATIASA MA’AFI

JANNAH P27220020006

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURAKARTA 2023
RESUME KASUS I
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Tn. P (58 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Laki-laki
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Suspect Appedicitis
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 13 Maret 2023/ 10.00 WIB

PRIMERY SURVEY :
A. Airway
Jalan napas paten, tidak ada sumbatan, tidak ada suara napas tambahan
B. Breathing
SpO2 : 96%
RR : 20x/ menit
Tidak ada jejas, pengembangan dada simetris, krepitasi (-), perkusi sonor,
irama vesikuler
C. Circulation
Nadi : 61x/ menit
Akral : Teraba
hangat CRT :<2
detik
Tidak terdapat perdarahan dan tanda-anda syok
ASSASSMENT

D. Disability
GCS : E4 V5 M6 (15)
Kesadaran : Compos Mentis
E. Exposure
Suhu : 36,4 C
Tidak terdapat tanda-tanda fraktur
F. Folley Chateter
Tidak terpasang dower kateter
G. Gastric Tube
Pasien tidak terpasang nasogastric tube (NGT)
H. Heart (Heart Monitor)
Pasien tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
A. TTV
1. Nadi : 61x/ menit
2. TD : 130/80 mmHg
3. SpO2 : 96%
4. RR : 20 x/ menit
5. Suhu : 36,4 C
B. KOMPAK
1. Keluhan : Pasien mengatakan nyeri dibagian perut kanan
bagian bawah
P : Pasien mengatakan nyeri saat
digerakan Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Nyeri dibagian
perut S : 6
T : Hilang timbul
2. Obat : pasien mengatakan saaat ini tidak
mengkonsumsi obat
3. Makanan : pasien mengatakan terakhir makan dengan nasi
dan sayur
4. Penyakit : pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat
inap dirumah sakit
5. Alergi : pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat
6. Kejadian : pasien datang bersama keluarganya ke RSUD
Pandanarang Boyolali dengan keluhan nyeri pada perut kanan
bagian bawah , pasien sudah BAB 2x Nyeri yang dirasakan sejak 1
hari
7. Terapi Obat
Infus Tutosol 20 lpm
Infus Paracetamol 10 mg/mL
Inj ketorolac 30 mg/dl
Inj ranitidine 50 mg/dl
Inj claneksi 40 mg/dl
Inj Ondansentron 10 ml/dl
No Analisa Data Problem Etiologi
1. DS : Pasien mengatakan Nyeri akut Agen pencederaan
nyeri dibagian perut fisiologis
P : Pasien mengatakan
nyeri saat digerakan
Q : Nyeri seperti tertusuk-
tusuk
R: Nyeri dibagian
perut S : 6
T : Hilang timbul

DO : Pasien tampak
lemas dan pucat
TTV :
Nadi : 61x/ menit
TD : 130/80 mmHg
SpO2 : 96%
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,4 C
DIGANOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederaan fisiologis ditandai dengan klien tampak
meringis kesakitan ( D.0077)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajemen Nyeri (l.082380
Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri Terapeutik
 Fasilitasi istirahat dan
tidur Edukasi
 Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu
Kolaborasi : Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x6 jam diharapkan tingkat nyeri menurun dengan
kriteria hasil :
 Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun
 Gelisah menurun
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/ jam Implementasi Paraf
13 Maret 2023 1. Memonitor TTV :
pukul 10.00 S : Pasien mengatakan nyeri dibagian perut
O : Pasien tampak gelisah TTV
Nadi : 61x/ menit
TD : 130/80
mmHg
SpO2 : 96%
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,4 C
2. Memberikan posisi nyaman
S : Pasien mengatakan rileks dengan posisi
tidur O : Pasien terlihat rileks dengan posisi
tidur

3. Mengkolaborasikan pemberian analgetic ,


jika perlu

S : Pasien bersedia diberikan inj obat


O :Pasien terlihat sedikit kesakitan saat
dimasukkan obat
- infus tutosol 20tpm
- Infus Paracetamol 10 mg/Ml
- Inj ranitidine 50 mg/dl
- Inj claneksi 40 mg/dl
- Inj ondansentron 10 ml/dl
- inj Ketorolac 30 mg/dl

4. Memasang nasogastric tube (NGT) kepada


pasien

S : Pasien mengatakan bersedia dipasang


NGT O : Pasien kooperatif
EVALUASI
Tanggal/ No. Evaluasi Paraf
Jam Dx
14 maret 1. S : Pasien mengatakan nyeri dibagian perut bawah kanan sedikit
2023 berkurang
12.00 P : Pasien mengatakan nyeri saat
WIB digerakan Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Nyeri dibagian
perut S : 4
T : Hilang timbul
O : Pasien masih sedikit nyeri
Nadi : 68x/ menit
TD : 120/80
mmHg
SpO2 : 98%
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,5 C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan , pasien pindah dibangsal
RESUME KASUS 2
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Ny. S (49 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Perempuan
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Venomous Snake Bites
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 14 Maret 2023/ 08.00 WIB

PRIMERY SURVEY :
A. Airway
Jalan napas paten, tidak ada sumbatan, tidak ada suara napas tambahan
B. Breathing
SpO2 : 96%
RR : 20x/ menit
Tidak ada jejas, pengembangan dada simetris, krepitasi (-), perkusi sonor,
irama vesikuler, terpasang nasal kanul 3 lpm
C. Circulation
Nadi : 102x/ menit
Akral : Teraba hangat
CRT : < 2 detik
Tidak terdapat perdarahan dan tanda-anda syok
ASSASSMENT

