ASUHAN KEPERAWATAN
MINGGU I
Disusun Oleh :
DWY KURNIAWAN SANG PUTRA, S.Kep
203203025
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. B DENGAN TRAUMA DADA DI
RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD SLEMAN
A. PENGKAJIAN
Sumber Data : Primer dan Sekunder
Tanggal masuk IGD : 05 APRIL 2021
Tanggal/jam pengkajian : 05 April 2021
Diagnosa Medis : TRAUMA DADA
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. b
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan Pns
Alamat : Sleman yogyakarta
No. Reg : 152732
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Umur : 40 tahun
Alamat : sleman
Hubungan : Istri
1. Pengkajian Primer
Airway: Tidak ada sumbatan jalan nafas, suara nafas teerdengar
snoring
Breathing Pengembangan dada tampak simetris, pernafasan cepat dan
dangkal, ekspansi paru tidak maksimal, tidak tampak
retraksi dinding dada, suara napas terdengar snoring, nafas
cuping hidung Pasien napas spontan, RR: 35 x/m
Circulation Teraba denyut nadi carotis. TD = 120/80 mmHg, N = 110x/
menit, S = 36,7 ºC, Membran mukosa lembab, turgor kulit
elastis <2 detik, tidak ada sianosis, nadi teraba kuat,
Dissability Nilai GCS : (E2V2M4)=8
2. Pengkajian Skunder
a. SAMPLE
3. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 06 November 2018
Rambut : rambut bersih, pertumbuhannya merata rambut
berwarna hitam dan putih.
Kulit kepala : tampak bersih, tidak terdapat jejas maupun lesi.
Muka :Warna kulit sawo matang dan warna kulit merata
Mata : Konjungtiva berwarna merah muda, pupil kiri dan kanan 2
mm bereaksi positif terhadap cahaya, sclera berwarna putih.
Kepala
Hidung : Lubang hidung kiri dan kanan simetris. Terpasang O2
sungkup RM 15 Lpm
Mulut :Mulut tampak bersih, cukup lembab, tidak ada stomatitis.
Gigi : bersih dan masih utuh
Telinga :tampak bersih dan tidak tampak ada sekresi telinga.
Pasien tidak ada perubhan dalam pendengan
Tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid, tidak ada jejas dan luka.
Leher
Warna merata sawo mateng
Paru:
I = Pengembangan dada tidak simetris, menggunakan otot bantu
nafas tambahan, ada cuping hidung.
P = ada jejas, ada nyeri tekan (femitus kiri kan kana getaran
sama)
P = Ronchi
A = Bunyi napas dangkal
Dada
Jantung:
I = terdapat jejas dan pembengkana, dada simteris tidak ad luka
(Tidak tampak Ictus cordis)
P = Ictus cordis teraba di ICS 5 midklavikula kiri (area apical)
Terdapat nyeri tekn dan ada pembengkakan
P= Terdengar bunyi snoring, , RR 35 x/menit
A = Suara jantung S1 lub dan S2 lup dup
I = Supel, bentuk simetris, tdak ada pembesaran pada keempat
kuadran
Abdomen A = Peristaltik usus normal (5 x/menit)
Per = Terdengar suara usus ( timpani )
Pal = Tidak teraba massa dan tidak memiliki nyeri tekan
Genetalia Pasien tampak terpasang cateter urine
Ekstermitas Kekuatan otot :
5 5
5 5
Terpasang IV line pada ekstermitas kiri
Akral teraba hangat, capilarry reffil time < 2 detik
Integumen
Tidak terdapat edema, kulit pucat, dan elastis
B. ANALISA DATA
ANALISA DATA
N
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
O
1. DO: Ketidakefektifan Hiperventilasi
Tanda-tanda vital pola napas
TD : 120/80 mmHg
N :110x/menit
RR : 35x/menit
menggunakan alat bantu nafas
nafas cepat dan dangkal
nafas cuping hidung
DS:
Pasien mengatakan nafas sesak
2 DO: Nyeri akut Agen cedar
a. Pengkajian nyeri fisik
P : Nyeri dada
Q : Nyeri terasa sengkring
R : Pada dada sebelah kiri
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri terus menerus
Tampak meringis menahan nyeri
DS: Pasien mengeluh nyeri dada seblah kiri
CATATAN KEPERAWATAN
DX IMPLEMENTASI
NO.DX JAM EVALUASI TTD
KEPERAWATAN
1 Ketidakefektifan 08:30 Pertahankan S: dwy
pola napas kepatenan jalan - Pasien mengatakan sesak napas sedikit
berhubungan napas berkurang
dengan Monitor pernapasan O:
hiperventilasi dan status oksigenasi a. Pasien terpasang oksigen RM 15 lpm
10.00 Posisikan pasien b. Pasien tampak lemas, kesadaran pasien
semi fowler pada komposmentis
pasien c. TD: 120/80 mmHg
Anjurkan pasien d. N: 110x/menit
untuk mengatur e. RR: 30 x/menit
13.00 napasnya f. SPO2: 98%
Kolaborasikan A : Masalah ketidakefektifan pola napas belum
dengan tenaga teratasi
kesehatan untuk P : Lanjutkan intervensi:
pemberian obat - Monitor status pernapasan pasien
bronkodilator - Monitor oksigenasi pasien
- Posisikan pasien semi fowler
2 Nyeri akut 09.00 - Observasi tanda S: dwy
berhubungan non verbal dari Pasien mengatakan masih nyeri didada
dengan agen cedar ketidaknyamanan sebelah kiri
fisik - Kaji faktor yang O :Pasien tamapak sedikit nyaman
mengakibatkan A : Masalah Nyeri akut belum teratasi
ketidaknyamanan P : Lanjutkan intervensi :
- Kaji pengetahuan a. Pemberian obat anti nyeri sesuai
dan kepercayaan permintan dokter
terhadap nyeri b. Ajarkan teknik nafas dalam untuk
- Kaji penyebab, mengurangi rasa nyeri
kualitas, lokasi,
skala, dan waktu
nyeri
- Ajarkan
manajemen nyeri
non farmakologi
dengan napas
dalam
- Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian
analgesic
3 2. Resiko infeksi 11.00 - Monitor tanda dan S: dwy
Pasien mengatakan masih nyeri pada area
b/d Pertahanan gejala infeksi
pembenkakan sebelah kiri
tubuh primer sistemik dan lokal O :Pasien tamapak sedikit nyaman
- Masih teraba hangat pada area
tidak - Monitor hitung
pembengkakan
adekuat(ganggua granulosit, WBC - Masih ada jejas
A : Masalah bnelum teratasi
n integritas - Monitor kerentanan
P : Lanjutkan intervensi :
jaringan , seperti terhadap infeksi - Monitor tanda dan gejala infeksi
- Berikan perawatan kuliat pada area
adanya jejas - Batasi pengunjung
epidema
,teraba panas, - Saring pengunjung
- Inspeksi kulit dan membran mukosa
dan terhadap penyakit
terhadap
pembengkakan) menular
- Instruksikan pasien untuk minum
- Partahankan teknik
antibiotik sesuai resep
aspesis pada pasien
yang beresiko
- Berikan perawatan
kuliat pada area
epidema
- Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
- Instruksikan pasien
untuk minum
antibiotik sesuai
resep