Oleh:
Ahmad Sudika Sanusi
211030230293
AIRWAY :
Tidak ada sumbatan Jalan nafas
BREATHING :
CIRCULATION
a. Sirkulasi perifer
Nadi :89x/menit
Irama: teratur ☐ tidak teratur
Denyut: ☐ lemah kuat ☐tidak kuat
Warna Kulit :
Normal
Dada : Tidak adan yeri dada
Capillary refill : Normal
< 3 detik ☐> 3 detik
3. Kebutuhan nutrisi :
☐Obat-obatan
☐Lain – lain :
☐Tidak ada intoksikasi
DISABILITY :
Tingkat kesadaran :
EXPOSURE :
Deformitas : ya ☐tidak
Contusion : ya ☐ tidak
4. Pemeriksaan Fisik
TD : 138/70 N: 89 x/mnt RR: 22 x/mnt S:36,6 SPo2 : 99% room air
Kepala : rambut pasien tampak berwarna hitam, tampak kotor terdapat benjolan di
belakang kepala sebelah kiri
Mata : Konjungtiva : anAnemis
Edema : Tidak terdapat edema pupil
Telinga : Tampak simetris, tidak ada serumen
Hidung : Tampak simetris,tidak tampak adanya serumen
Wajah : Tampak simetris dan terdapat luka lecet di pipi kiri
Leher
Bentuk/Kesimetrisan : Simetris Kiri dan Kanan,
Mobilisasi leher baik,
Thoraks Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Perkusi : Suara paru pekak
Auskultasi : bunyi nafas ronchi di kedua lapang paru
- Abdomen Inspeksi : Tidak ada benjolan maupun acites
Auskultasi : Bising usus 18x/meni
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara timpani
- Genital : normal/tidak Terpasang dower kateter
- Ekstremitas:
Status sirkulasi : CRT
Keadaan injury : ada nyeri ekstremitas kiri atas
5. Terapi yang didapat
- Hecting
- Wound toilet
- Pasang Oksigen NC 3 LPM
- Ketorolac 30 mg
- Amoxcilin 3 x 1
- Ibufropenn 3 x 1
- Pro perawatan luka jahit setelah 3 hari
Pemeriksaan laboratorium
- Tidak diperiksa
ANALISA DATA
Prioritas Masalah
DO:
Pasien tampak meringis kesakitan
Terdapat luka lecet dtangan dan
pipi kiri dan luka robek di dahi
TD: 138/70 mmHg
N : 89 x/mnt
S : 36,6 C
N : 22 x/mnt
SPo2 : 99% (room air)
2 24/11/2021 DS : Pasien mengatakan kepala terasa Resiko Perfusi Sereberal Cedera Kepala
Jam 11:00 nyeri dan pusing Tidak Efektif
P: Nyeri akibat cedera kepala
Q : Nyeri nyut-nyutan
R : Nyeri pada bagian kepala
S : Skala nyeri 4 T : Nyeri hilang saat
diberikan obat
DO :
- GCS : 15
- Pasien tampak meringis dan menahan
nyeri
- Pasien tampak sesekali memegang
kepalanya
TD: 138/70 mmHg
N : 89 x/mnt
S : 36,6 C
N : 22 x/mnt
SPo2 : 99% (room air)
1. Nyeri Akut
2. Resiko Perfusi Sereberal Tidak Efektif
RENCANA KEPERAWATAN
1 Nyeri akut b.d pencedera fisik - Mengkaji lokasi, karakteristik, durasi, S: Klien mengatakan nyeri berkurang
frekuensi, kualitas, skala dan P: Nyeri akibat cedera kepala
intensitas nyeri Q : Nyeri nyut-nyutan
- Mengkaji respons nyeri non verbal R : Nyeri pada bagian kepala
- Memberikan teknik nonfarmakologis S : Skala nyeri 4
untuk mengurangi nyeri T : Nyeri hilang saat diberikan obat
- Menjaga suasana tetap tenang
O:
- Melayani injeksi ketorolak 30 mg
- Klien tampak tenang
- Terdapat luka lecet sudah dibersihkan
- Terdabat luka robek sudah dijahit 5
jahitan
- TD : 130/70 mmHg
- N : 89 x/mnt
- S : 39,9 C
- P : 22 x/mnt
- SPO2 : 97 % (O2 3lpm NK)
A: Masalah teratasi sebagian
P :Intervensi dilanjutkan
2 Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif - Mengukur tanda-tanda vital S : Pasien mengatakan pusing berkurang
Berhubungan Dengan Cedera Kepal - Mengkaji tanda peningkatan TIK O:
- Memberikan posisi kepala lebih - Pasien diposisikan kepala lebih tinggi
tinggi - Oksigen terpasang nasal kanul
- Memberikan oksigen 3 lpm
- TD. 130/70
- Melatih teknik relaksasi
- N : 89
- R : 22
- S : 36.6
- SPO2 : 99%
A : masalah teratasi sebagian
P : pasien dipulangkan
- Amoxcilin 3 x 1
- Ibufropenn 3 x 1
- Pro perawatan luka jahit setelah 3 hari
35