D. Disability
GCS : E4 V5 M6 (15)
Kesadaran : Compos Mentis
E. Exposure
Suhu : 36,1 C
Kaki sebelah kiri bengkak, Tidak terdapat tanda-tanda fraktur.
F. Folley Chateter
Tidak terpasang dower kateter
G. Gastric Tube
Tidak terpasang nasogastric tube (NGT) maupun OGT
H. Heart (Heart Monitor)
Pasien tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
A. TTV
1. Nadi : 102x/ menit
2. TD : 120/70 mmHg
3. SpO2 : 96%
6. RR : 20 x/ menit
7. Suhu : 36,1 C
B. KOMPAK
1. Keluhan : Pasien mengatakan nyeri dibagian luka gigitan ular pada jari
kaki telunjuk sebelah kiri
P : Pasien mengatakan nyeri pada luka saat
digerakan Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Nyeri dibagian kaki
kiri S : 6
T : Hilang timbul
2. Obat : pasien mengatakan saaat ini tidak mengkonsumsiobat
3. Makanan : pasien mengatakan terakhir makan dengan nasi
4. Penyakit : pasien mengatakan sebelumnya belum
pernah dirawat di rumah sakit.
5. Alergi : pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat
6. Kejadian : pasien datang bersama keluarganya ke RSUD
Pandanarang Boyolali dengan keluhan nyeri pada kaki kiri bagian
bawah dengan keluhan 1 jam yang lalu terkena gigitan ular saat
menanam padi disawah, pasien sudah mengikat mandiri bagian luka
yang terkena gigitan ular dengan tali. Pasien terakhir BAB dan BAK
tadi pagi setelah bangun tidur.
7. Terapi Obat
Infus D5% + Drip ABU 5ml
Inj ketorolac 30 mg/dl
Inj ranitidine 50 mg/dl
Inj dexamethasone 5 mg/dl
Inj metamizole sodium monohydrate 2 ml/dl
No Analisa Data Problem Etiologi
1. DS : Pasien mengatakan Nyeri akut Agen pencederaan
nyeri dibagian luka gigitan fisiologis
ular pada jari kaki telunjuk
sebelah kiri
P : Pasien mengatakan
nyeri saat digerakan
Q : Nyeri seperti tertusuk-
tusuk
R: Nyeri dibagian kaki
kiri S : 6
T : Hilang timbul

DO : Pasien tampak
gelisah TTV :
Nadi : 102x/ menit
TD : 120/70 mmHg
SpO2 : 96%
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,1 C
DIGANOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederaan fisiologis ditandai dengan klien tampak
meringis kesakitan ( D.0077)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajemen Nyeri (l.082380
Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri Terapeutik
 Fasilitasi istirahat dan
tidur Edukasi
 Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu
Kolaborasi : Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x6 jam diharapkan tingkat nyeri menurun dengan
kriteria hasil :
 Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun
 Gelisah menurun
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/ jam Implementasi Paraf
14 Maret 2023 1. Memonitor TTV :
pukul 10.00 S : Pasien mengatakan nyeri dibagian luka gigitan ular
pada jari kaki telunjuk sebelah kiri
O : Pasien tampak gelisah
TTV
Nadi : 102x/ menit
TD : 120/70 mmHg
SpO2 : 96%
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,1 C
5. Memberikan posisi nyaman
S : Pasien mengatakan rileks dengan posisi
tidur O : Pasien rileks dengan posisi tidur

6. Mengkolaborasikan pemberian analgetic ,


jika perlu

S : Pasien bersedia diberikan inj obat


O :Pasien terlihat sedikit kesakitan saat
dimasukkan obat

- Infus D5% + Drip ABU 5ml


- Inj ketorolac 30 mg/dl
- Inj ranitidine 50 mg/dl
- Inj dexamethasone 5 mg/dl
- Inj metamizole sodium monohydrate 2 ml/dl

7. Memasang spalk pada kaki yang


terkena gigitan ular.

S : Pasien bersedia dipasang spalk

O : Pasien tampak rileks saat dipasang spalk


EVALUASI
Tanggal/ No. Evaluasi Paraf
Jam Dx
14 maret 1. S : Pasien mengatakan nyeri dibagian kaki sebelah kiri sedikit
2023 berkurang
10 .00 P : Pasien mengatakan nyeri dibagian luka
WIB gigitan ular pada jari kaki telunjuk sebelah kiri
Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Nyeri dibagian kaki kiri
S:4
T : Hilang timbul
O : Pasien masih sedikit nyeri
TTV
Nadi : 90x/ menit
TD : 120/80 mmHg
SpO2 : 99%
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,5 C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan , pasien pindah dibangsal
RESUME KASUS 3
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Sdr. T (22 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Laki laki
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Fever
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 15 Maret 2023/ 14.30 WIB

PRIMERY SURVEY :
A. Airway
Jalan napas paten, tidak ada sumbatan, tidak ada suara napas tambahan
B. Breathing
SpO2 : 93%
RR : 22x/ menit
Tidak ada jejas, pengembangan dada simetris, krepitasi (-), perkusi sonor,
irama vesikuler, Nafas pasien spontan.
C. Circulation
Nadi : 125x/ menit
Akral : Teraba hangat
ASSASSMENT

CRT : < 2 detik


Suhu : 38,2⁰ C
Tidak terdapat perdarahan, tidak ada tanda tanda syok.
D. Disability
GCS : E4 V5 M6 (15)
Kesadaran : Compos Mentis, Pupil isokor
E. Exposure
Suhu : 38,2 C
Tidak ada trauma pada tubuh pasien
F. Folley Chateter
Tidak terpasang dower cateter
G. Gastric Tube
Tidak terpasang nasogastric tube (NGT) maupun OGT
H. Heart (Heart Monitor)
Pasien tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
A. TTV
1. Nadi : 125x/ menit
2. TD : 120/80 mmHg
3. SpO2 : 93%
4. RR : 22 x/ menit
5. Suhu : 38,2 C
B. KOMPAK
1. Keluhan : Pasien mengatakan sudah demam sejak 4 hari yang lalu,
demam tidak disertai mual dan muntah. suhu : 38.2 C, pasien teraba
hangat
2. Obat : pasien mengatakan saaat ini tidak mengkonsumsi obat
3. Makanan : pasien mengatakan sekitar 30 menit yang lalu minum air
putih
4. Penyakit : pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat
di rumah sakit.
5. Alergi : pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat atau makanan
6. Kejadian : Pasien mengatakan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu,
pasien mengatakan tidak mual dan muntah. karena dirumah tidak membaik
lalu keluarganya membawa pasien ke IGD RSUD Pandanarang Boyolali.
7. Terapi Obat
- Inf. D ½ NS 12 tpm
- inj. Paracetamol 150 mg

No Analisa Data Problem Etiologi


1. DS : Pasien mengatakan Hipertermi (D.0130) Proses penyakit
pasien demam sejak 4 hari
yang lalu. Mual (-),
Muntah (-)

DO : Pasien tampak
gelisah TTV :
Nadi : 125x/ menit
TD : 120/80 mmHg
SpO2 : 93%
RR : 22 x/
menit Suhu : 38,2
C

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertemi (D.0130) berhubungan dengan proses penyakit dibuktikan dengan suhu tubuh
diatas normal, kulit teraba hangat
INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajemen Hipertermia (I.15506)
Observasi
a. Monitor suhu tubuh
Terapeutik
a. Longgarkan atau lepaskan pakaian
Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
Tujuan dan Kriteria hasil :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x6 jam diharapkan Termoregulasi (L.14134) membaik
dengan kriteria hasil :
a. Suhu tubuh membaik (n : 36,5⁰C-37,5⁰C)
b. Suhu Kulit membaik

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/ jam Implementasi Paraf
15 Maret 2023 1. Memonitor TTV :
pukul 14.30 WIB S : Keluarga pasien mengatakan demam sejak 4 hari
yang lalu
O:
KU : Sedang
Suhu : 38,2⁰C
SPO₂ : 93%
RR : 22 x/menit
N :125 x/menit

2. Berkolaborasi dengan dokter mengenai pemberian obat


S : pasien mengatakan memersilahkan untuk pemasangan
infus
O : pasien tampak meringis saat dilakukan penusukan,
terpasang IV pada tangan kanan, obat masuk semua dan
tidak ada tanda-tanda alergi
- Inf. D ½ NS 12 tpm
- inj. Paracetamol 150 mg

3. Menganjurkan untuk melonggarkan atau melepaskan


pakaian pasien
S : pasien mengatakan akan memakaikan baju yang longgar
O : pasien tampak menggunakan baju yang longgar

4. Menganjurkan tirah baring


S : pasien mengatakan bersedia dilakukan tirah baring
O : pasien tampak kooperatif

EVALUASI

Tanggal/ No. Evaluasi Paraf


Jam Dx
15 maret 1. S : Pasien mengatakan demamnya sudah sedikit
2023 turun O : pasien tampak rileks,
15.30 KU : sedang N : 105 x/menit
WIB RR : 20x/menit SPO₂ : 98% S : 37,3⁰ C
A:
Masalah hipertermi belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor suhu tubuh
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Anjurkan tirah baring
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
RESUME KASUS 4
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Ny. R (47 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Perempuan
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Dengue Hemorragic Fever
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 16 Maret 2023/ 10.00 WIB

PRIMERY SURVEY :
A. Airway
Jalan napas paten, tidak ada sumbatan, tidak ada suara napas tambahan, tidak
ada obstruktif jalan nafas.
B. Breathing
SpO2 : 99%
RR : 20 x/ menit
Tidak ada jejas, pengembangan dada simetris, krepitasi (-), perkusi sonor,
irama vesikuler, Pola nafas teratur.
C. Circulation
Nadi : 112x/ menit
Akral : Teraba hangat
CRT : < 2 detik
Suhu : 37.5⁰ C
Tidak terdapat perdarahan, tidak ada tanda tanda syok.
ASSASSMENT

D. Disability
GCS : E4 V5 M6 (15)
Kesadaran : Compos Mentis, pupil isokor
E. Exposure
Suhu : 37.5 C
Tidak ada trauma pada tubuh pasien
F. Folley Chateter
Tidak terpasang dower cateter
G. Gastric Tube
Tidak terpasang nasogastric tube (NGT) maupun OGT
H. Heart (Heart Monitor)
Pasien tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
A. TTV
1. Nadi : 112x/ menit
2. TD : 130/90 mmHg
3. SpO2 : 99%
4. RR : 20 x/ menit
5. Suhu : 37,5 C
B. KOMPAK
A. Keluhan : Pasien mengatakan lemas, dan demam sudah 5 hari
disertai mual dan batuk pilek 1 hari.
B. Obat : pasien mengatakan saaat ini tidak mengkonsumsi obat
C. Makanan : pasien mengatakan makan bubur tadi pagi.
D. Penyakit : pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat
di rumah sakit.
E. Alergi : pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat atau makanan
F. Kejadian : Pasien mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit, ia berobat
di puskesmas ampel, pasien mengeluh demam sudah 5 hari, mual dan
batuk pilek sudah 1 hari, gusi berdarah, muncul bintik bintik merah di kaki.
Lalu dari puskesmas memberi rujukan untuk pindah ke RSUD
Pandanaramg Boyolali.
G. Terapi Obat
- Infus Ringer Laktat 20tpm
- Inj Omeprazole 40 mg/dl
- Inj Ondansentron 10ml/dl
- Inj metamizole sodium monohydrate 2 ml/dl
No Analisa Data Problem Etiologi
1. DS : Pasien mengatakan Hipertermi (D.0130) Proses penyakit
lemas, dan demam sudah 5 infeksi virus dengue
hari disertai mual dan
batuk pilek 1 hari.

DO : Pasien tampak
gelisah, badan teraba
hangat,
terdapat bintik merah pada
kaki
TTV :
Nadi : 112x/ menit
TD : 130/90 mmHg
SpO2 : 99%
RR : 20 x/ menit
Suhu : 37,5 C
Hasil LAB PLT 14.000

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertemi (D.0130) berhubungan dengan proses penyakit infeksi virus dengue
INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajemen Hipertermia (I.15506)
Observasi
a. Monitor suhu tubuh
Terapeutik
a. Longgarkan atau lepaskan pakaian
b. Sediakan lingkungan yang dingin
Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
Tujuan dan Kriteria hasil :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x6 jam diharapkan Termoregulasi (L.14134) membaik
dengan kriteria hasil :
a. Suhu tubuh membaik (n : 36,5⁰C-37,5⁰C)
b. Suhu Kulit membaik
c. Takikardia menurun
d. Tekanan darah membaik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/ jam Implementasi Paraf
16 Maret 2023 1. Memonitor TTV :
pukul 10.00 WIB S : Pasien mengatakan lemas, dan demam sudah 5 hari
disertai mual dan batuk pilek 1 hari.
O : Pasien tampak gelisah, badan teraba hangat,
terdapat bintik merah pada kaki
KU : Sedang
SPO₂ : 99%
RR : 20 x/menit
N :112 x/menit
2. Monitoring suhu
tubuh S : -
O : Suhu tubuh 37.5⁰ C
3. Berkolaborasi dengan dokter mengenai pemberian obat
S : pasien mengatakan memersilahkan untuk pemasangan
infus
O : pasien tampak meringis saat dilakukan penusukan,
terpasang IV pada tangan kanan, obat masuk semua dan
tidak ada tanda-tanda alergi
- Infus Ringer Laktat 20tpm
- Inj Omeprazole 40 mg/dl
- Inj Ondansentron 10ml/dl
- Inj metamizole sodium monohydrate 2 ml/dl

4. Menganjurkan untuk melonggarkan atau melepaskan


pakaian pasien
S : pasien mengatakan akan memakaikan baju yang longgar
O : pasien tampak menggunakan baju yang longgar

