Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN DX POST OP
HISTEREKTOMI TOTAL E.C MIOMA UTERI H: 1 DIRUANG
KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MENGGALA

Di susun Oleh:
Disusun Oleh :
Kelompok 1(Menggala)
 
Andri Pandika, S.kep
Apri Wijaya, S.kep
Jefri Fiska Elta, S.kep
Fiskaria, S.kep
Hesti Liana, S.kep
Melia Novita, S.kep
Syaptaria, S.kep
Fera Wati, S.Kep
Sanina Hasan, S.kep
IDENTITAS KLIEN
• Nama : Ny. A
• Umur : 51 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
• Agama : Islam
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Sumber Biaya : BPJS
• Tanggal Masuk: 06-2-2020
• Ruang Rawat Inap : Ruang Kebidanan kelas III
• No Register : 152178
• Diagnose Medik : Post op histerektomi h : 1
• KELUHAN UTAMA (SAAT PENGKAJIAN)

P: Nyeri karena adanya luka post operasi, nyeri akan


bertambah pada saat klien menggerakan tubuhnya
Q: Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R: Nyeri dirasakan diperut bagian bawah (area luka
post operasi)
S: Skala nyeri 5
T: nyeri terus menerus
Klien terlihat menyernyitlkan wajah menahan nyeri,
klien terlihat melokalisasi area luka post operasi
pada perut bagian bawah. Tidak terpasang draint.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Lemah
• Kesadaran : Composmintis ‘E4 ‘M6 ‘V5
• TTV
• TD : 100/70 MMHG
• N : 72x/Menit
• R : 18 X / Menit
• S : 35,2 0C
• BB/TB : 49kg / 145cm
ABDOMEN
• terlihat adanya balutan luka pada perut bagian
bawah post histerektomi yang di tutup dengan
kain kasa luka kurang lebih 15 cm dan lebar
kurang lebih 1cm tidak terlihat adanya rembesan
darah pada balutan,
• Strie : tidak ada
• Linia nigra : tidak ada
• Bising usus: 5x permenit
• Kondisi vesika urinaria: -
• TFU : -
•GENETALIA : tidak ada kelainan anatomis
•Labia mayora dan minora : tidak ada lesi
•Kebersihan vagina : pengeluaran cairan darah
•Perineum : -
•Jika terdapat jahitan perineum : (REEDA)
•Lochea/cairan yang keluar : pengeluaran cairan darah
•Pemakaian pembalut : klien tidak menggunakan
Pembalut terpasang DC
•Perdarahan 3 bulan terakhir : Klien mengatakan setiap
Hari klien menstruasi dan
Mengeluarkan gumpalan –
Gumpalan darah selama 3 Minggu bahkan 1 bulan dan
Setiap bulan selama kuran Lebih 5 tahun.
• Resume Keperawatan

Klien masuk melalui IGD pada tanggal 6


februari 2020 dengan keluhan lemas, nyeri
pada perut bagian bawah, perdarahan pada
vagina. TTV: TD: 110/80 mmHg, Nadi 80x/m, T
: 36,5 RR: 20x/m. Klien sebelumnya kontrol ke
poli kebidanan dan direncanakan operasi
histerektomi yang dilaksanakan pada tanggal 7
februari 2020. Kemudian klien dirawat diruang
kebidanan untuk persiapan tindakan operasi.
data masalah etiologi
DS : Gangguan perfusi Pengeluaran darah
Klien mengatakan lemas jaringan perifer

DO :
TD : 100/70 mmhg
N : 72 x / mnt
R : 18 x / mnt
S : 35,20C
Hasil lab ( pre op ) haemoglobin
9,0g/dl
Hematokrit 32,5%
Warna bibir pucat
Mukosa bibir kering
Akral dingin
Crt > 2 detik
data masalah etiologi
Ds: Nyeri akut Agen cidera biologis (luka post
Klien mengatakan sakit pada histerektomi)
perutnya bagian bawah
Do:
Klien terlihat mengernyitkan
wajah menahan nyeri
Klien terlihat melokalisasi
area luka post operasi perut
bagian bawahnya
Adanya luka post operasi
histerektomi
Nyeri akan bertambah saat
klien menggerakkan
tubuhnya.
Nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk.
Nyeri dirasakan di perut
bagian bawah (area luka post
histerektomi)
Skala nyeri 5
Nyeri dirasakan terus
menerus
no masalah Etiologi
DS : Resiko infeksi Prosedur infasif Luka
Klien mengatakan post operasi
terdapat luka operasi histerektomi
pada perutnya
DO :
Klien menjalani operasi
histerektomi
Terdapat luka bekas
operasi histerektomi
sepanjang ±15cm dan
lebar 1 cm
Luka tertutup
Tidak terdapat
kemerahan
Tidak terdapat
pembengkakan
Tidak terdapat pus
intervensi
Ganguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
pengeluaran darah
• monitor ttv
• monitor crt
• Kaji Kulit jika teraba Dingin
• Kaji adanya sianosis
• Catat perubahan dalam tingkat kesadaran
• Anjurkan makan tinggi zat besi
• Kolaborasi dalam pemberian terapi
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (lukapost
histerektomi)

• Kaji lokasi, karakteristik, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri 


• Observasi reaksi nonverbal ketidaknyamanan
• Ajarkan bagaimana mengatasi nyeri secara non farmakologi
(teknik relaksasi nafas dalam, massase, distraksi, dan
memposisikan klien)
• Ciptakan lingkungan yang nyaman
• Tingkatkan istirahat klien
• Evaluasi keefektifan cara mengontol nyeri.
• Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesik yang sesuai
• Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif
luka post operasi histerektomi

• Observasi kulit di sekitar balutan


• Pertahankan lingkungan agar tetap aseptik 
• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah melakukan
tindakan
• Instruksikan pada keluarga untuk cuci tangan saat
berkunjung dan sebelum meninggalkan pasien
• Anjurkan klien untuk diit TKTP
• Lakukan perawatan luka post histerektomi
• Kolaborasi pemberian antibiotik
PEMBAHASAN
• Intervensi yang sudah dilakukan pada ny. A di ruangan
kebidanan rsud menggala sudah sesuai dengan kelompok
rumuskan, kelompok menekankan pada Pelaksanaan teknik
relaksasi dan distraksi telah dilakukan diruang kebidanan
RSUD Menggala. Berdasarkan implementasi yang dilakukan
selama tiga hari pada pasien post operasi histerektomi
terbukti efektif dalam penurunan intensitas nyeri.
• Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Stania F. Y.
Rampengan, Rolly Rondonuwu, Franly Onibala yaitu Pengaruh
teknik relaksasi dan teknik distraksi terhadap perubahan
intensitas nyeri pada pasien post operasi di ruang irina A atas
rsup prof. Dr. R. D. Kandou manado. Diketahui bahwa teknik
relaksasi dan teknik distraksi terbukti efektif dalam
menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi di
ruang Irina A atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai