N
DENGAN TETANUS DI RUANG SARAF
RSUD AHMAD YANI KOTA METRO
IDENTITAS PASIEN
Riwayat penyakit sekarang : Klien dating ke IGD dengan keluhan kejang dan
tidak bias membuka mulut, kejang dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Klien
memiliki riwayat tertusuk paku di kaki sebalah kanan 4 bulan yang lalu.
Pola/kebutuhan nutrisi dan metbolik : klien terpasang NGT. Lien di beri susu 2
gelas (400ml)+ 100 ml air putih pagi, siang dan sore hari.
Pola/kebutuhan istirahat & tidur : Klien mengatakan tidur sehari 8-9 jam
sehari
Pola/kebutuhan akktivitas : klien bedrest, semua aktivitasnya dibantu oleh
kelluarga dan perawat
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Saat ini klien di rawat diruang saraf dengan ruangan tersendiri (isolasi)
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : composmetis
Gcs : 15
Keadaan umum : klien tampak lemah
Dada/thoraks
• Inspeksi =dada simetris tidak ada benjolan
• Perkusi = sonor
• Palpasi = pasien nyeri saat abdomen ditekan, tidak ada massa
• Auskultasi = ronchi
Abdomen :
• Inpeksi= abdomen simetris tidak ada lesi
• Perkusi= tymphani
• Palpasi : dada terasa kaku seperti papan
• Auskultasi= bising usus 8x/mnt
Ekstremitas : kaku pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah pada saat
kejang
PENGKAJIAN NEUROLOGI
Orientasi orang, tempat dan waktu : klien dapat mengenali keluarganya ,klien
tau dimana saat ini berada, klien dapat membedakan waktu.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
• Leukosit 11,19
• Eritrosit 4,36
• Hb 12,8
• Hematokrit 38,4
• MCV 88,1
• MCH 29,8
• MCHC 23,8
• Trombosit 22,9
• RDW 13,3
• MPW 10,20
• GDS 110
• Ureum 35,4
• Kreatinin 1,14
TERAPI PENGOBATAN/DIET
• Ceftriaxone 2x1 500mg
• Diazepam 3x1 4 amp
• Dexamethasone 2x1
• Eptrison 2x1
• Amlodipidin 1x1
• Metronidazole infus 100ml/hr
Pengkajian resiko decubitus (braden) : skor 17. tidak ada resiko decubitus
ANALISA DATA
Ds :
• Pasien mengeluh pusing
• Keluarga pasien mengatakan jika pasien pusing diikuti dengan kejang.
Do :
• Klien tampak lemah
• Fekuensi kejang 5 kali
Masalah: Gangguan perfusi jaringan serebral
Etiologi : Penyebaran toxic clostridium titan di system syaraf otak
Ds :
• Pasien mengeluh nyeri di tenggorokan dan perut
• Keluarga pasien mengatakan pasien sering meletakkan tangan di atas perut.
Do :
• Skala nyeri 7
• Pasien tampak meringis
Masalah : nyeri akut
Etiologi : spasme otot
Ds :
• Keluarga klien mengatakan klien kejang
• Klien mengatakan perut terasa kaku.
Do :
• Frekuensi kejang 5 kali
• Hasil pengkajian resoko jatuh tinggi. Skor = 45
masalah : Resiko jatuh
Etiologi : kejang
Diagnosis keperawatan ;
1. Gangguan perfusi jaringan serebral b/d Penyebaran toxic clostridium titan di
system syaraf otak
2. nyeri akut b/d spasme otot
3. Resiko jatuh b/d kejang
1. Diagnosis keperawatan : Gangguan perfusi jaringan serebral b/d Penyebaran
toxic clostridium titan di system syaraf otak
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24jam diharapkan
klien tidak kejang dengan kh :
•Frekuensi kejang berkurang
•Pasien tampak tenang
Intervensi keperawatan:
1.Catat waktu, durasi, bagian tubuh yang terlibat dan frekuesni kejang
2.Miringkan ke posisi kanan atau kiri
3.Beritahu keluarga untuk tidak memasukan benda apapun kedalam mulut klien saat
kejang
4.Moonitor ttv dan kesadaran klien
5.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat kejang
2. Diagnosis keperawtan : nyeri akut b/d spasme otot
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24jam diharapkan nyeri
klien hilang atau dapat terkontrol dengan kh :
•Skala nyeri berkurang
•Klien tampak rileks
Intervensi keperawatan :
1.Observasi TTV
2.Kaji skala nyeri
3.Berikan posisi yang nyaman
4.Ajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam
5.Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
3. Diagnosis keperawatan : Resiko jatuh b/d kejang
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24jam diharapkan resiko
jatuh klie tidak terjadi dengan KH:
• Klien tampak tenang
Intervensi keperawatan :
1. Bantu aktivitas klien
2. Identifikasi prilaku dan factor resiko jatuh
3. Beri pembatas pada bed klien
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat
Implementasi & Evaluasi
(hari ke 1 tanggal 18-10-2019)
Dx Keperawatan :
Gangguan perfusi jaringan serebral b/d Penyebaran toxic clostridium titan di system
syaraf otak
14.00 WIB
• Menganjurkan keluarga agar menahan tubuh pasien saat kejang
• Menganjurkan keluarga untuk memasang sendok kemulut pasien saat paasien
kejang
S : Pasien mengatakan perut masih terasa kaku dan pasien kejang bila di sentuh
perutnya
O : Hasil pengkajian resiko jatuh tinggi (45)
Frekuensi kejang 4 kali
Terpasang pagar pembatas pada bed klien
A : resiko jatuh b.d kejang
P : lanjutkan Intervensi
Bantu aktivitas klien
Kolaborasi pemberian obat
Implementasi dan Evaluasi
(hari ke 2 tanggal 19-10-2019)
14.00 WIB
menganjurkan keluarga agar menahan tubuh pasien saat pasien kejang
berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti kejang
P : lanjutkan intervensi
Anjurkan keluarga agar menahan tubuh pasien saat kejang
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti kejang
14.30 WIB
mengobservasi TTV
mengkaji skala nyeri
berkolaborasi pemberian analgetik
S : Pasien mengatakan perut masih terasa kaku dan pasien kejang bila di sentuh
perutnya
O :terpasang pagar pembatas
Infuse dextroce 5% + 4 amp diazepam
Frekuensi kejang 4 kali
A : resiko jatuh b.d kejang
P : lanjutkan Intervensi
kolaborasi pemberian obat
Implementasi dan Evaluasi
(hari ke 3 tanggal 20-10-2019)
14.00
Anjurkan keluarga agar menahan tubuh pasien saat kejang
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti kejang
P: Lanjutkan intervensi
Observasi TTV
Kaji skala nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik
14.50
berkolaborasi pemberian diazepam