5. Menganjurkan tirah baring


S : pasien mengatakan bersedia dilakukan tirah baring
O : pasien tampak kooperatif

EVALUASI

Tanggal/ No. Evaluasi Paraf


Jam Dx
16 maret 1. S : Pasien mengatakan lemas berkurang, demamnya sudah sedikit
2023 turun
13.00 O : pasien tampak rileks, badan teraba hangat, terdapat
WIB bintik merah pada kaki
KU : sedang N : 100 x/menit
RR : 20x/menit SPO₂ : 99% S : 36.7⁰ C
A:
Masalah hipertermi belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor suhu tubuh
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Anjurkan tirah baring
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
RESUME KASUS 5
PRAKTEK KLINIK
KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Ny. N (35 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Perempuan
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Abdominal Pain
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 17 Maret 2023/ 20.00 WIB

PRIMARY SURVEY
A (Airway)
Jalan napas paten, tidak ada sumbatan, tidak ada suara tambahan
B (Breathing)
Pasien napas spontan, pola napas nomal, RR : 23x/menit, SPO2 : 98%
C (Circulation)
Pasien tampak puvat, akral teraba hangat, N : 92x/menit, S : 36,5S, tidak
A terdapat perdarahan.
S D (Disability)
S Kesadaran composmentis, GCS E4M5V6, pupil isokor
E E (Exposure)
M Suhu : 37.5 C
E Adanya nyeri dibagian perut sebelah kiri
F (Folley Catheter)
N
Pasien tidak terpasang DC
T
G (Gastric Tube)
Pasien tidak dipasang NGT atau OGT
H (Heart Monitor)
Tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
S (Sign and Symtomp)
Pasien mengatakan sakit pada abdomen sebelah kiri, pasien tampak meringis,pasien
tampak gelisah, Mual (+). muntah (+) pengkajian nyeri :
- P : Pasien mengatakan nyeri saat ditekan
- Q : tertusuk-tusuk
- R : abdomen kiri
- S:7
- T : saat abdomen ditekan
A (Alergic)
Pasien mengatakan pasien tidak mempunyai alergi makanan atauobat-obatan
M (Medicine)
Pasien mengatakan pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan
P (Pertient Medical History)
Pasien mengatakan memiliki riwayat asma
L (Last Meal)
Pasien mengatakan pasien terakhir makan nasi dan sayur sekitar jam 17.00 WIB
E (Event)
Pasien mengatakan nyeri perut sebelah kiri atas, mual, muntah, pusing berdenyut,
dan nafsu makan menurun sejak tadi pagi.

No. Analisa Data Problem Etiologi


1. S : pasien mengatakan Nyeri Akut Agen
sakit pada abdomen (D.0077) pencedera fisik
bagian kiri saat di tekan
- P : Pasien
mengatakan nyeri saat
ditekan
- Q : tertusuk-tusuk
- R : abdomen kiri
- S:7
- T : saat
abdomen
ditekan
O : pasien tampak
meringis ketika abdomen
sebelah kiri, pasien
tampak gelisah
Hasil TTV :
- TD 120/80
- S : 36,5C
- SPO2 : 98%
- N : 93x/menit
- RR : 23x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikn
dengan pasien post terserempt mobil, pasien mengeluh sakit saat abdomen
bagian kiri ditekan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan
Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
Terapeutik
a. Fasilitasi istirahat tidur
Edukasi
a. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (relaksasi
napas dalam)
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Tujuan dan Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x6 jam diharapkan tingkat nyeri
(L.08066) berkurang dengan kriteria hasil :
a. Keluhan nyeri menurun
b. Meringis menurun
c. Gelisah menurun
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ Implementasi Keperawatan TTD
Jam
17 Maret a. Memonitor tanda-tanda vital
S : pasien mengatakan sakit pada abdomen bagian
2023
kiri saat di tekan
20.00
O:
WIB
- KU : sedang
- TD : 120/80 mmHg
- S : 36,5C
- SPO2 : 98%
- N : 93x/menit
- RR : 23x/menit
b. Berkolaborasi dengan dokter mengenai pemberian
obat
S : keluarga pasien mengatakan bersedia diberi obat
analgetik
O : pasien tampak menangis saat dilakukan
pemberian obat, obat berhasil masuk secara IV, tidak
ada tanda- tanda alergi
- Inf. Tutofusin 20 tpm
- Inj Omeprazole 40 mg/dl
- Inj Ondansentron 10ml/dl
- Inj metamizole sodium monohydrate 2 ml/dl
c. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk
mengurangi rasa nyeri
S : pasien mengatakan mampu melakukan napas
dalam secara mandiri
O : pasien tampak mampu melakukan relaksasi
napas dalam secara mandiri

EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/ Evaluasi Keperawatan TTD
Jam
17 Maret S :Pasien mengatakan masih terasa sakit pada
2023 perutnya dengan skala 5
22.00 O :Pasien tampak rileks
WIB - KU : sedang
- TD : 120/80 mmHg
- S : 36,7C
- SPO2 : 98%
- N : 94x/menit
- RR : 21x/menit
A : masalah nyeri akut belum
teratasi P : intervensi dilanjutkan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Fasilitasi istirahat tidur
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (relaksasi napas dalam)
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
RESUME KASUS 6
PRAKTEK KLINIK
KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Tn. W (62 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Laki laki
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Dypsnea
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 19 Maret 2023/ 15.00 WIB

PRIMARY SURVEY
A (Airway)
Jalan napas paten, tidak ada sumbatan, tidak ada suara napas tambahan
B (Breathing)
Pasien napas spotan, pola napas pendek, RR : 26x/menit, SPO₂ : 90%
C (Circulation)
Pasien tampak pucat, akral teraba dingin, dengan TD : 120/90 mmHg, N
A
: 89 x/menit, S : 36,7⁰C, tidak terdapat perdarahan, terpasang infus
S
Asering 20 tpm pada tangan sebelah kiri.
S
D (Disability)
E
Kesadaran composmentis, GCS E4M5V6, pupil isokor
S
E (Exposure)
M
Tidak terdapat trauma
E
F (Folley Catheter)
N
Pasien tidak terpasang DC
T
G (Gastric Tube)
Pasien tidak dipasang NGT atau OGT
H (Heart Monitor)
Tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
S (Sign and Symtomp)
Pasien mengatakan pasien sesak napas sejak 1 hari yang lalu, dada terasa
nyeri, lemas dan sedikit pusing.
A (Alergic)
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan atau obat-obatan
M (Medicine)
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan
P (Pertient Medical History)
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi
L (Last Meal)
Pasien mengatakan sekitar jam 13.00 WIB tadi makan nasi sayur dan minum
air putih
E (Event)
Pasien mengatakan tiba tiba mengalami sesak napas jam 2 siang secara tiba
tiba. Lalu keluarga membawa pasien ke IGD.

