Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN POST OP SC

A. Identitas Klien
Biodata
Nama : Ny. A
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Prajekan Kidul, Kabupaten Bondowoso
Status Perkawinan : Nikah
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal MRS : 24 Juli 2018 Jam: 15.05
Tanggal Diagnosa : 25 Juli 2018 Jam: 13.00
Diagnosa Medis : G1P0000A000 (KPD)
Biodata Penanggung Jawab:
Nama Suami : Tn. C
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Prajekan Kidul, Kabupaten Bondowoso
B. Pengkajian
1. Keluhan Utama
a. Keluhan saat MRS
Pasien datang ke ponek RS Elizabeth pada tanggal 24 juli 2018 jam 15.05
dengan keluhan perut terasa kencang dan nyeri hilang timbul, skala nyeri 4,
nyeri menjalar sampai ke pinggang-punggung, keluar darah pada vagina,
gerak bayi aktif dan ada air ketuban.
b. Keluhan Saat Pengkajiann
Saat dilakukan pengkajian setelah pasien melakukan operasi caesarea, pasien
mengeluh nyeri pada bagian bawah abdomen bekas operasi, skala nyeri 3,
nyeri seperti ditusuk dan nyeri timbul ketika pasien belajar untuk duduk atau
menggerakkan badan. Operasi dilakukan pada tanggal 24 juli 2018 jam 20.00.
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a. Keadaan Sakit
Kesadaran : composmentis
GCS :456
Keadaan emosi : tenang
b. Tanda-Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
RR : 18 x/menit
BB : 67 kg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,9 ◦c
TB : 156 cm
c. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : terdapat luka post op sc, keadaan luka baik dan kering
Auskultasi : terdengar suara bising usus 18x/menit
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada bagian bawah abdomen
Perkusi :-
Analisa Data
Nama Pasien: Ny.A

NO Kelompok Data Masalah Etiologi


1. DS: Pasien mengatakan Nyeri akut Adanya sectio caesarea
dengan keluhan nyeri
Terputusnya kontinitas
pada bagian bawah jaringan
abdomen, nyeri hilang
Merangsang reseptor nyeri
timbul saat BHSP
menggerakan badan,
Impuls dikirim ke
nyeri seperti ditusuk- hipotalamus
tusuk, skala nyeri 3
telah 2 hari setelah Korteks serebri
post op sc
DO: Nyeri akut
Hasil TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,9 ◦C
BB : 67 kg
TB : 156 cm
Skala nyeri : 3
Terdapat luka post op
sc dibagian bawah
abdomen, keadaan
luka bersih dan
kering
Ekspresi wajah
menyeringai
K/U: baik
2. DS: Pasien mengatakan Intoleransi Adanya sectio caesarea
aktivitas
jika untuk
menggerakkan badan Tindakan anastesi
ke kanan dan kiri
masih butuh bantuan imobilisasi
dan ketika makan dan
seko masih dibantu Kelumpuhan sementara
oleh keluarga
D : Hasil TTV: Intoleransi aktivitas
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36 ◦C
BB : 67 kg
TB : 156 cm
K/U: baik
Daftar Dignosa Keperawatan

Nama Pasien: Ny.A

Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanggal TTD


Muncul Teratasi
25 Juli 2018 Nyeri akut berhubungan dengan adanya 26 Juli 2018
bekas luka post op sc di tandai dengan:
DS: Pasien mengatakan dengan keluhan
nyeri pada bagian bawah abdomen,
nyeri hilang timbul saat menggerakan
badan, nyeri seperti ditusuk-tusuk,
skala nyeri 3 telah 2 hari setelah post
op sc
DO:
Hasil TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,9 ◦C
BB : 67 kg
TB : 156 cm
Skala nyeri : 3
Terdapat luka post op sc dibagian
bawah abdomen, keadaan luka
bersih dan kering
Ekspresi wajah menyeringai
K/U: baik
25 Juli 2018 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan 26 Juli 2018
adanya nyeri insisi saat bergerak ditandai
dengan:
DS: Pasien mengatakan jika untuk
menggerakkan badan ke kanan dan
kiri masih butuh bantuan dan ketika
makan dan seko masih dibantu oleh
keluarga
DO: Hasil TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36 ◦C
BB : 67 kg
TB : 156 cm
K/U: baik
Rencana Asuhan Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya bekas luka post op sc


Kriteria Hasil:
1) Skala nyeri berkurang
2) Pasien merasa nyaman

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam pasien diharapkan dapat:

1) Ttv dalam batas normal


2) Skala nyeri berkurang menjadi 1
3) Ekspresi wajah klien tidak menyeringai

Intervensi:

1) Pantau tingkat atau lokasi nyeri yang dirasakn klien


Rasional: membantu menentukan tingkat dan lokasi nyeri yang dirasakan oleh
klien
2) Observasi tanda-tanda vital
Rasional: perubahan tanda vital terjadi akibat adanya nyeri
3) Anjurkan klien untuk nafas dalam secara perlahan bila nyeri timbul
Rasional: dapat terjadi relaksasi/pengalihan rasa nyeri dan melancarkan aktivitas
suplai O2 ke jantung
4) Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri dan
sampaikan penerimaan pasien terhadap rasa nyeri
Rasional: mengetahui kondisi klien dan memberi dukungan untuk proses
penyembuhan
5) Berikan informasi mengenai nyeri seperti akibat nyeri, lama nyeri, dan antisipasi
ketidaknyamanan terhadap prosedur
Rasional: klien mampu menerima kondisi secara fisik atau moril
6) Kolaborasi dalam pemberian analgesik
Rasional: analgesik dapat menghambat pengiriman impuls nyeri ke korteks serebri
sehingga dapat mengurangi nyeri
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya nyeri insisi saat bergerak
Kriteria Hasil: pasien dapat melakukan aktivitas dengan baik
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam pasien diharapakan dapat:
1) TTV tetap dalam keadaan normal
2) Klien dapat beraktivitas seperti semula
3) Klien dapat bergerak secara mandiri

