Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS PADA KLIEN RISIKO GANGGUAN


PSIKOSOSIAL DI DUSUN BEJI KULON SENDANGSARI BANTUL
YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa Komunitas

Disusun Oleh :
ABDUL HAFIZ
193203079

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2019
PR PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UUNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

FORM PENGKAJIAN KLIEN PSIKOSOSIAL

Nama Mahasiswa : ABDUL HAFIZ


NPM : 193203079

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA IDENTITAS KLIEN
IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 52 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Status : Menikah
5. Agama : Islam
6. Alamat : RT 03 Dusun Beji Kulon sendangsari Bantul Yogyakarta
7. Pendidikan : Tidak Sekolah
8. Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
9. Tanggal Pengkajian : 01 Januari 2020

KELUHAN UTAMA
1. Klien mengatakan bahwa dia merasa rendah karena tidak sekolah baik dirinya maupun
istrinya. Namun klien mampu membaca secara perlahan.
2. Klien juga mengatakan ekonominya masih kurang sehingga merasa tidak mampu
memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
3. Klien mengatakan ingin sembuh akan tetapi malu untuk memeriksakan dirinya dan
keluarga tidak memiliki tabungan lebih untuk kesehatan, sehingga saat sakit hanya
membeli obat yang ada diwarung dan meminum jamu herbal.

 PENAMPILAN UMUM DAN PERILAKU MOTORIK


1. Fisik
a. BB : 60 kg
b. TB : 174 cm
c. TTV : TD = 120/80 mmHg , N = 80 x/menit , RR = 20x/menit
d. Riwayat pengobatan : Klien mengatakan pernah berobat karena penyakit gula
yang tinggi.
e. Hasil pemeriksaan laboratorium/visum/dll : tidak ada
2. Tingkat Ansietas
Lingkari tingkat ansietas dan check list perilaku yang ditampilkan
☐Ringan √ Sedang ☐Berat ☐Panik

PERILAKU PERILAKU
 Tenang q Menarik diri

 Ramah  Bingung

q Pasif q Disorientasi
q Merasa membenarkan lingkungan q Ketakutan
 Kooperatif q Hiperventilasi

 Gangguan perhatian q Halusinasi/delusi


q Gelisah q Depersonalisasi
q Sulit Konsentrasi q Obsesi
q Waspada berlebihan q Kompulsi
q Tremor q Keluhan somatik
q Bicara cepat q Hiperaktivitas
q Lainnya

 KELUARGA
1. Genogram (minimal 3 generasi ke atas)

5
1

Keterangan :
1. : Laki-laki 5. : Meninggal
2. : Perempuan 6. : Tinggal serumah
3. : Klien
4. : Garis Keturunan
2. Tipe keluarga
 Nuclear family ☐ Diad family
☐ Extended family ☐ Single parent family

3. Pengambilan keputusan
☐ KK ☐ Istri
 Bersama sama ☐ Orang tua
Kesimpulan : Di dalam keluarga Tn. S pengambilan keputusan dilakukan secra
bersama-sama

4. Hubungan klien dengan kepala keluarga


 KK ☐ Istri
☐Orang Tua ☐Anak
☐Lainnya/sebutkan

5. Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga


Tn. S mengatakan sering makan bersama-sama, sering bercanda bersama istri, anak
dan cucunya

6. Kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat


Tn. S mengatakan selalu mengikuti kegiatan masyarakat apabila ada diinfokan dan
membantu sesuai dengan kemampuannya saja.

 RIWAYAT SOSIAL
1. Pola sosial
q Teman/Orang terdekat:
 Tn. S mengatakan paling dekat dengan keluarganya
q Peran serta dalam kelompok : -
 Tn. S mengatakan sering ikut dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan seperti
arisan antar RT dan pertemuan
q Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: -
 Tn. S mengatakan tidak ada hambatan yang berarti dengan hubungan orang
lain atau lingkungan sekitar.

2. Obat-obatan yang dikonsumsi


q Obat herbal/Obat diluar resep:
 Tn. S mengatakan mengkonsumsi obat herbal yaitu jamu
q Obat yang dikonsumsi saat ini :
 Tn. S mengatakan mengkonsumsi jamu untuk menurunkan asam urat dan gula.
q NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif lainnya: -
 Tn. S mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengkonsumsi napza dan
alkohol
 STATUS MENTAL DAN EMOSI
1. Cacat tubuh : Klien mengatakan mungkin penyakit gulanya adalah
keturunan
2. Kontak mata : Selama proses wawancara kontak mata bagus
3. Pakaian : Klien memakai baju ysng kurang rapih dan kotor
4. Perawatan diri : Klien mengatakan mandi 2x sehari, dan tidak menggosok
giginya secara rutin.
5. Tingkah Laku :
Tingkah Laku Jelaskan
Resah
Agitas
Letargi
Sikap
Ekspresi wajah Ekspresi wajah klien tampak lesu dan mata
kelihatan sayup
Aphasia
Perseverasi
Rumination
Tangensial
Banyak bicara Selama wawancara klien tampak banyak bicara,
berusaha menceritakan kekuragan dan kegiatan
yang sering dilakukan klien dan keluarganya.
Bicara lambat
Sukar bicara
Lainnya

6. Pola Komunikasi
Pola Komunikasi Pola Komunikasi
Jelas √ Aphasia
Koheren Perseverasi
Bicara kotor Rumination
Inkoheren Tangensial
Neologisme Banyak bicara/dominan √
Asosiasi longgar Bicara lambat
Flight of ideas Sukar bicara

7. Mood dan Afek


Mood dan Afek Mood dan Afek
Senang √ Curiga
Sedih Lesu √
Patah Hati Marah
Putus asa Bermusuhan
Gembira Lainnya
Euphoria

8. Proses pikir
√ Jelas
√ Logis
√ Mudah diikuti
☐ Relevan
☐ Bingung
☐ Bloking
☐Delusi
☐ Arus cepat
☐ Asosiasi cepat
☐ Curiga
☐ Memori Jangka panjang
 Hilang ☐ Utuh
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ingat kejadian sebulan yang lalu baik yang
berkesan maupun tidak berkesan karena klien merasa hidupnya begini-begini
saja.
☐ Memori jangka pendek
☐ Hilang √ Utuh
Jelaskan : Klien mengatakan selama ada mas dan mba KKN beliau senang
karena ada senam terus dan rame, selain itu klien mengatakan kalau seminggu
yang lalu dia merasa badannya lemes dan kemarin klien ingat kegiatannya di
jam 11 siang yaitu mengambil telur ayam dikandang.

9. Persepsi
☐ Halusinasi
☐ Ilusi
☐ Depersonalisasi
☐ Derealisasi
Jelaskan: tidak terdapat gangguan persepsi

10. Kognitif
a. Orientasi realita
1. Waktu : Klien tidak mengalami disorientasi waktu
2. Tempat : Klien tidak mengalami disorientasi tempat
3. Orang : Klien tidak mengalami disorientasi orang
b. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat jangka pendek
☐ Gangguan daya ingat saat ini
☐ Paramnesia
☐ Hipernesia
☐ Amnesia
Jelaskan : Klien mengalami gangguan memori jangka panjang

c. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih
☐ Tidak mampu berkonsentrasi
☐ Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Klien mudah teralih saat diminta untuk menghitung dan
menjumlahkan.

 IDE BUNUH DIRI


Ide merusak diri sendiri/orang lain
☐ Ya
√ Tidak
Jelaskan: Tn. S tidak mempunyai ide untuk merusak diri sendiri ataupun orang lain

 KULTUR & SPIRITUAL


1. Agama yang dianut
a. Kebutuhan klien terhadap spiritual dan pelaksanaan
 Klien mengatakan segala sesuatu merupakan kehendak Allah SWT, dan
klien mengatakan jarang menjalankan sholat 5 waktu

b. Gangguan dalam menjalankan kegiatan spiritualnya setelah mengalami


kekerasan dan penganiayaan
 Klien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam kegiatan spiritual

c. Pengaruh spiritual terhadap koping


 Klien mengatakan sudah berusaha tetapi semua merupakan kehendak
Allah sehingga klien hanya bisa berusaha semampunya dan pasrah

2. Budaya yang diikuti


 Klien mengatakan mampu menerima dan mengikuti beberapa perkembangan
budaya namun tidak semuanya.

3. Tingkat perkembangan saat ini


 Klien tidak memiliki perkembangan karena klien dan keluarga menjalankan
hidup seperti biasanya.

 MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan kelompok:
 Klien mengatakan tidak ada masalah dengan dukungan kelompok yang ada,
karena masih banyak dukungan yang klien dapatkan dari keluarga.
b. Masalah dengan lingkungan :
 Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungan sekitar karena
menurut klien dan keluarga lingkungan di sekitar sudah nyaman.

c. Masalah dengan pendidikan:


 Tn. S mengatakan tidak pernah sekolah
d. Masalah dengan pekerjaan :
 Tn. S mengatakan apabila gula darahnya naik klien tidak akan bekerja
terlebih dahulu beristirahat dan minum jamu.