No. Analisa Data Problem Etiologi


1. S: Pola napas tidak Hampatan
Pasien mengatakan sesak efektif upaya napas
napas (kelemahan
O: otot
Pola napas pendek, fase pernapasan)
ekspirasi memanjang,.
TTV
KU : sedang
TD : 120/90 mmHg
SPO2 : 90%
N : 89 x/menit
RR : 26x/menit
Suhu : 36.,8 0C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola napas tidak efektif (D.0005) berhubungan dengan hambatan upaya napas
dibuktikan dengan pasien mengeluh sesak, pola napas pendek
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan
Manajemen Jalan Napas (L.01011)
Observasi
a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
b. Monitor bunyi nafas tambahan
Terapeutik
a. Posisikan semi-fowler atau fowler
b. Berikan oksigen
Edukasi
a. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat dengan dokter
Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x6 jam diharapkan Pola napas
(L.01004) membaik dengan kriteria hasil :
a. Dispnea menurun
b. Frekuensi napas membaik
c. Pemanjangan fase ekspiras menurun
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ Implementasi Keperawatan TTD
Jam
19 Maret a. Memposisikan semi-fowler atau
2023 fowler S : pasien mengatakan sesak
15.00 napas
WIB
O : pasien tampak dengan posisi semi-fowler
b. Memonitor tanda-tanda vital
S : Pasien mengatakan sesak napas
O:
- KU : sedang
- TD : 120/90mmHg
- N : 89x/menit
- RR :22x/menit
- SPO2 : 90%
- S : 36,7C
c. Menberikan Oksigen
S : pasien mengatakan bersedia
O : pasien terpasang oksigen nasal kanul 3lpm
d. Berkolaborasi dengan dokter mengenai pemberian
obat
S : pasien mengatakan bersedia diberikan
nebulizer O : obat masuk semua, tidak ada tanda-
tanda alergi
- Inf. Asering 20 tpm
- Injeksi Ondancentron 2 ml
- Injeksi Omeprazole 20mg
- injeksi Santagesik 2 ml

EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/ Evaluasi Keperawatan TTD
Jam
19 Maret S : pasien mengatakan sesaknya sedikit
2023 berkurang O : pasien tampak rileks
18.00 - KU: sedang
WIB - TD : 120/70mmHg
- N : 99x/menit
- RR :21x/menit
- SPO2 : 97%
- S : 36,7C
A : masalah pola napas tidak efektif belum teratasi P :
intervensi dilanjutkan
monitor pola napas
monitor bunyi napas tambahan
berikan oksigen
kolaborasi pemberian obat dengan dokter
RESUME KASUS 7
PRAKTEK KLINIK
KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Ny. Y (32 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Perempuan
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Atsma
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 20 Maret 2023/ 09.00 WIB

PRIMARY SURVEY
A (Airway)
Jalan napas paten, tidak ada sumbatan, terdapat suara tambahan (mengi)
B (Breathing)
Pasien napas spontan, pola napas cepat, RR : 25x/menit, SPO2 : 90%
C (Circulation)
Pasien tampak pucat, akral teraba hangat, dengan TD : 120/80mmHg,
Nadi : 100x/menit, CRT <2 detik, Suhu : 36,7C, tidak terdapat
perdarahan.
D (Disability)
Kesasaran composmentis, GCS E4M5V6, pupil isokor
E (Exposure)
Tidak ada trauma
F (Folley Catheter)
Pasin tidak terpasang DC
G (Gastric Tube)
Pasien tidak di pasang NGT maupun OGT
H (Heart Monitor)
Tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
S (Sample)
Psien mengeluh sesak napas, tampak pernapasan cuping hidung
A (Alergic)
Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan atau obat-obatan
M (Medicine)
Pasien mengatakan sebelumnya tidak mengkonsumsi obat apapun
P (Pertient Medical History)
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma
L (Last Meal)
Pasien mengatakan tadi jam 07.00 WIB makan nasi dan sayur
E (Event)
Pasien mengatakan sesaknya muncul sejak tadi kemarin, namun sejak
jam 7 pagi pasien merasa sesaknya memberat disertai batuk. Kemudian
pasien dibawa keluarga ke RSUD Padanarang Boyolali

No. Analisa Data Problem Etiologi


1. S : pasien Pola napas Hambatan
mengatakan sesak tidak efektif upaya napas
napas (D.0005)
O : tampak pernapasan
cuping hidung
Terdapat suara
tambahan (mengi)
TD :
120/80mmHg N :
100x/menit
RR :25x/menit
SPO2 : 90%
S : 36,7C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola napas tidak efektif (D.0005) berhubungan dengan hambatan upaya napas
dibuktikan dengan pasien mengatakan sesak, tampak pernapasan cuping
hidung, terdapat suara mengi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan
Manajemen Jalan Napas (L.01011)
Observasi
a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
b. Monitor bunyi nafas tambahan
Terapeutik
a. Posisikan semi-fowler atau fowler
b. Berikan oksigen
Edukasi
a. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat dengan dokter
Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x6 jam diharapkan Pola napas
(L.01004) membaik dengan kriteria hasil :
a. Dispnea menurun
b. Frekuensi napas membaik
c. Pemanjangan fase ekspiras menurun
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ Jam Implementasi Keperawatan TTD
20 Maret a. Memposisikan semi-fowler atau
2023
fowler S : pasien mengatakan sesak
09.00
WIB napas
O : pasien tampak dengan posisi semi-fowler
b. Memberikan Oksigen
S : pasien mengatakan bersedia
O : pasien terpasang oksigen nasal kanul 5lpm
c. Memonitor tanda-tanda vital
S : Pasien mengatakan sesak
napas O :
- KU : sedang
- TD : 120/80mmHg
- N : 100x/menit
- RR :25x/menit
- SPO2 : 90%
- S : 36,7C
c. Berkolaborasi dengan dokter mengenai pemberian
obat
S : pasien mengatakan bersedia diberikan nebulizer
O : pasien tampa terpasang nebulizer dengan
ventolin 2,5 mg
EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/ Evaluasi Keperawatan TTD
Jam
20 Maret S : pasien mengatakan sesaknya sedikit
2023 berkurang O : pasien tampak rileks
11.00 - KU: sedang
WIB - TD : 120/70mmHg
- N : 98x/menit
- RR :21x/menit
- SPO2 : 97%
- S : 36,7C
A : masalah pola napas tidak efektif belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- monitor pola napas
- monitor bunyi napas tambahan
- berikan oksigen
- kolaborasi pemberian obat dengan dokter
RESUME KASUS 8
PRAKTEK KLINIK
KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : An. N (4 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Perempuan
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Fever, Trombositopeni
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 21 Maret 2023/ 14.00 WIB

