I. DATA UMUM
Nama : Ny. E
No. Register 1910497
Umur : 18 th 8 bl
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Bahasa : Jawa
Alamat : Satak Puncu
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : Tidak terkaji
Status : Menikah
Pendidikan : SLTP
Golongan Darah :B
Tanggal Pengkajian : 01 Oktober 2020 pukul 16.21
Diagnosa Medis : GII P1-1 12 minggu dengan HEG
Keluhan Utama :
Mual muntah
B. Breathing
Tidak ada gangguan RR 20x/mnt, , tidak ada otot bantu pernafasan. SpO2 98%,
cyanosis (-), irama nafas regular
C. Circulation
TD : 122/72 mmHg
Nadi : 106 x/mnt
Suhu : 36,4
CRT < 2 detik Akral teraba hangat
Tidak ada perdarahan
Muntah ± 10 kali/ hari
D. Disability (AVPU)
Kesadaran : Composmentis, GCS 456
A : Buka mata sontan
V : Respon verbal baik
P : Reflek ekstremitas baik,respon terhadap nyeri ( +)
U : Respon terhadap rangsang apapun baik nyeri ataupun verbal
3. Leher
I : Bentuk normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening maupun vena jugularis
P : Tidak terdapat benjolan/pembesaran kelenjar tiroid P : Tidak terkaji
A : Tidak terkaji
5. Abdomen
I : Bentuk oval, luka/jejas tidak ada, tidak terdapat kelainan
A : Bising usus 10 x/mnt
P : teraba balotemen, tidak ada distensi, terdapat nyeri tekan kuadran kiri bawah skala
nyeri 4
P : Suara timpani
6. Tulang Belakang
I : Tulang belakang normal, tidak ada kelainan bentuk seperti skoliosis
P : Tidak ada nyeri tekan pada tulang belakang
P : Tidak terkaji
A: Tidak terkaji
7. Ekstremitas
I : Tidak ada odema pada tangan ( taka/taki) ataupun kaki (kaka/kaki)
A : Tidak terkaji
P : Akral hangat, CRT < 2 dtk, tidak ada odema
P : Tidak ada kelainan
9. Pemeriksaan Neurologis
I : Kesadaran composmentis, GCS 456
P : tidak ada nyeri tekan pada kepala bagian kanan
P : Tidak terkaji
A : Tidak terkaji
V. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
Hemoglobin : 10.6 gr/d
Leukosit 11220
Hematokrit : 31%
Trombosit : 207.000 sel/lp
2. Urine lengkap
pH 8.0
bilirubin positif
keton +3
lekosit 6-10 /lp
eritrosit 3-5/lp
epithel 7-10 /lp
bakteri +
V. Tindakan di IGD :
• Membina hubungan saling percaya
• Melakukan identifikasi pasien
• Memberikan lingkungan yang nyaman
- Melalukan TTV : Tensi 122/72mmHg
Nadi 106x/mnt Suhu
suhu 36,4
- Melakukan pemeriksaan fisik
- Melakukan pemasangan infus
- Berkolaborasi pemberian cairan intravena
- Melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium
- Mengobservasi keadaan umum dan perkembangan pasien
VI. Terapi
Infus RL guyur 1 flash
Selanjutnya D5% : RL= 2:1 24 tpm
Injeksi Ondancentron 8mg 3x1
Injeksi diphen 3x1
Injeksi ranitidin 2x1
Drip neurobion 1x1
Po. Acytral syr 3x1
Diagnosa Keperawatan :
1. Nausea berhubungan dengan kehamilan dibuktikan dengan mengeluh mual dan
merasa ingin muntah serta tidak berminat makan
2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkata asam lambung dibuktikan dengan
mengeluh nyeri perut bagian bawah
3. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan muntah
Diagnosa no 1 : Nausea berhubungan dengan kehamilan dibuktikan dengan mengeluh
mual dan merasa ingin muntah serta tidak berminat makan fisiologis
DS : Pasien mengatakan mual dan muntah selama 3 hari, mual bertambah saat makan dan
minum mual sampai terasa pahit di tenggorokan
DO :
- TD : 122/72 mmHg
- Nadi : 106 x/mnt
- Suhu : 36.4
- RR : 20 x/mnt
- Konjuctiva anemis
- HB 10.6
- Frekuensi nadi meningkat
Intervensi Keperawatan :
Managemen mual
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x6 jam maka tingkat nyeri
menurun dengan kriteria hasil :
1. Keluhan nyeri menurun
2. Sikap protektif menurun
3. Mual menurun
4. Nafsu makan membaik
KA
A
RY
D
Jl. Soekarno Hatta, Kotak Pos 153, Telp/Fax. (0354) 395203 Pare Kediri A HUSA
Website: www.stikes-khkediri.ac.id
I. DATA UMUM
Nama : Tn. M
No. Register : 065805/ 79652
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Bahasa : Indonesia
Alamat : Kauman-Pare-Kediri
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : -
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : SD
Golongan Darah : -
Tanggal Pengkajian : 02 Oktober 2020 pukul 08.00 wib
Diagnosa Medis : Colic Abdomen
II. DATA DASAR
Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan atas dan muntah
Upaya yang telah dilakukan: pasien sudah melakukan pengobatan tetapi nyeri tidak
berkurang.
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien mengatakan bahwa mempunyai riwayat penyakit Diabetes Mellitus
Tingkat kesadaran :
GCS : E = 4 V = 5 M = 6
Kesadaran penuh
1. Kepala
I : Simetris, tidak ada hematom/ luka pada kepala, mukosa bibir pucat dan kering,
konjungtiva anemis (-).
P : Tidak ada benjolan
P : Tidak terkaji
A : Tidak Terkaji
2. Leher
I : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada distensi vena jugularis.
P : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nyeri telan (-)
P : Tidak terkaji
A: Tidak terkaji
4. Abdomen
I : Supel, tidak ada lesi.
A : Bising usus 15x/menit
P : Tidak terdapat benjolan, nyeri tekan pada perut bagian kanan atas
P : Timpani
5. Tulang Belakang
I : Postur tubuh nirmal
P : Tidak terdapat benjolan
P : Tidak ada kelainan
A : Tidak ada kelainan
6. Ekstremitas
I : Ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan, turgor kulit baik, oedema (-)
5|5
5|5
A:-
P : Akral dingin , CRT<2detik
P : Tidak terkaji
7. Genitallia dan Anus
I : Tidak ada hemoroid
P : Tidak ada benjolan, nyeri tekan (-)
P : Tidak Terkaji
A : Tidak Terkaji
8. Pemeriksaan Neurologis
I : Sadar penuh, GCS 4-5-6
P : Respon terhadap nyeri rangsang nyeri dan rabaan baik.
P : Tidak terkaji
A : Tidak terkaji
2. Radiologi
-
V. Tindakan di IGD :
Bina hubungan saling percaya
Melakukan anamnesa
Melakukan ttv : TD 140/80 mmHg, Nadi 105 x/menit, Suhu 36,5 ºC, RR 20
x/menit
Melakukan pasang infus PZ
Mengajarkan teknik relaksasi-distraksi
Mengambil darah untuk sample laborat
Melakukan injeksi antarain 1 Amp, ondancentron 8mg
Mengobservasi perkembangan pasien
VI. Terapi
Infus PZ 18 tpm
Injeksi Antrain 3x1 Amp
Injeksi Ondancentron 8mg 3x1
Injeksi Ceftriaxon 1gr
Diagnosa Keperawatan :
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan tampak
meringis, bersikap protektif, gelisah
DS : Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan atas
DO : K/U Cukup, TTV : TD 140/80 mmHg, Nadi 105 x/menit, Suhu 36,5 ºC, RR
20 x/menit, wajah tampak meringis, tampak gelisah, tampak menghindari posisi
nyeri, muntah, nafsu makan berkurang.
KA
A
RY
D
Jl. Soekarno Hatta, Kotak Pos 153, Telp/Fax. (0354) 395203 Pare Kediri A HUSA
Website: www.stikes-khkediri.ac.id
I. DATA UMUM
Nama : Tn. MD
No. Register : 20011131
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Bahasa : Indonesia
Alamat : JL.ASAHAN NO 19
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : -
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : SLTA
Golongan Darah : -
Tanggal Pengkajian : 02 Oktober 2020 pukul 16.30 wib
Diagnosa Medis : SNH
Keluhan Utama :
Pasien mengatakan bicara sulit sejak pukul 14.00
V. Pemeriksaan Primer
Air Way + C Spine Control
Tidak ada sumbatan ataupun gangguan pada jalan nafas, bicara sulit suara nafas
bersih
Breathing
Bernapas spontan, irama napas regular, suara napas vesikuler, RR : 20 kali/menit.
Circulation
Akral hangat CRT<2 detik TD 165/100 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36,5 ºC,
turgor kulit baik,
Disability (AVPU)
A : Mata px membuka secara spontan
V : Rangsang verbal baik
P : Respon terhadap nyeri (+)
U : Respon terhadap rangsangan apapun baik
Exposure + Prevent Hypothermia
Tidak ada luka di seluruh tubuh
Tingkat kesadaran :
GCS : E = 4 V = 5 M = 6
Kesadaran penuh
9. Kepala
I : Simetris, tidak ada hematom/ luka pada kepala, mukosa bibir pucat dan kering,
konjungtiva anemis (-).
P : Tidak ada benjolan
P : Tidak terkaji
A : Tidak Terkaji
10. Leher
I : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada distensi vena jugularis.
P : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nyeri telan (-)
P : Tidak terkaji
A: Tidak terkaji
12. Abdomen
I : Supel, tidak ada lesi.
A : Bising usus 15x/menit
P : Tidak terdapat benjolan tidak ada nyeri tekan
P : suara Timpani
14. Ekstremitas
I : Ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan, turgor kulit baik, oedema (-)
5|5
4|5
A:-
P : Akral hangat , CRT<2detik
P : Tidak terkaji
4. Radiologi
V. Tindakan di IGD :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Melakukan anamnesa
3. Melakukan ttv : TD 165/100 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36,5 ºC
4. Melakukan pasang infus RL
5. Mengambil darah untuk sample laborat
6. Melakukan injeksi piracetam 4x3gr
7. Mengobservasi perkembangan pasien
VI. Terapi
Infus RL 20 tpm
Injeksi Piracetam 4x3gr
Po: amlodipine 1x10 mg
Diagnosa Keperawatan
Gangguan perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan aliran darah ke
otak terhambat
Intervensi Keperawatan :
Pukul 16.30
Manajemen edema cerebral
1. Monitor TTV
2. Monitor TIK
3. Monitor status pernapasan
4. Monitor keluhan pusing
5. Monitor intake output
6. Monitor status neurologi
7. Lakukan latihan ROM pasif
8. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
Implementasi :
Pukul 16.30
1. Memonitor TTV : TD 165/100 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36,5 ºC
2. Memonitor TIK
3. Memonitor status pernapasan
4. Memonitor keluhan pusing
5. Memonitor intake output
6. Memonitor status neurologi
7. Melakukan latihan ROM pasif
Melatih tangan dan kaki untuk fleksi dan exktensi
Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan latihan fleksi dan extensi dengan
anggota gerak yang tidak lemah
8. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
Infus RL 20 tpm
Injeksi Piracetam 3 gr
Injeksi Ranitidin 1 amp
Injeksi Antrain 1 amp