MASALAH DENGAN PERUMAHAN:


 Tn. S mengatakan rumahnya berantakana dan tidak memiliki dapur.
Lingkungan rumah klien juga tampak berantakan.
a. Masalah dengan ekonomi:
 Klien mengatakan pendapatan masih kurang dan untuk kehidupan sehari-
hari saja tidak cukup. Terkadang klien meminta uang dengan anaknya.
b. Masalah dengan pelayanan kesehatan:
 Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan namun
saja jaraknya yang cukup jauh dan malas untuk mengantri.
c. Masalah lainnya: Klien mengatakan merasa badannya lemes dan kringgingan
dan istri klien memiliki riwayat hipertensi.

ANALISA DATA
No Hari/tanggal Data Masalah
1. Rabu, 01 DS:
Januari 2020  Klien mengatakan merasa dirinya
tidak bisa apa-apa saat sakit Risiko Harga diri
 Klien mengatakan tidak mampu rendah
menyekolahkan anaknya
 Klien mengatakan malu apabila
ditanya tentang pendidikan karena
mereka tidak sekolah
DO:
 Klien tampak lesu dan lemah
 Penampilan klien tidak rapi dan wangi
 Klien tampak sedih ketika berbicara
terkait ekonomi dan kebersihan rumah.
d. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa NOC NIC


Risiko Setelah dilakukan tindakan Label : Self-Esteem Enhancement
Harga diri
keperawatan selama 3 x kunjungan 1) Monitor pernyataan pasien
rendah
diharapkan harga diri rendah dapat mengenai harga diri
teratasi dengan kriteria hasil : 2) Bantu pasien untuk menemukan
Label : Self-Esteem penerimaan diri
1) Mampu verbalisasi penerimaan 3) Dukung dengan melakukan kontak
diri mata pada saat berkomunikasi
2) Mampu melakukan penerimaan dengan orang lain.
terhadap keterbatasan diri 4) Dukung pasien untuk terlibat dalam
3) Mampu tingkatkan kepercayaan memberikan afirmasi positif melalui
diri pembicaraan pada diri sendiri dan
4) Penerimaan terhadap pujian dari secara verbal terhadap diri setiap
orang lain hari.
5) Penerimaan terhadap kritik ysng 5) Bantu pasien untuk mengidentifikasi
membangun respon positif dari orang lain.
6) Perasaan tentang nilai diri. 6) Bantu untuk mengatur tujuan yang
realistik dalam rangka mencapai
harga diri yang lebih tinggi
7) Berikan hadiah atau pujian terkait
dengan kemajuan pasien dalam
mencapai tujuan.
8) Fasilitasi lingkungan dan aktivitas-
aktivitas yang akan meningkatkan
harga diri
9) Monitor tingkat harga diri dari dari
waktu ke waktu, dengan tepat
10) Buat pernyataan positif mengenai
pasien
e. CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN

Dx Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf


Rabu, 01-01- Label : Self-Esteem Enhancement S:
2020  Klien mengatakan merasa dirinya tidak bisa apa-apa
1. Memonitor pernyataan pasien mengenai harga diri
saat sakit
10.14 2. Membantu pasien untuk menemukan penerimaan diri  Klien mengatakan tidak mampu menyekolahkan
3. Mendukung dengan melakukan kontak mata pada saat anaknya
berkomunikasi dengan orang lain.  Klien mengatakan malu apabila ditanya tentang
pendidikan karena mereka tidak sekolah
4. Mendukung pasien untuk terlibat dalam memberikan afirmasi O :
positif melalui pembicaraan pada diri sendiri dan secara verbal  Klien tampak lesu dan lemah
terhadap diri setiap hari.  Penampilan klien tidak rapi dan wangi
 Klien tampak sedih ketika berbicara terkait ekonomi
5. Membantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif dari
I Kunjungan dan kebersihan rumah.
I orang lain.  Klien terkadang menunduk saat berbicara
6. Membantu untuk mengatur tujuan yang realistik dalam rangka A : Masalah Risiko Harga Diri Rendah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
mencapai harga diri yang lebih tinggi
Label : Self-Esteem Enhancement
7. Memberikan hadiah atau pujian terkait dengan kemajuan pasien
1. Mendukung pasien untuk selalu berfikir positif tentang
dalam mencapai tujuan. dirinya dan keluarga
8. Memfasilitasi lingkungan dan aktivitas-aktivitas yang akan 2. Memberikan pujian setiap perubahan yang dilakukan oleh
klien dan keluarga
meningkatkan harga diri
3. Memonitor tingkat harga diri dari waktu ke waktu
9. Memonitor tingkat harga diri dari dari waktu ke waktu, dengan 4. Memberikan pernyataan mengenai pasien
tepat. 5. Berkolaborasi dengan keluarga untuk perbaikan harga diri
10. Membuat pernyataan positif mengenai pasien
Kamis, 02- Label : Self-Esteem Enhancement S:
01-2020 1. Memonitor pernyataan pasien mengenai harga diri  Klien mengatakan sudah cukup lega setelah menyampaikan
perasaannya kepada mahasiswa
2. Membantu pasien untuk menemukan penerimaan diri
09.15  Klien mengatakan masih tetap merasa kalau dirinya masih
3. Mendukung dengan melakukan kontak mata pada saat belum bisa memberikan yang terbaik untuk istrinya
berkomunikasi dengan orang lain.  Klien mengatakan sebagai suami dia terkadang sedih
melihat istrinya ikut bekerja mengurus ternak mereka.
4. Mendukung pasien untuk terlibat dalam memberikan afirmasi
 Klien mengatakan masih bingung karena masih memiliki
positif melalui pembicaraan pada diri sendiri dan secara verbal hutang kepada pak dukuh
O:
terhadap diri setiap hari.
 Klien tampak murung ketika mengatakan bahwa dirinya
5. Membantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif dari masih berhutang dengan pak dukuh dengan kontak mata
orang lain. yang kurang
 Klien tampak semangat bekerja walaupun dalam keadaan
I Kunjungan 6. Membantu untuk mengatur tujuan yang realistik dalam rangka
kurang sehat.
II mencapai harga diri yang lebih tinggi  Klien tidak terlihat senang ketika berbicara mengenai
7. Memberikan hadiah atau pujian terkait dengan kemajuan pasien ekonomi keluarganya
 Klien sudah mampu menyebutkan beberapa kegiatan positif
dalam mencapai tujuan. yang dilakukannya selama dirumah
8. Memfasilitasi lingkungan dan aktivitas-aktivitas yang akan A : Masalah Risiko Harga Diri Rendah Teratasi Sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi
meningkatkan harga diri
1. Mendukung pasien untuk selalu berfikir positif tentang
9. Memonitor tingkat harga diri dari dari waktu ke waktu, dengan dirinya dan keluarga
tepat 2. Memberikan pujian setiap perubahan yang dilakukan oleh
klien dan keluarga
10. Membuat pernyataan positif mengenai pasien.
3. Memonitor tingkat harga diri dari waktu ke waktu
4. Memberikan pernyataan mengenai pasien
5. Berkolaborasi dengan keluarga untuk perbaikan harga diri

Label : Self-Esteem Enhancement S:


 Klien mengatakan sudah mulai menerima keadaan
1. Memonitor pernyataan pasien mengenai harga diri  Klien mengatakan akan berusaha untuk meningkatkan
motivasi dan berfikir positif terhadap tindakan dan perilaku
2. Membantu pasien untuk menemukan penerimaan diri
 Klien mengatakan sudah tau kegiatan positif yang membuat
3. Mendukung dengan melakukan kontak mata pada saat dia merasa kuat dan yakin menjalani hidup
berkomunikasi dengan orang lain. O:
 Klien tampak memiliki kontak mata yang baik saat
4. Mendukung pasien untuk terlibat dalam memberikan afirmasi pertemuan
positif melalui pembicaraan pada diri sendiri dan secara verbal  Klien tampak senang dan senyum ketika dipuji
I Kunjungan pengetahuannya
III terhadap diri setiap hari.
 Klien tampak mampu menyebutkan lebih dari 3
5. Membantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif dari kemampuan positifnya.
orang lain. A : Masalah Risiko Harga Diri Rendah Teratasi Sebagian
P : Hentikan Intervensi
6. Membantu untuk mengatur tujuan yang realistik dalam rangka
mencapai harga diri yang lebih tinggi
7. Memberikan hadiah atau pujian terkait dengan kemajuan pasien
dalam mencapai tujuan.
8. Memfasilitasi lingkungan dan aktivitas-aktivitas yang akan
meningkatkan harga diri
9. Memonitor tingkat harga diri dari dari waktu ke waktu, dengan
tepat
10. Membuat pernyataan positif mengenai pasien.

Anda mungkin juga menyukai