PRIMARY SURVEY
A (Airway)
Jalan napas paten, tidak ada sumbatan, tidak ada suara napas tambahan
B (Breathing)
Pasien napas spontan, pola napas normal, RR : 22 x/menit SPO₂ : 93%
C (Circulation)
Kulit teraba hangat, N : 145 x/menit, CRT : <2 detik, Suhu : 38,2⁰ C
A
D (Disability)
S
Kesadaran compos mentis, GCS15 (E4M5V6), pupil isokor
S
E (Exposure)
E
Tidak ada trauma pada tubuh pasien
S
F (Folley Catheter)
M
Pasien tidak terpasang DC
E
G (Gastric Tube)
N
Pasien tidak di pasang NGT atau OGT
T
H (Heart Monitor)
Tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
S (Sign and Symtomp)
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah demam sejak 4 hari yang lalu,
mual (-), Muntah (-) suhu : 38.2 C, pasien teraba hangat
A (Alergic)
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada riwayat alergi obat atau
makanan
M (Medicine)
Keluarga pasien mengatakan pasien sebelumnya tidak mengonsumsi obat
apapun
P (Pertient Medical History)
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya
L (Last Meal)
Keluarga pasien mengatakan sekitar 15 menit yang lalu pasien minum air
putih
E (Event)
Keluarga pasien mengatakan sebelum ini pasien dibawa ke Puskesmas.
dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. mual (-), Muntah (-) dan
hasil pemeriksaan darah menunjukkan hasil trombosit 113 ribu/µL. setelah
itu, keluarga pasien
membawa pasien ke IGD RSUD Padanarang Boyolali
No. Analisa Data Problem Etiologi
1. S: Hipertermi Proses
Keluarga pasien (D.0130) Penyakit
mengatakan pasien demam
sejak 4 hari yang lalu
O:
Suhu : 38.2⁰C
Nadi : 143
x/menit
Kulit teraba hangat

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertemi (D.0130) berhubungan dengan proses penyakit dibuktikan dengan
suhu tubuh diatas normal, kulit teraba hangat
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan :
Manajemen Hipertermia (I.15506)
Observasi
a. Monitor suhu tubuh
Terapeutik
a. Longgarkan atau lepaskan pakaian
Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
Tujuan dan Kriteria hasil :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x6 jam diharapkan Termoregulasi
(L.14134) membaik dengan kriteria hasil :
a. Suhu tubuh membaik (n : 36,5⁰C-37,5⁰C)
b. Suhu Kulit membaik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ Implementasi Keperawatan TTD
Jam
21 maret a. Memonitor tanda-tanda vital
2023
S : Keluarga pasien mengatakan anaknya demam
14.00
sejak 4 hari yang lalu
WB
O:
KU : sedang
suhu tubuh :
38,2⁰C SPO₂ :
93%
RR : 23
x/menit N :145
x/menit
b. Berkolaborasi dengan dokter mengenai pemberian
obat S : keluarga pasien mengatakan memersilahkan
untuk pemasangan infus
O : pasien tampak menangis saat dilakukan
penusukan, terpasang IV pada tangan kanan, obat
masuk semua dan tidak ada tanda-tanda alergi
- Inf. D ½ NS 12 tpm
- inj. Paracetamol 150 mg

c. Menganjurkan untuk melonggarkan atau melepaskan


pakaian pasien
S : keluarga pasien mengatakan akan memakaikan
baju yang longgar
O : pasien tampak menggunakan baju yang longgar

d. Menganjurkan tirah baring


S : keluarga pasien mengatakan anaknya tidak mau
ditidurkan
O : pasien tampak tidur dengan digendong oleh
Keluarganya
EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/ Evaluasi Keperawatan TTD
Jam
21 maret S : Keluarga pasien mengatakan demamnya sudah
2023
sedikit turun
16.00
O : pasien tampak rileks, KU : sedang, S : 37,5⁰C, N :
WIB
130 x/menit, RR : 20x/menit, SPO₂ : 98%
A:
Masalah hipertermi belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor suhu tubuh
Longgarkan atau lepaskan pakaian
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
RESUME KASUS 9
PRAKTEK KLINIK
KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Tn. W (70 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Laki-laki
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Congesti Heart Failure
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 22 Maret 2023/ 21.00 WIB

PRIMARY SURVEY
A (Airway)
Jalan napas paten, terdapat suara tambahan wheezing
B (Breathing)
Pasien napas spotan, pola napas pendek, RR : 30x/menit, SPO₂ : 85%
C (Circulation)
Pasien tampak pucat, akral teraba dingin, dengan TD : 180/100 mmHg, N :
A
90 x/menit, S : 36,3⁰C, tidak terdapat perdarahan, terpasang infus NaCl 20
S
tpm pada tangan sebelah kiri.
S
D (Disability)
E
Kesadaran composmentis, GCS15 E4M5V6, pupil isokor
S
E (Exposure)
M
Tidak terdapat trauma
E
F (Folley Catheter)
N
Pasien terpasang DC ukuran 16 dengan volume urine 500ml berwarna
T
kuning
G (Gastric Tube)
Pasien tidak dipasang NGT atau OGT
H (Heart Monitor)
Tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
S (Sign and Symtomp)
Keluarga pasien mengatakan pasien sesak napas sejak 5 jam yang lalu,
pasien mengatakan batuk, terdapt sura tambahan wheezing, RR : 30x/menit,
SPO2 :85%
A (Alergic)
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan atau obat-
obatan
M (Medicine)
Keluarga pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan
P (Pertient Medical History)
Keluarga mengatakan 2 minggu yang lalu pasien dirawat di RSUD
Padanarang dengan keluhan yang sama
L (Last Meal)
Keluarga pasien mengatakan sekitar jam 14.00 WIB tadi makan nasi sayur
dan minum air putih
E (Event)
Keluarga pasien mengatakan pasien sesak napas sejak 5 jam yang lalu,
sesak napas muncul tiba-tiba dan tidak sedang beraktivitas. Kemudian
keluarga membawa pasien ke RSUD Padanarang Boyolali.
No. Analisa Data Problem Etiologi
1. S: Bersihan jalan spasme jalan
Pasien mengatakan napas tidak napas
sesak napas, batuk efektif (D.0001)
O:
Pola napas pendek,
terdapat suara tambahan
whezing
TTV
KU : sedang
TD : 180/100 mmHg
SPO2 : 85%
N : 90 x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 36,3 0C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Besihan jalan napas tidak efektif (D.0001) berhubungan dengan spasme jalan
napas dibuktikan dengan pasien mengatakan sesak napas dan batuk
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan
Manajemen Jalan Napas (L.01011)
Observasi
a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
b. Monitor bunyi nafas tambahan
Terapeutik
a. Posisikan semi-fowler atau fowler
b. Berikan oksigen
Edukasi
a. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat dengan dokter
Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x6 jam diharapkan Bersihan jalan
napas (L.01001) membaik dengan kriteria hasil :
a. Wheezing menurun
b. dyspnea menurun
c. frekuensi napas membaik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ Implementasi Keperawatan TTD
Jam
22 maret a. Memposisikan semi-fowler atau
2023 fowler S : pasien mengatakan sesak
21.00 napas
WIB O : pasien tampak dengan posisi semi-fowler
b. Memonitor tanda-tanda vital
S : Pasien mengatakan sesak
napas O :
- KU : sedang
- TD : 180/100 mmHg
- SPO2 : 85%
- N : 90 x/menit
- RR : 30x/menit
- Suhu : 36,3 0C
c. Memberikan terapi oksigen
S : pasien mengatakan bersedia diberikan oksigen
O : Pasien terpasang oksigen NRM 10lpm