Intervensi:

1) Lakukan bina hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarga


Rasional: dapat melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
dengan baik
2) Kaji tingkat kelemahan fisik klien
Rasional: menidentifikasi kemampuan klien
3) Anjurkan keluarga untuk membantu klien dalam aktivitas atau latihan gerak
Rasional: bantuan dari keluarga dapat memotivasi klien untuk melakukan gerakan
4) Anjurkan klien untuk menghindari aktivitas yang berlebih
Rasional: aktivitas berlebih dapat menyebabkan kelemahan fisik serta membantu
mencegah terjadinya resiko injuri
5) Berikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga tentang pentingnya
melakukan latihan gerak
Rasional: pendidikan kesehatan dapat memberikan pemahaman kepada klien dan
keluarga
Tgl jam No Tindakan Keperawatan TT
Dx
25/7/2018 13.10 1 1. Mengkaji tingkat dan lokasi nyeri yang
dirasakan klien
R/ klien mengatakan nyeri pada perut
bagian bawah, bekas jahitan post op, skala
nyeri 3
13.30 2. Melakukan pemeriksaan TTV
R/ TD= 110/80 mmHg
N= 80x/menit
S= 36,9º C
RR= 16x/menit
BB= 67 kg TB= 156 cm
13.45 3. Mengajarkan pasien teknik relaksasi,
nafas dalam
R/ klien mengikuti arahan yang diberikan
14.00 4. Memberikan informasi mengenai nyeri
yang dirasaka, penyebab nyeri
R/ pasien mengatakan paham akan
informasi yang diberikan
14.15 5. Melaksanakan anfis dokter
R/ inf. Pitocin, inj. Ranitidine 50mg, inj.
Ondasentron 4mg

13.20 2 1. BHSP kepada klien


R/ gunakan komunikasi terapeutik
2. Mengkaji tingkat kelemahan pasien
R/ pasien mengatakan tidak dapat
melakukan aktivitas karena nyeri yang
dirasakan
3. Memberitahu keluarga untuk
membantu memenuhi kebutuhan klien
R/ keluarga membantu aktivitas klien,
spt: pemenuhan kebutuhan makan dan
minum, toileting
4. Menganjurkan klien untuk mengurangi
aktivitas
R/ klien hanya berbaring diatan tempat
tidur
5. Memberikan HE kepada pasien
maupun keluarga untuk melatih otot
gerak
R/ pasien latihan duduk, berjalan
sedikit demi sedikit

26-7- 13.00 1 1. Mengkaji tingkat dan lokasi nyeri yang


2018 dirasakan klien
R/ klien mengatakan nyeri pada perut
bagian bawah, bekas jahitan post op, skala
nyeri 3
13.10 2. Melakukan pemeriksaan TTV
R/ TD= 120/80 mmHg
N= 80x/menit
S= 36º C
RR= 16x/menit
13.30 3. Melatih pasien teknik relaksasi, nafas
dalam
R/ klien mengatakan setiap merasa nyeri
selalu tarik nafas dalam
14.00 4. Melaksanakan anfis dokter
R/ inf. Pitocin, inj. Ranitidine 50mg, inj.
Ondasentron 4mg
13.00 2 1. BHSP kepada klien
R/ gunakan komunikasi terapeutik
13.20 2. Mengkaji tingkat kelemahan pasien
R/ pasien mengatakan tidak dapat
melakukan aktivitas karena nyeri yang
dirasakan
13.20 3. Menganjurkan klien untuk mengurangi
aktivitas
R/ klien hanya berbaring diatan tempat
tidur
13.20 4. Membantu klien untuk melatih otot gerak
R/ pasien latihan duduk, berjalan sedikit
demi sedikit
CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal Tanggal
Dx 25-7-2018 26-07-2018
1 S: pasien mengatakan nyeri masih S: pasien mengatakan nyeri masih terasa di
terasa di bekas jahitan op, nyeri bekas jahitan op namun sudah mulai
hilang timbul. berkurang, nyeri hilang timbul.
O: pasien tampak meringis menahan O: pasien tampak rileks , terdapat luka post
nyeri, terdapat luka post op pada op pada perut bagian bawah
perut bagian bawah k/u: baik
k/u: baik TD= 120/80 mmHg
TD= 110/80 mmHg N= 80x/menit
N= 80x/menit S= 36º C
S= 36,9º C RR= 16x/menit
RR= 16x/menit Skala nyeri: 2
Skala nyeri: 3 A: masalah teratasi sebgaian
A: masalah teratasi sebgaian P: lanjutkan intervensi 1,3,5
P: lanjutkan intervensi 1,3,5
2 S: pasien mengatakan masih tidak S: pasien mengatakan masih tidak dapat
dapat melakukan aktivitas apapun, melakukan aktivitas apapun, masih dibantu
masih dibantu oleh keluarga oleh keluarga
O: pasien tampak hanya berbaring O: pasien tampak hanya berbaring ditempat
ditempat tidur, segala aktivitas tidur, segala aktivitas dibantu oleh keluarga
dibantu oleh keluarga A: masalah teratasi sebagian
A: masalah teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi 1,2,5
P: lanjutkan intervensi 1,2,5

Anda mungkin juga menyukai