d. Berkolaborasi dengan dokter mengenai pemberian


obat
S : pasien mengatakan bersedia diberikan
nebulizer O : obat masuk semua, tidak ada tanda-
tanda alergi
- Inf. NaCl 20tpm
- Inj. Furosemid 2ml
- Inj. Omeprazole 40mg
- Inj. Ondancentron 2ml
e. Memberikan terapi Nebulizer
S : Pasien mengatakan
bersedia
O : pasien terpasang nebulizer combivent 2,5 ml,
dibantu dengan oksigen nasal kanul 3 lpm
EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/ Evaluasi Keperawatan TTD
Jam
22 maret S : pasien mengatakan sesaknya sedikit
2023 berkurang O : pasien tampak rileks
23.00 - KU: sedang
WIB - TD : 140/80mmHg
- N : 99x/menit
- RR :23x/menit
- SPO2 : 97%
- S : 36,7C
A : masalah bersihan jalan napas tidak efektif belum
teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- monitor pola napas
- monitor bunyi napas tambahan
- berikan oksigen
- kolaborasi pemberian obat dengan dokter
RESUME KASUS 10
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Nn. A (25 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Perempuan
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : Combustio
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 24 Maret 2023/ 16.00 WIB

PRIMARY SURVEY
A (Airway)
Bebas tidak ada sumbatan jalan napas
B (Breathing)
Pola napas normal, RR 23 x/menit, SPO 98%, pasien bernapas spontan dan
A tidak menggunakan alat bantu.
S C (Circulation)
S Pasien tampak pucat, akral terasa hangat. Tidak terdapat
E perdarahan. Tanda-tanda vital TD:100/80, N: 92, Suhu : 36,40C
S D (Disability)
M Kesadaran compos mentis, GCS15 (E4M5V6)
E E (Exposure)
N Terdapat luka pada kaki kiri pasien.
T F (Folley Catheter)
Pasien tidak terpasang DC
G (Gastric Tube)
Pasien tidak di pasang NGT
H (Heart Monitor)
Tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY
S (Sign and Symtomp)
pasien mengeluh nyeri pada bagian yang terkena air
panas Pengkajian nyeri
P : terkena tumpahan air
panas Q : nyeri seperti
ditusuk-tusuk R : kaki kanan
dan kiri
S:7
T : terus-menerus
A (Alergic)
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada riwayat alergi obat atau
makanan
M (Medicine)
Keluarga pasien tidak mengonsumsi obat apapun.
P (Pertient Medical History)
Keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah mengalami sakit yang
sama.
L (Last Meal)
Keluarga pasien mengatakan tadi siang pasien makan dengan nasi dan sayur
E (Event)
Pasein dibawa ke IGD setelah tersiram air panas, pasien ingin membawa
teko berisi air panas dan terpeleset saat berjalan dari dapur ke meja makan.
sehingga air panas tumpah dan tersiram ke kaki pasien . pasien mengeluh
nyeri pada bagian yang terkena air panas.
No. Analisa Data Problem Etiologi
1. S: Nyeri akut Agen
pasien mengeluh nyeri pencedera
pada bagian kaki kanan fisiologis
dan kiri, karena terkena air
panas, nyeri yang
dirasakan seperti nyeri
tertusuk-tusuk dan terus
menerus, dengan
skala nyeri 7
O:
Pasien tampak meringis
dan gelisah,
Hasil TTV :
KU : sedang
TD : 100/70 mmHg
N : 92 x/menit
RR : 23
x/menit S :
36,40C SpO2:
98%
CRT : 1 detik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x6 jam diharapkan
termoregulasi dapat membaik dengan kriteria hasil
 Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun
 Gelisah menurun

Manajemen Hipertemia (I. 082338)


Observasi
 dentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensii, kualitas dan
intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

Terapeutik
 Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi
 Jelaskan strategi pengurangan nyeri secara nonfarmakologi

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat analgetik, jika perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ Implementasi Keperawatan TTD
Jam
24  Membersihkan luka dengan NaCl dan
maret memberi salep
2023 S : pasien mengatakan bersedia
pukul O : pasien tampak menangis menahan nyeri yag
16.00 dirasakan, terdapaat luka pada kaki kiri. dan Pada
WIB kaki kiri memerah.
 Memonitor tanda-tanda vital

S:
pasien mengeluh nyeri pada bagian kaki kanan dan
kiri, karena terkena air panas, nyeri yang dirasakan
seperti nyeri tertusuk-tusuk dan terus menerus,
dengan skala nyeri 7
O:
Pasien tampak meringis dan
gelisah, hasil TTV
KU : sedang
TD : 100/70 mmHg
N : 92 x/menit
RR : 23
x/menit S :
36,40C SpO2:
98%
CRT : 1 detik
 berkolaborasi pemberian obat dengan dokter
S = Pasien mengatakan bersedia di beri obat
O = terpasang infus asering 20 tmp, silver sulfadiazine
cream ue, injeksi paracetamol 500 mg, amoxicillin 500
mg..
 Menjelaskan strategi pengurangan nyeri secara
nonfarmakologi dengan nafas dalam
S = Pasien mengatakan bersedia
O= Pasien kooperatif dibuktikan dengan
memperhatikan dan mencoba saat di
ajarkan
EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/ Evaluasi Keperawatan TTD
Jam
24 S
maret Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
pukul O : pasien nyaman, skala : 4
19.00 hasil TTV
WIB TD : 100/70 mmHg
N : 92 x/menit
RR : 20
x/menit S :
36,40C SpO2:
98%
A
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P
Lanjutkan intervensi
 Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensii, kualitas dan
intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Kolaborasi pemberian obat analgetik, jika perlu
RESUME KASUS 11
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN

Nama : Prihatiasa Ma’afi Jannah Nama Pasien : Ny. M (58 tahun)


Semester : VI (Enam) Jenis kelamin : Perempuan
Prodi : D3 Keperawatan Dx. Medis : DM Tipe 2
Mahasiswa : Poltekkes Surakarta Tanggal/Jam : 25 Maret 2023/ 09.00 WIB

PRIMARY SURVEY

A (Airway)
Jalan napas paten, tidak ada sumbatan, tidak ada suara napas tambahan,
B (Breathing)
Pasien napas spontan, pola napas normal, RR: 20 x/menit, SPO2 = 98%.
C (Circulation)
A Terdapat perdarahan pada ibu jari kaki kiri. TD = 120/70 mmHg, Nadi
S =88x/menit,CRT< 2 detik, Suhu = 36,5 ℃ Terpasang infus NaCl 500 ml dialiri 20tpm.
S D (Disability)
E Kesadaran composmentis, GCS: 15 (E4M5V6), pupil isokor.
S E (Exposure)
M Terdapat ulkus DM pada jari tengah tangan kiri
E F (Folley Catheter) Pasien
N tidak terpasang DC.
T G (Gastric Tube)
Pasien tidak terpasang NGT maupun OGT.
H (Heart monitor)
Tidak terpasang heart monitor
SECONDARY SURVEY

S (Sign and Symtomp)


Pasien mengatakan terdapat bengkak, terasa nyeri pada ibu jari kaki kiri dan muncul luka
setelah minggu ke 3
P : Pasien mengatakan nyeri karena luka yang dialaminya

Q : tertusuk tusuk
R : ibu jari kaki
kiri

S:6
T : hilang timbul
A (Alergic)
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan
M (Medicine)
Pasien mengatakan sebelumnya mengkonsumsi obat asam mefenamat 3x500mg, amoxilin
3x500mg, levofloxacin dan metformin 3x500mg namun dirasa tidak membaik
P (Pertinent Medical History)
Pasien mengatakan sebelumnya tidak memiliki riwayat DM.
L (Last Meal)
Pasien mengatakan sebelum masuk ke RS pasien makan pukul 7.30 WIB makan dengan
nasi dan lauk dan minum air putih 1 gelas, dan merasa mual.
E (Event)
Pasien mengeluh jari kakinya bengkak lalu pada minggu ke 3 muncul luka dan terus
menyebar. Pasien memeriksakan ke klinik dan mendapatkan pengobatan akan tetapi tidak
kunjung sembuh, setelah itu keluarga membawa pasien ke RSUD Pandan Arang Boyolali
No. Analisa Data Problem Etiologi
1. DS = Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Agen pencedera fisiologis
di ibu jari kaki kiri. Setelah
dilakukan pengkajian nyeri di
dapatkan hasil :
P : Pasien mengatakan nyeri
karena penyakit yang
dialaminya
Q : tertusuk tusuk
R : ibu jari kaki
kiri
S:6
T : hilang timbul

DO = Pasien tampak meringis


kesakitan dan gelisah. Hasil
TTV : TD = 120/70mmHg,
Nadi = 88x/menit , CRT < 2
detik, Suhu =36,5℃ , RR = 20
kali/menit, SPO2 = 98%.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan pasien
mengeluh nyeri dan pasien tampak meringis kesakitan. (D.0077)
INTERVENSI KEPERAWATAN

Tujuan dan kriteria hasil :


Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x6 jam diharapkan tingkat nyeri menurun
dengankriteria hasil:
 Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun
 Gelisah menurun
Intervensi Keperawatan :
Perawatan luka dengan memperhatikan teknik
aseptic Manajemen Nyeri ( I. 08238)
Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensii, kualitas dan intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
 Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
 Jelaskan strategi pengurangan nyeri secara nonfarmakologi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat analgetik, jika perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ Implementasi TTD
Jam
25 maret 1. Memonitor tanda-tanda vital
2023 S = Pasien mengatakan bersedia dilakukan pengukuran tekanan
09.00 darah, suhu, nadi, dan saturasi, mengeluh nyeri dengan skala 6
WB
O=
KU : sedang
TTV :
TD = 120/70mmHg
Nadi = 88x/menit
Suhu =36,5℃
RR = 20 kali/menit
SPO2 = 98%
2. Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian terapi obat
S = Pasien mengatakan bersedia di beri obat analgetik
O = Pasien kooperatif, obat berhasil masuk secara IV
a. Infus NaCl 20 tpm
b. Inj. Ketorolac 30 mg

c. Inj. Ranitidin 50 mg

d. Inj. Ondansentron 4 mg

3. Mengajarkan strategi pengurangan nyeri dengan


teknik Nonfarmakologi (napas dalam)
S = Pasien mengatakan bersedia di ajarkan teknik
nonfarmakologis (napas dalam) untuk mengurangi nyeri
O = Pasien kooperatif dibuktikan dengan
memperhatikan dan mencoba saat di ajarkan
4. Melakukan perawatan luka dengan mempertahanan teknik
aseptic
S = pasien mengatakan bersedia dilakukan perawatan
luka O = tedapat sedikit nanah, luka tampak merah

EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/ Evaluasi Keperawatan TTD
Jam
25 Maret S : Pasien mengatakan merasa lebih nyaman, nyeri sudah berkurang
2023
skala 3
14.00
O : luka tampak bersih, pasien tampak tenang hasil TTV TD =
WIB
120/70mmHg, Nadi = 88 x/menit , CRT< 2 detik, Suhu =
36,5℃
, RR = 20 kali/menit, SPO2 =98%.
A : Masalah nyeri akut belum teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,kualitas
dan intensitas nyeri
 Fasilitasi istirahat tidur
 Kolaborasi pemberian obat analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai